LATAR BELAKANG
TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
KESIMPULAN
2
LATAR BELAKANG
3
PERUMUSAN MASALAH
?
?
Golongan senyawa
4
TUJUAN
5
TINJAUAN PUSTAKA
Sarang Semut
(Myrmecodia tuberosa Jack)
Taksonomi
Divisi Tracheophyta;
Kelas Magnoliopsida;
Sub kelas Lamiidae;
Ordo Rubiales;
Familia Rubiaceae;
Genus Myrmecodia
(Backer dan Van Den Brink, 1965)
5 genus, tetapi hanya dua genus saja yang berasosiasi dengan semut yaitu genus
Myrmecodia (45 spesies) dan Hydpnophytum (26 spesies). Dari sekian banyak
spesies, hanya jenis Hydpnophytum formicarum, Myrmecodia pendens, dan
Myrmecodia tuberosa yang disinyalir memiliki daya pengobatan (Soeksmanto et.
al., 2010)
6
TINJAUAN PUSTAKA
• nyaris punah di
Singapura, namun
terdistribusi luas di
Malaysia dan di
Indonesia
isoliquiritigenin protoatechualdehyd
Kegunaan:
melancarkan dan meningkatkan air susu ibu (ASI), mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu
setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari rapet) (Anonim, 2006a)
mengandung flavonoid yang berguna sebagai antioksidan sehingga baik untuk mencegah dan
membantu mengobati kanker, melindungi struktur sel, meningkatkan efektifitas vitamin C,
antiinflamasi, dan sebagai antibiotik (Suherman, 2008)
9
Landasan Teori
• Ekstrak heksan,
diklormetan,
• etil asetat,
• ekstrak metanol
• memiliki aktivitas
mengandung senyawa-senyawa kimia dari
antibakteri terhadap
golongan flavonoid dan tanin. beberapa bakteri Gram
Senyawa golongan fenol termasuk flavonoid positif dan bakteri Gram
dan tanin, juga golongan senyawa negatif.
saponin dan alkaloid telah diketahui
memiliki aktivitas antimikroba.
Satu suku
10
HIPOTESIS
11
METODE PENELITIAN
12
METODE PENELITIAN
Pembuatan serbuk
digiling
800 gram
13
METODE PENELITIAN
Penyarian dan pembuatan ekstrak
14
METODE PENELITIAN
Uji organoleptik
Diamati dengan panca indera
Uji Ekstrak
80
g
16
Hasil uji daya lekat ekstrak etanol Sarang semut
Waktu lepas
Replikasi kedua gelas Rata-rata SD CV
objek
1 20,33 detik
3 18,35 detik
17
METODE PENELITIAN
Identifikasi mikroba
18
METODE PENELITIAN
Hasil pengecatan Gram
19
METODE PENELITIAN
10 ml
100 µl
20
HasilMETODE PENELITIAN
skrining aktivitas antimikroba
Keterangan
S Sampel uji 1,2 mg
DMSO kontrol pelarut DMSO 5%
K+ kontrol positif/ pembanding (Fluconazole 6 µg utuk uji
fungi dan Streptomycin 3,6 µg untuk bakteri)
21
Diameter hambatan uji pendahuluan sampel uji terhadap mikroba uji
Fluconazole 6 µg 2,9
Keterangan :
•Diameter hambatan merupakan diameter zona hambatan pertumbuhan dan diameter paper disc
•Diameter paper disc adalah 5,00 mm
22
METODE PENELITIAN
Uji aktivitas antimikroba ekstrak mikrodilusi
23
uji aktivitas antimikroba metode mikrodilusi
24
ODsampel ODblankosa mpel
% penghamba tan 1 100%
ODvehicle ODblankovehicle
Keterangan :
OD sampel = Optical density ekstrak dengan suspensi
OD blanko+sampel = Optical density ekstrak dengan saline
OD vehicle = Optical density kontrol vehicle dengan suspensi
bakteri
OD blanko vehicle = Optical density kontrol vehicle dengan saline
25
Hasil uji mikrodilusi ekstrak etanol M. tuberosa
26
METODE PENELITIAN
29
Keterangan :
1 kontrol positif (media+suspensi bakteri)
2 kontrol negatif (kontrol media)
Pengukuran KBM 3 kontrol pembanding (Streptomycin 0,128 mg/ml)
4 kontrol pelarut (Vdmso 0,8%)
terhadap S. aureus 5 kontrol pelarut (Vdmso 1,6%)
6 kontrol pelarut (Vdmso 3,2%)
7 kontrol pelarut (Vdmso 6,4%)
8 sampel uji (ekstrak hipokotil Sarang semut 0,8%)
9 sampel uji (ekstrak hipokotil Sarang semut 1,6%)
10 sampel uji (ekstrak hipokotil Sarang semut 3,2%)
11 sampel uji (ekstrak hipokotil Sarang semut 6,4%) 30
Hasil pengukuran KBM
31
METODE PENELITIAN
2 µl
8 cm
33
Hasil KLT
7. 59 - Pemadaman - - - -
8. 65 - - Oranye pias - - -
9. 75 - - - - - Ungu
11. 84 - - - - - Hijau
Pendar -
12. 88 - - Violet Biru kehijauan
kuning
Pemadaman Pendar -
13. 91 Hijau Ungu kemerahan Hijau
(Coklat muda) oranye
34
Hasil klt
Pengamatan
Bercak yang jernih diukur harga hRf-
nya dan dibandingkan dengan lempeng
yang telah disemprot dengan pereaksi
36
Hasil Uji Bioautografi
K S K S K S
37
KESIMPULAN
Hasil uji bioautografi menunjukkan bahwa bercak dengan hRf 0 dan hRf
59 pada KLT dengan fase diam silika gel 60 F dan fase gerak toluen:
aseton: metanol: asam formiat (26:8:5:1) v/v merupakan bercak
aktif.
38
SARAN
1
Perlu dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa aktif yang
memiliki aktivitas antimikroba dari tanaman
M. tuberosa.
2
Perlu dilakukan uji aktivitas antimikroba senyawa aktif dari
tanaman M.tuberosa terhadap mikroba resisten
antibiotik.
39
40