Anda di halaman 1dari 2

Profesionalisme Kerja dalam Islam

October 2, 2012 in Artikel

ARTI PROFESIONAL
Seorang dikatakan profesional jika ia mahir dalam bidang pekerjaannya dimana ia mendapatkan
kontraprestasi / penghasilan dari sana. Kemahiran ini didukung dengan beberapa indikator dan
kriteria, antara lain sebagai berikut :
1. Kualifikasi akademik atau latar belakang pendidikan
2. Ketrampilan yang mumpuni dan pengalaman di bidang tersebut
3. Menghasilkan karya dan produk dibidang yang ditekuninya
5. Mempunyai dedikasi dan etika kerja yang sungguh-sungguh
Dalam Islam, profesionalitas semakna dengan ihsan dan itqon yang sangat dianjurkan dalam
Islam.

ANJURAN UMUM UNTUK BERAMAL DENGAN IHSAN

1. Anjuran untuk beramal dengan Ihsan, Allah SWT berfirman :

‫سنَُ أَيُّ ُك َْم ِل َي ْبلُ َو ُك ْمَ َو ْال َح َياَةَ ْال َم ْوتََ َخلَقََ الَّذِي‬
َ ْ‫َع َم ًلَ أَح‬

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya (Al-Mulk 2)

2. Perintah untuk Ihsan dalam segala sesuatunya :

َ‫ّللا ِإ َّن‬ ََ ‫سانََ َكت‬


َََّ ‫َب‬ ِ ‫ل َعلَى‬
َ ْ‫اإلح‬ َِ ‫َىءَ ُك‬
ْ ‫ش‬

Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan berlaku ihsan atas segala sesuatunya (HR Muslim)

3. Kecintaan Allah SWT pada mereka yang bekerja dengan profesional :

َّ َ‫للا‬
َ‫إن‬ َ ‫” يُتْ ِقنَ َهُ أَ ْنَ َع َم ًلَ أَ َح ُد ُك ْمَ َعمِ َلَ ِإذَا يُحِ بَُّ َوتَ َعالَى تَ َب‬
َ ََ‫ارك‬

Rasulullah SAW bersabda :” Sesungguhnya Allah SWT mencintai jika seorang dari kalian bekerja,
maka ia itqon (profesional) dalam pekerjaannya” (HR Baihaqi)

4. Ancaman untuk tidak mendelegasikan pekerjaan kepada yang bukan ahlinya

‫ع َةَ فَا ْنتَظِ َِر أَ ْه ِل َِه َغي ِْرَ إِلَى األ َ ْم ُرَ ُو ِس َدَ إِذَا‬
َ ‫السَّا‬

Rasulullah SAW bersabda : “Jika sebuah urusan diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kehancurannya” (HR Bukhori)

5. Sindiran Rasulullah SAW pada yang bekerja dengan asal-asalan.


‫ي ِ لَ َْم إِذَا‬ ْ ‫ِشئْتََ َما فَا‬
َ ْ‫صن ََْع تَ ْستَح‬

Rasulullah SAW bersabda : “Jika engkau tidak punya malu, maka berbuatlah sekehendakmu … “
(HR Bukhori)

Anda mungkin juga menyukai