Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia adalah siap, mau dan mampu memberi

sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. Hariandja (2012:2)

menyatakan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang

sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti

modal oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi organisasi1

Era globalisasi telah menjadi sebuah realitas yang harus dihadapi

oleh masyarakat dan bangsa Indonesia. Perubahan yang berlangsung begitu

cepat dan munculnya berbagai tantangan sebagai dampak globalisasi harus

dihadapi dan diselesaikan baik pada tingkat wacana maupun kebijakan aksi.

Pendidikan mau tidak mau terlibat di dalamnya dan dituntut untuk mampu

memberikan kontribusi yang signifikan.2

Di era globalisasi ini, dunia pendidikan pada umumnya sedang

menghadapi berbagai tantangan, antara lain:pertama, globalisasi di bidang

budaya, etika dan moral sebagai akibat dari kemajuan teknologi di bidang

transportasi dan informasi. Kedua, diberlakukannya globalisasi dan

perdagangan bebas yang berarti persaingan alumni dalam pekerjaan

1
Melvin, Adofina, dan Genita, Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Sumber daya Manusia
terhadap Kinerja Karyawan......, Volume 4 No.2, Juni2016, hlm.177
2
Muhammad Said dan Juminar, Mendidik dari Zaman ke Zaman, Jakarta : Kalam Mulia, 1987,
hal.45

1
semakinm ketat. Ketiga, hasil-hasil survey internasional menunjukkan

bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih rendah atau bahkan selalu

ditempatkan dalam posisi juru kunci jika dibandingkan dengan negara-

negara tentangga. Keempat, Masalah rendahnya tingkat social- capital, Inti

dari sosial capital adalah trust (sikap amanah).

Berbagai tantangan tersebut di atas menuntut kita untuk segera

melakukan hijrah, atau meninggalkan satu keadaan yang digorong oleh

karena ketidaksengan terhadap keadaan itu, menuju ke keadaan lain guna

meraih yang baik atau lebih baik. Persoalannya adalah bagaimana kita harus

berhijrah dalam arti mengubah strategi pengembangan pendidikan dalam

menghadapi tantangan tersebut di atas.3

Menurut laporan monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB,

UNESCO tahun 2012, indonesia berada diperingkat 64 dari 120 negara

berdasarkan penilaian Education Development Index (EDI) yang diperoleh

dari empat kategori penilaian, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar,

melek huruf usia 15 tahun keatas, angka partisipasi menurut kesetaraan

gender, angka bertahan siswa hingga kelas V (lima) Sekolah Dasar.

Berdasarkan hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas

pendidikan di Indonesia masih rendah. Kualiatas pendidikan perlu

ditingkatkan agar dihasilkan sumber daya manusia yang lebih kompeten dan

berkualitas.

3
Rusniati, Pendidikan nasional dan Tantangan Globalisasi, Volume 16 No.1, Agustus 2015.
Hlm.109

2
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dan berpengaruh penting

dalam kualitas pendidikan, kaitannya dalam proses pembelajaran adalah

guru. Menurut Syamsuri (2010:3) guru menepati posisi penting dalam

pendidikan dan memberikan kontribusi yang tinggi untuk peningkatan hasil

belajar siswa karena guru secara intensif lebih mengenal dan berinteraksi

dengan siswa.

Guru sebagai pekerja profesional sesuai dengan Undang-undang

Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 diwajibkan untuk memiliki

seperangkat kompetensi antara lain kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial, kompetensi profesional, dan kompetensi pedagogik.4

Pencapaian tujuan suatu organisasi atau perusahaan akan terlihat

dari bagaimana cara karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan

oleh perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kepuasan

karyawan dari hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya atau suatu tanggung jawab yang diberikan

kepadanya (Rivai,2009)

Kepuasan kerja dapat menentukan sikap karyawan terhadap

pekerjaannya. Robbins dan Judge (2008:99) berpendapat bahwa “Seseorang

dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan-perasaan

positif tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas

memiliki perasaan-perasaan yang negatif tentang pekerjaan tersebut”.

4
Oktiana Handini dan Ratna Widyaningrum, Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi
Profesional Guru Terhadap Manajemen Kelas, Volume 3 No.1, Mei 2016, hlm.36-37

3
Kreitner dan Kinicki (2005:272) berpendapt bahwa “Kepuasan berasal dari

persepsi seseorang bahwa output pekerjaan, relatif sama dengan inputnya,

perbandingan yang mendukung output atau input lainnya yang signifikan”.

Kepuasan kerja dapat mempengaruhi disiplin kerja karyawan kearah

yang lebih baik hal ini disebabkan karena karyawan telah mencapai

kepuasan psikologis yang memunculkan sikap positif dari karyawan.”

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang

terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah

kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, serta

masyarakat pada umumnya.” (Rivai dan Sagal, 2009:91)5

Penelitian yang dilakukan oleh MUHAMMAD IBNOE NUGRAHA

pada tahun 2016 yang berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya

Organisasi, dan Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru (Studi Kasus

pada Pondok Pesantren Darunnajah), memberikan keterangan bahwa

lingkungan kerja dan disiplin kerja secara simultan memberikan pengaruh

secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Semakin baik lingkungan kerja

maka akan berpengaruh positif kepada kepuasan kerja, dan semakin baik

disiplin kerja makan akan berpengaruh positif kepada kepuasan kerja guru.

Dengan latar belakang yang telah dijelaskan di atas peneliti tertarik

dan termotivasi untuk melakukan penelitian karena penting untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru pada

5
Dede Kurnia, Moch.Djudi Mukzam, dan Arik Prasetya, Pengaruh kepuasan kerja terhadap
disiplin kerja dan Komitmen organisasional, Volume 44 No.1, Maret 2017, hlm.32-33

4
guru SMPN di Kecamatan Pasar Rebo. Hal lainnya, peneliti juga ingin

mengetahui seberapa besar dan seberapa signifikannya pengaruh Variable

Independen mempengaruhi Variabel Dependen. Berdasarkan hal tersebut

maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul : “ PENGARUH

LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KEPUASAN KERJA GURU SMPN DI KECAMATAN PASAR

REBO, JAKARTA TIMUR.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan yaitu

lingkungan kerja yang masih belum baik dan disiplin kerja yang masih

kurang maksimal dimiliki oleh para guru, lingkungan kerja akan

mempengaruhi tingkat disiplin seseorang sehingga dapat memberikan

pengaruh positif untuk meningkatkan kepuasan. Oleh karenanya jika

lingkungan kerja dapat yang baik dapat dimilik oleh guru dengan disiplin

kerja yang baik makan akan memberikan pengaruh positif untuk

peningkatan kepuasan.

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbaitan peneliti dalam hal waktu, tenaga, dan biaya, serta

untuk menjaga agar peneliti lebih terarah dan fokus, maka diperlukan

adanya pembatasan masalah. Dengan pertimbangan tersebut, maka

penelitian ini dibatasi pada upaya mengungkap informasi mengenai

5
pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja guru

SMPN di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

D. Perumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang penelitain yang telah disampaikan, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan secara persial dari

lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru SMPN di Kecamatan

Pasar Rebo?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan secara persial dari

disiplin kerja terhadap kepuasan kerja guru SMPN di Kecamatan Pasar

Rebo?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan secara simultan dari

lingkungan kerja, disiplin kerja terhadap kepuasan kerja guru SMPN di

Kecamatan Pasar Rebo?

E. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik

secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bidang

manajemen pendidikan mengenai pengaruh lingkungan kerja, disiplin kerja

dan kepuasan.

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi berbagai pihak yaitu :

1. Bagi Peneliti

6
Peneliti mendapatkan tambahan pengalaman dan memperluas wawasan

mengenai pengaruh lingkungan kerja, disiplin kerja terhadap kepuasan

kerja.

2. Bagi sekolah

Sekolah akan menerima masukan bahwa perlu meningkatkan

lingkungan kerja, disiplin kerja sehingga terjadi peningkatan kualitas

pendidikan.

3. Bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK)

Penelitian ini baru merupakan langkah awal, oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan.

4. Bagi Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

Penelitian ini dapat menambah lileratur perpustakaan jurusan

Manajemen Pendidikan.

5. Bagi para peneliti

Para peneliti Manajemen Pendidikan dapat memanfaatkannya sebagai

referensi yang dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut mengenai

variabel-variabel lain yang berkaitan dengan lingkungan kerja, disiplin

kerja dan kepuasan.

7
BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskipsi Konseptual

1. Kepuasan Kerja

Kepuasan adalah suatu efektivitas atau respon emosional terhadap

berbagai aspek pekerjaan. Definisi ini berarti bahwa kepuasan kerja

bukanlah suatu konsep tunggal. Sebaliknya seseorang dapat relatif puas

dengan suatu aspek dari pekerjaannya dan tidak puas dengan salah satu

atau lebih aspek yang lainnya dalam Murtanto (2005).6

Menurut Lock (Luthans, 1995) dalam Sopiah mengemukakan: “job

sataisfaction is a pleasurable or positive emotional state resulting from

the appraisal of one’s job or job experience.”. Kepuasan kerja

merupakan suatu ungkapan emosional yang bersifat positif atau

menyenangkan sebagai hasil penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman

kerja.7

Menurut Porter (Luthans, 1995) dalam Sihombing (2007)

menambahkan, “job satisfaction is difference between how much of

something there should be and how much there is now.” Kepuasan kerja

adalah perbedaan antara seberapa banyak sesuatu yang seharusnya

diterima dengan seberapa banyak sesuatu yang sebenarnya dia terima.

6
Kreitner dan Kinicki, Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat, 2005, hlm.217
7
Sopiah, Perilaku Organisasional, Jogyakarta : CV Andi Offset, 2008, hlm.170

8
Dari beberapa pendapat para ahli dapat peneliti simpulkan bahwa

Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respon emosional terhadap

berbagai aspek pekerjaan yang bersifat positif atau menyenangkan

sebagai hasil penelitian suatu pekerjaan.

2. Lingkungan Kerja

Menurut (Nitisemito, 2001: 68) “ Lingkungan kerja adalah segala

sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi

dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan.”

Menurut Sedermayanti bahwa lingkungan kerja adalah “keseluruhan

alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan kerja sekitarnya

dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya

baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.” 8

Sedangkan menurut (Mardiana, 2005: 97) “ Lingkungan kerja

adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-

hari”. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan

memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan

kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi

lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah

di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja

dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga

tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang

8
Sedarmayanti, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta : LPFE UI,2009, hlm.21

9
terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan

atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat peneliti simpulkan bahwa

Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja

yang dapat mempengaruhi dirinya dalam tugas yang diembannya.

3. Disiplin Kerja

a. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin adalah suatu bentuk ketaatan terhadap aturan, baik

tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan. Disiplin kerja

pada dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri setiap sumber daya

manusia dalam organisasi, karena dengan kedisiplinan organisasi

akan berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuanya dengan baik

pula (Setiyawan dan Waridin, 2006: 189).9

Disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan

manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi

(Mangkunegara, 2001, 129). Disiplin pada hakikatnya adalah

kemampuan untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak

melakukan suatu tindakan yang tidak sesuai dan bertentangan

dengan sesuatu yang telah ditetapkan dan melakukan sesuatu yang

mendukung dan melindungi sesuatu yang telah ditetapkan.10

9
Setiyawan dan Waridin, Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja divisi Radiologi RSUP, Semarang, 2009, hlm 189
10
Mangkunegara Prabu, Manajemen SDM, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001, hlm.129

10
Sedangkan menurut Veithzal dan Ella Jauvani, disiplin kerja

adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi

dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu

perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran

dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan

norma-norma yang berlaku.11

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat peneliti

simpulkan bahwa disiplin kerja sebagai pelaksanaan manajemen

untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi yang pada

dasarkan selalu diharapkan menjadi ciri setiap sumber daya manusia

dalam organisasi, karena dengan kedisiplinan organisasi akan

berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuanya dengan baik.

b. Dimensi atau Indikator Disiplin Kerja

Indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan seseorang dalam

suatu organisasi diantaranya:

1.) Tujuan dan kemampuan adalah tujuan (pekerjaan) yang

dibebankan kepada karyawan yang harus sesuai dengan pegawai

yang besangkutan.

2.) Teladan pemimpin yaitu pimpinan yang dijadikan teladan dan

panutan oleh bawahannya.

11
Veithzal, Ella Jauvani, dkk, Manajemen Sumber daya Manusia untuk Perusahaan”. Jakarta :
Rajawali Pers, 2009, hlm,825

11
3.) Balas jasa adalah pemberian balas jasa yang dibayarkan oleh

pegawai berdasarkan pekerjaan yang telah diselesaikan.

4.) Keadilan yaitu tidak membedakan pegawai yang satu dengan

yang lain karena instansi melakukan keadilan terhadap semua

pegawai.

5.) Sanksi hukuman hendaknya bersifit mendidik dan menjadi alat

motivasi untuk memelihara kedisplinan dalam perusahan.

6.) Ketegasan adalah pimpinan menegur dan menghukum setiap

karyawan setiap karyawan dapat mewujudkan kedisplinan yang

baik dalam perusahaan.

7.) Hubungan kemanusian adalah hubungan yang harmonis diantara

sesama karyawan, ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada

suatu perusahaan.12

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang terdahulu, ada beberapa penelitian

yang memiliki relevansi dengan judul yang diteliti oleh penulis yaitu

Penelitian dilakukan oleh Isnan Masyjui (2005) dalam skripsi yang

berjudul: Pengaruh Motivasi dan disiplin Kerja terhadap kepuasan kerja

pegawai kantor Dinas Pendidikan Nasional Kab.Grobongan. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Analisis regresi linier

12
Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hlm.185-
186

12
berganda, uji t, uji f dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini

menyatakan bahwa Variabel motivasi memberi pengaruh terhadap

kepuasan kerja, Variabel disiplin kerja memberi pengaruh terhadap

kepuasan kerja, Motivasi dan disiplin kerja memberi pengaruh terhadap

kepuasan kerja. Dari penelitian yang dilakukan oleh Isnan Masyjui memiliki

persamaan Menggunakan variabel independen disiplin kerja, Menggunakan

variabel dependen kepuasan kerja.

Penelitian lain dilakukan oleh Fitriana Rizal yang berjudul Pengaruh

lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan

PT.Statiska Mitrasarana Padang. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif. Dari penelitian ini tersebut diperoleh bahwa Lingkungan kerja

berpengaruh signigikan terhadap kepuasan kerja,Kompensasi berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Tabel 2.1

No. Nama Judul Metode Perbedaan dan Hasil Penelitian

Penelitian Persamaan

1. Isnan Pengaruh Analisis Persamaan 1.Variabel motivasi

Masyjui Motivasi dan regresi 1. Menggunakan memberi pengaruh

(2005) disiplin Kerja linier variabel terhadap kepuasan

terhadap berganda, independen kerja

kepuasan kerja uji t, uji f disiplin kerja

13
pegawai kantor dan uji 2. Menggunakan 2. Variabel disiplin

Dinas koefisien variabel kerja memberi

Pendidikan determinasi dependen pengaruh terhadap

Nasional kepuasan kepuasan kerja

Kab.Grobongan kerja 3. Motivasi dan

disiplin kerja

memberi pengaruh

terhadap kepuasan

kerja

2. Fitriana Pengaruh Analisis Persamaan 1. Lingkungan

Rizal lingkungan regresi 1. Menggunakan kerja

(2015) kerja dan linier variabel berpengaruh

kompensasi berganda, independen signigikan

terhadap uji t, uji f lingkungan terhadap

kepuasan kerja dan kerja kepuasan

karyawan koefisien 2. Menggunakan kerja

PT.Statiska determinasi variabel 2. Kompensasi

Mitrasarana dependen berpengaruh

Padang kepuasan signifikan

kerja terhadap

kepuasan

kerja

karyawan

14
C. Kerangka Teoritik

Gambar 2.1

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru
SMPN di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur

Lingkungan Kerja (X1) Disiplin Kerja (X2)

Kepuasan Kerja (Y)

Uji Statistik Deskriptif

Uji Kualitas Data :


1. Uji Validitas
2. Uji Realibilitas

Uji Asumsi Klasik :


1. Uji Normalitas
2. Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Multikolieneritas

Analisis Regresi Linier Berganda

Uji Hipotesis:
1. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
2. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

15
Uji Koefisien Deteminasi (R2)

Kesimpulan, Implikasi dan Saran

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori, konsep dan uraian-uraian yang telah

dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

1. H0:β1 = 0 : Lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Kepuasan kerja guru.

Ha:β1 ≠ 0 : Lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

Kepuasan kerja guru.

2. H0:β2 = 0 : Disiplin kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Kepuasan kerja guru.

Ha:β2 ≠ 0 : Disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan kerja guru.

3. H0:β3 = 0 : Lingkungan kerja dan disiplin kerja tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan kerja guru.

Ha:β3 ≠ 0 : Lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan kerja guru.

16
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Mengacu pada teori yang dijabarkan pada rumusan masalah dan

hipotesis penelitian, secara umum penelitian ini dilakukan dengan tujuan

untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman yang tepat tentang pengaruh

positif lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja pada

Guru SMPN di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur secara langsung.

Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hal-

hal berikut:

1. Pengaruh langsung positif lingkungan kerja terhadap kepuasan pada

Guru SMPN di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

2. Pengaruh langsung positif disiplin kerja terhadap kepuasan pada Guru

SMPN di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

3. Pengaruh langsung positif lingkungan kerja terhadap disiplin kerja pada

Guru SMPN di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN di Kecamatan Pasar Rebo,

Jakarta Timur. Adapun alasan pemilihan tempat penelitian didasarkan

beberapa pertimbangan, diantaranya untuk mempermudah pengumpulan

data, menghemat waktu, tenaga dan biaya, lokasi tersebut strategis dan

mudah dijangkau, serta masih minimnya penelitian yang dilaksanakan di

Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

17
C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei, melalui pendekatan

kuantitatif-kausal denga menggunakan path analysis (analisis jalur).

Kemudian penelitian ini tujuannya untuk menganalisis dan mengumpulkan

data pada pengaruh variabel yang satu dengan yang lain.. variabel yang

dikaji berdasarkan sampel yang dipilih dan populasi ada dua macam yaitu :

variabel eksogen (bebas) dan variabel endogen (terikat). Variabel bebas

adalah variabel yang memberikan pengaruh terhadap variabel terikat.

Sedangkan variabel bebas meliputi Lingkungan Kerja (X1), dan Disiplin

Kerja (X2). Dengan demikian korelasi masalah dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

X1

X3

X2

Gambar 3.1. Model Hipotetik Penelitian

Keterangan :
Variabel X1 : Lingkungan Kerja
Variabel X2 : Disiplin Kerja
Variabel X3 : Kepuasan

18
DAFTAR PUSTAKA

Handini, Oktiana dan Ratna Widyaningrum, 2016, Kontribusi Kompetensi

Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Manajemen

Kelas, Volume 3 No.1

Hasibuan, Drs “Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah”, Bumi Aksana

Aksana, Jakarta, 2006.

Kreitner, R dan Kinicki A.2005. “Perilaku Organisasi. Salemba, Jakarta.

Kurnia, Dede, Moch.Djudi Mukzam, dan Arik Prasetya, 2017, Pengaruh kepuasan

kerja terhadap disiplin kerja dan Komitmen organisasional, Volume 44

No.1

Melvin, Adofina, dan Genita, 2016, Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan

Sumber daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan......, Volume 4 No.2

Prabu, Mangkunegara, AA Anwar. 2001. Manajemen SDM. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Prabu, Mangkunagara, AA Anwar.2001. Manajemen SDM. Bandung: PT.Remaja

Rodakarya

Rivai, Veitzhal, dkk.2009.“Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan”. Rajawali Pers, Jakarta

Rusniati, 2015, Pendidikan nasional dan Tantangan Globalisasi, Volume 16 No.1

Said, Muhammad dan Juminar, 1987, Mendidik dari Zaman ke Zaman, Jakarta :

Kalam Mulia

19
Setiyawan dan Waridin, 2006. “Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan Dan Budaya

Organisasi Terhadap Kinerja Di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi

Semarang, JRBI, Semarang.

Sopiah. 2008”Perilaku Organisasional”, Penerbit CV Andri Offset, Jogjakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai