Seperti yang telah disinggung pada pendahuluan bab ini, sifat terurut dari R berkaitan dengan konsep kepositifan dan ketidaksamaan antara dua bilangan real. Seperti apa kedua konsep tersebut? Di sini, kita akan membahasnya. Terlebih dahulu kita akan membahas konsep kepositifannya. Sifat 1.4 (Sifat Kepositifan). Terdapat himpunan bagian tak kosong dari R , yang dinamakan himpunan bilangan real positif R + , yang memenuhi sifat-sifat :
a. Jika a, b R + maka a + b R + . b. Jika a, b R + maka a b R + . c. Jika a R maka salah satu diantara tiga hal, yaitu a R + , a = 0 , dan a R + ,
pasti terpenuhi. Sifat 1.4.c. disebut juga sebagai sifat Trichotomy. Sifat ini mengatakan bahwa R dibangun oleh tiga buah himpunan yang disjoin. Tiga buah himpunan tersebut adalah himpunan
{ a : a R }
+
{ 0} ,
dan
R . Jika a R + maka a > 0 dan a dikatakan sebagai bilangan real positif. Jika a R + { 0} maka a 0 dan a dikatakan sebagai bilangan real nonnegatif. Jika a R
maka a < 0 dan a dikatakan sebagai bilangan real negatif. Jika a R { 0} maka a 0 dan a dikatakan sebagai bilangan real nonpositif. Penjumlahan k buah suku elemen 1 menghasilkan bilangan k . Himpunan bilangan k yang dikonstruksi dengan cara demikian disebut sebagai himpunan bilangan asli, dinotasikan dengan N . Himpunan N ini merupakan himpunan bagian dari himpunan R + . Himpunan ini memiliki sifat fundamental, yakni bahwa setiap himpunan bagian tak kosong dari N memiliki elemen terkecil. Sifat yang demikian disebut sebagai sifat well-ordering dari N . Selanjutnya, jika kita ambil sembarang k N maka k N . Gabungan himpunan N , { 0} , dan
{ k : k N}
bulat, dinotasikan dengan Z . Himpunan bilangan asli N disebut juga sebagai himpunan
bilangan bulat positif, dinotasikan dengan Z + , sedangkan himpunan juga himpunan bilangan bulat negatif, dinotasikan dengan Z .
{ k : k Z}
disebut
Dari himpunan Z , kita bisa mengonstruksi bilangan dalam bentuk m / n , dengan n 0 . Bilangan real yang dapat direpresentasikan dalam bentuk yang demikian disebut sebagai bilangan rasional. Sebaliknya, bilangan real yang tidak dapat direpresentasikan dalam bentuk itu disebut sebagai bilangan irasional. Himpunan bilangan rasional dinotasikan dengan Q . Dapat dikatakan bahwa himpunan bilangan real R merupakan gabungan dua himpunan disjoin, himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional. Bilangan 2 dan 0 merupakan contoh bilangan-bilangan rasional, dan dapat ditunjukkan bahwa
2,
akar dari persamaan x 2 = 2 , merupakan contoh bilangan irasional (lihat Bartle-Sherbert [1]). Sekarang, kita sampai kepada penjelasan tentang konsep ketidaksamaan antara dua bilangan real, sebagai salah satu konsep yang berkaitan dengan sifat terurut dari R . Definisi 1.5. Misalkan a, b R .
a. Jika a > b dan b > c maka a > c . b. Jika a > b maka a + c > b + c . c. Jika a > b dan c > 0 maka ac > bc . Jika a > b dan c < 0 maka ac < bc . d. Jika ab > 0 maka a > 0 dan b > 0 , atau a < 0 dan b < 0 . e. Jika ab < 0 maka a > 0 dan b < 0 , atau a < 0 dan b > 0 .
Bukti Teorema 1.6.a-1.6.b menggunakan definisi 1.5 dan Teorema 1.6.d-1.6.e
menggunakan sifat Trichotomy. Bukti Teorema tersebut ditinggalkan sebagai latihan bagi para pembaca.
1 2
arti setiap kita mengambil bilangan positif pasti selalu didapat bilangan positif lain yang lebih kecil daripadanya. Dengan kata lain, tidak terdapat bilangan positif yang terkecil. Pernyataan ini merupakan maksud dari teorema berikut ini.
Teorema 1.7. Jika a R dan 0 a < untuk setiap > 0 maka a = 0 . Bukti. Andaikan a > 0 . Pilih = 1 a . Kita peroleh 0 < < a . Pernyataan ini kontradiksi 2 dengan hipotesis bahwa 0 a < untuk setiap > 0 . Dengan demikian, haruslah bahwa
a = 0.
Sebelumnya kita telah dikenalkan dengan bilangan real nonnegatif, yaitu elemen dari himpunan R + { 0} . Jika a > 0 atau a = 0 maka jelas bahwa a R + { 0} . Jika a < 0 tentunya a > 0 , sehingga a R + { 0} . Berdasarkan hal tersebut, akan didefinisikan apa yang disebut sebagai nilai mutlak dari suatu bilangan real. Nilai mutlak ini akan menonnegatif-kan bilangan-bilangan real.