PERIODE 2016/2017
Oleh:
YUSUF TABUNI
0120840299
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2017
i
PNEUMOTORAKS
Oleh:
YUSUF TABUNI
0120840299
Dosen Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2017
i
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima oleh Panitia Ujian Karya Tulis Ilmiah
Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih Jayapura,
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Pada
Hari : Jum’at
Tanggal : 13 Januari 2017
Mengesahkan
Panitia Ujian Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran
Universitas Cenderawasih
Tim Penguji
1. dr. Guntur M, Sp.PD 1. ………………..
NIP:
2. dr. Jimmy V. John Sembay, Sp.F 2. ………………..
NIP: 1977121822009121002
3. ……………….. 3. ………………..
NIP:
4. ……………….. 4. ………………..
NIP:
HALAMAN PERSEMBAHAN
ii
Ku persembahkan karya tulis ilmiah ini kepada:
1. Allah yang dengan atas izin-Nya lah maka penulis masih diberi kesempatan
KATA PENGANTAR
iii
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridhoNya penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak bantuan
dari berbagai pihak. Karena itu penulis ucapkan terimakasih dan penghargaan
sesuai dengan ketulusan hati yang telah memberikan bantuan dan dorongan
Jayapura.
2. dr. Trajanus L. Jembise, Sp.B sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Cenderawasih Jayapura.
3. dr. Wendy M. Posumah, Sp.KK, M.Kes sebagai Dosen pembimbing I.
4. dr. Jimmy V. John Sembay, Sp.F sebagai Dosen pembimbing II.
5. Kedua orang tua penulis dan seluruh keluarga atas segala dukungan, perhatian
Karya Tulis Ilmiah ini tentu saja masih banyak kekurangan, oleh karena itu
saran dan masukan dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan
Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini
iv
Penulis
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
vi
DAFTAR SINGKATAN
vii
BAB I PENDAHULUAN
Dalam keadaan normal udara tidak masuk kedalam rongga pleura karena
tidak ada komunikasi antara rongga dan atmosfer atau alveolus. Namun, jika
dinding dada tertusuk misalnya oleh luka tusuk atau iga yang patah, udara
mengalir menuruni gradien tekanan dari tekanan atmosfer yang lebih tinggi
505)
Tanda dan gejala pneumotoraks yang paling umum adalah nyeri dada dan
bahu serta dispnea. Jika pneumotoraks terjadi secara luas dan menekan
Tujuan Penulisan
1. Bagi Penulis
Dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk proses pembelajaran
Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan bahan masukan bagi penulisan selanjutnya di Fakultas
Universitas Cenderawasih.
BAB II ISI
Definisi
Pneumotoraks adalah kumpulan dari udara atau gas dalam rongga pleura
dari dada antara paru-paru dan dinding dada. (Hisyam, 2015: 1642)
Berdasarkan klinisnya pneumotoraks dapat digolongkan sebagai:
paru, terjadi pada remaja dan dewasa muda, lebih sering pada pria
ruptur semua lesi paru yang terletak dekat dengan permukaan pleura
rongga pleura. Lesi paru tersebut antara lain emfisema, abses paru,
tuberkulosis, karsinoma dan banyak hal lain yang lebih jarang terjadi.
Trauma Pneumotoraks
dada dan dunia luar. Hubungan ini mungkin melalui luka di dinding
dada yang menembus pleura parietalis atau melalui luka di jalan napas
yang lebih tinggi daripada tekanan atmosfer, hal ini dapat terjadi
2.2. Epidemiologi
7,4 per 100.000 pada laki-laki dan 1,2 per 100.000 pada perempuan
sedangkan insidensi PSS 6,3 per 100.000 pada laki-laki dan 2 per 100.000
Setelah episode kedua telah terjadi, ada kemungkinan lebih tinggi episode
sekitar 9 kali lipat antara perempuan dan 22 kali lipat antara laki-laki
baik, tetapi mungkin lebih rendah dari orang dewasa dan sering
per juta per tahun pada pria dan 0,62 pada wanita, kematian lebih tinggi pada
Pneumotoraks Spontan
yang terjadi pada paru-paru yang sehat dan tidak ada pengaruh
1644)
udara masuk kedalam rongga pleura dan udara tersebut tidak dapat
atmosfer, hal ini dapat terjadi ketika udara masuk dengan tekanan
