MATEMATIKA DI SEKOLAH
Oleh:
Devika Aulia Hardani 4101414030
Peni Dyah Arumsasi 4101414130
Fariatul Jannah 4101414135
Mevi Tayani 4101414141
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2016
PEMANFAATAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI SEKOLAH
Abstrak
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam proses belajar, hampir seluruh
aktivitas manusia bersinggungan dengan teknologi yang pada hakikatnya dapat membuat kinerja manusia lebih
efektif dan efisien dari segi waktu dan prosesnya. Siswa dapat belajar matematika lebih dalam dengan penggunaan
teknologi yang tepat. Media pembelajaran sebagai suatu alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah
suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Teknologi yang dapat digunakan untuk pembelajaran
matematika sudah berkembang pesat dan banyak dijumpai, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran juga
sudah terbukti dalam meningkatkan pemahaman siswa. Akan tetapi guru harus selekti dalam memilih teknolgi,
ssehingga proses pembelajaran berjalan efektif.
PENDAHULUAN
Di era yang serba digital seperti saat ini, kepekaan terhadap perkembangan Teknologi
Komunikasi dan Informasi tidak dapat terelakan lagi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
teknologi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam proses belajar, hampir seluruh
aktivitas manusia bersinggungan dengan teknologi yang pada hakikatnya dapat membuat
kinerja manusia lebih efektif dan efisien dari segi waktu dan prosesnya.. Teknologi juga dapat
memperluas lingkup materi pelajaran yang dapat dipelajari siswa dan dapat memperluas soal
yang dapat dikerjakan oleh siswa (Ball & Stacey, 2005; NCTM Position Statement, 2003)
Selama ini Matematika seringkali dianggap pelajaran yang sulit bagi sebagian besar
siswa karena menuntut berfikir keras dan cenderung bersifat abstrak. Selain itu, Matematika
juga dikenal sebagai ilmu eksak yang proses pembelajarannya minim sekali menggunakan
teknologi, apalagi multimedia. Hal ini dikarenakan sejak dahulu pengajar lebih banyak
menggunakan metode drill and practice untuk menyampaikan materi Matematika dari jenjang
pendidikan paling dasar di Taman Kanak-kanak hingga paling tinggi di Perguruan Tinggi.
Padahal tidak dapat dipungkiri, bahwa penggunaan ICT, khususnya multimedia dalam proses
pembelajaran dapat lebih menarik minat belajar siswa dan meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses dan waktu belajar bagi pengajar maupun peserta didik.
Multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah beragam kombinasi grafik, teks,
suara, video dan animasi. Penggabungan ini bertujuan untuk menampilkan informasi, pesan
atau isi pelajaran. Informasi yang disajikan melalui multimedia ini berbentuk dokumen hidup,
dapat dilihat di layar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar melalui overhead projector,
dapat didengar suaranya dan dilihat gerakannya (video atau animasi). Pembelajaran
menggunakan multimedia dimaksudkan agar materi atau informasi yang disajikan menarik,
mudah dimengerti dan jelas, karena sebanyak mungkin indera yang terlibat digunakan untuk
menyerap informasi itu.
Dalam makalah ini, penulis ingin membahas beberapa masalah terkait dengan
penggunaan dan pemanfaatan Multimedia Interaktif dalam pembelajaran Matematika.
Oleh karena itu perlu diketahui mengenai “Bagaimana pengaruh kemajuan teknologi
di era global ini terhadap pembelajaran matematika?” serta “Bagaimana pemanfaatan
multimedia untuk pembelajaran matematika?”.
Prinsip Teknologi dalam Pembelajaran Matematika
Siswa dapat belajar matematika lebih dalam dengan penggunaan teknologi yang tepat
(Dunham dan Dick 1994; Lembar 1993; Boersvan Oosterum 1990; Rojano 1996; Groves
1994). Teknologi yang digunakan tidak boleh sebagai perubah pemahaman dasar dan intuisi
melainkan untuk mendorong mereka dalam pemahaman dan intuisi. Dalam ketentuannya,
teknologi harus digunakan secara luas dan bertanggung jawab, dengan tujuan memperkaya
siswa belajar matematika. Teknologi digunakan untuk memfasilitasi siswa belajar matematika
di bawah bimbingan guru yang terampil dan sebagai sarana mencari cara efisien dalam
mempelajari matematika.
