Anda di halaman 1dari 37

INTERIOR

Disusun Oleh :
Nama : BISMA OKTAVIANSYAH
NIM : 142016007
Dosen Pembimbing : RENY KARTIKA SARY, S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
2016
 FINISHING DINDING, PLAFOND, DAN LANTAI
 FINISHING DINDING
Material finishing dinding, jenis material yang digunakan sangat bervariasi
tergantung dari tema/gaya di setiap proyek desain interior. Berikut contoh material
finishing dinding rumah :

 Cat tembok
Tentu saja,cat tembok menjadi pilihan yang sangat populer di pakai di dalam pemilihan
finishing dinding, karena di nilai dari segi harga yang murah dan pilihan warna yang banyak.
 Wallpaper
Wallpaper banyak diminati dalam tahun -tahun terakhir ini, memang dari segi
trend, wallpaper sedang mengalami kenaikan. Sehingga bnyk toko material bangunan
yang menyediakannya. Bahkan banyak muncul toko khusus wallpaper banyak
bermunculan. Berikut kekurangan dan kelebihan pemakaian wallpaper :
Kelebihan :

1. praktis menutup retakan dan lubang


atau celah di dinding.
2. warna, motif atau gambar wallpaper
dapat di sesuaikan sesuai selera.
3. wallpaper dapat bertahan lama,
tergantung dengan material yang di
pakai wallpaper

Kekurangan :

1. menimbulkan bekas di dinding jika


salah mengelupasnya
2. mudah mengelupas di tempat
lembab
3. pemasangan yang ribet dan membutuhkan kesabaran agar rapih.

 Fiber

fiber sendiri banyak di pakai pada interior dengan tema Futuristik. Pemakaian
fiber lebih banyak di pakai untuk bentuk bentuk -bentuk non geometris, karena fiber
sendiri bisa di bentuk sesuai keinginan kita, itulah yang menjadi alasan fiber di pakai
sebagai material interior futuristik. contoh fiber seperti di atas
 HPL [High Preassure Laminate ]

HPL atau High Preassure Laminate adalah sebuah bahan material dalam
pembuatan furniture interior atau finishing interior yang terbuat dari laminasi dengan
tekanan tinggi yang berasal dari kayu. Penggunaan HPL pada interior sering di
peruntukan untuk furniture, tetapi tak sedikit orang yang menggunakannya untuk
finishing dinding karena motifnya yang terlihat alami/nature.

 Multipleks
Multipleks biasa dinamakan kayu lapis, sebab memiliki format triplek yang berlapis-lapis.
Kayu ini tidak sedikit digunakan sebagai bahan finishing furniture dan interior ruangan, permukaannya
yang lebar bakal mempermudah dalam proses pembuatan. Kayu ini cukup dapat bertahan hingga
puluhan tahun andai pemakaianya dilingkup interior ruangan sebagai partisi ruangan. Jika sebagai
exterior, bahan ini tidak lumayan kuat terhadap cuaca alam. Namun demikian, kayu ini akan menjadi
pengganti kayu solid yang terbaik.
 Finishing Lantai

 Parket

Parket adalah suatu penutup finishing lantai berupa potongan kayu yang di susun
sedemikian rupa. Partket sangat diminati untuk rumah rumah modern saat ini seperti
rumah minimalis karena terlihat mewah dan elegan.

 Vinyl

Vinyl adalah pelapis


lantai yang hampir sama dengan
parket hanya saja lebih tipis dan
merupakan bahan sintetis . tak
seperti parket pelapis lantai yang
terbuat dari vinyl tersedia dalam
dua jenis yaitu jenis ubin (papan)
atau lembaran. Vinyl menjadi
jenis pelapis lantai yang relatif
murah ketimbang pelapis lantai
lainnya.
 Keramik

Bagaimana dengan lantai keramik? Why not? Keramik kini motifnya beragam.
Finishing keramik dengan warna natural bagus untuk desain interior bertema Vintage dan
Klasik Modern. Keramik bisa juga di pasang sebagai finishing dinding. Lebih lagi
sebagai dinding di kamar mandi untuk menahan resapan air di kamar mandi.

 Material Alam ekspos

Material finishing interior bangunan seperti batu ekspose yang biasa di gunakan untuk
lantai ,terutama rumah dengan tema interior natural. Material ekpos sangat beragam,
material unfinishing pun termasuk dalam ekspos, misalnya semen ekspos dll.
 Marmer

Batuan marmer adalah salah satu jenis


bebatuan metamorf, dimana proses
terbentuknya batu marmer ini karena
proses metamorfosis batu, oleh karena
itu, marmer mempunyai motif yang unik
dan sangat cocok di pakai di interior
klasik ataupun naturalis.

 Kayu

Untuk Lantai Rumah kayu yang


berjenis keras, gunakan paku untuk
memperkuat struktur lantai kayu, meskipun
penggunaannya tergantung lokasi. Sedangkan,
untuk Lantai Rumah kayu yang bersifat lunak,
dasar lantai sebaiknya dilapisi material lain
seperti PE form. Fungsi form adalah pertama
sebagai flexible joint lantai dan kedua, sebagai
adjustment agar air dari bawah tidak langsung
menyerap ke lantai kayu (Flooring Specialist ).

 Mozaik

Mozaik adalah salah satu material yang kental dengan pola


grid. Ragam warna yang dimilikinya membuat pola grid dari
mozaik terlihat atraktif. Ukuran grid yang kecil membuat mozaik
mudah diaplikasikan terutama pada bidang –bidang kecil dan
sudut-sudut sempit. Hati-hati memilih warna mozaik. Jika ingin
tampilan terlihat “bersih” dan lapang, pilih warna monokromatik
atau jenis yang transparan. Mozaik yang memiliki palet banyak
warna memang terlihat semarak. Namun jangan lupa untuk rajin
membersihkan, terutama kotoran yang menempel di sela-sela
natnya yang rapat
 Kaca
Pemanfaatan kaca sebagai finishing lantai memberikan
kesan modern. Apabila penggunaan lantai kaca berada di lantai
2 maka akan terlihat transparan dan mudah melihat situasi yang
berada dibawahnya. Perlu diperhatikan saat pemasangan
finishing menggunakan kaca. Ada dua tipe kaca yang dapat
dipergunakan sebagai lantai: laminated glass dan wired
glass . Laminated glass merupakan gabungan dari dua lempeng
kaca. Di antara kedua lempeng itu diletakkan polyvinyl film .
Lembar polyvinyl ini berfungsi untuk merekatkan kaca
seandainya retak atau pecah.

Agak berbeda halnya dengan wired glass . Wired glass memiliki struktur lempeng kawat pada
bagian tengahnya. Lempeng kawat ini berfungsi untuk memperkuat konstruksi kaca, sehingga dapat
menahan beban lebih berat. Di luar kedua tipe kaca tadi, perlu juga dipilih kaca yang telah melalui
proses tempered . Proses ini membuat kaca menjadi lebih kuat. Jika pecah, kaca dapat menjadi butiran-
butiran halus, sehingga meminimalkan potensi bahayanya

 Teraso

Teraso terbuat dari cor semen yang ditambah dengan


serbuk kulit kerang atau batuan yang dilapisi diatasnya.
Kemudian ditambah borde net menggunakan stainless steel,
kuningan atau kaca yang ditanam sebelum pengecoran.

 Floor hardener
Berbahan dasar dari cor semen yang dilaisi bahan imia
tertentu, mirip plastik sehingga mengakibatkan bahan ini menadi
lebih keras dari lantai biasanya.

 Epoksi

Berbahan dasar cor semen yang sama dengan floor hardener.


Namu terdapat perbedaaan diantara keduanya yaitu epoksi ini dibuat
finishing yang mengkilap. Epoksi bisa digunakan tanpa
menggunakan nat atau seamless, sehingga ruangan terasa lebih luas.
 Batu alam
o Sebelum dipasang, sebaiknya Batu Alam direndam dalam air supaya tidak mudah lepas.
o Gunakanlah semen khusus atau semen instan agar Jenis Batu & Jenis Batuan alam lebih kuat
menempel, untuk mendapatkan batuan alam yang berkualitas
o Batu alam memiliki presisi yang tidak terlalu pas. Penyimpangan ukuran pada batu alam bisa
mencapai 5 mm atau bahkan 1 cm. Kalau sudah begini, hasilnya bisa dipastikan tidak akan rapi.
Karena itu perhatikan benar presisi batu pada saat membeli, dan gunakan tukang yang sudah
berpengalaman dalam pemasang batu alam
o Batu Alam relatif berat karenanya Anda
membutuhkan semen yang lebih banyak, mutu pasir
yang baik dan air yang bersih sebagai 'lem' penempel.
Makin rendah mutu adukan, makin mudah batu
tersebut lepas. Pastikan pula adukan semen
diaplikasikan secara merata pada permukaan
batu Batuan Alam yang akan ditempel jangan hanya
bagian tengahnya
o Jangan membiarkan bekas semen di permukaan Jenis
Batu Alam & Jenis Batuan Alam sampai kering.
BatuBatuan Alam memiliki sifat porous (menghisap air) sehingga apabila semen didiamkan di
permukaan batu sampai kering, maka akan sangat sulit dihilangkan
o Setelah pemasangan, sikat permukaan Jenis Batu &Jenis Batuan dan keringkan. Lalu lapisi
dengan cairan coating. Apabila sering terkena air permukaan batu akan anti jamur dan lumut
serta mengkilat sampai setengah tahun. Jika selalu kering tentunya akan tahan lebih lama lagi.

 Beton expose
o Campuran antara semen pasir dengan air, ditambah dengan kerikil untuk beton dasar.
o Diperhalus dengan acian (plester semen) ditambah dengan campuran air dan semen
o Diratakan lalu dihaluskan agar terlihat rapi

 Lantai carpet
Merupakan salah satu bahan penunjang Finishing Lantai dengan
sistem Office Automation Flooring. Memiliki berbagai Keunggulan
antara lain : Ukurannya sangat presisi dan umumnya Bahan Carpet
terbuat dari Nylon yang terbukti sangat kuat. Sangat cocok dipakai untuk
Perkantoran dan Gedung2 Renovasi lainnya.
 Lantai baja

Jika Anda hendak membuat balkon dengan lantai jejaring baja,


Anda perlu menggunakan struktur kantilever. Ini adalah struktur gantung
yang lantainya bertumpu pada satu sisi, sedangkan sisi lainnya dibiarkan
bebas. Anda dapat menggunakan baja profil I atau C sebagai rangka utama.
Sementara rangka atau balok pembaginya menggunakan besi hollow yang
diikat dengan las listrik. Selanjutnya, profil baja tadi perlu Anda hubungkan
ke balok lantai. Fungsinya sebagai tumpuan struktur balkon. Batang profil
tersebut disambung dan dirangkai ke tulangan balok sebelum dicor beton.
Anda perlu sedikit sabar menunggu masa matang beton setelah pengecoran
penuh.

Cara lain adalah batang profil langsung dipasang dinabolt ke balok yang sudah jadi.
Pengikatnya menggunakan baut, tidak perlu dicor. Ini lebih praktis, dan tak perlu membobok balok
lantai yang sudah ada.

Sekarang, bagaimana cara memasang jejaring baja? Anda hanya perlu merentangkan jejaring
itu pada atas rangka balok profil yang sudah terpasang. Ada dua cara pengikatannya:

Pertama, tepian jejaring dilas ke rangka hollow. Saat pengelasan, Anda perlu memperhatikan
jumlah titik yang bakal disambung. Yang ideal, pengelasan dilakukan pada tiap titik tepi jejaring. Jika
tak memungkinkan, maksimal setiap tiga hingga lima titik. Bila lebih dari 5 titik bisa terjadi lendutan.

Cara kedua, tepian jejaring dijepit menggunakan besi pelat atau siku yang ditumpuk, kemudian
dibaut. Dengan begitu jejaring mudah dilepas pasang sekiranya Anda hendak mengganti desain.
Pemasangan jejaring baja harus memperhatikan jarak antarrangka besi hollow. Makin tebal panel
jejaring baja, maka jarak bisa semakin jauh. Jika makin tipis, sebaiknya jarak antarhollow lebih rapat.
Ini untuk menghindari terjadi lendutan pada panel jejaring baja.

Pemasangan jejaring baja membuat Anda tak perlu membikin saluran air buangan pada dak
beton. Dengan kata lain, dapat menghemat biaya instalasi air, termasuk floor drain .

 Steel floor
STEEL FLOORDECK Type1000 merupakan plat metal baja profil
khusus jika dikombinasikan dengan beton akan membentuk plat lantai
composite yang sempurna. Embossment berfungsi sebagai penahan geser
dan penambah daya kapasitas dari profil tsb. Bentuk trapesiodal menjamin
penghematan beton sampai dengan 25% dan ikatan yang sempurna
khususnya pada aplikasi dengan struktur rangka beton. Khususnya dalam ”
Slab-Beam Joint Design ” . Dapat dikombinasikan ” Strand Wire ” beton
prategang untuk penggunaan pada bentang besar. Menghemat pemakaian
besi, tulangan, pelat lantai dalam proyek. Dapat berfungsi sebagai lantai
kerja sementara untuk bentangan menerus artinya pemakaian temporary
support berkurang dan ruang di bawah lantai kerja menjadi lebih luas. Tahan terhadap bahaya
kebakaran, dalam hal ini dilakukan pengetesan dan hasilnya memenuhi standard keamanan.

Instalasi lebih mudah. Anda tidak akan mengalami kesulitan dalam pemasangan utilitas (
plumbing, ventilasi, electrical equipment, openings, dll) karena dapat dikombinasikan secara fleksibel.
 Ubin PC
Ubin PC terbuat dari material semen, pasir,
dan pewarna. Ubin ini memiliki bentuk segi empat
atau segi delapan. Dari banyak material lantai yang
lain, ubin ini termasuk yang paling murah dan paling
mudah pemasangannya. Di pasaran, ubin semacam
ini tersedia dalam berbagai ukuran, misalnya ukuran
20 x 20 cm dan 30 x 30 cm. Anda dapat memilih
warnanya sesuai keinginan, karena ada beragam
persediaan warna yang dibuat di pabriknya.

 Material Finishing Plafond/Ceiling

 Gypsum
Pada material finishing interior bangunan pada
dasarnya lokasi tinggal minimalis adalah sebuah
bangunan yang dijadikan lokasi tinggal oleh pemiliknya.
Seiring berjalannya waktu, tidak sedikit masyarakat yang
mempermanis lokasi tinggal dengan pelbagai cara.Ada
yang merealisasikan konsep minimalis ataupun mewah,
terdapat pula yang menonjolkan interior dengan ragam
hiasan yang semakin membuat kerasan penghuninya.
Jika kita menyaksikan di internet, memang ada pelbagai
cara untuk menciptakan rumah menjadi lebih estetis dipandang.