Rongga dada adalah ruang kosong yang berisi paru-paru. Paru-paru secara
fisik terhubung pada hilus, dimana saluran udara dan pembuluh darah
tidak ada koneksi alami untuk ruang yang berisi udara, dan tekanan gas dalam
aliran darah terlalu rendah untuk mereka yang akan dirilis ke ruang pleura
melalui kerusakan pada dinding dada, atau kerusakan pada paru-paru itu
yang mendasari, kasus PSP sering dihubungkan dengan faktor risiko merokok
terjadi degradasi serat elastin paru yang diinduksi oleh rokok yang kemudian
Hal ini akan meningkatkan tekanan alveolar sehingga terjadi kebocoran udara
2015: 1644)
Pada pneumotoraks spontan primer, setelah udara telah berhenti memasuki
Perkiraan tingkat resorpsi berkisar antara 1,35% dan 2,2% volume rongga per
hari. Ini berarti bahwa paru-paru benar-benar runtuh secara spontan akan
alveolar yang melebihi tekanan interstitial paru. Udara dari alveolus akan
mengempes karena tidak ada lagi tarikan keluar dinding dada. Pengembangan
dinding dada pada saat inspirasi tidak diikuti dengan pengembangan paru
yang baik atau bahkan paru tidak mengembang sama sekali. Tekanan pleura
udara untuk memasukkan fungsi ruang pleura seperti katup, dan dengan
setiap napas lebih banyak udara masuk dan tidak dapat melarikan diri
2.5.1. Anamnesis
tiba pada sisi paru terkena khususnya pada saat bernafas dalam atau
batuk. Sesak dapat sampai berat kadang bisa hilang dalam 24 jam,
apabila sebagian paru yang kolaps sudah mengembang kembali, mudah
550)
akan berkurang pada sisi yang terkena, seperti udara dalam rongga
besar tergantung pada kehadiran rim terlihat >2 cm atau <2 cm antara
1647).
2.5.4.2. Ultrasonography
Ultrasonography umumnya digunakan dalam evaluasi
2.6.1. Pneumonia
2.7.1. Konservatif
dari 20% tidak membutuhkan terapi. Udara pada pleura akan terserap
jika ukuran sangat kecil (1 cm) dan ada gejala terbatas, masuk ke
2014: 1-3)
pleura;
3. Efusi pleura : Akumulasi cairan dalam ruang
pleura;
4. Chylothorax :Kumpulan cairan limfatik dalam
ruang pleura;
5. Empiema toraks : Infeksi pyogenic dari ruang pleura;
6. Hydrothoraks : Akumulasi cairan serosa dalam
ditandai;
4. Buat insisi transversal 2-3 cm menembus jaringan subkutan
darah;
6. Selang torakostomi diklem pada ujung proksimal dan
plester;
9. Roentgen dada dilakukan untuk evaluasi pemasangan water
2014: 269)
batuk saja;
3. Produksi WSD;
5. Posisi selang yang tercelup dalam cairan botol WSD. (Tanto, 2014:
269)
(kualitatif):
fistula bronko-pleura
2.8. Komplikasi
yang menggeser mediastinum. Bahaya pada sirkulasi paru dapat terjadi dan
bisa fatal. Jika katup bocor dan paru tidak mengembang dalam beberapa
minggu, begitu banyak skar yang dapat terjadi sehingga paru tidak dapat
lama, paru menjadi rentan terhadap infeksi, begitu pula dengan rongga pleura
2.9. Prognosis
Prognosis pneumotoraks tergantung pada tingkat dan jenis
terkait dengan penyakit yang mendasarinya, bahkan ketika kecil, jauh lebih
paling banyak terjadi dalam waktu 1,5 sampai dua tahun. (Hisyam, 2015:
1651)
3.1. Kesimpulan
1. Mekanisme terjadinya pneumotoraks yaitu meningkatnya tekanan alveolar
Pemeriksaan fisis mulai dari inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, dan
pneumotoraks.
3.2. Saran
1. Bagi penulis
Kiranya penulis dapat terus mengembangkan wawasan dan
Nasar, I.M., & Cornain, S (editor). Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 9.
Rochmah. W., & Harimurti, K. 2015. Demensia. Dalam: Setiati, S., Alwi, I.,
Sudoyo, A.W., K. Simadibrata, M., Syam, A.F (editor). Buku Ajar Ilmu
UNTUK JURNAL:
Korolev, I.O. 2014. Alzheimer’s Disease: A Clinical and Basic Science Review.
Hlm.
Bickley. L. S. 2009. BukuAjar Pemeriksaan fisik & Riwayat Kesehatan Bates.
Kumar.,Abbas., & Aster. 2015. Buku Ajar Patologi Robins. Penerbit Elsevier
Marcdante. J. K., et all. 2014. Nelson Imu Kesehatan Anak Esensial. Penerbit
Hlm.
Hlm.
Setiati, S., et all. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Penerbit