Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

ANALISIS RISET TENTANG KOMUNIKASI KEPERAWATAN


PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN LANSIA
YANG TINGGAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “MANDIRI” PUCANG
GADING SEMARANG

oleh:

Kelompok 11 Kelas C

Emilia Fitri Wulandari NIM 162310101178

Firda Romadhonia P. R. NIM 162310101227

Sabbih Azma Ridlo NIM 162310101234

Syinthia Purnama A. NIM 162310101247

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
CRITICAL REVIEW FORM

JUDUL ARTIKEL/PENELITIAN: PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP


KECEMASAN LANSIA YANG TINGGAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “MANDIRI” PUCANG
GADING SEMARANG

TUJUAN PENELITIAN Tuliskan tujuan dari penelitian:


Apakah tujuan penelitian dijelaskan secara rinci?
Iya, tujuan penelitian dijelaskan secara rinci a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh komunikasi
terapeutik kecemasan lansia di Balai Rehabilitasi
Sosial “Mandiri”
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui gambaran kecemasan pada
lansia sesudah diberikan komunikasi
terapeutik pada kelompok intervensi di Balai
Rehabilitasi Sosial “Mandiri”
2) Untuk mengetahui gambaran kecemasan
lansia pada kelompok control pada
pengukuran posttest
3) Untuk mengetahui pengaruh komunikasi
terapeutik terhadap kecemasan pada lansia
kelompok control dan kelompok intervensi.

LITERATUR Gambarkan justifikasi yang dijelaskan dalam


Apakah literatur sesuai dengan latar belakang penelitian (3-4 kalimat kunci)?
penelitian?
1. Faktor-faktor kecemasan yang dialami oleh lansia
Iya, literatur sesuai dengan latar belakang penelitian yang tinggal di balai rehabilitasi yaitu lansia
merasa khawatir akan penyakitnya yang
Apakah literatur yang digunakan up to date (5 tahun bertamabah parah, lansia merasa khawatir bahwa
terakhir sejak riset/artikel dibuat)? penyakitnya tidak bisa sembuh, perasaan lansia
yang merasa bahwa dirinya sudah tidak
Iya, literature yang digunakan up to date, yaitu diperdulikan lagi oleh keluarga, diasingkan oleh
publish on Mei 2013. keluarga dan lingkungan yang dirasa tidak
nyaman oleh lansia.
2. bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat
kecemasan lansia sesudah diberikan komunikasi
terapeutik antara kelompok intervensi dan
kelompok control pada pengukuran posttest di
Balai Rehabilitasi
3. Ini juga menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan komunikasi terapeutik terhadap
kecemasan pada lansia di Balai Rehabilitasi
Sosial “Mandiri” Pucang Gading Semarang.
HASIL PENELITIAN
Apakah hasil penelitian memperlihatkan nilai Apakah hasil dari penelitian ini?
signifikansi?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi
Iya, hasil penelitian memperlihatkan nilai kecemasan post kelompok intervensi sebagian besar
signifikansi. dalam katagori cemas ringan yaitu 10 responden
(66,7%), sedangkan pada
post kelompok kontrol dalam katagori cemas berat
yaitu 7 responden (46,7%). Uji analisis
menggunakan t-tes independen yaitu post intervensi
dan post kontrol menunjukkan hasil ada pengaruh
komunikasi terapeutik terhadap kecemasan lansia
yang tinggal di Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri”
Pucang Gading Semarang dengan (p-value 0,000 <
(0,05)).
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KLINIK Apa yang peneliti simpulkan?

Peneliti menyimpulkan berdasar hasil penelitian,


bahwa diharapkan kepada pengurus Panti untuk
melakukan penerapan komunikasi terapeutik dalam
penatalaksanaan keperawatan dalam menurunkan
derajat kecemasan, terutama pada lansia yang tinggal
Balai Rehabilitasi.

Apa kekurangan utama dari penelitian sesuai dengan


pendapat Anda?

Dilihat dari jurnal yang telah dirilis, ada beberapa


kekurangan yang sebelumnya sudah tercantum dalam
jurnal tersebut, yaitu :

1. Peneliti tidak mengukur aspek fisiologis


yang dapat menyebabkan kecemasan, yaitu yang
meliputi hasil laboratorium dan hasil pemeriksaan
medis.
2. Peneliti tidak melakukan kontrol terhadap faktor
yang bisa menyebabkan kecemasan lansia seperti
keadaan fisik lansia, lingkungan yang dirasa
kurang nyaman, dan kurang nya dukungan dari
keluarga.

Apa implikasi dari hasil penelitian pada keilmuan


Anda?

Berdasar pada jurnal penelitian ini, salah satu upaya


yang dapat dilakukan oleh perawat yaitu sebagai
pemberi asuhan keperawatan, salah satunya yaitu
asuhan keperawatan berbasis komunikasi terapeutik.
Komunikasi sendiri merupakan hal yang sangat
penting dalam proses pemberian asuhan keperawatan.
Dengan terjalinnya komunikasi yang baik akan
menimbulkan kepercayaan sehingga terjadi hubungan
yang lebih hangat dan mendalam. Dikatakan
demikian karena dengan melakukan komunikasi
terapeutik salah satunya komunikasi interpersonal,
atau komunikasi yang dilakukan antara 2 orang atau
lebih secara tatap muka dan memungkinkan setiap
individunya menangkap reaksi yang disampaikan oleh
komunikan secara langsung, baik secara verbal dan
nonverbal dapat membawa pengaruh terhadap
individu terkait. Dalam jurnal disebutkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
kecemasan lansia sesudah diberikan komunikasi
terapeutik dalam menurunkan tingkat kecemasan
lansia.
Secara tidak langsung, tentunya hal ini memaparkan
secara jelas bahwa komunikasi terapeutik ini
termasuk ke dalam proses keperawatan yang sangat
penting sebagai upaya menunjang aman tidak
nyamannya suatu individu, seperti pasien lanjut usia
dalam penurunan tingkat kecemasan.

Apa saran bagi penelitian selanjutnya?

Peneliti selanjutnya dapat belajar dan berupaya


memperbaiki kembali kekurangan-kekurangan yang
telah disebutkan sebelumnya, yaitu mengukur aspek
fisiologis yang dapat menyebabkan kecemasan lansia,
yaitu bisa meliputi hasil laboratorium dan hasil
pemeriksaan medis. Dan juga melakukan kontrol
terhadap faktor yang bisa menyebabkan kecemasan
lansia seperti keadaan fisik lansia, lingkungan yang
dirasa kurang nyaman, dan atau kurang nya dukungan
dari keluarga.

Anda mungkin juga menyukai