Keterlibatan siswa dan ikut terlibat langsungnya siswa dalam dalam pembelajaran
berbasis teknologi memungkinkan terciptanya diskusi antara guru dan siswa. Teknologi
memberikan pilihan kepada guru untuk dapat mengadaptasi materi pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan siswa. Siswa yang mudah terganggu dapat lebih focus. Siswa yang memiliki
masalah dengan konsep dasar dapat mengembangkan dan mendemonstrasikan pemahaman
matematika sendiri sehingga dapat membantu mereka mempelajari konsep. Dengan teknologi
khusus memungkinkan dapat melibatkan siswa pada tantangan matematika.
Teknologi Mendukung Pengajaran Matematika yang efektif.
Penggunaan teknologi yang efektif di kelas matematika tergantung pada guru. Seperti
suatu alat, dapat digunakan dengan baik atau buruk tergantung siapa yang menggunakan. Guru
harus dapat memanfaatkan teknologi secara efisien untuk meningkatkan kesempatan belajar
siswa baik secara grafik, visualisasi, maupun komputasi. Guru dapat memberikan suatu
simulasi dengan memberikan permasalahan yang sulit dan meminta siswa untuk
menyelesaikan dengan menggunakan bantuan teknologi yang ada.
Dengan adanya teknologi bukan berarti berungsi sebagai pengganti guru.Guru tetap
harus berperan penting dalam proses pembelajaran, selalu melakukan pengamatan dan menjaga
focus siswa saat proses pembelajaran matematika Guru harus memutuskan apakah, kapan, dan
bagaimana teknologi akan digunakan. Sebagai siswa bekerja dengan teknologi, mereka dapat
menunjukkan cara berpikir tentang matematika yang dinyatakan sering sulit untuk diamati.
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika salah satunya melalui media
pembelajaran seperti media video dan media aplikasi.
Media Video
Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Media audio visual adalah
media yang mengandalkan indera pendengaran dan indera penglihatan. Media audio visual
merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak. Media ini
dapat menambah minat siswa dalam belajar karena siswa dapat menyimak sekaligus melihat
gambar.
Manfaat media video menurut Andi Prastowo (2012 : 302), antara lain :
memberikan pengalaman yang tak terduga kepada peserta didik,
memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak mungkin bisa dilihat,
menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu,
memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk merasakan suatu keadaan tertentu, dan
menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya yang dapat memicu
diskusi peserta didik.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat penggunakan media dalam
pembelajaran,terkhusus dalam pembelajaran matematika yaitu dengan melihat video dapat
memperkuat siswa dalam memahami materi, hal ini dikarenakan video mampu mempengaruhi
emosi siswa sehingga lebih memudahkan dalam membawa siswa untuk mengikuti alur materi,
sehingga materi matematika yang abstrak dapat mulai dimengerti perlahan. Selain itu, melalui
video kita dapat memperlihatkan konsep-konsep penggunaan matematika dalam bentuk
kehidupan yang sebenarnya, sehingga dapat membuat siswa lebih aktif menganalisis
permasalahan disekitarnya. Pembelajaran dengan media video juga mampu menumbuhkan
minat serta memotivasi siswa untuk selalu memperhatikan pelajaran.
SARAN
Sebaiknya tenaga pendidik mulai memperbanyak menggunakan teknologi
pembelajaran sebagai salah satu cara dalam proses pembelajaran matematika, namun teknologi
yang digunakan tidak hanya membuat siswa untuk menerima hasil jadi saja melainkan harus
membuat siswa berproses dan aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Prastowo. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press.
Amin, Suyitno.2000. Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang:
Pendidikan Matematika FMIPA UNNES.
Darhim. 1993. Work Shop Matematika. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara DIII.
Dimyati, Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Direktorat Jenderal Perguruan
Tinggi Depdikbud.
(Dunham dan Dick 1994; Lembar 1993; Boersvan Oosterum 1990; Rojano 1996; Groves
1994). Dunham, Penelope H., and Thomas P. Dick. “Research on Graphing
Calculators.” Mathematics Teacher 87 (September 1994): 440–45.
National Council of Teachers of Mathematics. 2000. Principles and Standards for School
Mathematics. NCTM: Reston VA. page 11-27.