Anda di halaman 1dari 4

Motivasi didefinisikan sebagai proses yang terjadi di dalam diri, yang menciptakan tujuan

dan memberikan energi bagi perilaku seseorang, baik sebagai teknopreneur maupun sebagai
entrepreneur.

TEORI MOTIVASI

Teori motivasi Maslow lebih dikenal sebagai teori hierarki kebutuhan, teori ini sering
digunakan untuk meramalkan perilaku seseorang dalam kelompok atau organisasi, dan
bagaimana memanipulasi atau membentuk perilaku tersebut dengan cara memenuhi
kebutuhannya. Maslow sendiri sebenarnya tidak pernah bermaksud untuk meramalkan
perilaku seseorang, ia hanya bertolak dari dua asumsi dasar, yaitu :

- Bahwa manusia selalu mempunyai kebutuhan untuk berkembang dan maju.

- Bahwa manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan yang pokok terlebih dahulu
sebelum berusaha memenuhi kebutuhan lainnya, artinya kebutuhan yang lebih
mendasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan tambahan yang lebih
tinggi mulai mengendalikan perilaku seseorang.

Pernyataan penting dari pemikiran Maslow ini adalah kebutuhan yang telah dipenuhi akan
berhenti daya motivasinya, artinya apabila sebagian atau keseluruhan kebutuhan seseorang
terlah terpenuhi, maka motivasinya untuk memenuhi kebutuhan tersebut akan berkurang atau
bahkan berhenti sama sekali, kemudian motivasinya berpindah untuk memenuhi kebutuhan
lainnya yang lebih tinggi.

Seseorang yang sangat membutuhkan makan, dia akan akan mengerjakan jenis pekerjaan
apapun agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut, dia belum memikirkan keamanan dan
keselamatan dirinya dalam mencari makan, apapun resikonya dia lakukan. Ketika kebutuhan
makan telah dapat dipenuhinya secara tetap, muncul dalam pikirannya kebutuhan untuk
menemukan mencari nafkah yang lebih menjamin keamanan dan keselamatan dirinya,
sehingga dia akan mencari pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan makan dan sekaligus
dapat menjamin keselamatan dan keamanan dirinya, meskipun dia harus bekerja sendirian,
tanpa kerjasama dengan oranglain.

Ketika lama kelamaan dia merasa kesepian, muncul dalam dirinya kebutuhan akan orang lain
untuk dapat diajak bekerja sama. Oleh karena itu orang tersebut mencari jenis pekerjaan lain
yang dapat memenuhi kebutuhan akan makan, keamanan dan keselamatan dirinya sekaligus
memberi kesempatan bagi dirinya untuk dapat bertemu dan berinteraksi dengan banyak
orang, dan kemudian muncul pula kebutuhan akan harga diri dan penghargaan dari orang
banyak tersebut atas keberadaan dirinya, selanjutnya dia butuh pengakuan atas segala
kebolehan dan prestasi kerjanya.

Pemahaman tentang adanya hubungan yang erat antara perilaku dan kebutuhan, seperti yang
telah diuraikan dalam teori perilaku sebelumnya adalah penting, paling tidak untuk dapat
menciptakan kepuasan atau mengurangi ketidakpuasan anggota kelompok. Melalui
pengamatan terhadap perilaku anggota kelompok yang dikaitkan dengan tingkat
kebutuhannya, maka dapat dilakukan tindakan tertentu oleh anggota lainnya dalam rangka
membentuk kelompok yang solid.

Hierarki beberapa kebutuhan manusia sebagai dasar motivasi, baik teknopreneur maupun
kewirausahaan :

1. Kebutuhan psikologis kebutuhan paling pokok, meliputi kebutuhan akan


makanan/minuman, tempat tinggal dan terbebas dari gangguan cuaca dan
penyakit.
2. Kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman (safety and security), yakni selamat
dari ancaman/gangguan lingkungan.
3. Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki (belongingness), sosial dan cinta, yaitu
kebutuhan akan pertemanan, afiliasi, interaksi dan perasaan cinta.
4. Kebutuhan penghargaan (esteems), yakni kebutuhan akan penghargaan dari orang
lain.
5. Kebutuhan kognitif, yakni kebutuhan akan oengetahuan dan pemahaman,
keingintahuan.
6. Kebutuhan estetis, yakni kebutuhan akan keindahan, keseimbangan, keteraturan.
7. Kebutuhan realisasi diri (self actualization), yakni kebutuhan untuk memenuhi
kepuasan diri dengan memanfaatkan segala kemampuan, keterampilan dan potensi
diri secara maksimal.

ETIKA BISNIS

DEFINI ETIKA BISNIS

Beberapa pakar dan penulis mendefinisikan etika bisnis dengan definisi yang cukup beragam.
Beberapa mendefinisikan etika bisnis sebagai cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, persahaan dan juga masyarakat.

Etika membantu manusia untuk menjad imanusia yang bertanggung jawab (Suseno, 1987).
Lebih lanjut etika memberikan arah bagi manusia untuk berperilaku moral secara kritis dan
rasional (Keraf, 1998). Dengan kata lain, bahwa didalam etika setidaknya terdapat komponen
etika berupa :

1. Kebebasan dan tanggung jawab.


2. Hak dan kewajiban.
3. Baik dan buruk.
4. Keutamaan dan kebahagiaan.

Untuk lebih memahami makna dari etika bisnis secara lebih mendalam, kita bisa dapatkan
melalui beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :
1. Velasquez (2005), menyatakan bahwa etika bisnis merupakan studi yang
dikhususkan tentang benar dan salah serta berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
2. Bertens (2013), menyatakan bahwa etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi
kritis tentang moralitas dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.
3. Budi Untung (2012), menyatakan bahwa etika bisnis merupakan pengetahuan
tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan
norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi atau
sosial.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

Dalam menerapkan etika bisnis, terdapat prinsip-prinsip umum yang menjadi norma
utama bagi setiap pelaku bisnis. Secara garis besar prinsip-prinsip etika bisnis terdiri atas
beberapa hal :

1. Kejujuran
2. Keadilan
3. Saling menguntungkan
4. Integritas moral
5. Kewajaran
6. Etika pada alam dan lingkungan
7. Mentaati aturan
8. Sadar atas hak dan kewajiban
9. Bermartabat
10. Tanggung jawab
11. Memelihara janji
12. Kesetiaan
13. Saling menghormati
14. Dapat dipertanggungjawabkan
15. Profesional

TUJUAN DAN MANFAAT ETIKA BISNIS

Tujuan atika bisnis antara lain :

1. Meningkatkan keunggulan bersaing.


2. Melindungi kebebasan berbisnis.
3. Mengurangi biaya.
4. Menghindari sengketa dan sanksi sosial.

Manfaat etika bisnis antara lain :

1. Perusahaan terdorong untuk memiliki tanggungjawab sosial.


2. Memiliki jati diri dan karakter yang khas sehingga dapat muncul keunggulan
komparatif sebagai perusahaan yang beretika.
3. Dapat tercipta iklim persaingan usaha yang sehat.
4. Menumbuhkan kepercayaan mitra kerja kepada perusahaan sehingga nyaman
bekerjasama
5. Mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif secara konsekwen dan konsisten
6. Menumbuhkan praktik praktik tatakelola perusahaan yang unggul
7. Dapat mencegah munculnya praktik praktik bisnis yang tidak bertanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai