Anda di halaman 1dari 23

TUGAS 1.

Buatlah makalah atau artikel dengan topik “desain produk atau jasa yang ramah lingkungan”.
Tulisan bisa diambil dari contoh kasus suatu perusahaan yang ada di Indonesia atau perusahaan
di tempat Anda bekerja.

Skema Penulisan sebagai berikut:


A. Pendahuluan
B. Masalah
C. Pembahasan
D. Simpulan
E. Daftar Pustaka

Tulisan dibuat maksimal 10 halaman, tidak termasuk cover dan daftar isi. Diketik rapi 1.5 spasi
dengan menggunakan huruf Times New Roman 12.

Pembuatan Desain Dan Pengemasan Produk Dan Jasa

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum,wr.wb.

Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena atas limpahan
karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad
Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani,
yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga
Penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Akhir Semester Genap ini tepat pada waktunya.

Penulis membuat makalah dengan berjudul “Menganalisis Pembutan Desain dan Pengemasan
Produk Dan Jasa”. Sebab untuk memenuhi tugas pembimbing di semester akhir ini.

Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas makalah ini tapi
dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga Penulis
mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

Orang istimewa yang tidak lain Orang Tua saya yang selalu menjadi inspirasi dan pendukung,
serta mencurahkan kasih sayang tanpa pamrih.

Bu Endang sebagai pembimbing Makalah “Menganalisis Pembutan Desain dan Pengemasan


Produk Dan Jasa” ini. Semoga ilmunya berkah dan menjadi aliran amal hingga kelak di Barzakh.

Teman-teman yang senantiasa rela dan ikhlas memberikan pendapatnya dan bantuanya.

Penulis menyimpulkan bahwa tugas Makalah “Menganalisis Pembutan Desain dan Pengemasan
Produk Dan Jasa” ini masih belum sempurna, oleh karena itu Penulis menerima saran dan kritik,
guna kesempurnaan tugas mandiri ini dan bermanfaat bagi Penulis dan pembaca pada umumnya.

Baureno, Februari 2017

Penulis
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................

· A. Latar Belakang.................................................................................................................

· B. Rumusan Masalah............................................................................................................

· C. Manfaat penulisan............................................................................................................

5
· D.Tujuan Penulisan..............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................

A. Pengertian Desain Produk Dan Jasa....................................................................................

B. Desain Kemasan..................................................................................................................

C. Proses Desain Kemasan.......................................................................................................

D. Transisi Menuju Produksi....................................................................................................

E. Permasalahan Desain Produk...............................................................................................

F. Persaingan Berdasarkan Waktu............................................................................................

G. Teknologi Kelompok ...........................................................................................................

10

H. Dokumen Untuk Produkssi...................................................................................................


10

I. Definisi Produk.....................................................................................................................

10

J. Strategi Produk Dengan Keunggulan Bersaing....................................................................

11

K. Siklus Kehidupan Produk(Produk Life Cycle).....................................................................

12

L. Analisis Produk Berdasarkan Nilai......................................................................................

12

M. Quality Function Deployment (QFO)..................................................................................

13

N. Kemampuan Untuk Di Produksi Dan Rekayasa Nilai.........................................................

13

O. Permaasalahan Desain Produk.............................................................................................

14

P. Desain Pelayanan..................................................................................................................

14

Q. Aplikasi Pohon Keputusan Dalam Desain Produk...............................................................

14

R. Transisi Menuju Produk.......................................................................................................

15
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................

16

KESIMPULAN.................................................................................................................................

16

SARAN.............................................................................................................................................

16

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................

16

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi saat ini, kondisi perekonomian dan persaingan pasar yang semakin ketat
menuntut masyarakat ataupun pemilik usaha untuk mampu memanfaatkan segala sumber daya
yang dimiliki secara optimal, termasuk berusaha menciptakan produk baru dimana pemilik usaha
harus mampu untuk memperngaruhi konsumen agar konsumen tertarik dengan adanya suatu
produk dan jasa yang baru,apalagi ditambah dengan desain produk nya yang menarik dan unik
sehingga konsumen akan loyal dengan produk tersebut.

Suatu persaingan yang kompetitif akan memecu pemilik usaha untuk senantiasa berfikir kreatif
dan inovatif agar usahanya unggul dan menjadi berbeda, agar dapat bertahan dalam kondisi
persaingan yang semakin kompetitif, pemilik usaha harus dapat menerapkan strategi yang tepat
untuk menciptakkan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, hal ini
perlu dilakukan agar produk pemilik usaha tidak tertinggal dalam persaingan.

suatu dan produksi dan operasi adalah unsur penting dalam sebuah perusahaan. Kelangsungan
hidup mati suatu perusahaan terdapat pada produksi dan operasinya.

Maka dari itu kami membuat makalah dengan berjudul “Menganalisis Desain Produk Dan Jasa”
Perusahaan dapat berjalan sebagaimana seperti perusahaan lain jika dalam perusahaan tersebut
ada kegiatan produksi ,operasi ditambah lagi desain produk yang menarik dan unik. Selain
Kegiatan produksi dan operasi, Desain Produk Dan Jasa juga merupakan salah satu kegiatan
yang menciptakan hasil produksi akan semakin meningkat. Bagaimana tidak? Desain Produk
Dan Jasa bertumpu pada desain dan kemasan pada produk yang kita lakukan sekanang ini,
semakin indah desain yang kita ciptakan maka akan semakin banyak peminat konsumen.
Terdapat banyak pilihan dalam pemilihan, penetapan, dan perancangan produk. barang dan jasa
yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen.

Pada dunia pemasaran persaingan merupakan hal yang lumrah dan wajar. Makadari itu berbagai
usaha dilakukan dalam upaya memenangkan persaingan ini. Salah satu diantaranya adalah
membuat desain kemasan produk yang menarik sehinggadapat mengundang konsumen untuk
membeli produk yang dipasarkan. Menurut Christine Suharto Cenadi, daya tarik suatu produk
tidak dapat terlepas dari kemasannya. Kemasan merupakan “pemicu” karena ia langsung
berhadapan dengankonsumen. Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk

memberikan respon positif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahannya yaitu :

1. Apa itu pengertian desain produk dan jasa?

2. Bagaimana cara melakukan desain kemasan?

3. Bagaimana transmisi menuju produksi?

4. Apa sajakah permasalahan desain produk?

5. Strategi produk dengan keunggulan bersaing.

6. Siklus kehidupan produk,dan yang terakhir transmisi menuju produk.

C. Manfaat penulisan

1. Manfaat pembuatan makalah ini untuk memberi penjelasan dan pengetahuan kepada produsen
atau yang mempunyai suatu produk agar dapat lebih memperhatikan desain produk dan jasa.

2. Memberi pengertian dan pengetahuan luas tentang apa itu dan bagaimana cara menganalisis
produk dan jasa.

D.Tujuan Penulisan

1. Untuk menghindari kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi dalam perbuatan suatu


produk.

2. Untuk memmilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk.

3. Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.

4. Untuk menghitung biaya dan menentukan produk yang dibuat.

5. Untuk mengetahui kelayakan produk tersebuat apakah sudah memenuhi parsyaratan tau masih
perlu perbaikan kembali.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Desain Produk Dan Jasa

1. Pengertian desain produk

Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh perusahaan untuk
pelangganya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya generasi dan pengembangan ide-
ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-produk baru. Dalam
pendekatan sistematis, desainer produk konsep dan mengevaluasi ide-ide, dan mengubahnya
menjadi penemuan yang nyata dan produk.

Produk jasa terkait dengan interaksi konsumen, baik pada tahap desain maupun tahap
penyerahan produk. Sebagian besar dari biaya dan mutu jasa didefinisikan pada tahap desain
adesain yang menurunkan biaya dan meningkatkan mutu produk. Pendekatan pertama, desain
produk sedemikian rupa sehingga penyesuaian produk dengan keinginan konsumen yang dapat
dilakukan belakanagan. Pendekatan keddua, membuat modul produk agar penyesuaikan
dilakukan dengan cara membolakbalik modul tersebut. Pendekatan ketiga, mendesain produk
dengan membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil dan mengientifikasikan menjadi bagian yang
bisa diotomatiskan atau dikurangi interaksinya dengan konsumen. Pendekatan keempat,
memfokuskan desain pada titik-titik terkesan (momen of truth): saat yang menunjukan kesan
mendalam yang bisa meningkatkan atau mengurangi harapan konsumen.

2. Desain Jasa
Merancang produk jasa merupakan tantangan karena jasa pada umumnya mempunyai
karakteristik yang unik. Satu alasan peningkatan produktifitas dalam jasa begitu rendah adalah
karena baik desain maupun pengantaran produk jasa menyertakan adanya interaksi pelanggan.
Walaupun demikian, seperti halnya barang, sebagian besar biaya dan kualitas sebuah jasa
didefinisikan pada tahap desain. Pendekatan kedua adalah memodulerkan produk sehingga
kustomisasinya dilaksanakan pada perubahan modul. Strategi ini menjadikan modul dirancang
sebagai kesatuan standar yang tetap. Pendekatan ketiga pada desain jasa adalah membagi jasa
menjadi bagian-bagian kecil. Dan mengidentifikasi bagian-bagian yang menyebabkan
otomatisasi atau pengurangan interaksi dengan pelanggan.

Teknik yang keempat adalah untuk memfokuskan desain pada apa yang disebut moment of truth.
Dimana hubungan antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan sesuatu yang sangat penting.

B. Desain Kemasan

Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur,material, warna, citra,
tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
Desain kemasan berlaku untuk membungkus,melindungi, mengirim, dan membedakan sebuah
produk di pasar. Pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan
mengkomunikasikan

kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.(Klimchuk dan Krasovec,2007)

Kemasan adalah salah satu bidang dalam Desain Komunikasi Visual yang mempunyai banyak
tuntutan khusus karena fungsinya yang langsung berhadapan dengan konsumen, antara lain
tuntutan teknis, kreatif, komunikatif dan pemasaran yang harus diwujudkan ke dalam bahasa
visual. Sebagai seorang desainer komunikasi visual, hal ini merupakan suatu tantangan karena
selain dituntut untuk dapat menyajikan sebuah (desain) kemasan yang estetis, kita juga dituntut
untuk memaksimalkan daya tarik kemasan untuk dapat menang dalam pertarungan untuk
menghadapi produk-produk pesaing. Tantangan yang lain adalah klien tidak hanya
mengharapkan peningkatan penjualan tetapi juga agar konsumennya tetap setia menggunakan
produknya (Swann, 1997).

Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah kemasan tersebut harus
simple (sederhana) , fungsional dan menciptakan respons emosional positif yang secara tidak
langsung “berkata”, “Belilah saya.” Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual,
emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah
terhadap produk yang
dikemasnya. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 % adalah
penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata (visual). Karena itulah, unsur-unsur grafis dari
kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan unsur visual
yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara kasatmata
(visualcommunication).

Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik. Daya tarik pada
kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya tarik praktis
(Cenadi 1998) :

1. Daya tarik visual (estetika)

Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur grafis yang
telah disebutkan di atas. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan untuk menciptakan suatu
kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik visual sendiri berhubungan
dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain
yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa
disadarinya.

2. Daya tarik praktis (fungsional)

Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada
konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau pemajangan
produk. Beberapa daya tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan antara lain :

- Dapat Melindungi produk

- Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan Porsi yang sesuai untuk produk
makanan/minuman

- Mudah dibawa, jinjing, atau dipegang

C. Proses Desain Kemasan


Ada banyak faktor yang mempengaruhi sebuah desain kemasan dapat menarik perhatian
konsumen. Ada berbagai konsep yang berbeda-beda yang berkaitan dengan prinsip dasar desain.
Berikut adalah proses desain kemasan ( Klimchuk dan Krasovec,2007):

1. Riset dan Analisis

Tahap riset dan analisis bertujuan untuk memahami keinginan target pasar, agar produk dapat
mudah diterima oleh masyarakat global. Tahap ini biasanya dilakukan dengan cara menganalisis
kategori, suatu survei untuk memahami Permasalahan Desain Produk Untuk mengembangkan
sebuah sistem dan struktur organisasi yang efektif, telah ditambahkan beberapa teknik penting
untuk merancang suatu produk yaitu:

1. Desain yang Tangguh

2. Desain Modular

3. Computer-Aided Design (CAD)

4. Computer-Aided Manufacturing (CAM)

5. Teknologi Virtual Reality

6. Analisis Nilai

7. Desain yang Ramah Lingkungan

D. Transisi Menuju Produksi

Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih, didesain, dan diterapkan.
Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang fungsional, dan kemudian
mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang, majemen harus membuat keputusan untuk
mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk.

Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan desain
benar-benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk diproduksi. Percobaan ini
juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan yang sesuai,
prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan bahwa produk dapat
dimulai dengan sukses. Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat dipasarkan dan diproduksi,
manajemen lini akan melimpahkan tanggung jawab.

Beberapa perusahaan menunjukkan seorang manajer proyek, sementara yang lainnya


menggunakan tim pengembangan produk untuk memastikan transisi dari pengembangan ke
produk berjalan dengan sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas
perlunya sumber daya dan potensi sukses untuk memastikan produksi yang memuaskan dari
sebuah produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan
pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan
sumber daya antara dua organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi
adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus mungkin.

E. Permasalahan Desain Produk

1. Desain Yang Tangguh

Desain yang tangguh berarti produk dirancang sedemikian rupa sehingga ada sedikit variasi pada
produk atau perakitan tidak berdampak banyak pada produk akhirnya. Juga desain yang dapat
diproduksi sesuai persyaratan, bahkan dengan adanya kondisi proses produksi yang tidak
sempurna.

2. Desain Moduler

Desain moduler adalah desain dimana bagian atau komponen dari suatu produk dibagi-bagi
menjadi modul-modul yang dapat dipertukarkan dan diganti dengan mudah.

3. Computer- Aided Design

Maksudnya adalah penggunaan komputer secara ineraktif untuk mengembangkan dan


mendokumentasikan produk

4. Computer-Aided Manufacturing

Yaitu penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin. Adapun manfaat CAD dan
CAM adalah sebagai berikut :

a. Kualitas produk menjadi semakin baik


b. Waktu desain yang lebih singkat

c. Pengurangan biaya produksi

d. Ketersediaan basis data

e. Memunculkan kemampuan baru

5. Teknologi Virtual Reality

Bentuk komunikasi visual dimana citra-citra digunakan sebagai pengganti dari benda aslinya,
tetapi masih memungkinkan pengguna untuk meresponnya secara interaktif

6. Analisis Nilai

Suatu tinjauan atas produk yang berhasil yang dilakukan selama proses produksi

7. Etika Dan Desain Ramah Lingkungan

Berikut tujuan desain yang etis dan ramah lingkungan:

a. Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan

b. Meminimalkan limbah bahan baku dan energy

c. Mengurangi kewajiban terhadap persoalan lingkungan hidup

d. Meningkatkan efektivitas biaya dengan mematuhi peraturan lingkungan hidup

e. Agar dikenal sebvagai perusahaan yang baik

F. Persaingan Berdasarkan Waktu

Yaitu persaingan yang dipengaruhi oleh waktu, mengembangkan produk dengan cepat, dan
melemparkannya ke pasar. Pada saat ini telah diperkenalkan tiga strategi pengembangan
eksternal yang sering digunakan perusahaan besar. Adapun tiga strategi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Membeli Teknologi dengan Cara Mengakuisisi Perusahaan

Microsoft dan Cisco Systems merupakan contoh perusahaan berteknologi canggih yang sering
mempercepat pengembangan mereka dengan mengakuisisi perusahaan yang telah
mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka. Permasalahan yang muncul
kemudian adalah menyesuaikan organisasi yang diakuisisi, termasuk teknologinya, lini
produknya, dan budayanya ke dalam perusahaan pengakuisisi, alih-alih permasalahan
pengembangan produk.

2. Usaha Patungan

Perusahaan yang membentuk kepemilikan bersama untuk menghadirkan produk baru atau
menguasai pasar baru.

3. Aliansi

Perjanjian kerja sama yang menjadikan beberapa perusahaan tetap independen, tetapi dapat
mencapai strategi yang sesuai dengan misi masing-masing.

G. Teknologi Kelompok

Teknologi kelompok adalah sistem pemberian kode pada produk atauyang menyatakan
jenis proses dan parameter prosesnya. Sistem ini memungkinkan pengelompokkan dari produk-
produk serupa. Teknologi kelompok memberikan cara yang sistematis dalam mengkaji suatu
kelompok komponen untuk selanjutnya melihat apakah komponen yang ada telah memadai.
Penerapan teknologi kelompok secara sukses akan dapat menghasilkan keuntungan.

H. Dokumen Untuk Produksi

Gambar perakitan adalah gambar produk yang terdiri atas komponen-komponennya


biasanya merupakan gambar tiga dimensi yang juga gambar isometris. Dan dalam gambar
perakitan ada diagram perakitan yang dimaksud diagaram perakitan adalah grafik untuk
menentukan bagaimana komponen mengalir menjadi berbagai subassembly dan akhirnya
menjadi produk jadi. Lembar rute mendaftarkan semua operasi yang dibutuhkan untuk
memproduksi komponen dengan bahan yang terperinci. Dan disitu terdapat perintah kerja,
perintah kerja adalah intruksi untuk membuat sejumlah produk tertentu, biasanya untuk jadwal
tertentu. Engineering change notices berfungsi mengubah beberapa aspek definisi produk atau
dokumentasi.

I. Definisi Produk

Untuk apa produk atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain suatu produk dengan tujuan
bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya definisi suatu produk dilihat dari aspek
desain seperti warna, bentuk dan ukurannya yang dapat diterima oleh pasar.

Gambaran teknis (engineering drawing) merupakan dimensi dan toleransi atas bahan baku yang
dibeli atau bahan baku yang diproduksi yang dapat dipergunakan sebagai komponen didalam
proses produksi. Gambaran ini merupakan standar kualitas atau mutu bahan baku yang menjadi
komponen yang akan dipakai dalam proses produksi.

Kartu stok (Bill of Materials = BOM) merupakan daftar dari tiap-tiap komponen dengan
uraiannya, jumlahnya dan berapa kebutuhan yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang.
BOM merupakan dokumen yang dibuat berdasarkan hasil desain produk dan menjadi dasar bagi
manajer produksi untuk melaksanakan proses produksi, sehingga proses produksi dapat
menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan desain yang ditentukan dalam pengembangan
produk.

Suatu produk yang telah didesain untuk memproduksinya membutuhkan dokumen seperti berikut
ini:

1. Gambaran teknis assembling (assembly drawing), yang merupakan cara pengelolahan suatu
produk. Gambaran teknis biasanya merupakan gambaran tiga dimensi, berupa gambaran
isometrik (yang menggambarkan setiap komponen dan cara penggabungannya).

2. Urutan penggabungan komponen (chart assembling), merupakan bentuk skematik


bagaimana suatu produk di-assembling, dibeli komponennya atau dikombinasikan, serta alur tiap
komponen sesuai dengan subassembling yang ada untuk menghasilkan suatu produk akhir.

3. Daftar alir komponen (route sheet), merupakan aturan operasional untuk mengassembling
dan inspeksi kebutuhan untuk memproduksi suatu komponen dengan bahan baku yang spesifik
berdasarkan bill of materials.

4. Order (work order) adalah instruksi untuk membuat sejumlah item produk dan bagian-
bagiannya yang dilengkapi dengan skedul pembuatannya.

5. Pembertahuan perubahan teknik (engineering change notice), merupakan koreksi teknik


akibat modifikasi dari gambaran teknik atau bill of materials.
6. Sistem perencanaan produk (configuration management), merupakan sistem dari
perencanaan produk dan perubahan komponen yang secara akurat dikenali dan dikendalikan
secara akuntabilitas atas perubahan pemeliharaannya.

J. Strategi Produk dengan Keunggulan Bersaing

Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik pelanggan
tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan acuan patokan (benchmarking)
yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya mendefinisikan produk yang akan dihasilkan ke dalam
sistem manajemen operasional dan implikasinya, dilanjutkan dengan membuat desain produk
yang akan diproduksi melalui manajemen operasional.

Sebagai contoh; strategi Toyota yaitu merespons secara cepat perubahan pelanggan. Desain
produk mobil A di dalam industrinya dilakukan secara cepat, di mana desain produk mobil A
sudah harus mulai dikembangkan sebelum umur desain A mencapai dua tahun, kemudian
ditindaklanjuti dengan penghentian produksi desain A pada tahun ketiga. Maksudnya bahwa
produk berdasarkan satu desain produksinya paling lama hanya tiga tahun, sesudah itu sudah
harus ada perubahan dengan menciptakan desain produk baru.

KFC mendesain produk siap saji (fast food) dengan bahan daging ayam yang berdasarkan
budaya tiap-tiap negara adalah daging yang tidak haram, seperti India, Indonesia dan Malaysia
serta Timur Tengah. Selanjutnya produk dikembangkan dengan pelengkap minuman ringan yang
bervariasi.

K. Siklus Kehidupan Produk ( Product Life Cycle)

Product Life Cycle (PLC) yang menggambarkan lahirnya suatu produk baru sampai pada
kematian suatu produk yang dikatakan sudah lama. Secara sederhana, konsep ini menyatakan
bahwa hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada masyarakat akan menjalani suatu
siklus kehidupan yang terdiri atas empat tahap dalam periode waktu terbatas. Tiap tahap dalam
PLC, membuka kesempatan-kesempatan baru dan menimbulkan masalah-masalah baru bagi
manajemen produksi. Bila diketahui kedudukan produk dalam siklus kehidupannya, maka dapat
dirumuskan rencana perbaikan desain dan pengembangan produk yang lebih baik. Secara ringkas
keempat tahap PLC tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

1. Tahap perkenalan (introduction)

2. Tahap pertumbuhan

3. Tahap kejenuhan

4. Tahap penurunan
L. Analisis Produk Berdasarkan Nilai

Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Ini merupakan
prinsip Pareto (yakni, fokus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan bukan pada
permasalahan yang banyak tetapi sepele) yang diterapkan pada bauran produk. Analisis produk
berdasarkan nilai (product by value analysis) mengurutkan produk secara menurun berdasarkan
kontribusi dollar individu masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan
kontribusi dollar tahunan total dari suatu produk. Kontribusi rendah perunit dari satu produk
tertentu mungkin akan terlihat sama sekali berbeda jika ia mewakili sebagian besar penjualan
perusahaan.

Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang
mungkin untuk setiap produk. Hal ini mungkin meliputi penambahan arus kas (sebagai contoh,
peningkatan kontribusi dengan meningkatkan harga jual atau menurunkan biaya), peningkatan
total penerimaan dan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kondisi persaingan modern,
perusahaan yang tidak melakukan usaha inovasi akan menghadapi risiko lebih besar untuk
kehilangan pasarnya. Konsumen dan industri pemakai selalu menginginkan produk baru dan
produk lebih “baik” yang dapat meningkatkan pemenuhan kepuasan mereka.

Langkah-langkah yang diikuti dalam pengembangan produk baru terdiri atas lima langkah
berikut ini:

1. Pencarian gagasan

2. Seleksi produk

3. Desain produk pendahuluan

4. Pengujian (testing)

5. Desain akhir (final)

Bagi perusahaan-perusahaan jasa, tahap desain akhir bersangkutan dengan penetapan standar-
standar dan prosedur-prosedur pelayanan. Sebagai contoh, dalam kasus sebuah bank, standar
waktu tunggu untuk berbagai tipe pelayanan bank dapat ditentukan.

Pengembangan produk baru ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena adanya berbagai
hambatan, di antaranya:

1. Kurangnya gagasan (idea) pengembangan produk baru yang baik

2. Kondisi pasar yang semakin bersaing, karena banyaknya persaingan dan berbagai produk
substitusi
3. Batasan-batasan yang semakin bertambah dari masyarakat dan Pemerintah. Sebagai contoh,
perlindungan akan keselamatan lingkungan, dan keamanan pemakaian produk

4. Biaya proses pengembangan produk baru yang sangat mahal; karena untuk dapat
menghasilkan beberapa produk baru, perusahaan harus mengembangkan sejumlah besar gagasan
produk baru. Dan dari sejumlah besar gagasan ini hanya sedikit yang sukses diperkenalkan ke
pasar sebagai produk

5. Tingginya tingkat kegagalan produk baru dalam pemasarannya, karena ternyata tidak
memenuhi pengharapan konsumen atau tidak dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen

6. Jangka waktu kehidupan produk baru yang pendek, karena setelah produk baru secara
komersial sukses, maka dalam waktu singkat banyak perusahaan lain meniru dan membanjiri
pasar dengan produk mereka.

M. Quality Function Deployment (QFD)

Quality Function Deployment (QFD) berkaitan dengan (1) menetapkan apa yang akan
memuaskan pelanggan dan (2) menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang
ditargetkan. Idenya adalah untuk memahami keinginan pelanggan dan memperkenalkan solusi
proses alternatif. Informasi ini kemudian dipadukan dalam desain produk yang terus berubah.
QFD digunakan di awal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat memuaskan
pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas.

Satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas merupakan teknik grafis
untuk menjelaskan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk atau jasa. Hanya dengan
menetapkan hubungan ini seorang manajer operasi dapat membangun produk dan proses dengan
keistimewaan yang diinginkan pelanggan. Penerapan hubungan inilah yang merupakan langkah
awal membangaun sistem produksi tingkat dunia. Untuk membuat rumah kualitas dilakukan
enam langkah dasar:

1. Kenali keinginan pelanggan

2. Kenali bagaimana produk/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan

3. Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi
keinginan pelanggan tersebut

4. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan


5. Buat tingkat kepentingan.

6. Evaluasi produk pesaing

N. Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai

Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai (manufacturability and value engineering)
memperhatikan perbaikan desain dan spesifikasi pada tahapan pengembangan produk mulai dari
penelitian, pengembangan, desain, dan produksi. Selain pengurangan biaya yang nyata dan
langsung terlihat, desain agar barang dapat diproduksi dan rekayasa nilai juga menghasilkan
keuntungan lain. Di antaranya adalah:

1. Mengurangi kompleksitas produk

2. Standardisasi tambahan komponen

3. Perbaikan aspek fungsional produk

4. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan

5. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk

6. Desain yang tanggung

Kemampuan untuk diproduksi dan aktivitas rekayasa nilai mungkin merupakan teknik terbaik
yang ada untuk menghindari biaya pada manajemen operasi. Hal tersebut dapat menghasilkan
peningkatan nilai dengan memusatkan perhatian untuk mencapai spesifikasi fungsional yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang optimal. Desai produk
mempengaruhi semua aspek pengeluaran operasional. Karena itu juga, pengembangan proses
perlu memastikan evaluasi desain secara menyeluruh sebelum berkomitmen untuk memproduksi.

