Bahan galian pasir besi merupakan hasil rombakan dari sumber-sumber batuan
mengandung mineral/unsur besi (Fe) dan atau cebakan mineral besi yang telah terbentuk
partikel mineral dan lain-lain dengan dominan kandungan mineral Fe; yang diangkut
(transportasi) oleh media (terutama air sungai) dan kemudian terakumulasi pada suatu
cekungan sedimen sebagai formasi pasir besi. Cebakan pasir besi hasil sedimentasi
termasuk ke dalam kategori endapan alochton, dengan nilai ekonomi yang dimilikinya
Endapan pasir besi dapat terbentuk pada lingkungan-lingkungan air tawar (daratan
berlumpur dan danau), rawa-rawa, lagun hingga air laut dalam; dimana kondisi
dengan susunan Fe hidroksida dan karbonat, yang dapat membentuk Fe-oksida apabila
dipengaruhi oleh kerja larutan organik akibat pembusukan tumbuhan dan menurunnya
CO2.
Pirit, siderit, hematit dan Fe-oksida adalah mineral-mineral Fe yang dapat terbentuk
di lingkungan air laut dangkal; sementara mineral Fe lainnya yang diendapkan di laut
Lingkungan geologi dan kondisi pengendapan yang berbeda dapat menghasilkan endapan
Studi tentang susunan mineralogi suatu endapan pasir besi menjadi penting
dilakukan apabila telah diketahui bahwa formasi tersebut juga mengandung partikel-
partikel mineral ikutan berharga selain mineral Fe, yang dapat memberikan peluang
Endapan pasir besi terbentuk pada lingkungan permukaan bumi yang melibatkan
kegiatan erosi dan pelapukan, dimana proses fisika dan kimiawi berlangsung secara
bersamaan pada saat pelapukan. Kegiatan erosi memisahkan bahan-bahan lapuk dan
menciptakan bahan baru yang tahan pelapukan untuk membentuk kumpulan mineral bijih
formasi mineral baru yang berasosiasi dengan unsur-unsur dari zona oksidasi.
Kondisi iklim, topografi dan Eh/pH menjadi faktor-faktor penentu dalam pelapukan
kimiawi, dengan keterlibatan atmosfir (oksigen, nitrogen, CO2), hidrosfir (air, uap air, es)
dan biosfir (tumbuhan dan mikro-organisma); terutama erat hubungannya dengan proses
pencucian (leached) dan pembentukan endapan mineral sekunder pada lingkungan dekat
permukaan.Bijih besi dapat diendapkan pada lingkungan-lingkungan air tawar, danau,
tanah berlumpur (bogs), rawa-rawa, lagun dan air laut; dimana kondisi pengendapannya
Fe-hidroksida atau karbonat, dan tanpa adanya bahan organik akan membentuk mineral
terbentuk mineral Fe yang bercampur dengan tumbuhan, berasal dari bikarbonat Fe atau
Sebagian besar cebakan ekonomis bijih besi (terutama Fe-oksida) terbentuk pada
lingkungan laut (marin), baik air laut dangkal maupun laut terbuka. Daerah-daerah air
dangkal seperti laguna atau tepi laut benua (epeiric sea) adalah lingkungan pengendapan
yang sesuai untuk bijih besi. Kondisi optimum pantai memberikan peluang melimpahnya/
air laut. Pirit (FeS2) akan diendapkan ketika air sungai mengandung Fe bersifat sedikit
asam memasuki air laut dengan Eh rendah maupun pH asam atau alkalin. Sementara
peningkatan Eh/pH pada air laut akan mengendapkan siderit (FeCO3) dan kemudian
hematit (Fe2O3), dan Fe-oksida lainnya akan terjadi ketika air laut mengandung banyak
O2 dan mempunyai pH 7,8. Fe yang terlarut dan ditransport sebagai bikarbonat atau
koloida dalam larutan organik akan membentuk hematit atau goetit. Fe yang mencapai
laut terbuka akan diendapkan dalam jumlah besar sebagai Fe-silikat hidroksida,
teroksidasi/reduksi dalam lumpur laut dalam dan mengandung bahan organik; dibentuk
oleh pellet koloida silika dan lempung, dimana koloida Fe menggantikan alumina dan
menyerap K dari air laut. Grinalit merupakan Fe-silikat sebagai hasil reaksi alkalin
dengan garam Fe; sedangkan chamosit adalah Fe-silikat terhidroksida berbentuk oolit
Dari mineral-mineral bijih besi, magnetit adalah mineral dengan kandungan Fe paling
tinggi, tetapi terdapat dalam jumlah kecil. Sementara hematit merupakan mineral bijih
utama yang dibutuhkan dalam industri besi. Mineral-mineral pembwa besi dengan nilai
ekonomis dengan susunan kimia, kandungan Fe dan klasifikasi komersil dapat dilihat
pada Tabel 2.
Iron & Ferroalloy Metals in (ed) M. L. Jensen & A. M. Bafeman, 1981; Economic
Fe lainnya diantaranya : pirit (FeS2), markasit (FeS), pirhotit (Fe1-xS), chamosit [Fe2Al2
mineral-mineral non-Fe yang dapat memberikan nilai tambah seperti : rutil (TiO2),
kasiterit (SnO2), monazit [Ce,La,Nd, Th(PO4, SiO4)], intan, emas (Au), platinum (Pt),
xenotim (YPO4), zirkon (ZrSiO4) dan lain-lain.Karena terbentuk pada zona pelapukan
maka asosiasi mineral dalam formasi tersebut juga dipengaruhi faktor-faktor : stabilitas
dengan daya tahan fisik selama transportasi. Contoh : Terutama dalam sungai bersuhu
dingin, scheelit merupakan mineral yang memiliki sifat agak stabil dapat mencapai
pergerakan jarak jauh seperti mineral yang sangat stabil; kerikil mineral ini kadang-
kadang ditemukan pada dasar sungai sejauh 15 km dari sumbernya dan dapat bergerak
hingga mencapai jarak 70 km. Mineral-mineral silikat pengotor dengan sifat relatif stabil
dalam suatu tubuh sulfida teroksidasi akan lebih mudah dihancurkan pada lingkungan
asam, bila dibandingkan dengan kumpulan mineral non-sulfida. Urat kuarsa yang
menutupi jenis mineral apapun (misal : pirit) berperan sebagai pelindung terhadap proses
pelapukan.
Tabel 3
stabil
Zirkon
Ilmenit Niobit-
Tantalit
D. SISTEM PENAMBANGAN PASIR BESI
Penambangan pasir besi termasuk dalam Alluvial Mine. Hal ini dikarenakan pasir
besi merupakan endapan plaser. Secara umum untuk endapan plaser ada 3 metoda
sederhana, seperti kegiatan pendulangan untuk emas plaser, dsb .Prosesnya dapat
penambangan pasir besi di PT. Antam Cilacap. Syarat utama dari metoda
Dredging yaitu cara penambangan dengan kapal keruk. Syarat utamanya adalah
cukup air untuk mengoperasikan kapal keruk. Kegiatannya bisa dilakukan baik di
darat maupun di lepas pantai. Proses penambangan dengan sistem dredging dapat
penambangan yang biasa digunakan untuk endapan pasir besi adalah dengan sistem
tambang semprot yang menggunakan media air yang dialirkan ke instalasi pengolahan
menggunakan pipa.Seperti yang dilakukan di PT. Antam Cilacap yang menambang pasir
besi, sistem tambang yang digunakan adalah sistem tambang semprot. Endapan pasir besi
disemprot dengan air menggunakan monitor dan pompa. Material pasir besi hasil
pemberaian oleh air kemudian bersama air disedot oleh pipa kemudian dialirkan ke
Pengolahan bahan galian atau mineral dressing adalah istilah umum yang biasa
dipergunakan untuk mengolah semua jenis bahan galian hasil tambang yang berupa
mineral, batuan, bijih atau bahan galian lainnya yang ditambang/diambil dari endapan-
endapan alam pada kulit bumi untuk dipisahkan menjadi produk-produk berupa satu
macam atau lebih bagian mineral yang dikehendaki, yang terdapatnya bersama-sama di
alam. Mineral yang dikehendaki biasanya disebut juga mineral berharga karena nilai
(waste). Pada akhir proses pengolahan akan dieroleh 2 macam hasil, yaitu concentrate
( konsentrat) yang sebagian besar terdiri dari mineral berharga dan tailing yakni terdiri
Pada dasarnya metoda pengolahan pasir besi merupakan teknik pemisahan mineral Fe
magnetik dari mineral ikutan/pengotor dan mineral lain non-magnetik. Beberapa alat
telah diciptakan dengan tujuan untuk menghasilkan perolehan optimal dari mineral-
memisahkan mineral-mineral berharga selain mineral utama dari cebakan pasir besi
berkadar rendah. Terdapat beberapa metoda yang telah lama dikenal, diantaranya yaitu :
Metoda pemisahan dengan pemanfaatan perbedaan berat jenis (gravitasi), sifat magnetik
dan mineral (dari mineral berat sulfida hingga batubara) dengan ukuran partikel
mm. Sampai saat ini banyak perusahaan masih menggunakan metoda ini karena
melibatkan biaya lebih murah dibandingkan metoda flotasi, relatif sederhana dan
pemanfaatan perbedaan berat jenisnya pada saat bergerak melawan gravitasi dan
dari mineral pengotor. Pergerakan partikel dalam suatu fluida tidak tergantung
hanya kepada berat jenisnya tetapi juga kepada ukuran butirnya, semakin besar
ringan pengotor.
Alat Pemisah Magnetik ( magnetic separator)
Mn. Beberapa unsur yang juga bersifat paramagnetik adalah Ni, Co, Cr, Ce, Ti
magnet dan masih bersifat magnetis meskipun dipindahkan dari medan magnet
magnetik intensitas tinggi untuk bijih basah paling banyak digunakan sebagai
wolframit dan mineral dengan kandungan non-sulfida Mo dari tailing flotasi, dan
Sementara yang lainnya untuk membuang mineral pirit dari batubara berkaitan
1. Bijih harus dalam keadaan kering diameter partikel 60 500 mm; lebih efektif
75 mm.
dengan pemanfaatan medan listrik berarus kecil atau tanpa arus.Alat ini