Anda di halaman 1dari 10

KADEK BUDI SURYANATA – I2F 017 009

RESUME
INTERMEDIATE
ACCOUNTING :
ACCOUNTING FOR
LEASE
DOSEN PENGAMPU : Dr.WAHIDAHWATI, SE, M.Si, Ak, CA

MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MATARAM
2017
Akuntansi Untuk Lease
Dasar-Dasar Leasing
Siapakah Pemainnya ?
Lease adalah perjanjian kontraktual antara lessor dan lessee yang memebrikan hak kepada
lessee untuk menggunakan property tertentu yang dimiliki oleh lessor, selama periode
tertentu dengan membayar sejumlah uang (sewa) yang sudah ditentukan yang umumnya
secara periodik. Siapa sajakah lessor yang memiliki property ? Pada umumnya mereka
termasuk dalam salah satu dari tiga kategori berikut ini :
1. Bank
Bank merupakan pemain terbesar dalam bisnis lease. Mereka memiliki sumber dana rendah
biaya, yang merupakan keuntungan dan kemampuan dalam membeli aktiva dengan harga
yang rendah disbanding dengan competitor mereka.
2. Perusahaan Captive Leasing
Perusahaan Captive leasing adalah perusahaan anak yang bisnis utamanya menjalankan
operasi lease bagi perusahaan induknya
3. Pihak Independen
Pihak Independen adalah yang terakhir dalam kategorri lessor. Porsi mereka telah menurun
cukup dramatis seiring bank dan perusahaan captive menjadi lebih agresif atas pembiayaan
lease.

Keuntungan Lease
1. Pembiayaan 100% dengan Suku Bunga Tetap
Lease sering ditandatangani tanpa membutuhkan uang muka dari lessee, yang membantu
menghemat dana kas yang terbatas khsusnya sangat diinginkan oleh perusahaan baru dan
sedang berkembang
2. Proteksi Terhadap Keusangan
Peralatan yang dilease dapat mengurangi risiko keusangan bagi lessee dan dalam banyak
kasus memindahkan risiko nilai residu kepada lessor
3. Fleksibilitas
Perjanjian lease memiliki lebih sedikit batasan-batasan bila dibandingkan dengan perjanjian
hutang lainnya
4. Pembiayaan Yang Lebih Murah
Beberapa perusahaan menyadari bahwa pembiayaan dari lease ternyata lebih murah daripada
jenis pembiayaan lainnya.
5. Keuntungan Pajak
Dalam beberapa kasus “perusahaan dapat ikut membuat kue dan memakannya” dengan
keuntungan pajak yang datang dari lease. Yaitu dengan alas an laporan financial perusahaan
tidak melaporkan aktiva atau kewajiban yang termasuk dalam perjanjian lease.
6. Pembiayaan Di Luar Neraca (Off Balancing Sheet Financing)
Beberapa lease tidak mengakibatkan bertambahnya hutang pada neraca atau mempengaruhi
rasio keuangan, tetapi dapat menambah kemampuan perusahaan untuk melakukan pinjaman.

Sifat Konseptual Lease


1. Jangan Mengkapitalisasi Setiap Aktiva yang Dilease
Karena lease tidak memiliki hak milik atas property yang dilease, maka kapitalisasi tidak
perlu dilakukan.
2. Mengkapitalisasi Lease Serupa dengan Pembelian Cicilan
Akuntansi harus melaporkan transaksi sesuai dengan substansi ekonominya, oleh karena itu
jika pembelian cicilan dikapitalisasi, maka lease juga harus dikapitalisasi.
3. Mengkapitalisasi Lease Jangka Panjang
Kapitalisasi hanya dilakukan atas hak jangka panjang untuk menggunakan property.
4. Mengkapitalisasi Lease Perusahaan di mana Penalti atas Pelanggaran Perjanjian
Berjumlah Substansial
Hanya mengkapitalisasi hak dan kewajiban kontraktual perusahaan (yang tidak dapat
dibatalkan)

Akuntansi Oleh Lessee


Jika lessee mengkapitalisasi lease, maka lessee mencatat aktiva dn kewajiban yang umumnya
sama dengan nilai sekarang pembayaran sewa. Lessor yang sudah memindahkan secara
substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan, mengakui penjualan dengan
mengeluarkan aktiva dari neraca dan menggantinya dengan piutang. Karena sudah
mengkapitalisasi aktiva, lessee akan mencatat penyusutan. Lessor dan lessee akan
memperlakukan pembayaran lease sebagai pembayaran pokok dan bunga. Jika kontrak lease
tidak dikapotalisasi, tidak ada aktiva yang dicatat oleh lessee dan tidak ada aktiva yang
dikeluarkan dari pembukuan lessor. Pada saat pembayaran lease dilakukan, lessee mencatat
beban sewa dan lessor mengakui pendapatan sewa.
Kriteria Kapitalisasi
1. Pengujian Pengalihan Kepemilikan
Jika lease tersebut mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee, maka lease itu dianggap
sebagai lease modal
2. Pengujian Opsi Pembelian dengan Harga Khusus
Opsi pembelian dengan harga khusus adalah sebuah provisi yang memungkinkan lessee
untuk mebeli property yang dilease dengan harga yang signifikan lebih rendah dibandingkan
nilai wajar property yang diharapkan pada tanggal opsi digunakan.
3. Pengujian Umur Ekonomis (75%)
Jika periode lease sama dengan atau melebihi 75% dari umur ekonomis aktiva, di mana
sebagian risiko dan imbalan atas pemilikan sedang dialihkan ke lessee, maka perlu dilakukan
kapitalisasi. Akan tetapi penentuan atas masa lease dan umur aktiva dapat menjadi masalah.
Jangka waktu lease umumnya dianggap sudah tetap dan tidak dapat dibatalkan
4. Pengujian Pemulihan Investasi (pengujian 90%)
Jika nilai sekarang dari pembayaran lease minimum sama dengan atau melebihi 90% dari
nilai pasar wajar aktiva, maka aktiva yang dilease harus dikapitalisasi.

Dalam menentukan nilai sekarang dari pembayaran minimum ada tiga, yaitu
· Pembayaran sewa minimum
· Nilai Residu yang Dijamin
· Penalti atas Kegagalan Memperbarui atau Memperpanjang Lease
· Opsi untuk membeli dengan Harga Khusus

Aktiva dan Kewajiban yang Diperlakukan Secara Berbeda


Dalam transaksi lease modal, lesse menggunakan lease sebagai sumber pembiayaan. Oleh
karena itu, seumur hidup property yang dilease, pembayaran sewa kepada lessor mencakup
pembayaran pokok ditambah bunga
 Pencatatan Aktiva dan Kewajiban
Dalam metode leaswe modal, lessee memperlakukan transaksi lease seolah-olah aktiva telah
dibeli dalam transaksi pembiayaan di mana aktiva diperoleh dan kewajiban diakui
 Periode Penyusutan
Jika perjanjian lease mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee atau menvakup opsi
pembelian dengan harga khusus maka aktiva yang dilease disusutkan dengan cara yang
konsisten dengan kebijakan penyusutan normal lessee atau aktiva yang dimilikinya, dengan
menggunakan umur ekonomis aktiva
 Metode Bunga Efektif
Metode bunga efektif digunakan untul mengalokasikan setiap pembayaran lease antara pokok
dan bunga
 Konsep Penyusutan
Walaupun jumlah awalnya dikapitalisasi sebagai aktiva dan dicatat sebagai kewajiban telah
dihitung pada nilai sekarang yang sama, namun penyusutan aktiva dan pengurangan
kewajiban adalah proses akuntansi yang indpenden selama jangka waktu lease.

Metode Lease Modal (Lessee)


Lease ini harus memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai lease modal dengan alasan
sebagai berikut :
1. Jangka waktu lease selama 5 tahun yang sama dengan estimasi umur ekonomis
peralatan selama 5 tahun memenuhi pengujian 75%
2. Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum melebihi 90% dari nilai wajar
property

Metode Operasi (Lessee)


Dakam metode operasi, beban sewa harus diakrualkan dari hari ke hari ke lessee ketika
property digunakan. Lessee membebankan sewa ke periode-periode yang memperoleh
manfaat dari penggunaan aktiva dan mengabaikan, dalam akuntansi, setiap komitmen untuk
melakukan pembayaran di masa depan.

Perbandingan Lease Modal dengan Lease Operasi


1. Kenaikan jumlah hutang yang dilaporkan (baik jangka pendek maupun jangka
panjang)
2. Kenaikan jumlah total aktiva (terutama aktiva jangka panjang)
3. Laba yang rendah pada masa awal lease dan karenanya laba ditahan menjadi lebih
rendah
Akuntansi Oleh Lessor
Tiga keunggulan penting bagi lessor adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan Bunga
Leasing adalah salah satu bentuk pembiayaan, oleh bkarena itu lembaga keuangan dan
perusahaan leasing menganggap leasing sangat menarik karena menyediakan marjin bunga
yang kompetitif
2. Insentif Pajak
Perusahaan yang melease tidak dapat menggunakan pajak, tetapi memberikan mereka
peluang untuk mengalihkan manfaat pajak semacam itu kepada pihak lain berupa
pengembalian atas tariff sewa yang lebih rendah dari aktiva yang dilease
3. Nilai Residu yang Tinggi
Keunggulan lain bagi lessor adalah pengembalian property pada akhir masa lease. Nilai
residu dapat menghasilkan laba yang sangat besar.

Ekonomi Leasing
Lessor menentukan jumlah sewa berdasarkan tingkat pengembalian suku bunga implicit yang
dibutuhkan untuk menjustifikasi leasing aktiva. Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan
dalam menentukan tingkat pengembalian adalah posisi kredit lessee, lamanya lease dan status
nilai residu (dijamin vs tidak dijamin)

Klasifikasi Lease oleh Lessor


Semua lease harus diklasifikasikan untuk tujuan akuntansi sebagai berikut :
1. Lease Operasi
2. Lease Pembiayaan Langsung
3. Lease Jenis Penjualan
Perbedaan lease pembiayaan langsung dengan lease penjualan bagi lessor adalah adanya atau
tidak adanya laba atau rugi produsen atau penyalur. Semua lease yang tidak memnuhi
kualifikasi lease pembiayaan langsung atau lease penjualan diklasifikasikan dan diperlakukan
sebagai lease operasi.

Metode Pembiayaan Langsung (Lessor)


Lease pembiayaan lamgsung pada hakikatnya adalah pembiayaan atas pembelian aktiva oleh
lessee. Pada jenis lease ini, lessor mencatat piutang lease alih-alih aktiva lease. Piutang lease
ini menjadi nilai saat dari pembayaran minimum lease. Ingat bahwa pembayaran lease
minimum mencakup :
1. Pembayaran lease (tidak termasuk biaya executor)
2. Opsi pembelian dengan harga khusus (jika ada)
3. Nilai residu yang dijamin (jika ada)
4. Denda atau penalty atas kegagalan memperbarui (jika ada)

Metode Operasi (Lessor)


Menurut metode operasi setiap penerimaan sewa oleh lessor dicatat sebagai pendapatan sewa.
Jumlah pendapatan yang diakui dalam setiap periode akuntansi berjumlah sama (dasar garis
lurus) tanpa memandang ketentuan atau provisi lease. Selain beban penyusutan, biaya
pemeliharaan, dan biaya jasa lain yang diberikan menurut provisi lease dalam periode
akuntansi berjalan juga dicatat sebagai beban. Lessor mengamortisasi setiap biaya yang
dibayarkan kepada pihak ketiga yang independen seperti honor penaksiran, honor penemu,
dan biaya kredit cek selama umur lease yang biasanya atas dasar garis lurus.

Masalah-Masalah Akuntansi Khusus


Karakterisitik perjanjian lease yang mengakibatkan masalah akuntansi yang unik adalah :
1. Nilai Residu
o Arti Nilai Residu
Nilai Residu adalah estimasi nilai wajar dari aktiva yang dikease pada akhir masa lease.
o Dijamin vs Tidak Dijamin
Jika lessee setuju untuk membayar setiap kekurangan di bawah jumlah yang ditetapkan yang
akan diterima oleh lessor berupa nilai residu pada akhir masa lease, maka jumlah yang akan
ditetapkan tersebut adalah nilai residu yang dijamin (guaranteed residual value)
Nilai residu yang dijamin mencakup dua alasan. Pertama, adalah alasan bisnis, Kedua adalah
manfaat akuntansi
o Pembayaran Lease
Nilai residu yang dijamin memiliki jaminan realisasi yang lebih besar daripada nilai residu
yang tidak dijamin. Sebagai akibatnya, lessor dapat menyesuaikan pembayaran lease karena
kepatsian pemulihan semakin meningkat. Namun, sesudah tingkat ini ditentukan tidak ada
perbedaan dari sudut pandang akuntansi apakah nilai residu dijamin atau tidak dijamin.
Investasi bersih yang akan dicatat lessor akan tetap sama
o Akuntansi Lessee untuk Nilai Residu
Terdiri dari dua bagian, yaitu Nilai Residu yang Dijamin dan Nilai Residu yang Tidak
Dijamin
o Akuntansi Lessor untuk Nilai Residu
Investasi bersih yang akan dipulihkan oleh lessor akan sama apakah nilai residu dijamin atau
tidak dijamin. Lessor mengasumsikan akan merealisasi nilai residu pada akhir masa lease
apakah dijamin atau tidak.

2. Lease Jenis Penjualan (Lessor)


Ketika mencatat pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan, ada perbedaan antara
akuntansi untuk nilai residu yang dijamin dan tidak dijamin. Nilai residu yang dijamin dapat
dianggap sebagai bagian dari pendapatan penjualan karena lessor mengetahui bahwa seluruh
aktiva telah terjual. Terdapat kepastian yang kecil bahwa bagian nilai residu yang tidak
dijamin dari aktiva telah “terjual” oleh karena itu penjualan dan harga pokok penjualan hanya
diakui untuk bagian aktiva yang realisasinya terjamin. Jumlah laba kotor dari penjualan
aktiva asalah sama apakah nilai residu yang digunakan dijamin atau tidak dijamin.