O. Permasalahan Desain Produk

Untuk mengembangkan sebuah sistem dan struktur organisasi yang efektif, telah ditambahkan
beberapa teknik penting untuk merancang suatu produk yaitu:

1. Desain yang Tangguh

2. Desain Modular
3. Computer-Aided Design (CAD)

4. Computer-Aided Manufacturing (CAM)

5. Teknologi Virtual Reality

6. Analisis Nilai

7. Desain yang Ramah Lingkungan

P. Desain Pelayanan

Desain pelayanan merupakan cara perusahaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik
terhadap konsumen. Tujuan dari desain pelayanan adalah mengurangi tingkat komplain dari
konsumen untuk diantisipasi oleh perusahaan secara maksimal. Cara untuk memaksimalkan
pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan jalan:

1. membuat desain pelayanan

2. membuat desain pelayanan

3. membuat desain pelayanan

Q. Aplikasi Pohon Keputusan dalam Desain Produk

Pohon keputusan dipergunakan untuk memutuskan suatu produk baru secara baik, banyaknya
variasi yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan manajemen. Bentuk pohon keputusan dapat
diikuti melalui prosedur berikut:

1. Mencari alternatif yang memungkinkan dan pernyataan kebiasaan yang terjadi ke dalam
pohon, termasuk pernyataan alternatif dengan ”tidak melakukan apa-apa”.

2. Setiap hasil akan merupakan cabang dari pohon. Merupakan tempat untuk mengembangkan
hasil menjadi penambahan cabang.

3. Pohon keputusan bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai harapan (expected value) dari
setiap keputusan yang diambil.
R. Transisi Menuju Produksi

Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih, didesain, dan
diterapkan. Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang fungsional, dan
kemudian mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang, manajemen harus membuat keputusan
untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk.

Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan desain
benar-benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk diproduksi. Percobaan ini
juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan yang sesuai,
prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan bahwa produk dapat
dimulai dengan sukses. Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat dipasarkan dan diproduksi,
manajemen lini akan melimpahkan tanggung jawab.

Beberapa perusahaan menunjukkan seorang manajer proyek, sementara yang lainnya


menggunakan tim pengembangan produk untuk memastikan transisi dari pengembangan ke
produk berjalan dengan sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas
perlunya sumber daya dan potensi sukses untuk memastikan produksi yang memuaskan dari
sebuah produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan
pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan
sumber daya antara dua organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi
adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus mungkin.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah berbagai produk dan jasa dirancang, spesifikasi-spesifikasinya harus diterjemahkan ke


berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau menyediakan jasa. Desain proses
fisik untuk produksi barang-barang dan jasa-jasa ini menyangkut serangkaian keputusan tentang
seleksi proses, pemilihan teknologi dan perencanaan proses. Keputusan-keputusan harus dibuat
tentang tipe proses, derajat otomatisasi, macam mesin yang akan digunakan, dan sebagainya.
Desain proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga menyangkut
pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan.

Saran

Penulis menyadari banyak nya kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca baik secara lisan maupun tulisan guna
penyempurnaan penulisan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://erwin-punya.blogspot.com/

http://www.scribd.com/doc/27327260/Makalah-Manajemen-Operasional-Desain-Produk

chan9.files.wordpress.com/2008/02/desain-produk.pdf

Anda mungkin juga menyukai