Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN

PRIVASI PASIEN

1. Pasien yang dinyatakan rawat inap oleh dokter jaga IGD mendapat informasi dengan
jelas oleh petugas administrasi rawat inap RSU Ummi Bengkulu
2. Petugas administrasi rawat inap memberikan informasi pada pasien mengenai hak dan
kewajibannya termasuk didalamnya hak akan privasi pasien selama dalam perawatan.
3. Pasien mengisi formulir general consent dengan lengkap nama dan tanda tangan pada
rekam medis pasien.
4. Informasi yang didapatkan petugas administrasi rawat inap mengenai hak privasi di
informasikan ke dokter/ perawat pelaksana.
5. Pada semua tindakan medis/ non medis terhadap pasien harus menjaga privasi
pasien.
6. Transfer pasien dari satu unit ke unit lain selalu menjaga privasi dan melindungi berkas
rekam medis pasien.
7. Hal-hal yang berkaitan mengenai pasien rawat inap tidak di bicarakan di depan umum.
8. Rekam medis pasien rawat inap di simpan pada tempat yang aman dan hanya petugas
yang berwenang yang dapat mengakses.
PERLINDUNGAN HAK PASIEN DAN KELUARGA
TERHADAP KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hak privasi ini bersifat umum dan berlaku untuk setiap orang. Inti dari hak ini adalah
suatu hak atau kewenangan untuk tidak diganggu. Setiap orang berhak untuk tidak
dicampuri urusan pribadinya oleh orang lain tanpa persetujuannya. Hak atas privasi disini
berkaitan dengan hubungan terapeutik antara dokter-pasien. Hubungan ini didasarkan
atas kepercayaan bahwa dokter itu akan berupaya semaksimal mungkin untuk
memberikan pelayanan pengobatan. Kepercayaan bahwa penyakit yang di derita tidak
akan diungkapkan lebih lanjut kepada orang lain tanpa persetujuannya. Dalam pasal 11
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 diatur bahwa penjelasan
tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat
pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pada saat pemeriksaan pasien rawat inap RSU Ummi Bengkulu yang dilakukan baik
DPJP/Dokter umum, dan tenaga kesehatan lainnya seperti wawancara klinis ,prosedur
tindakan, pengobatan, dokter atau perawat atau bidan atau petugas medis lainya wajib
melindungi privasi pasien seperti data pasien,diagnosa pasien,dan lainya,dapat juga
menutup korden pintu pada saat dilakukan pemeriksaan atau pengobatan semua
bergantung dari kebutuhan pasien

B. PENGERTIAN
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki
seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. tingkatan privasi yang diinginkan itu
menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi
dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sulit untuk dicapai
oleh orang lain.
Adapun definisi lain dari privasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol
interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan atau kemampuan untuk
mencapai interaksi seperti yang diinginkan. privasi jangan dipandang hanya sebagai
penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak pihak lain.
Identifikasi privasi pasien adalah suatu proses untuk mengetahui kebutuhan privasi
pasien selama di RSU Ummi Bengkulu. Privasi pasien adalah merupakan hak pasien
yang perlu dilindungi dan dijaga ,selama dalam RSU Ummi Bengkulu
1. Faktor Privasi
Ada perbedaan jenis kelamin dalam privasi, dalam suatu penelitian pria lebih memilih
ruangan yang terdapat tiga orang sedangkan wanita tidak
mempermasalahkan isi dalam ruangan itu. Menurut Maeshall perbedaan dalam latar
belakang pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan privasi.
2. Faktor Situasional
Kepuasan akan kebutuhan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar
lingkungan mengijinkan orang-orang di dalamnya untuk mandiri.
3. Faktor Budaya
Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam banyaknya
privasi yang diinginkan tetapi berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan
privasi. Misalnya rumah orang jawa tidak terdapat pagar dan menghadap ke jalan,
tinggal dirumah kecil dengan dinding dari bambu terdiri dari keluarga tunggal anak
ayah dan ibu.

C. TUJUAN
Guna mengetahui kebutuhan pasien akan privasinya selama dalam RSU Ummi
Bengkulu sebagai bentuk kepedulian RSU Ummi Bengkulu yang diterapkan untuk
melindungi hak-hak asasi pasien (hak privasi).
BAB II
PELAKSANAAN

A. PROSEDUR
1. Admin Rawat Inap
a. Pasien yang dinyatakan di rawat inap oleh Dokter jaga IGD, melakukan registrasi ke
bagian adminisstrasi rawat inap RSU Ummi Bengkulu
b. Petugas administrasi rawat inap RSU Ummi Bengkulu memberikan informasi pada
pasien mengenai hak dan kewajibanya termasuk didalamnya hak akan privasi
pasien selama dalam perawatan.
c. Pasien mengisi formulir general consent dengan lengkap pada rekam medis pasien.
d. Dokumen rekam medis pasien harus tertulis lengkap nama dan tanda tangan.
e. Petugas administrasi menjelaskan ke dokter / perawat IGD tentang privasi pasien
yang akan dirawat.
2. Dokter/Perawat
a. Dokter/ perawat bertanggung jawab dan melindungi privasi pasien.
b. Dokter/ perawat yang melakukan tindakan atau pemeriksaan di kamar perawatan
pastikan privasi pasien terlindungi dengan pintu dan tirai kamar tertutup.
c. Perawat yang akan mentransfer pasien dari satu unit ke unit yang lain selalu
menjaga/ melindungi privasi pasien (dengan menggunakan selimut) dan rekam
medis pasien (terdapat pada tempat terlindungi).
d. Dokter/ Perawat/ seluruh staff RSU Ummi Bengkulu tidak membicarakan hal-hal
yang menyakut pasien di area umum.

3. Pasien Rawat Jalan


a. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau perawat di
ruang konsultasi pastikan privasi pasien terlindungi dengan pintu dan tirai ruang
konsultasi tertutup.
b. Memastikan seluruh staff RSU Ummi Bengkulu tidak membicarakan hal-hal yang
menyangkut pasien di area umum.

B. DOKUMENTASI
Setelah petugas administrasi rawat inap menjelaskan hak dan kewajiban pasien,
pasien/ keluarga pasien/ penanggung jawab pasien mendokumentasikan pernyataannya
pada rekam medis pasien. Semua pernyataan mengenai privasi pasien tercantum pada
general consent pada rekam medis pasien
BAB III
PENUTUP

Dengan adanya panduan privasi pasien ini maka diharapkan pasien yang dirawat di RSU
Ummi Bengkulu dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien, selain itu dapat di
jadikan acuan bagi petugas RSU Ummi Bengkulu yang terkait dengan pelayanan rawat inap
dapat melaksanakan dengan baik dan terdokumentasi

PEMENUHAN HAK PASIEN ATAS PRIVASI

I. PENGERTIAN
Kegiatan pemenuhan hak pasien atas privasi pasien untuk mempertahankan
kehidupan dan unsur personalnya dari publik / mengenai informasi dirinya selama
perawatan.

II. TUJUAN
1. Sebagai acuan dalam pemenuhan hak pasien atas privasi
2. Memberi rasa aman dan nyaman kepada pasien
3. Terjaminnya privasi pasien selama dalam perawatan

III. PROSEDUR
1. POLIKLINIK / IGD
a. Petugas melakukan anamnesa dengan bahasa yang sopan, santun dan dimengerti
oleh pasien dilakukan diruangan tertutup dan tidak mudah didengar oleh orang lain
b. Petugas menjamin bahwa informasi yang diberikan pasien tidak diketahui oleh orang
lain.
c. Informasi yang disampaikan pasien dituliskan dalam rekam medik

2. RUANG TINDAKAN
a. Petugas menyediakan ruang pemeriksaan yang nyaman dan aman
b. Petugas menyediakan peralatan yang dibutuhkan sebelum pemeriksaan.
c. Pemeriksaan pada pasien yang berbeda jenis kelamin harus didampingi salah satu
keluarga/petugas
d. Pemeriksaan fisik terhadap pasien dilakukan diruang tertutup dan tidak mudah
didengar

3. TRANPORTASI
a. Petugas menyiapkan peralatan transportasi sesuai kebutuhan pasien.
b. Petugas harus memperhatikan posisi tidur.
c. Petugas menjamin bahwa tubuh pasien tertutup rapi pada saat pemindahan pasien.
d. Petugas harus memperhatikan jalan yang dilalui agar tidak mengganggu kenyamanan
pasien selama transportasi.

4. UNIT RAWAT INAP


a. Petugas memberi penjelasan bahwa rumah sakit menjamin dan melindungi privasi
dan kerahasiaan penyakit pasien selama dalam perawatan.
b. Petugas menanyakan apakah ada privasi khusus pasien yang perlu di lindungi oleh
rumah sakit.
c. Apabila pasien menyampaikan perlu jaminan privasi khusus pasien selama perawatan
maka petugas memberikan formulir kepada pasien untuk diisi.
d. Apabila pasien memiliki privasi untuk tidak dikunjungi/membatasi kunjungan maka
petugas menanyakan siapa saja yang boleh berkunjung dan identitas pengunjung
secara jelas
e. Formulir Privasi di tanda tangani oleh pasien dan petugas .
f. Perawat ruangan mengkomunikasikan terhadap dokter penanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai