Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN POLA MAKAN

TERHADAP KADAR GULA DARAH PUASA SISWA KELAS X


SMAN 16 KOTA MAKASSAR

ILHAM

K21116704

PROPOSAL PENELITIAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Beberapa tahun terakhir penyakit tidak menular seperti penyakit

kardiovaskuler menjadi pandemi yang muncul secara global dan meningkat jauh

lebih tinggi di negara negara berkembang. Menurut perkiraan WHO pada tahun

2020, penyakit tidak menular akan mencakup 80% dari beban penyakit global,

menyebabkan tujuh dari setiap 10 kematian dinegara berkembang dan hampir

setengah kematian di asia disebabkan penyakit tidak menular yaitu 80%

kematian kardiovaskuler dan diabetes (Islam et al., 2014).

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar

glukosa darah, disertai dengan metabolisme lemak dan protein yang

terganggu. Glukosa darah naik karena tidak dapat dimetabolisme di dalam sel,

karena kurangnya produksi insulin oleh pankreas atau ketidakmampuan sel untuk

secara efektif menggunakan insulin yang sedang diproduksi. Ada tiga jenis

diabetes utama: (1) Tipe 1, di mana pankreas tidak memproduksi insulin; (b) tipe

2 dimana sel-sel tubuh resisten terhadap aksi insulin yang diproduksi dan seiring

waktu produksi insulin semakin berkurang; dan (c) diabetes gestasional yang

terjadi pada kehamilan dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi selama

kehamilan, dan saat lahir dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada ibu dan

obesitas pada keturunannya (Roglic, 2016)


Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 (sebelumnya dikenal sebagai DM non-insulin

dependent) adalah bentuk diabetes melitus yang paling umum yang ditandai

dengan hiperglikemia, resistensi insulin, dan defisiensi insulin relatif. Diabetes

melitus tipe 2 dihasilkan dari interaksi antara factor resiko genetik, lingkungan

dan perilaku. Beberapa faktor gaya hidup penyebab DM tipe 2 yaitu aktifitas

fisik, gaya hidup, merokok dan konsumsi alcohol (Olokoba et al., 2012).

Obesitas telah ditemukan berkontribusi sekitar 55% kasus DM tipe 2. Tingkat

peningkatan obesitas pada anak-anak antara tahun 1960an dan 2000an diyakini

telah menyebabkan peningkatan DM tipe 2 pada anak-anak dan remaja.

Hubungan genetik diwariskan kuat pada DM tipe 2, memiliki kerabat dengan

DM tipe 2 meningkatkan resiko DM tipe 2 secara substansial (Olokoba et al.,

2012).

Prevalensi diabetes pada remaja berusia 12 sampai 19 di Amerika Serikat

tahun dari data 2005-2014 dimana jumlah 2606 remaja didapatkan hasil 62

menderita diabetes, 20 tidak menderita diabetes , dan 512 memiliki prediabetes.

Prevalensi diabetes tertimbang adalah 0,8%, dimana 28,5% tidak terdiagnosis,

dan prevalensi pradiabetes adalah 17,7%. Prediabetes lebih sering terjadi pada

pria 22,0% dibandingkan wanita 13,2 % (Menke et al., 2016).

Kasus prevalensi diabetes melitus di kalangan anak-anak dan remaja di distrik

Abidjan di Pantai Gading adalah 0,4% dan glukosa puasa terganggu 14,5%

(Agbre-Yace et al., 2016). Penelitian di Iran yang dilakukan pada anak SD

berusia 6-11 tahun didapat prevalensi diabetes 0,3% dan prevalensi pradiabetes
4,7%. Rata-rata Gula Darah Puasa (GDP) dari keseluruhan populasi penelitian

adalah 86,9 ± 8,8 mg / dL; GDP lebih tinggi pada anak laki-laki dibandingkan

anak perempuan. GDP dari 1453 (95%) anak-anak <100 mg/dl rat-rata 85,8 ± 6,8

mg/dl. GDP dari 698 (45,6%) siswa dari populasi di atas adalah 86-99 mg/dl. Itu

adalah 100-125 mg/dL pada 72 (4,7%) individu. Lima (0,3%) siswa memiliki

GDP > 126 mg / dL. Rata-rata GDP meningkat sebanding dengan usia, yang

secara statistik signifikan (Chahkandi et al., 2015).

Prevalensi resistensi insulin pada remaja obesitas berusia 12-15 tahun dimana

didapatkan hasil dari 92 remaja obesitas ditemukan resistensi insulin pada 38%

subyek dengan wanita mendominasi 57,2%. Tanda-tanda acanthosis nigricans

terlihat 71,4% dari subyek dan (Pulungan et al., 2013)

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN

D. MANFAAT PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA

AGBRE-YACE, M. L., OYENUSI, E. E., ODUWOLE, A. O., AKE, M. D. & ABODO, J. R. 2016.
Prevalence of diabetes mellitus among children and adolescents in the district of
Abidjan in Cote d’Ivoire: a population-based study. Journal of Diabetes and
Metabolic Disorders, 15, 38.
CHAHKANDI, T., TAHERI, F., KAZEMI, T. & BIJARI, B. 2015. The Prevalence of Diabetes and
Prediabetes Among Elementary School Children in Birjand. Iran J Pediatr, 25.
ISLAM, S. M. S., PURNAT, T. D., PHUONG, N. T. A., MWINGIRA, U., SCHACHT, K. & FRÖSCHL,
G. 2014. Non‐Communicable Diseases (NCDs) in developing countries: a symposium
report. Globalization and health, 10, 81.
MENKE, A., CASAGRANDE, S. & COWIE, C. C. 2016. Prevalence of diabetes in adolescents
aged 12 to 19 years in the united states, 2005-2014. JAMA, 316, 344-345.
OLOKOBA, A. B., OBATERU, O. A. & OLOKOBA, L. B. 2012. Type 2 Diabetes Mellitus: A Review
of Current Trends. Oman Medical Journal, 27, 269-273.
PULUNGAN, A. B., PUSPITADEWI, A. & SEKARTINI, R. 2013. Prevalence of insulin resistance
in obese adolescents. 2013, 53, -94.
ROGLIC, G. 2016. WHO Global report on diabetes: A summary. International Journal of
Noncommunicable Diseases, 1, 3-8.

Anda mungkin juga menyukai