 Cat
sama seperti dinding, finishing untuk plafond juga bisa memakai cat.

 Lumber Ceiling

Lumber Ceilling adalah


finishing plafon yang berasal dari
kayu ekspos. mirip seperti parket
untuk lantai.
 Drop Ceiling

Drop ceiling atau dapat juga di sebut


plafon gantung yang kegunaannya selain
guna memperindah ceiling, drop ceiling pun
sering di jadikan aksen utama dalam urusan
pencahayaan, dalam interior, penyinaran
yang hadir dari dalam drop ceiling disebut
pun indirec light (hidden light), cocok
namanya, lampu yang biasa di pakai
merupakan lampu TL atau lampu neon yang
di paralelkan dan di sembunyikan di balik
drop ceiling, sampai-sampai cahaya yang di
pancarkan lampu, tidak langsung menuju floor namun ke uns ur atas ceiling.

 PENGARUH WARNA PADA PSIKOLOGIS MANUSIA

Warna merupakan karunia Tuhan yang diciptakan sebagai salah satu bentuk
keindahan dunia, warna tercipta dari berbagai campuran yang ada di alam, akan tetapi
tidak hanya berfungsi sebagai bentuk keindahan saja, tetapi warna dikenal mampu
memberikan kesan seseorang pada saat pertama kali bertemu.

Dalam dunia Psikologi barat, ilmu pengenalan tentang warna disebut dengan
Colour Psychology, Dalam Wikipedia, Psikologi warna merupakan studi tentang warn a
sebagai penentu perilaku manusia.Bahkan warna dalam dunia Psikologi warna dikenal
sebagai salah satu bentuk pengobatan penyakit psikologis, terapi ini diskenal sebagai
Chromotherapi. Menurut healing.about.com terapis yang terlatih dalam terapi warna
menggunakan cahaya dan warna dalam bentuk alat, visualisasi, atau komunikasi verbal
untuk menyeimbangkan energi di daerah tubuh kita yang kurang “Vibrance”, baik itu
fisik, emosional, spiritual, atau mental.

Apapun perkembanganya, warna menjadi sesuatu yang pe nting terutama untuk


memberi kesan positif pada kita, oleh karena itu kita perlu mengetahui warna -warna
berikut yang memiliki kesan berbeda untuk pemakainya.. Berikut penjelasannya warna
warna tersebut serta pengaruh psikologis dari si pemakai serta kapan saat waktu yang
tepat untuk memakainya. Ada empat warna utama psikologis - merah, biru, kuning dan
hijau. Mereka berhubungan masing -masing untuk tubuh, pikiran, emosi dan
keseimbangan penting antara ketiganya.
 MERAH

Positif: keberanian fisik, kekuatan, kehangatan, energi, kelangsungan hidup dasar, ‘fight
or flight’, stimulasi,maskulinitas,kegembiraan

Negatif:Defiance,agresi.

Merah adalah warna yang kuat. Meskipun tidak secara teknis yang paling terlihat,
ia memiliki properti untuk tampil agar lebih dekat daripada warna yang lain, oleh karena
itu pengguna warna merah mampu mencuriperhatian kita pertama kali. Oleh karena itu
warna merah dianggap efektif dalam mengatur lalu lintas dan dipakai sebagai lampu lalu
lintas di seluruh dunia. Efeknya sangat fisik, melainkan merangsang kita dan
meningkatkan denyut nadi, memberi kesan bahwa waktu berlalu lebih cepat dari itu.
agresif.

Merah adalah warna yang punya banyak arti, mulai dari cinta yang menggairahkan
hingga kekerasan perang. Warna ini tak cuma memengaruhi psikologi tapi juga fisik.
Penelitian menunjukkan menatap warna merah bisa meningkatkan detak jantung dan
membuat kita bernapas lebihcepat.

Kapan dipakai: Ini adalah warna yang dinamis dan dramatis. Bila dipakai dalam
dunia profesional memiliki kesan yang sangat kuat. Tapi jangan gunakan baju merah saat
wawancara kerja. “Warna ini bisa menimbulkan konflik saat negosiasi,” kata Eisman.
Kenakan warna merah hanya sebagai aksen, misalnya kamisol merah yang dipadankan
dengan blazer abu-abu.

 BIRU

Positif: Kecerdasan, komunikasi, kepercayaan, efisiensi, ketenangan, tugas, logika,


kesejukan, refleksi, sensitif dantenang.

Negatif: Dingin, sikap acuh tak acuh, kemasaman, kurang emosi


Biru adalah warna pikiran dan pada dasarnya menenangkan; itu mempengaruhi
kita secara mental, bukan reaksi fisik kita harus merah. Biru yang kuat akan merangsang
pemikiran yang jernih dan ringan, biru lembut akan menenangkan pikiran dan konsentrasi
bantuan. Akibatnya adalah mental tenang dan menenangkan. Ini adalah warna
komunikasi yang jelas. Benda biru tidak muncul untuk menjadi seperti dekat dengan kita
sebagai yang merah. Waktu dan lagi dalam penelitian, biru adalah warna favorit dunia.
Namun, dapat dianggap sebagai dingin, tanpa emosi dan tidak ramah.

“Biru memiliki arti stabil karena itu adalah warna langit,” kata Eisman. Meski
langit kelabu dan akan hujan, kita tahu di atas awan -awan itu warna langit tetaplah biru.

Kapan dipakai: Biru tua lebih cocok untuk acara formal atau seragam, sementara
biru muda untuk yang sifatnya non formal. “Untuk memberi kesan humor dan kreatifitas,
cobalah campuran warna biru dan ungu,” kata Eisman.

 KUNING

Positif: Optimis, kepercayaan diri, harga diri, extraversion, kekuatan emosional,


keramahan, kreativitas.

Negatif: Irasionalitas, ketakutan, ke rapuhan, emosional depresi, kecemasan, bunuh diri.

Panjang gelombang kuning relatif lama dan pada dasarnya merangsang. Dalam hal
ini stimulus emosional, sehingga kuning adalah warna terkuat, psikologis. Warna kuning
yang tepat akan mengangkat jiwa kita dan harga diri kita, itu adalah warna kepercayaan
diri dan optimisme. Terlalu banyak, atau nada yang salah dalam hubungan dengan nada
lain dalam skema warna, dapat

menyebabkan harga diri untuk menurun, sehingga menimbulkan ketakutan dan


kecemasan.

Warna kuning akan meningkatkan konsentrasi, itu sebabnya warna ini dipakai
untuk kertas legal atau post it. Kuning juga merupakan warna persahabatan. Jadi Anda
sudah bisa menebak jika si dia memberi mawar kuning saat Valentine.

Kapan dipakai: Banyak orang yang kurang pede memakai warna ini karena takut
terlihat mencolok. Padahal warna kuning hadir dalam berbagai variasi, mulai dari pastel
hingga kuning cerah. Bila tak nyaman dengan busana warna ini, padankan dengan sesuatu
yang

Disukai, misalnya tas bunga-bunga warna kuning.


 ABU-ABU

Positif: netralitas psikologis

Negatif: Kurang percaya diri, kelembaban, depresi, hibernasi, kekurangan energi. Arti:
Serius, bisa diandalkan dan stabil

Warna abu-abu adalah warna alam. Di luar sana warna abu -abu merupakan warna
yang permanen,misalnya batu atau karang.

Kapan dipakai: “Abu-abu adalah warna yang kuat dan praktikal,” kata Eisman.
Saat wawancara kerja, pilih busana warna ini untuk menunjukkan Anda orang yang
bertanggung jawab. Tapi bila warna ini dipakai dari atas hingga k e bawah Anda akan
dianggap orang yang membosankan. Beri sentuhan warna lain, misalnya atasan bercorak,
sepatu cantik, atau anting-anting yang manis.

