Presbikusis
Pembimbing :
Penyusun :
406162066
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Pendengaran yang baik merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting bagi
manusia. Jika manusia mengalami gangguan pendengaran maka hal itu akan sangat
berdampak buruk dalam kehidupan sehari-hari1.
Gangguan pendengaran pada orang tua bisa disebabkan banyak hal yaitu
meningkatnya produksi serumen, menebalnya daun telinga, menebal dan kaku pada
membran timpani maupun degenerasi dari saraf pendengaran. Perubahan patologik pada
organ auditori akibat proses degenerasi pada usia lanjut dapat menyebabkan gangguan
pendengaran. Jenis ketulian yang terjadi pada kelompok geriatri umumnya tuli
sensorineural, namum dapat juga berupa tuli konduktif atau tuli campur. Salah satu
penyebab tersering dari gangguan pendengaran yaitu presbikusis atau age related
hearing loss1.
Presbikusis adalah penurunan pendengaran alamiah yang terjadi sejalan dengan
proses penuaan dan umumnya dimulai pada umur 65 tahun. Kebanyakan orang yang
menderita presbikusis tidak dapat mendengar nada yang tinggi. Pada pemeriksaan
audiometri nada murni terlihat berupa penurunan pendengaran jenis sensorineural1.
Angka insidensi presbikusis di USA mencapai 30 juta orang dan lebih dari 3 juta
orang di kanada, 53 % didapatkan pada kelompok usia 71-80 tahun, dan 30% pada
kelompok usia 61-70 tahun2. Faktor resiko dan penyebab dari presbikusis selain usia
adalah hipertensi, diabetes, dan merokok2.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi telinga
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari auricula dan meatus acusticus externus.
Auricula berfungsi mengumpulkan getaran udara. Auricula terdiri atas
lempeng tulang rawan elastis tipis yang ditutupi kulit. Meatus acusticus
externus adalah tabung berkelok yang menghubungkan auricula dengan
membrana tympani. Tabung ini berfungsi untuk menghantarkan gelombang
suara dari auricula ke membrana tympani3.
b. Telinga tengah
Telinga tengah adalah ruang berisi udara di dalam pars petrosa ossis
temporalis yang dilapisi oleh membrana mucosa. Ruang ini berisi tulang-
tulang pendengaran yang berfungsi untuk meneruskan getaran membran
timpani ke perilymph telinga dalam. Cavum tympani berbentuk celah sempit
yang miring. Di bagian depan ruang ini berhubungan dengan nasofaring
melalui tuba auditiva dan di bagian belakang dengan antrum mastoideum. Di
telinga tengah ini juga terdapat tulang-tulang pendengaran yang terdiri dari
maleus, incus, dan stapes. Tuba auditiva atau dikenal juga dengan sebutan tuba
Eustachius terbentang dari dinding anterior cavum tympani ke bawah, depan,
dan medial sampai ke nasofaring. Tuba ini berfungsi untuk menyeimbangkan
tekanan udara di dalam cavum tympani dengan nasofaring3.
c. Telinga dalam
Telinga dalam terdiri atas labyrinthus osseus dan labyrinthus
membranaceus. Labyrinthus osseus terdiri atas tiga bagian, yaitu vestibulum,
canalis semicircularis, dan cochlea. Vestibulum berisi sacculus dan utriculus
labyrinthus membranaceus. Terdapat tiga canalis semicircularis, yaitu canalis
semicircularis superior, posterior, dan lateral. Di dalam canalis terdapat duktus
semicircularis. Cochlea berbentuk seperti rumah siput dan bermuara ke dalam
bagian anterior vestibulum. Di cochlea terdapat membrana basilaris yang
membelah canalis cochlearis menjadi scala vestibuli dan scala tympani.
Labyrinthus membranaceus terdiri atas utriculus dan sacculus, tiga
ductus semicircularis, dan ductus cochlearis. Utriculus adalah yang terbesar
dari dua buah saccus vestibuli yang ada, dan dihubungkan tidak langsung
dengan sacculus dan ductus endolymphaticus oleh ductus utriculosaccularis.
Sacculus berbentuk bulat dan berhubungan dengan utriculus. Pada dinding
utriculus dan sacculus terdapat reseptor sensorik khusus yang peka terhadap
orientasi kepala akibat gaya berat atau tenaga percepatan lain. Ductus
cochlearis berhubungan dengan sacculus melalui ductus reuniens. Epitel
sangat khusus yang terletak di atas membrana basilaris membentuk organ
Corti (organ spiralis) dan mengandung reseptor-reseptor sensorik untuk
pendengaran3.
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam
bentuk gelombang yang dihantarkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut
menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang
pendengaran yang akan memperkuat getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan
perkalian perbandingan luas membran timpani dan jendela ovale. Energi getar yang telah
diperkuat ini akan 15 diteruskan ke stapes yang menggerakkan foramen ovale sehingga cairan
perilimfe pada skala vestibuli bergerak. Getaran akibat getaran perilimfe diteruskan melalui
membran Reissner yang akan mendorong endolimfe, sehingga akan terjadi gerak relatif
antara membran basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik
yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka
dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan
proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis yang
akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius
sampai ke korteks pendengaran (area 39 - 40) di lobus temporalis3.
c. Genetik
Penegakan diagnosis sensorineural karena genetik sangat sulit, tetapi genetik tetap
harus dipertimbangkan sebagai salah satu faktor predisposisi dari presbikusis.
Penegakan diagnostik dapat diambil dari history taking mengenai riwayat keluarga
yang lain
b. Presbikusis Neural merupakan atrofi sel-sel saraf di koklea dan jalur saraf
pusat. Atrofi terjadi mulai dari koklea, dengan bagian basilarnya sedikit lebih
banyak terkena dibanding sisa dari bagian koklea lainnya. Tidak didapati
adanya penurunan ambang terhadap frekuensi tinggi bunyi. Keparahan tipe ini
menyebabkan penurunan diskriminasi kata-kata yang secara klinik
berhubungan dengan presbikusis neural dan dapat dijumpai sebelum terjadinya
gangguan pendengaran. Hilangnya diskriminasi tutur lebih berat daripada
yang dapat diperkirakan dari pemeriksaan ambang dengar dengan nada murni.
Efeknya tidak disadari sampai seseorang berumur lanjut sebab gejala tidak
akan timbul sampai 90% neuron akhirnya hilang. Pengurangan jumlah sel-sel
neuron ini sesuai dengan normal speech discrimination. Bila jumlah neuron ini
berkurang di bawah yang dibutuhkan untuk tranmisi getaran, terjadilah neural
presbyacusis. Menurunnya jumlah neuron pada koklea lebih parah terjadi pada
basal koklea. Gambaran klasik: speech discrimination sangat berkurang dan
atrofi yang luas pada ganglion spiralis. Gambaran khas audiogram
menunjukkan penurunan ambang dengar terjadi pada frekuensi yang semakin
tinggi semakin memburuk (cookie-bite).
2.8 Diagnosis
Pada anamnesis penurunan ketajaman pendengaran pada usia lanjut, simetris bilateral dan
progresif lambat. Umumnya terutama terhadap suara atau nada yang tinggi. Tidak terdapat
kelainan pada pemeriksaan telinga hidung tenggorok, seringkali merupakan kelainan yang
tidak disadari. Kadang-kadang disertai dengan tinitus
Pemeriksaan fisik pada penderita biasanya normal setelah pengambilan serumen yang
merupakan problem pada penderita usia lanjut dan penyebab kurang pendengaran terbanyak.
Pada pemeriksaan otoskopi, tampak membran timpani normal atau bisa juga suram.
Pemeriksaan tambahan tes penala Uji rinne positif, Uji Weber terdapat lateralisasi, Uji
Schwabach memendek.
Audiometri murni pemeriksaan penunjang yang biasanya dilakukan. Pemeriksaan
audiometri nada murni menunjukkan suatu tuli sensorineural nada tinggi bilateral dan
simetris. Pemeriksaan audiometri nada murni ditemukan perurunan ambang dengar nada
murni yang menunjukkan gambaran tuli sensorineural. Pada tahap awal terdapat penurunan
yang tajam (sloping) setelah frekuensi 1000 Hz. Gambaran ini khas pada gangguan
pendengaran jenis sensorik dan neural. Kedua jenis ini paling sering ditemukan.
Garis ambang dengar pada audiogram jenis metabolik dan mekanik lebih mendatar,
kemudian pada tahap berikutnya berangsur-angsur terjadi penurunan. Semua jenis presbikusis
tahap lanjut juga terjadi penurunan pada frekuensi yang lebih rendah.
Audiometri tutur menunjukkan adanya gangguan diskriminasi wicara (speech
discriminatin) dan biasanya keadaan ini jelas terlihat pada presbikusis jenis neural dan
koklear. Pada pemeriksaan audiometri tutur pasien diminta untuk mengulang kata yang
didengar melalui kaset tape recorder. Pada tuli persepti koklea, pasien sulit untuk
membedakan bunyi R, S, C, H, CH, N. Sedangkan pada tuli retrokoklea lebih sulit lagi untuk
membedakan kata tersebut. Guna pemeriksaan ini adalah untuk menilai kemampuan pasien
dalam pembicaraan sehari-hari, dan untuk menilai pemberian alat bantu dengar4.
2.9 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien bertujuan untuk memperbaiki efektifitas pasien dalam
berkomunikasi dan memaksimalkan pendengaran pasien, atau yang biasa disebut dengan
rehabilitasi.
2.10 Hearing Aid / Alat Bantu Dengar
2.10.1 Definisi
Alat bantu dengar merupakan suatu alat elektronik yang dioperasikan dengan batere,
yang berfungsi memperkuat dan merubah suara sehingga komunikasi bisa berjalan dengan
lancar. Alat bantu dengar terdiri dari7
Tabel 1
Komponen Fungsi
Microphone bagian yang berperan menerima suara dari luar dan mengubah
sinyal suara menjadi energi listrik, kemudian meneruskannya ke
amplifier.
Amplifier berfungsi memperkeras suara dengan cara memperbesar energi
listrik yang selanjutnya mengirimkannya ke receiver.
Receiver atau mengubah energi listrik yang telah diperbesar amplifier menjadi
loudspeaker energi bunyi kembali dan meneruskannya ke liang telinga
Tabel 2
IMPLAN KOKLEA
Indikasi Kontra Indikasi
- keadaan tuli saraf berat bilateral atau tuli - tuli akibat kelainan pada jalur saraf pusat
total bilateral (anak maupun dewasa) yang (tuli sentral),
tidak / sedikit mendapat manfaat dengan - proses penulangan koklea
alat bantu dengar konvensional, - koklea tidak berkembang
- usia 12 bulan sampai 17 tahun, tidak ada
kontraindikasi medis
- calon pengguna mempunyai perkembangan
kognitif yang baik.
2.10 Prognosis
Pasien dengan presbikusis tidak dapat disembuhkan, semakin lama seiringnya pertambahan
usia akan semakin menurun fungsi pendengarannya, tetapi penurunan fungsi pendengaran
teejadi secara lambat. Pasien presbikusis perlu diingatkan mengenai faktor – faktor resiko
yang dapat memperburuk keadannya8.
Daftar Pustaka