Jika memperhatikan urutan penting maka kita mengatakan bahwa sampel kita disebut
arrangements. Jika memperhatikan urutan tidak penting maka kita mengatakan bahwa
sampel kita disebut selections.
Contoh 2.3.1
Kita mengambil dua objek dari {x1, x2, x3}; itu berarti n = 3 dan r = 2. Gambar 2-4
mengilustrasi empat masalah berbeda dan solusinya. Perhatikan gambar 2-4!
Pengulangan Tanpa pengulangan
x1 x1
x1 x2
x1 x2
x1 x3
x1 x3
x2 x1
Arrangement x2 x1
x2 x2 r-barisan r-permutasi
x2 x3
x2 x3
x3 x1
x3 x1
x3 x2
x3 x2
x3 x3
{x1 x1}
{x1 x2}
{x1 x2}
{x1 x3}
Selection r-multiset {x1 x3} r-combinasi
{x2 x2}
{x2 x3}
{x2 x3}
{x3 x3}
GAMBAR 2-4
0-combination dapat dipandang sebagai himpunan kosong. Karena hanya ada tepat satu
himpunan kosong, maka kita katakan bahwa ada tepat satu 0-combination. Para
matematikawan jua mengatakan bahwa ada tepat satu 0-sequence, tepat satu 0-permutation,
dan tepat satu 0-multiset
n 1 r
Proposisi 2-4. Banyaknya bilangan r-multiset dari n objek adalah
r
Bukti. Jika n = 0 dan r = 0 maka C(n-1+r,r) = C(-1,0) = 1. Sesuai dengan kesepakatan kita
bahwa ada tepat satu 0-multiset. Jika n = 0 dan r>0 maka C(n-1+r,r) = 0, sesuai dengan
fakta bahwa tidak mungkin memilih suatu assortment r>0 objek dari n=0 objek. Ini
mengingatkan kasus n>0. Kita dapat berfikir dari sebuah r-multiset pada teorema dari menu.
Menu yang kita punya n kolom x1, x2, , xn. Untuk membangun multiset, kita tempatkan x
bintang pada kolom. Karena pengulangan diperbolehkan, kita mungkin menempatkan lebih
dari satu bintang pada satu kolom. Karena tidak memperhatikan urutan, bintang identik.
Contohnya, jika n=2 dan r=4, maka menu korespondensi multiset terdiri dari tiga x1 dan
satu x2 yang ditunjukkan pada gambar 2.5 (a). sebaliknya, korespondensi multiset pada
menu diberikan pada gambar 2.5 (b) terdiri dari empat x2
x1 x2 x1 x2 x3
*** * **** *
(a) (c)
x1 x2
**** *
****
(b) (d)
Gambar 2.5
Dengan jelas, ada korespondensi satu-satu antara menu-menu yang memuat r bintang
dan pengumpulan dari r-multiset, dan karenanya masalah kita dikurangi untuk menjelaskan
bilangan dari masing-masing menu. Jika kita menggunakan ketentuan yang ada pada kolom
pertama untuk x1, kedua untuk x2 dan selanjutnya, maka kita dapat mengeliminasi label
kolom dan garis. Contohnya, menu yang diberikan pada gambar 2.5(c) menunjukkan
penyusunan bintang dan ruang kolom yang diberikan pada gambar 2.5(d).
Karena kita membutuhkan n-1 kolom pada bentuk n kolom dan r bintang untuk
menotasikan r objek, masalah yang telah direduksi untuk menentukan bilangan yang disusun
atau r bintang yang identik dan n-1 ruang yang identik. Bayangkan baris dari ruangan n-1+r.
kita dapat menempatkan dalam dua tingkat; pertama kita tempatkan bintang; kemudian
tempat. Bintang yang identik pada tempat yang sama untuk mengambil r ruang yang akan
ditempatkan. Dengan pernyataan sebelumnya, ini dapat dilakukan dengan C(n-1+r,r) cara.
Sekarang ruang yang identik pada penempatan yang sama untuk mengambil n-1 ruang yang
akan ditempati. Tetapi pada tingkatan yang kedua hanya ada n-1 ruang yang tersisa, dan
hanya ada satu cara untuk memilih ruang tersebut. Dengan aturan hasil kali, ada C(n-1+r,r)
1 cara untuk menyusun r bintang dan n-1 ruang, maka C(n-1+r,r) menu dengan r bintang dan
n kolom, dan karenanya C(n-1+r,r) r-multiset dari n objek.
n n
Proposisi 2-5.
r
n r
Bukti. Misal kita memilih r objek dari n objek untuk dipakai akan sama dengan memilih n-r
objek untuk tidak dipakai
Contoh 2.3.2
Problem. Berapa banyak arrangements satu set 52 kartu?
Solusi. P(52,52) = 52!~7,96x1067
Contoh 2.3.3
Problem. Berapa banyak keluaran yang mungkin dalam pengetosan tiga dadu berbeda?
Solusi. 63 = 216
Contoh 2.3.4
Problem. Mengingat bahwa suatu domino merupakan balok kayu yang memuat dua muka.
Tiap-tiap muka memuat nol sampai enam titik. Berapa banyak domino berbeda?
Solusi. Karena pengurutan muka tidak penting, kita mengkonstruksi suatu domino dengan
memilih dua muka, dimana ada 7 kemungkinan nilai dari tiap tiap wajah dan kedua muka
mungkin memiliki nilai yang sama. Jadi ada C(7-1+2,2). (termasuk multiset karena urutan
tidak penting dan pengulangan dibolehkan.)
Contoh 2.3.5
Problem. Berapa banyak subsets tiga anggota dari {a, b, c, d, e}?
Solusi. C(5,3) = 10
Contoh 2.3.6
Problem. Berapa banyak lima kartu terambil dari satu set kartu?
Solusi. C(52,5) = 2.598.960
Contoh 2.3.7
Problem. Apa probabilitas dalam pengetosan tiga dadu berbeda yang jumlahnya 4?
Solusi. Tiga keluaran yang berjumlah 4; 1,1,2;1,2,1;2,1,1. Keluaran dari pengetosan tiga
dadu berbeda adalah 216 (contoh 2.3.3) Jadi probabilitasnya 3/216
NONEXCLUSIVE EXCLUSIVE
OCCUPANCY OCCUPANCY
b1b2 b1 b2
b1 b2 b1 b2
b1 b2 b2 b1
b2 b1 b1 b2
BOLA
BERBEDA b1b2 b2 b1
b1 b2 b2 b1
b2 b1
b2 b1
b1b2
bb b b
b b b b
b b b b
BOLA bb
IDENTIK
b b
bb
Proposisi 2-6. Terdapat nr cara mendistribusi r bola berbeda ke dalam n cell berbeda dengan
sembarang banyak bola per cell.
Proposisi 2-7. Terdapat P(n,r) cara mendistribusi r bola berbeda ke dalam n cell berbeda
dengan paling banyak satu bola per cell.
n
Proposisi 2-8. Terdapat cara mendistribusi r bola identik ke dalam n cell berbeda
r
dengan paling banyak satu bola per cell.
n 1 r
Proposisi 2-9. Terdapat cara mendistribusi r bola identik ke dalam n cell berbeda
r
dengan sembarang banyak bola per cell.
Contoh 2.3.9
Problem. Nyatakan versi distribusi yang equivalen dengan berikut; urutan dua A identik, tiga
B identik dan empat C identik
Solusi. Satu jawaban adalah mendistribusi 9 bola pada 3 cell berbeda dengan tepat dua bola
dalam cell pertama, tiga bola dalam cell kedua dan empat bola dalam cell ketiga.
Kemungkinan yang lain adalah mendistribusi dua bola A yang identik, tiga bola B yang
identik dan empat bola C yang identik ke dalam 9 cell berbeda dengan tepat satu bola pada
tiap cell.
Contoh 2.3.10
Problem. Apa probabilitas yang tepat satu cell adalah kosong jika 10 bola identik didistribusi
secara acak ke dalam lima cell berbeda?
Solusi. Terdapat C(5-1+10,10) cara mendisribusi 10 bola identik ke dalam 5 cell berbeda
dengan sembarang banyak bola per cell. Kemudian kita menentukan banyak cara
mendistribusi 10 bola identik ke dalam lima cell berbeda dengan tepat satu cell kosong. Kita
menyusun konstruksi distribusi tersebut ke dalam tiga stage. Pertama kita pilih satu cell
kosong dalam C(5,1) cara. Selanjutnya kita pastikan bahwa empat cell yang tersisa tidak
kosong dengan ditempati satu bola tiap cell. Karena bola-bola tersebut identik, hal itu dapat
dilakukan dalam tepat satu cara. Akhirnya, kita mendistribusi enam bola identik yang tersisa
ke dalam empat cell berbeda dengan sembarang banyak bola percell dalam C(4-1+6,6).
Dengan aturan perkalian, ada 5x1x C(4-1+6,6) cara mendistribusi sepuluh bola identik ke
dalam lima cell berbeda dengan repat satu cell kosong, sehingga probabilitasnya adalah
5x1x C(4-1+6,6)/ C(5-1+10,10) = 5x84/1001 = 0,419
n 1 r
pernyataan, maka ada konfigurasi. System yang memenuhi asumsi ini dikatakan
r
jelas oleh Bose-Einstein Statistics, dan hubungan ini untuk melihat konfigurasi multiset.
Jika jika pertikel berbeda dan paling banyak satu bilangan dari partikel memungkinkan
n
diberikan pernyataan, maka ada konfigurasi. System yang memenuhi asumsi ini
r
dikatakan jelas oleh Fermi-Dirac Statistics, dan hubungan ini untuk melihat konfigurasi
kombinasi.
Perhatikan bahwa pemahaman untuk tida memberikan nama pada situasi yang
dijelaskan dengan permutasi. Kadang-kadang ini mempermudah untuk melihat asumsi yang
akan dibuat, tetapi penting untuk menyatakan bahwa tidak boleh ada pernyataan utama
dalam menentukan salah satu asumsi diatas asumsi yang lain. Pilihan yang benar yang
diberikan pada situasi dunia nyata mungkin tergantung pada korespondensi asumsi pada
pengetahuan empiric. Contohnya atom-atom atau molekul-molekul gas yang ideal pada suhu
tertentu dijelaskan baik oleh Maxwell-Boltzmann statistics, distribusi proton menuju tingkat
energy diperbolehkan oleh Bose-Einstein Statistics, dan distribusi electron untuk tingkatan
energy dijelaskan oleh Fermi-Dirac Statistics.
Didalam dunia nyata pemiliha masalah yang diberikan pada siswa harus masuk akal
diantara alternative-alternatif yang lain. Jika tidak punya pilihan yang pas, memungkinkan,
terutama pada penjelasan setiap asumsi yang sedang di buat.