 HIJAU

Positif: Harmony, keseimbangan, penyegaran, cinta universal, istirahat, pemulihan,


jaminan, kesadaran lingkungan,keseimbangan,keberuntungandankedamaian.

Negatif:Kebosanan,stagnasi,blandness,kelemasan

Warna Hijau yang mencolok mata sedemikian rupa tidak memerlukan penyesuaian
apapun dan karena sifatnya yang menenangkan. Berada di tengah spektrum, itu ad alah
warna keseimbangan konsep yang lebih penting daripada yang banyak orang sadari.Hijau
melambangkan alam, kehidupan dan symbol fertilitas, para pengantin abad 15
menggunakan gaun pengantin berwarna hijau. Secara negatif, dapat menunjukkan
stagnasi dan, salah digunakan, akan dipandang sebagai terlalu hambar. Kapan dipakai:
Warna hijau cocok dipakai untuk sore hari. Sedangkan hijau pastel cocok untuk siang
hari.
 VIOLET

Positif: Spiritual kesadaran, penahanan, visi, kemewahan, keaslian,

kebenaran, kualitas.

Negatif:introversi,dekadensi,penindasan,rendah diri.

Panjang gelombang terpendek adalah ungu, sering digambarkan sebagai ungu.


Dibutuhkan kesadaran ke tingkat lebih tinggi dalampikiran, bahkan ke dalam alam nilai -
nilai spiritual. Hal ini sangat introvertive dan mendorong perenungan yang mendalam,
atau meditasi. Ini memiliki asosiasi dengan royalti dan biasanya mengkomunikasikan
kualitas mungkin terbaik. Disarankan untuk tidak menjadikan warna terlalu berlebihan.

 ORANGE

Positif: Fisik kenyamanan, makanan, kehangatan, keamanan, sensualitas, gairah,


kelimpahan, menyenangkan.

Negatif: Perampasan,frustrasi,kesembronoan,ketidakdewasaan.

Karena itu adalah kombinasi merah dan kuning, oranye adalah “merangsang” dan
reaksi itu adalah kombinasi dari fisik dan emosional. Ini berfokus pikiran kita tentang
isu-isu kenyamanan fisik - makanan, kehangatan, dll penampungan - dan sensualitas. Ini
adalah ‘menyenangkan’ warna. Secara negatif, mungkin fokus pada kebalikannya -
kekurangan. Hal ini sangat mungkin ketika jeruk hangat digunakan dengan hitam. Sama,
terlalu banyak jeruk menunjukkan kesembronoan dan kurangnya nilai -nilai intelektual.
 MERAH MUDA

Positif: ketenangan fisik, memelihara, kehangatan, kewanitaan, cinta, seksualitas, simbol


kelangsungan hidup manusia.

Negatif:Inhibisi,kelemahanfisik.

Warna yang disukai banyak wanita ini menyiratkan sesuatu yang lembut dan
menenangkan tapi kurang bersemangat dan membuat energy melemah. Menjadi warna
merah, merah muda juga mempengaruhi kita secara fisik, tapi mene nangkan, bukan
merangsang. (Menariknya, merah adalah warna hanya yang memiliki nama yang sama
sekali terpisah untuk tints nya tints biru, hijau, kuning, dll hanya disebut cahaya biru,
cahaya hijau etc..) Pink warna kuat, secara psikologis. Ini merupakan pr insip feminin,
dan merupakan symbol kelangsungan hidup manusia.

Kapan dipakai: Bila ingin memberi kesan lebih sensual, jangan gunakan warna
ini, kata Eisman. Warna pink yang lembut cocok untuk acara kencan yang romantis,
bukan menggairahkan.

 HITAM

Positif: Kecanggihan, glamor, keamanan, keselamatan emosional, efisiensi,

substansi.

Negatif: Penindasan, dingin, ancaman, berat.

Hitam adalah semua warna, benar -benar diserap. Implikasi psikologis yang cukup
besar. Ini menciptakan hambatan pelindung, kare na menyerap semua energi yang datang
ke arah Anda. Hitam pada dasarnya adalah ketiadaan cahaya, karena ti dak ada dalam
panjang gelombang cermin oleh karena itu bisa jadi mengancam; banyak orang yang takut
terhadap gelap. Secara positif, ia berkomunikasi ke jelasan mutlak, tanpa nuansa halus.
Ini mengkomunikasikan keunggulan kecanggihan dan tak kenal kompromi dan bekerja
sangat baik dengan putih. Hitam punya reputasi buruk. Warna ini dipakai oleh para
penjahat di komik atau film. Hitam juga melambangkan duka dan murung. Tapi, hitam
juga punya sisi lain, misalnya saja untuk menyatakan sesuatu yang abadi, klasik, dan
secara universal dianggap sebagai warna yang melangsingkan.

Kapan dipakai: Khawatir Anda akan memakai gaun dengan warna sama dalam
pesta? Tambahkan sedikit keceriaan, misalnya gunakan perona mata cerah, kalung
bebatuan, cat kuku warna merah, atau stiletto warna silver. Warna hitam mudah
dipadukan dengan aksesori jenis apa pun.

 PUTIH

Positif: Kebersihan, kesucian, kejelasan, kemurnian, kebersihan, kesederhanaan,


kecanggihan, efisiensi.

Negatif: Sterility, dingin, hambatan, kemasaman, elitisme.

Sama seperti hitam adalah total penyerapan, jadi putih adalah refleksi total.
Akibatnya, itu mencerminkan kekuatan penuh spektrum ke mata kita. Jadi juga
menciptakan hambatan, tetapi berbeda dari hitam, dan sering strain untuk dilihat. Ini
berkomunikasi, “Sentuhlah aku tidak!” Putih adalah kemurnian dan, seperti hitam, tanpa
kompromi, itu bersih, higienis, dan steril. Konsep sterilitas juga bisa negatif. Secara
visual, putih memberikan persepsi tinggi pada sebuah ruang. Efek negatif putih pada
warna-warna hangat adalah untuk membuat mereka terlihat dan terasa berlebihan.

 COKELAT

Positif: Keseriusan, kehangatan, Nature, membumi, kehandalan, dukungan.

Negatif: Kurangnya humor, berat, kurangnya kecanggihan.


Brown biasanya terdiri dari merah dan kuning, dengan persentase besar hitam.
Akibatnya, ia memiliki banyak keseriusan sama hitam, tapi lebih hangat dan lembut. Ini
memiliki unsur sifat merah dan kuning. Brown memiliki asosiasi dengan bumi dan alam.
Ini adalah warna solid, dapat diandalkan dan kebanyakan orang merasa tenang
mendukung - lebih positif daripada yang warna paling populer yaitu hitam, yang
cenderung bersifat menekan, daripada mendukung.

Inilah misteri dibalik makna warna, terkadang menjadi sesuatu yang ingin didapat
dari sebuah kesan pertama itu sangat penting bukan? Oleh karena itu dengan warna kita
diharapkan dapat memanfaatkan efek posi tif & negatif dari penggunaanya.

 JENIS-JENIS PENUTUP DINDING


1. Bata Merah

Ukuran :

o panjang 17-23 cm
o lebar 7-11 cm
o tebal 3-5 cm

Kelebihan Bata Merah:

o Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.


o Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan
o Mudah untuk membentuk bidang kecil
o Murah harganya
o Mudah mendapatkannya
o Perekatnya tidak perlu yang khusus
o Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api
Kekurangan Bata Merah:

o Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi


o Cenderung lebih boros dalam penggunaan material perekatnya
o Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan
o plesteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang rata
o Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya
o Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya
o Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur bangunan

2. Batako Press

Ukuran :

o panjang 36-40 cm
o tebal 8-10 cm
o tinggi 18-20 cm

Kelebihan :

o membutuhkan lebih sedikit batako jika dibandingkan dengan menggunakan batu


bata
o Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama.
o Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat.
o Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai isolasi udara.
o Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester.
o Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.
o Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
o Pemasangan lebih cepat.
o Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.

Kekurangan :

o Mudah terjadi retak rambut pada dinding.


o Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi
dalamnya.
o Kurang baik untuk insulasi panas dan suara.
3. Bata Ringan (Hebel/Celcon)

Ukuran :

o panjang 60 cm
o tinggi 20 cm
o ketebalan antara 8 cm -10 cm

Kelebihan :

o Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding
yang rapi.
o hemat penggunaan perekat.
o Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.
o Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
o Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.
o Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
o Mempunyai kekedapan suara yan g baik.
o Kuat tekan yang tinggi.
o Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.

Kekurangan :

o Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup
banyak.
o Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di
pasaran.
o Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya.
o Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
o Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar yang menjual bata ringan
ini.
4. Dinding Panel

Ukuran : 50, 75, dan 100 mm dengan tinggi dan lebar 3.000 x 600 mm

Spesifikasi :

Dinding bisa juga dibuat dengan material pasang -bongkar (knock down).
Bahannya styrofoam yang dibungkus zincalum. Karena itu produk ini disebut juga
sandwich panel karena terdiri dari susunan zincalum-styrofoam-zincalum.

Pengerjaan :

Pemasangan dinding dimulai dari sudut dengan diberi lem sepanjang


sambungan antar panel. Pasang support sementara dan klem pada panel yang baru
terpasang. Lakukan finishing antar panel yang berada di bagian luar, kemudian sisi
dalamnya di-sealent atau di-compound.

5. Papan Semen

Ukuran : 1220 x 2240 mm den gan ketebalan 9, 12, dan 15 mm

Spesifikasi :

Terbuat dari semen ditambah selulose, serat fiber, dan bahan pengisi
(filer) seperti kapur. Bahan -bahan itu diadon, dibuat lembaran, kemudian di -press.
Setelah itu dijemur (curing) dan di -cutting.
Pengerjaan :

Kalau dinding dari batu bata dibangun secara bersusun dengan perekat
semen, papan semen tinggal ditegakkan dan ditempel pada rangka.

 JENIS-JENIS KAYU

1. JATI

Siapa orang Indonesia yang tidak pernah mendengar nama Kayu Jati? Kayu yang memiliki
predikat kayu kuat ini sering kali menjadi patokan bahan kayu yang berkualitas bagi banyak orang.
Kayu yang memiliki warna umum coklat ini memiliki urat bewarna coklat gelap yang berjarak antara
satu dengan yang lainnya sedikit jarang. Kayu Jati sebenarnya dibawa ke Indonesia sekitar tahun 1800
oleh Belanda ke Indonesia dan tumbuh subur di beberapa daerah panas di pulau Jawa, dari Jawa Barat
hingga Jawa Timur. Kayu Jati yang berkualitas tinggi biasanya di supply oleh daerah yang memiliki
temperatur panas dan tanah yang berkapur seperti di Jawa Tengah.
Kayu Jati terkenal akan kekuatan dan kepadatannya, yang mempengaruhi durabilitas kayu ini.
Minyak didalam Kayu Jati dianggap membuatnya menjadi lebih tahan rayap, dan pori-pori nya yang
kecil menyebabkan kayu ini dapat di finishing sangat halus. Kepadatan Kayu Jati membuatnya menjadi
kayu favorit untuk dibuat ukiran.
Kayu jati memiliki kekerasan antara 630-720 Kgs/M3
Kayu Jati saat ini juga sering diburu bekas-nya untuk menghasilkan produk berkesan rustic,
dan dengan berbagai karakter yang disebutkan tadi Kayu Jati sangat cocok untuk di jadikan furniture
berkelas dan bahan bahan ukiran.
2. MERANTI

Kayu Meranti atau sering juga disebut Kayu Kalimantan merupakan kayu yang sering
dipergunakan untuk membuat kusen, furniture dan panel. Mendapat julukan Kayu Kalimantan karna
meskipun dapat tumbuh diberbagai daerah di Indonesia sebagai negara tropis, Kayu Meranti tumbuh
paling baik di daerah Kalimantan. Batang Kayu Meranti dapat tumbuh hingga 70 meter dengan diameter
bisa mencapai 4 meter lebih. Kayu Meranti yang bahasa latinnya Mahoni Philipina sering kita temui
berwarna coklat kemerahan dan tanpa urat (grain), dijual di toko material sebagai papan atau kaso.
Kayu Meranti memiliki tingkat kekerasan antara 580-770 Kgs/m
Selain sebagai bahan bangunan dan furniture, Kayu Meranti juga dapat di jadikan Pulp untuk
kertas dan buah Tangkawang dari beberapa jenis Meranti dapat dijadikan bahan baku untuk kosmetik.
Berdasarkan karakteristik dari Kayu Meranti, Kayu ini lebih cocok digunakan untuk bahan bangunan
atau furniture yang finishingnya menggunakan cat.

3. MERBAU

Kayu yang berasal dari Maluku dan Papua ini merupakan jenis kayu keras dan memiliki julukan
sebagai Kayu Besi. Kayu Merbau telah menjadi primadona lokal dan eksport sejak lama karna
kualitasnya yang superior. Kayu Merbau berwarna coklat abu gelap atau merah coklat gelap dengan
arah serat yang hampir lurus. Kayu ini dapat tumbuh menjulang hingga 50 meter dengan diameter
hingga 2 meter. Karna kekerasan dan durabilitasnya, Kayu Merbau banyak dijadikan sebagai parkit
untuk lantai, tiang bangunan, bak truk hingga digunakan sebagai bahan konstruksi jembatan. Saat ini
harga Kayu Merbau cukup bersaing dengan harga Kayu Jati.
Daya tahan Kayu Merbau yang tinggi juga dapat diaplikasikan sebagai material konstruksi laut.
Dalam pengolahannya, Merbau tidak sulit untuk dipotong dan di finishing, tapi cukup sulit untuk
dibubut dan di paku karna meskipun keras memiliki sifat getas karna serat-seratnya yang pendek.
Dengan karakteristiknya tersebut, Kayu Merbau dapat dijadikan andalan sebagai bahan
bangunan dan konstruksi.

4. Albasia

Kayu Sengon atau Albasia merupakan kayu khas daerah tropis dan dapat dengan mudah
ditemui diberbagai toko material dalam bentuk kaso atau papan. Kayu Albasia termasuk kayu yang
lunak dan sulit untuk langsung di finishing, karakternya yang berbulu dan berpori-pori besar dan mudah
patah membuat Kayu ini tidak dapat langsung dijadikan material pembuat produk. Meskipun demikian
permintaan Albasia yang meningkat dari tahun ketahun memberikan bukti bahwa penggunaan dan
manfaat yang disadari produsen atas kayu ini juga semakin luas. Kenyataannya kayu yang mudah untuk
di oleh ini dipergunakan sebagai bahan utama pembuatan kayu olahan seperti triplex dan blockboard,
stick ice cream, pensil, korek api hingga bahan baku untuk kertas.
Papan dan balok Kayu Albasia sering kita temukan menjadi material bangunan penyangga dan
sementara, digunakan untuk packing pada shipping atau pallet untuk barang. Warna nya putih kotor
bercampur coklat tampa urat, berpori-pori besar dan lunak.

5. Cendana

Wangi, itulah kesan pertama yang anda dapatkan pada kayu Cendana. Kayu yang sering
digunakan sebagai bahan baku dupa dan produk-produk kerajinan ini sebenarnya bukan merupakan
golongan pohon yang tinggi bahkan bisa disebut sebagai parasit. Pohon Cendana hanya tumbuh hingga
15 meter dengan diameter batang hanya 30 cm, sulit dibudidayakan dan membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk dapat dipanen namun sangat diminati dipasaran menjadikan kayu ini relatif cukup
mahal, bahkan dijual dengan takaran kilogram. di Indonesia Kayu Cendana putih dapat tumbuh subur
di daerah NTT (Nusa Tenggara Timur) dan telah menjadi komoditas eksport sejak lama.
Kayu Cendana yang diubah menjadi produk kerajinan dan furniture sebaiknya tidak di coating,
tapi justru dibiarkan polos agar wangi dari Kayu Cendana ini dapat dinikmati saat berinteraksi dengan
produk tersebut. Kayu ini sangat baik dan kokoh untuk dijadikan furniture dan memiliki nilai ekonomi
yang tinggi baik didalam maupun diluar negeri.

6. Ulin

Kayu Ulin merupakan salah satu kayu yang dapat dijadikan sebagai material pembuat kapal
yang berasal dari Kalimantan dan Sumatra bagian selatan. Kayu Ulin dapat tumbuh hingga 50cm
dengan diameter hingga lebih dari 1 meter. Kayu Ulin terkenal sangat tahan perubahan suhu,
kelembaban, tidak mudah dimakan rayap dan pengaruh air karna bersifat berat dan keras.
Kayu Ulin dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan terutama konstruksi. Di daerah tempat
ditemukannya banyak Kayu Ulin yaitu Kalimantan, kayu ini sejak dahulu kala dipergunakan sebagai
bahan pembuat rumah panggung bagi penduduk lokal. Selain itu Kayu Ulin juga sering dimanfaatkan
oleh penduduk lokal untuk digunakan sebagai bahan kerajinan seperti patung hingga perhiasan.
Kayu Ulin termasuk Kelas Kuat I dan Kelas Awet I dengan berat jenis 1.04.

7. Eboni
Kayu yang memiliki nama latin Diospyros Celebica ini, kini sudah cukup langka. Perpaduan
warna hitam dan coklat dengan urat yang kontras pada kayu yang terkenal dengan nama Macassar
Ebony dan Black Ebony ini membuatnya menjadi kayu yang sangat diburu oleh bangsa Jepang, Eropa
dan Amerika. Kegiatan eksport kayu ini mencapai puncaknya pada tahun 1973 dengan jumlah mencapai
26.000 m3 dan terus menurun hingga kini ditetapkan oleh IUCN dan 2000 WCN (World Conservation
Union) Red List of Threatened Species sebagai kayu yang dilindungi.
Pohon Kayu Eboni dapat tumbuh hingga 40m dengan diameter hingga 1 meter dan merupakan
kayu kelas awet 1 dan kelas kuat 1 dengan berat jenis rata-rata 1.05 (0.90-1.14), dengan berat jenis ini
kayu Eboni tergolong berat dan tidak dapat mengapung di air.
Kayu dengan urat yang eksotis ini kerap dijadikan bahan baku pembuatan alat musik seperti
gitar, piano hingga biola. Kayu ini juga digunakan sebagai tongkat, ukir-ukiran, patung dan juga
perhiasan.

8. Trembesi

Beberapa waktu yang lalu, sebuah perusahaan rokok membuat program CSR dengan
penanaman ribuan bibit pohon Trembesi, alasannya pohon Trembesi merupakan salah satu jenis pohon
yang dapat menyerap hingga 28.5 ton gas CO2. Selain manfaatnya sebagai penyerap gas CO2 yang
baik, Kayu Trembesi kini juga semakin diminati oleh pasar lokal dan Asia untuk dijadikan bahan baku
furnitur, ukiran dan patung. Hal ini disebabkan oleh urat Kayu yang dimiliki Kayu Trembesi yang
menawan.
Kayu Trembesi mudah tumbuh diberbagai daerah Tropis dan curah hujan yang tinggi mulai
dari Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Maluku hingga Nusa Tenggara. Kayu Trembesi dapat tumbuh
hingga mencapai 40m dengan diameter hingga 4.5 meter. Kayu Trembesi yang juga disebut Kayu Meh
di daerah Jawa yang berarti “hampir menyerupai Kayu Jati ini sering diubah menjadi furniture indoor
yang tebal-tebal dan lebar hingga 1.5meter, hal ini disebabakan kekuatannya yang kurang dan cukup
lentur sehingga pengolahan kayu ini lebih condong dipotong lebih besar. Kepadatan atau Density Kayu
Trembesi yang kurang membuatnya kurang cocok dijadikan bahan baku furniture outdoor. Selain
menjadi bahan baku Furniture, Kayu Trembesi juga sering digunakan sebagai bahan pembuat veneer.
Kayu Trembesi memiliki berat jenis 0.60 dengan tingkat keawetan kelas IV dan Kelas Kuat III.
Pohon Kayu. Kayu Trembesi kurang awet karna menghasilkan minyak kayu yang membuatnya tahan
terhadap serangan rayap lebih sedikit dibandingkan dengan Kayu Jati.
9. Bangkirai

Kayu yang memiliki nama lain Yellow Balau atau Balau ini banyak ditemukan di Indonesia,
Malaysia dan Filipina. Di Indonesia, Kayu ini banyak dipasok dari hutan Kalimantan. Kayu Bangkirai
dapat tumbuh hingga 40 meter dengan diameter hingga 120 cm. Kayu ini bewarna kuning kecoklatan
dengan kekerasan antara 880-990 kg/m3 hingga 1050 kg/m3 pada kekeringan 12%. Pada suhu normal
Kayu Bangkirai dapat kering dalam waktu 12 hingga 1 bulan. Ikatan antar serat yang kuat dan mudah
diolah menjadikan kayu ini cocok untuk decking, outdoor furniture, dan berbagai keperluan konstruksi
lainnya namun pada beberapa jenis bangkirai seratnya cenderung mudah terbuka dam mudah melintir
sehingga tidak disarankan dipergunakan pada konstruksi yang membutuhkan kestabilan tinggi.
Kayu Bangkirai cukup terkenal didunia perkayuan dengan tingkat keawetan dari kelas I hingga
kelas III dan Kelas Kuat I dan II. Kayu Bangkirai memiliki berat jenis rata-rata 0.91.

10. Kamper

Dahulu kala penggunaan getah beberapa jenis Kayu Kamper menjadi kapur barus merupakan
kegiatan bisnis primadona yang membuat Sumatera menjadi terkenal. Penggunaan kapur barus dapat
ditemui pada buku History of Sumatera (1783) yang ditulis oleh William Marsden, Kimiya’Al-‘Ltr
(Abad ke-9) yang ditulis oleh Al-Kindi dan Actius dari Amida (502-578) serta berbagai tulisan lainnya
yang mempropagandakan penggunakan kamper/kapur barus, bahkan disebutkan pula bahwa pada abad
ke 2 masehi terdapat bandar dagang yang terkenal menjual kapur barus bernama Barosai. Kini
penggunaan kapur barus semakin meluas dan dibuat pula sintetisnya dengan terpentin. Selain wangi,
kapur barus juga dipergunakan untuk mengawetkan mayat dan tidak disukai oleh hama. Demikian pula
kayu kamper, kayu ini termasuk kayu yang tahan hama sehingga banyak diminati banyak orang.
Kayu Kamper berwarna coklat muda hingga coklat kemerahan dan hampir mirip dengan Kayu
Mahoni. Kayu Kamper termasuk Kayu berkelas awet II, III dengan kelas kuat I dan II, Meskipun
Kamper dapat ditemui diberbagai daerah, Kayu Kamper yang berasal dari Samarinda terkenal halus
dibandingkan dengan daerah yang lain. Selain Kamper Samarinda, dipasaran dikenal juga Kamper
Singkil, Kamper Kapur dan Kamper Banjar.
11. Sonokeling

Ini dia Rosewood-nya Indonesia, Sonokeling, Sonobrit, Sonosungu atau Sanakeling merupakan
kayu yang memiliki corak yang indah, bewarna coklat gelap dengan alur-alur berwarna hitam membuat
kayu ini terlihat sangat eksotis. Pohon Kayu Sonokeling dapat tumbuh hingga 40 meter dengan diameter
mencapai 2 meter. Pohon ini dapat ditemui di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur terutama didaerah-
daerah yang berbatu dan agak kering.
Kayu Sonokeling dimanfaatkan untuk membuat berbagai jenis produk, mulai dari furniture, alat
musik, hingga alat-alat olah raga. Dengan Berat jenis 0.77-0.86 dengan kadar air 15%, Kayu ini juga
termasuk kayu indah kelas 1, kelas awet I dan kelas kuat II. Karna Sonokeling termasuk kayu keras,
maka kayu ini dahulunya sering digunakan sebagai bahan konstruksi dan bahan pembuat kusen-kusen
mewah yang kuat. Kayu Sonokeling yang juga memiliki kadar air yang rendah serta cukup
menghasilkan minyak kayu juga terkenal tahan akan serangan rayap dan jamur pembusuk kayu.

12. Sungkai

Kayu berwarna terang ini merupakan material Kayu yang sering digunakan oleh pengrajin
untuk membuat furniture indoor. Kayu Sungkai juga diolah oleh industri menjadi veneer yang warna
dan coraknya banyak diminati oleh pasar. Dengan corak Kayu perpaduan antri warna kuning, coklat
muda dan kuning setelah kuning, Kayu Sungkai dapat mempertegas kesan segar dan compact pada
furniture indoor.
Dipasaran harga Kayu Sungkai jelasnya lebih murah di bandingkan harga Kayu Jati atau
Sonokeling, oleh karna itu pemakaiannya juga lebih luas dibandingkan Kayu Jati, Sonokeling atau Ulin
yang kelasnya lebih tinggi. Dari segi kualitas, meskipun coraknya cukup menawan, kayu ini hanya
termasuk kayu Kelas Kuat II dan III dan Kelas Awet II dan III juga. Massa jenis dan bobot Kayu
Sungkai apalagi jika telah melalui proses Kiln atau pengeringan akan lebih berat sedikit di bandingkan
Kayu Pinus, Oleh karna itu, penggunaannya disarankan bukan untuk keperluan outdoor kecuali
dengan treatment khusus.

13. Pinus dan Cemara

Dari beberapa artikel yang saya baca, pada dasarnya Pohon Pinus dan Cemara memiliki ciri
fisik dan nama latin yang berbeda pula, namun corak kayu nya tidak berbeda terlalu signifikan. Kayu
Cemara memiliki warna yang lebih menonjol dibandingkan Kayu Pinus, Kayu Cemara terkesan lebih
merah dan pekat dibandingkan warna Kayu Pinus yang lebih kuning dan terang. Selain itu Kayu Cemara
memiliki banyak (mata) karna lebih banyak ranting dan cabang dibandingkan Kayu Pinus.
Pinus dan Cemara memiliki banyak manfaat, mulai dari segi religius (sering digunakan sebagai
pohon natal) hingga kesehatan. Selain itu, Kayu nya juga dapat dimanfaatkan untuk banyak hal. Kayu
Pinus dan Cemara terkenal lembek dan mudah rusak, kepadatan kayunya yang kurang justru
dimanfaatkan untuk produk-produk kayu yang membutuhkan pengolahan ringan, disposable dan
flamabelity yang tinggi seperti korek api dan palet kayu untuk shipping. Kayu Pinus dan Cemara
termasuk Kayu dengan Kelas Awet dan Kuat level III. Kayu Pinus dan Cemara memiliki
densitas/kepadatan 480-520 kg/m3 dan kadar air MC 12% dan butuh waktu 12-15 hari untuk
pengeringan.
Meskipun Kayu Pinus dan Cemara kini sering digunakan untuk furniture, sebaiknya perlu
diingat bahwa kayu ini merupakan kayu dengan kekuatan dan keawetan rendah, warnanya mudah
berubah dibawah sinar matahari. Disarankan jika dipergunakan sebagai furniture sebaiknya
menggunakan ukuran yang tebal dan tidak terkena air.

14. Kelapa
Diberbagai belahan dunia, kayu kelapa telah dipergunakan sebagai material untuk berbagai
keperluan karna keberlimpahannya di alam. Mulai dari kerajinan hingga furniture, Kayu Kelapa
menjadi Kayu yang hampir semua orang kenali. Kayu Kelapa telah digunakan sebagai tiang-tiang
bangunan hingga jembatan karna kekuatannya. Kayu ini memiliki corak yang unik, perpaduan coklat
tua dan coklat muda yang kontras yang berbentuk lurus-lurus. Serat-serat kayu kelapa cukup pendek
sehingga pada papan olahan dari kayu kelapa terlihat seperti goresan-goresan pendek. Serat berwarna
gelap merupakan serat yang lebih keras dibandingkan serat yang lebih terang.
Kayu Kelapa tergolong kayu Kelas Kuat II dan III dengan berat jenis dari 0,5 hingga 0,9
tergantung umur dari pohon tersebut. Densitas Kayu Kelapa rata-rata 400 kg/m3 dengan diameter
batang hingga 50cm dan hampir lurus keatas.
Salah satu produk akhir dari Kayu Kelapa yang saat ini menjadi produk andalan ekspor adalah
parket Kayu Kelapa. Parket Kayu Kelapa saat ini menjadi primadona dipasar Eropa karna menjadi salah
satu produk olahan Kayu yang mendapat predikat Eco Labelling.
Kayu ini dapat diolah dengan baik menggunakan mesin-mesin namun sulit untuk diberi bahan
pengawet karna termasuk kayu yang padat. Kayu Sonokeling sejak tahun 1998 dicatat sebagai kayu
yang dilindungi karna sudah terancam punah, oleh karna itu bijak menggunakannya dan
memanfaatkannya secara efektif dan efisien adalah keharusan bagi pengguna nya.

15. Mahoni

Butuh kayu untuk di bengkok-kan (bend) dan mampu bertahan lama dalam bentuk tertentu serta
sangat baik difinishing duco atau alami maka Kayu Mahoni merupakan kayu yang tepat. Baik secara
vertikal maupun secara horizontal Kayu Mahoni cukup baik dalam uji tekan sehingga dapat
diaplikasikan penggergajian dari berbagai arah dengan baik. Karna kayu ini lebih lunak dibandingkan
Kayu Jati, Kayu ini cukup mudah untuk di ukir dan dibentuk sesuai keinginan.
Kayu Mahoni cukup tahan terhadap serangan hama kayu, dan ketika di proses seperti
pemotongan atau dipaku tidak mudah retak, dan cukup mudah untuk diampelas. Kayu ini tahan terhadap
keretakan saat di steam pada proses pembengkokan. Kayu Mahoni memiliki ciri fisik berwarna merah
pada bagian dalamnya, berpori-pori kecil dan plain (coraknya tidak terlalu kelihatan).
Pohon Kayu Mahoni dapat dipanen pada umur 7 hingga 15 tahun, dan dapat tumbuh dengan
baik di daerah tropis. Penggunaan Kayu Mahoni cukup luas karna kekuatan dan ketersediaanya yang
cukup banyak sehingga banyak digunakan didunia konstruksi dan pertukangan. Pohon Kayu Mahoni
dapat tumbuh hingga berdiameter 125cm dengan tinggi 35-45 m. Pohon ini sering ditanam dipinggir
jalan karna ditengari dapat mengurangi polusi udara hingga 69% dan membantu penangkapan air serta
berdaun lebat sehingga menjadi peneduh dipinggir jalan.

16. Kayu Aren

Orang yang sakti dan punya ilmu kebal, jika ditusuk dengan ruyung tetap akan mati.
Kepercayaan orang Sunda terhadap pepatah ini dapat ditemukan logikanya, Kayu Aren atau Ruyung
terhitung keras dan jika disabet pinggirannya setajam sembilu. Pengolahan Kayu Aren dapat merusak
mesin pengolah seperti ketam mesin dan gergaji lebih cepat dibandingkan kayu yang lain, hal ini
disebabkan Kayu Aren memiliki urat kayu yang berwarna hitam yang sangat keras. Karna masih dalam
keluarga Palma, Kayu Aren memiliki corak seperti Kayu Kelapa, namun perbedaan yang kontras dapat
terlihat dari warna-nya yang jauh lebih gelap dibandingkan Kayu Kelapa.
Aren, Enau, Hanau, Peluluk, Moka dan banyak lagi sebutan untuk tumbuhan aren ini memiliki
pohon yang dapat tumbuh hingga 25 m dengan diameter hingga 65cm. Bagian batang Aren yang dapat
digunakan sebagai papan adalah bagian agak luar hingga 10cm kearah dalam. Sedangkan bagian
dalamnya lebih mudah rusak karna lebih lunak. Selain batang, Kayu Aren kita kenal sebagai penghasil
gula merah, aren atau enau, dan penghasil kolang-kaling. Tidak sedikit yang mengubah air enau menjadi
tuak diberbagai daerah di Indonesia karna air nira cepat terfementasi di udara.
Di negara Jepang, parket Kayu Aren yang berwarna hitam cukup disukai meskipun eksportir
mengatakan bahwa biasanya mereka lebih meyukai warna-warna kayu yang terang. Di daerah seperti
Sulawesi, Kayu Aren biasanya digunakan sebagai papan, gagang pisau, gagang cangkul dan
empulurnya dijadikan untuk penyaluran air.
Selain berbagai jenis kayu yang sudah disebutkan tadi, Indonesia memiliki banyak jenis kayu
endemik dan kayu-kayu yang berkualitas tinggi lainnya yang harus kita jaga
keberlangsungan supplynya serta dapat kita manfaatkan untuk berkarya. Untuk itu yuk kita tingkatkan
pengetahuan dan skill kita dalam memahami material ini agar kita dapat menghasilkan nilai tambah dari
berbagai material mentah yang disediakan oleh alam seperti kayu.
 MACAM-MACAM BUSA
1. Busa general

Jenis busa general sangat banyak di gunakan untuk berbagai macam industri misalnya industri
sofa, industri tas, industri sepati, industri taxtil, industri elektronik, industri automotif, industri box,
dan berbagai industri yang lain. BUSA GENERAL ini sebenarnya paling banyak di jumpai di
lingkungan sekitar kita,
Busa general ini biasa disebut dengan salb foam atau flexible foam. busa general ini berbagai
macam jenisnya sesuai dengan fungsinya
busa general merupakan jenis busa yang paling di cari karena sesuai aplikasi.
busa general merupakan busa yang diproduksi dengan formulasi bahan kimia standar yang
mana antara perbandingan density dan hardness searah artinya semakin tinggi density semakin tinggi
pula hardnesnya
selain dari busa general masih banyak lagi jenis busa yang lain seperti memory foam, super
soft, super hard, foam HR dan masih banyak lagi jenis lainnya.

2. Busa Blok

busa balok ini adalah hasil produksi mesin pembuat busa yang memiliki bentuk balok
sehingga dinamakan busa balok. ukuran standar busa balok ini lebar 2 mtr panjang 100 mtr. tinggal di
potong aja panjangnya sesuai dengan ukuran yang diinginkan
Jenis busa blok ini dapat digunakan untuk berbagai macam fungsi dari busa blok ini kita dapat
potong sesuai dengan ukuran yang kita inginkan,

3. Busa Mold
busa mold adalah jenis busa yang dicetak di dalam mold, adapun busa mold ini banyak sekali
bentuknya sesuai dengan keinginan customer begitu pula fungsinya banyak sekali juga

jenis busa mold ini sangat banyak aplikasinya mulai dari kursi kantor, busa jok motor, busa jok
mobil, dan berbagai macam inovasi lain yang menggunakan busa mold ini.

4. Busa Roll
Jenis busa ini biasanya digunakan pada industri-industri bahan baku, secara fungsi sesuai dengan
bentuk yang roll atau gulungan busa ini memiliki berbagai variasi ketebalan dari 2 mm, 3 mm, 4mm,
5mm, 8mm, 10mm, 20mm dll sesuai dengan pesanan.
fungsi atau kegunaan nya busa roll ini sangat banyak diantara nya :
* untuk busa laminating
* untuk busa paking
* untuk busa stiker (yaitu busa yang dilapisi dengan lem atau stiker)

dari jenis busa general bisa dibuat busa roll dengan ketebalan mulai dari 2 mm s/d 20 mm
5. Busa Rebonded
Busa jenis ini terbuat dari bahan sisa potongan kecil yang di hancurkan lagi menjadi lebih kecil
dan di proses dengan polymerisasi sehingga hancuran busa dapat menyatu dengan sempurna, Busa
rebonded ini sangat cocok digunakan untuk sofa, spring bed, kasur busa, matras, dan lain-lain

Fungsi busa rebonded


* Matras sekolah
* matras olah raga
* matras senam
* matras terapi tulang punggung

6. Busa anti api

esuai dengan nama nya busa anti api ini memiliki ketahanan dengan api jadi pada saat di
bakar api tidak akan menjalar ke yang lain. adapun busa anti api yang kami sediakan adalah jenis :
CALIFORNIA DAN BRITIS yaitu busa anti api yang sudah lulus test ke calif dan britis
7. Busa Spon / Eva Spon / Busa Ati

Busa jenis ini memiliki pori-pori yang rapat dan keras sehingga cocok digunakan untuk
industri sepatu, industri sandal, mainan anak-anak, industri paking box, dan lain-lain
SUMBER :

http://archizone.org/jenis-material-finishing-interior-bangunan

https://www.scribd.com/doc/83726416/Finishing -Lantai

https://www.scribd.com/doc/248018035/psikologi -warna-pdf

http://togurio.blogspot.co.id/2013/11/berbagai -macam-penutup-dinding.html

https://asyraafahmadi.com/2016/07/08/material -kayu/

https://www.anekabusa.com/

Anda mungkin juga menyukai