3. Opsi Pembelian dengan Harga Khusus


Opsi pembelian dengan harga khusus memungkinakan lessee untuk membeli property yang
dilease dengan harga yang jauh di bawah perkiraan nilai wajar property di masa depan. Harga
tersebut begitu menguntungkan pada awal lease sehingga bisa dipastikan bahwa opsi ini akan
digunakan, Jika terdapat opsi pembelian dengan harga khusus, maka lessee harus
menambahkan nilai sekarang dari pembayaran lease minimum dengan nilai sekarang dari
harga opsi.

4. Biaya Langsung Awal (Lessor)


Ada dua jenis biaya langsung awal. Pertama, biaya langsung incremental adalah biaya-biaya
yang dibayarkan kepada pihak ketiga yang independen, yangvterjadi pada awal perjanjian
lease. Kedua, biaya langsung internal adalah biaya-biaya yang secara langsung berhubungan
dengan kegiatan khusus yang dilaksanakan oleh lessor pada lease tertentu. Namun biaya
langsung awal tidak boleh mencakup biaya tidak langsung internal. Akuntansi untuk biaya
langsung awal bergantung pada jenis leasenya :
1. Untuk lease operasi, lessor harus menangguhkan biaya langsung awal dan
mengalokasikannya selama jangka waktu lease sacara proporsional dengan
pendapatan sewa
2. Dalam transaksi leasi jenis penjualan, lessor membebankan biaya langsung awal
pada tahun terjadinya, yaitu dibebankan pada periode di mana laba atas penjualan
diakui
3. Dalam lease pembiayaan langsung, biaya langsung awal ditambahkan ke investasi
dalam lease dan diamortisasi selama umur lease sebagai penyesuaian hasil.

5. Lancar versus Tidak Lancar


Menurut IASB no 13, tidak mengindikasikan cara untuk mengukur jumlah lancar atau tidak
lancar, pernyataan ini mengharuskan bahwa kewajiban lessee harus diidentifikasikan secara
terpisah di dalam neraca sebagai kewajiban menurut lease modal dan harus dianggap dalam
beberapa situasi, sebagai kewajiban lainnya ketika mengklasifikasikannya sebagai kewajiban
lancar dan tidak lancar pada neraca berklasifikasi. Metode yang paling umum digunakan
untuk mengukur bagian kewajiban lanvcar dalam lease anuitas biasa adalah perubahan
metode nilai sekarang

6. Mengungkapkan Data Lease


Persyaratan pengungkapan ini menyediakan informasi berikut ini :
o Deskripsi umum mengenai sifat perjanjian lease
o Sifat, waktu dan jumlah tunai masuk dan tunai keluar dalam tiap tahun dari lima tahun ke
depan
o Jumlah pemasukan dan pengeluaran lease yang dilaporkan dalam laporan laba rugi tiap
periode
o Deskripsi dan jumlah aktiva lease menurut klasifikasi umum neraca dan kewajiban terkait
o Jumlah piutang dan jumlah pemasukan belum didapat yang sesuai perjanjian lease

Akuntansi Lease-Masalah Yang Belum Terpecahkan


Untuk menghindari kapitalisasi aktiva yang dilease, perjanjian lease dirancang, ditulis dan
diinterpretasikan sehingga tidak satu pun dari empat kriteria kapitalisasi lease yang terpenuhi
dari sudut pandang lessee. Pengaturan perjanjian lease seperti itu tidak terlalu sulit jika
spesifikasi berikut terpenuhi :
1. Pastikan bahwa lease tidak mencakup pengalihan hak kepemilikan property kepada
lessee
2. Jangan memasukkan opsi pembelian dengan harga khusus
3. Tetapkan masa lease lebih kecil dari 75% dari estimasi umur ekonomus property
yang dilease
4. Atur agar nilai sekarang dari pembayaran lease minimum lebih kecil dari 90% dari
nilai wajar property yang dilease

Menghindari tiga kriteria pertama relative mudah, tetapi membutuhkan sedikit


kecerdikan untuk menghindari pengujian pemulihan 90% bagi lessee sekaligus
memenuhi keinginan lessor. Penggunaan suku bunga yang lebih tinggi oleh lessee
memungkinkan merupakan alasan yang lebih popular. Penjaminan nilai residu adalah
cara lain yang unik tetapi umum digunakan oleh lessee dan lessor

Anda mungkin juga menyukai