Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA HIPERTENSI

DENGAN FUNGSI KELUARGA MENURUT MODEL FAMILY CENTERED


NURSING DI PUSTU DESA KERPANGAN KECAMATAN LECES.

H. Nur Hamim, SKM., M.Kes.


Jamilatus Syamsiah Anwar, S.Kep.Ns.
Maulindawati

ABSTRAK
Maulindawati. 2014. Hubungan anggota keluarga yang menderita hipertensi
dengan fungsi keluarga menurut model family centered nursing di
Pustu Desa Kerpangan Kecamatan Leces. Skripsi. S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.
Pembimbing : (1) H. Nur Hamim, SKM, M.Kes . (2) Ns. Jamilatus
Syamsiah Anwar, S.Kep

Hipertensi merupakan masalah penting dalam kesehatan masyarakat


secara global. Keluarga dengan anggota yang menderita hipertensi akan
mempengaruhi kelangsungan fungsi keluarganya, seperti dalam teori model
family centered nursing. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi afektif, sosialisasi,
reproduksi, ekonomi, perawatan kesehatan. Keluarga harus melindungi,
mendukung, dan merawat anggota keluarga yang memiliki hipertensi tersebut.
Penelitian ini bersifat survei (survey research method) yang sering disebut
penelitian non eksperimen dengan metode jenis rancangan desain studi analitik
korelasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota keluarga yang
menderita hipertensi dan semua kepala keluarga yang mempunyai anggota
keluarga yang menderita hipertensi di Pustu Desa Kerpangan. Tekhnik sampling
yang digunakan adalah probability sampling dengan menggunakan metode
Simple Random Sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden paling banyak
responden dengan hipertensi berat yang mempunyai fungsi keluarga cukup yaitu
12 responden (40%), 11 responden (36.7%) hipertensi sedang dengan fungsi
keluarga baik, 6 responden (20%) dengan hipertensi sedang dengan fungsi
keluarga cukup dan 1 responden (3.3%) dengan hipertensi berat dengan fungsi
keluarga baik.
Berdasarkan hasil uji korelasi menggunakan Uji Spearman Rank (Rho)
diperoleh nilai p value = 0.001 berarti nilai p < α (α : 0.05). H1 diterima, H0 ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna
dari variabel anggota keluarga yang menderita hipertensi dengan fungsi keluarga
menurut model family centered nursing di Pustu Desa Kerpangan Kecamatan
Leces.

Kata kunci : Hipertensi, keluarga, fungsi keluarga , family centered nursing


PENDAHULUAN

Hipertensi disinyalir Ca, dan penurunan aktifitas


merupakan penyebab berbagai fisik (Kotchen, 2008).
penyakit berat dan komplikasi.
Hipertensi tidak menunjukkan Prevalensi hipertensi
gejala namun berpotensi diseluruh dunia, diperkirakan
menimbulkan berbagai penyakit sekitar 15-20%. Hipertensi lebih
di organ berpembuluh darah. banyak menyerang pada usia
Sebagian besar penderita setengah baya pada golongan
stroke, ginjal dan jantung umur 55-64 tahun. Hipertensi di
mengidap hipertensi (Widjaya Asia diperkirakan sudah
dan Nurlaila, 2009). mencapai 8-18% pada tahun
Pemahaman di masyarakat, 1997, hipertensi dijumpai pada
hipertensi sudah umum 4.400 per 10.000 penduduk.
diketahui sebagai tekanan Hasil Survei Kesehatan Rumah
darah tinggi yang sering Tangga tahun 1995, prevalensi
diidentikkan dengan orang yang hipertensi di Indonesia cukup
sering marah-marah dan tinggi, 83 per 1.000 anggota
pusing. Pengertian lebih lanjut rumah tangga, pada tahun 2000
tentang hipertensi adalah sekitar 15-20% masyarakat
tekanan pada pembuluh nadi Indonesia menderita hipertensi
dari peredaran darah sistemik (Depkes RI, 2003).
didalam tubuh, seseorang
dikatakan hipertensi jika Data yang didapat dari
tekanan darahnya di atas Profil Puskesmas Pembantu
normal yaitu tekanan sistolik- Desa Kerpangan pada tanggal
nya 140 mmHg atau lebih dan 29 April 2013, pada pasien
tekanan diastolik-nya di atas 90 rawat jalan kelompok semua
mmHg atau lebih (Palmer, umur penderita hipertensi 48%
2005). dan menjadi peringkat ke-2
setelah Rheumatoid Arthritis.
National Health and Data ini didapat berdasarkan
Nutrition Examination Survey hasil rekam medis para lansia
(NHANES) menyebutkan yang datang dan diperiksa
bahwa sebanyak 28,7% orang tekanan darahnya di
dewasa di Amerika Serikat puskesmas 3 bulan terakhir.
menderita hipertensi. Kejadian Sebelum dibuat diagnosa
hipertensi meningkat seiring hipertensi, diperlukan
dengan meningkatnya usia (≥ pengukuran secara berulang
60 tahun), pada penderita pada tiga kesempatan disertai
obesitas angka kejadian juga dengan konsultasi tentang
meningkat (dari 60% penderita, perubahan gaya hidup kepada
20% mengalami obesitas). dokter. Jika hasil pengukuran
Faktor-faktor lain yang dapat tekanan darah pada tiga
mempengaruhi peningkatan kesempatan masih tinggi atau
tekanan darah adalah genetik, ≥140/90 mmHg, maka pasien
alkohol, rendahnya asupan didiagnosa menderita hipertensi
oleh dokter.
Salah satu aspek dikatakan bahwa keluarga
terpenting dari perawatan merupakan sumber daya
adalah penekanan pada unit penting dalam pemberian
keluarga. Manusia lahir sebagai pelayanan kesehatan baik bagi
individu dalam kelompok. Hal ini individu atau keluarga (Marilyn
merupakan awal kehidupan M Freidman dkk., 2003 dalam
dalam keluarga. Kelompok Sulistyo.2011).
penting yang dimiliki oleh
individu yang lahir adalah Dengan adanya fungsi
keluarga keberadaan keluarga keluarga terhadap pola hidup
pada umumnya adalah untuk kearah yang lebih sehat dan
memenuhi fungsi-fungsi pengontrolan kesehatan secara
keluarga. Fungsi keluarga, teratur, diharapkan dapat
berbeda sesuai dengan sudut meningkatkan status kesehatan
pandang terhadap keluarga. pada anggota keluarga yang
Akan tetapi, dari sudut mempunyai hipertensi.
kesehatan keluarga. (Friedman, Berdasarkan hal itu, perlu tahu
1998 dalam Andarmoyo bahwa penting bagi perawat
Sulistyo, 2011). komunitas dalam melakukan
asuhan keperawatan komunitas
Keluarga dengan untuk selalu memberikan
anggota yang menderita edukasi dan informasi yang
hipertensi akan mempengaruhi cukup kepada keluarga sesuai
kelangsungan fungsi dengan apa yang dibutuhkan
keluarganya, fungsi-fungsi keluarga tersebut, sehingga
tersebut adalah fungsi afektif, keluarga diharapkan dapat
sosialisasi, reproduksi, ekonomi, menjalankan semua fungsi
perawatan kesehatan. Keluarga keluarganya dengan baik dalam
harus melindungi, mendukung, meningkatkan status kesehatan
dan merawat anggota keluarga terutama pada anggota keluarga
yang memiliki hipertensi yang mempunyai hipertensi.
tersebut (Allender & Spradley,
2005 dalam Prasetyo, 2009). Berdasarkan fenomena
diatas, peneliti tertarik untuk
Dalam satu unit meneliti “Bagaimana Hubungan
keluarga, setiap gangguan yang Anggota Keluarga yang
dialami satu anggota keluarga Menderita Hipertensi dengan
atau lebih, dapat mempengaruhi Fungsi Keluarga Menurut Model
anggota keluarga yang lain dan Family centered nursing di
dapat mempengaruhi fungsi unit Puskesmas Pembantu Desa
tersebut secara keseluruhan Kerpangan Leces”.
(Marilyn M Freidman dkk., 2003 Tujuan penelitian ini
dalam thesis Yenni, 2011). Ini adalah untuk mengetahui
berarti ada kaitannya keluarga hubungan antara anggota
dengan status kesehatan keluarga yang menderita
anggotanya, sehingga fungsi hipertensi dengan fungsi
keluarga amat penting dalam keluarga menurut midel family
setiap aspek pelayanan individu centered nursing.
anggota keluarga mulai dari Manfaat penelitian ini
promosi kesehatan sampai diantaranya Dapat dijadikan
tahap rehabilitasi. Dapat rujukan bagi mahasiswa
sebagai wacana pengembangan
wawasan keilmuan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat survei (survey Instrumen peneliian menggunakan


research method) yang sering spignomanometer untuk variabel
disebut penelitian non eksperimen hipertensi dan kuesioner untuk
dengan metode jenis rancangan variabel fungsi keluarga. Untuk
desain study analitik kolerasi yaitu variabel independen adalah
suatu rancangan penelitian yang hipertensi, sedangkan variabel
diarahkan untuk menjelaskan suatu dependen adalah fungsi keluarga
keadaan atau situasi dengan menurut model family centered
menggunakan pendekatan “Cross nursing. Hipertensi menggunakan
Sectional”.Penelitian ini dilakukan di kategori ringan, sedang berat,
Pustu Desa Kerpangan Leces. Mulai sedangkan untuk kuesioner fungsi
tanggal 17 Maret 2014 sampai keluarga menurut family centered
dengan 18 Maret 2014. nursing menggunakan kategori baik,
cukup, kurang dengan melihat fungsi
Sampel yang digunakan adalah afektif, fungsi sosialisasi, fungsi
sebagian anggota keluarga yang ekonomi, fungsi reproduksi dan
menderita hipertensi di pustu desa fungsi perawatan kesehatan.
kerpangan leces sebanyak 30
anggota keluarga dan sebagian Data yang telah terkumpul
kepala keluarga yang mempunyai kemudian dilakukan tabulasi. Analisa
anggota keluarga menderita Spearman Rho dangan α : 0.05,
hipertensi di pustu desa kerpangan dengan ketetapan H0 diterima jika p
leces sebanyak 30 kepala keluarga. value lebih kecil dari α.

HASIL PENELITIAN

Data Umum
Tabel 1 Tabel 2
Jenis kelamin responden yang Distribusi frekuensi berdasarkan jenis
mengalami Hipertensi di Pustu Desa kelamin kepala kepala keluarga di Pustu
Kerpangan Kecamatan Leces. Desa Kerpangan Kecamatan Leces.
Jenis Frekuen Prosent Jenis Frekuen Prosent
Kelamin si ( f ) ase (%) Kelamin si ( f ) ase (%)
Laki-laki 11 37 Laki-laki 19 63
Perempua 19 63 Perempua 11 37
n n
Jumlah 30 100 Jumlah 30 100
Tabel 1 didapatkan bahwa
responden terbanyak adalah Table 2 didapatkan bahwa
responden dengan jenis kelamin responden terbanyak adalah
perempan dengan jumlah 19 responden dengan jenis kelamin
responden (63%).
laki-laki dengan jumlah 19 bulan di Pustu Desa Kerpangan
responden (63%). Kecamatan Leces

Tabel 3 Penghasila Frekuen Prosentas


Distribusi frekuensi responden n tiap si e(%)
berdasarkan umur di Pustu Desa bulan
Kerpangan Kecamatan Leces (rupiah)
600.000- 9 30.0
Umur Frekuensi Prosenta 750.000
(tahun) (f) se (%) 750.000- 13 43.3
35-40 2 6.7 900.000
41-46 1 3.3 900.000- 0 0
47-52 1 3.3 1.050.000
53-58 6 20.0 1.050.000- 0 0
59-64 12 40.0 1.200.000
64-69 8 26.7 1.200.000- 2 6.7
Jumlah 30 100 1.350.000
Tabel 3 didapatkan bahwa 1.350.000- 6 20.0
responden terbanyak adalah 1500.000
responden dengan jenis umur antara Jumlah 30 100
56-65 tahun dengan jumlah 15
responden (45%). Tabel 5. didapatkan bahwa
responden terbanyak adalah
responden tiap bulan Rp 500.000,00
– Rp 999.999,00 dengan jumlah 22
responden (73.3%).

Tabel 4
Distribusi frekuensi responden
berdasarkan umur di Pustu Desa
Kerpangan Kecamatan Leces.
Data Khusus Responden
Umur Frekuensi Prosentase
Tabel 6
(tahun) (f) (%) Klasifikasi tekanan darah anggota
40-42 6 20.0 keluarga yang menderita hipertensi di
43-45 5 16.7 Pustu Desa Kerpangan Kecamatan
46-48 3 10.0 Leces (Maret 2014).
49-51 5 16.7
52-54 1 3.3
Klasifikas Frekuens Prosentas
55-58 10 33.3 i TD i(f) e (%)
Jumlah 30 100 Ringan 0 0
Tabel 4 didapatkan bahwa Sedang 17 56.7
responden terbanyak adalah Berat 13 43.3
responden dengan umur >46 tahun Jumlah 30 100
dengan jumlah 19 responden
(63.3%). Tabel 6 didapatkan bahwa
Tabel 5
responden terbanyak adalah
Distribusi frekuensi responden
responden dengan tekanan darah
berdasarkan penghasilan keluarga tiap
sedang dengan jumlah 17 Jumlah 30 100
responden (56.7 %). Data dari tabel 7 didapatkan
bahwa sebagian responden
Tabel 7
mempunyai fungsi keluarga yang
Distribusi Frekuensi klasifikasi fungsi cukup dengan jumlah 18 responden
keluarga menurut teori model family (60 %).
centered nursing (Freidman) di Pustu
Desa Kerpangan Kecamatan Leces
(Maret 2014).

Klasifika Frekuens Prosenta


si Fungsi i(f) se (%)
Keluarga
Baik 12 40
Cukup 18 60
Kurang 0 0

Hubungan Anggota keluarga yang menderita hipertensi dengan fungsi


keluarga menurut model family centered nursing di Pustu desa Kerpangan
Kecamatan Leces.
Tabel 5

Distribusi Frekuensi Hubungan Anggota keluarga yang menderita hipertensi dengan


fungsi keluarga menurut model family centered nursing di Pustu desa Kerpangan
Kecamatan Leces.

Tekanan Darah Fungsi keluarga Total


Anggota Keluarga
yang menderita
hipertensi Baik Cukup %

Sedang 11 6 17

64.7% 35.3% 100.0%


%
1 12 13
Berat
7.7% 92.3% 100.0%
%
Total 12 18 30

40.0% 60.0% 100.0%


%

α : 0.05 p-value : 0.001

Berdasarkan tabel di atas SPSS 14 yang menunjukkan nilai p


memperhatikan hasil uji statistic < α berarti nilai p value hasil uji
Spearman Rank dengan bantuan statistik pada penelitian ini adalah
lebih kecil dari α : 0.05, sehingga H0 Hasil korelasi didapat nilai
ditolak dan H1 diterima. Artinya korelasi 0,001 artinya ada hubungan
terdapat hubungan yang bermakna antara anggota keluarga yang
dari variabel anggota keluarga yang menderita hipertensi dengan fungsi
menderita hipertensi dengan fungsi keluarga menurut model family
keluarga menurut model family centered nursing di Pustu Desa
centered nursing di Pustu Desa Kerpangan Kecamatan Leces.
Kerpangan Kecamatan Leces.

PEMBAHASAN

tertentu dibarengi dengan


Identifikasi kejadian hipertensi perubahan pola hidup.

Hasil penelitian ini Sebagian besar penduduk


(Tabel 3 ) di dapatkan bahwa Indonesia lebih suka mengobati
sebagian besar mempunyai daripada mencegah keparahan
hipertensi sedang yaitu sebanyak penyakit. Terbukti dalam
17 responden (56.7%) dan 13 penelitian ini tidak ada penderita
responden (43.3%) hipertensi hipertensi ringan. Mereka yang
berat, sedangkan yang hipertensi datang ke puskesmas pembantu
ringan tidak ada (0%). adalah mereka yang sudah
mengalami hipertensi sedang dan
Menurut Sugiarto Aris (2007) berat. WHO telah mengusulkan
menuliskan bahwa hipertensi agar memusatkan
ringan, sebagian besar penderita penanggulangan PTM (Penyakit
hipertensi termasuk dalam Tidak Menular) melalui tiga
kelompok ini perubahan pola komponen utama yaitu surveilans
hidup merupakan pilihan pertama penyakit tidak menular, promosi
untuk penanganannya. Selain itu kesehatan dan pencegahan serta
juga dibutuhkan pengobatan inovasi dan reformasi manajemen
untuk mengendalikan tekanan pelayanan kesehatan yang
darah. Sedangkan hipertensi diterapkan secara integratif dan
sedang dan hipertensi berat, komprehensif.
mereka dalam kelompok ini
mempunyai risiko terbesar untuk Selama ini kegiatan
terkena serangan jantung, stroke penanggulangan penyakit tidak
atau masalah lain yang menular masih tersebar,
berhubungan dengan hipertensi. dilakukan secara tersendiri dan
Pengobatan untuk setiap orang belum terkoordinasi dengan baik.
dalam kelompok ini dianjurkan Hampir semua unsur yang terlibat
kombinasi dari dua jenis obat dalam pengendalian penyakit
tidak menular telah bekerja, saraf simpatetik ini akan
namun belum menggunakan mengeluarkan stimulant renin dan
acuan yang sama. Sistem angiotensin II.
pengumpulan data PTM melalui
surveilans faktor risiko PTM juga Umur merupakan
belum memadai sehingga belum salah satu faktor risiko kuat yang
dapat menyediakan informasi tidak dapat dimodifikasi. Arteri
yang dibutuhkan secara teratur kehilangan elastisitas atau
untuk menopang program kelenturan seiring bertambahnya
pencegahan dan pengendalian usia, kebanyakan orang
PTM. Sehingga masyarakatpun hipertensinya meningkat ketika
belum banyak tahu tentang berumur lima puluhan dan
pencegahan PTM seperti enampuluhan (Gunawan. 2001
hipertensi. dalam Sugiharto Aris.2007).

Frekuensi responden Frekuensi terbanyak


berdasarkan jenis kelamin angka kejadian hipertensi
didapatkan 19 responden (63%) berdasarkan umur dalam
dengan jenis kelamin perempuan penelitian ini adalah responden
dan 11 responden (37%) dengan dengan umur >46 tahun dengan
jenis kelamin laki-laki. jumlah 19 responden (63.3%).
Penambahan usia, risiko
Menurut Arif Mansjoer, dkk, terjadinya hipertensi meningkat.
pria dan wanita terutama wanita Hipertensi bisa terjadi pada
menapouse mempunyai segala usia, namun paling sering
pengaruh yang sama untuk dijumpai pada usia lebih dari
terjadinya hipertensi. Sedangkan 40tahun. Perubahan alami pada
menurut MN. Bustan yang dikutip jantung, pembuluh darah dan
oleh Sugiharto Aris (2007) bahwa hormon menjadi penyebab.
wanita lebih banyak yang Apabila perubahan tersebut
menderita hipertensi dibanding disertai faktor-faktor lain maka
pria, hal ini disebabkan karena bisa memicu terjadinya
terdapatnya hormon estrogen hipertensi.
pada wanita. Umur lebih dari 40 tahun
mempunyai risiko terkena
Dalam penelitian ini hipertensi. Dengan bertambahnya
sebagian besar anggota keluarga umur, risiko terkena hipertensi
yang menderita hipertensi adalah lebih besar sehingga prevalensi
perempuan. Perempuan beresiko hipertensi dikalangan usia lanjut
hipertensi karena faktor cukup tinggi. Sebenarnya wajar
menopause. Menopause bila tekanan darah sedikit
dihubungkan dengan meningkat dengan bertambahnya
pengurangan pada estradiol dan umur. Hal ini disebabkan oleh
penurunan rasio estrogen dan perubahan alami pada jantung,
testosteron. Hal ini pembuluh darah dan hormon.
mengakibatkan disfungsi Tetapi bila perubahan tersebut
endothelial dan menambah BMI disertai faktor-faktor lain maka
(Body Mass Index) pada aktivasi bisa memicu terjadinya
saraf simpatetik yang kerap kali hipertensi.
terjadi pada wanita yang
mengalami menopause. Aktivasi
Identifikasi fungsi keluarga menciptakan dan memelihara
menurut model family centered budaya.
nursing pada keluarga yang Umumnya diakui bahwa
anggota keluarga menderita keberadaan keluarga adalah
hipertensi dalam rangka untuk memenuhi
fungsi-fungsi dasar tertentu yang
Hasil penelitian ini (Tabel 2) sangat penting bagi
didapatkan bahwa sebagian kelangsungan hidup manusia
besar responden mempunyai (kebutuhan masyarakat), yakni
fungsi keluarga yang cukup pemberian nafkah. Di samping
dengan jumlah 18 responden itu, keluarga bertindak sebagai
(60%), fungsi keluarga yang baik mediator yang penting antara
sebanyak 12 responden (40%), masyarakat dan individu dan
sedangkan responden yang membentuk matriks dimana
mempunyai fungsi keluarga yang kebutuhan-kebutuhan pribadi
kurang tidak ada atau 0 dipenuhi (Friedman, 2004).
responden (0%). Salah satu aspek terpenting
dari perawatan adalah
Menurut Friedman dalam penekanan pada unit keluarga.
Muhlisin (2012) keluarga dalah Sejak awal, manuasia lahir
kumpulan dua orang manusia sebagai individu dalam kelompok.
atau lebih, yang satu sama lain Hal ini merupakan awal
saling terkait secara emosional, kehidupan dalam keluarga.
serta bertempat tinggal yang Kelompok penting yang dimiliki
sama dalam satu daerah oleh individu yang lahir ialah
berdekatan. Sedangkan menurut keluarga Keberadaan keluarga
Tinkhan dan Voorhies, 1997 pada umumnya adalah untuk
dalam Muhlisin (2012) keluarga memenuhi fungsi-fungsi keluarga.
adalah persekutuan dua orang Fungsi keluarga, berbeda sesuai
atau lebih individu yang terkait dengan sudut pandang terhadap
oleh darah, perkawinan atau keluarga. Tidak dilihat dari sudut
adopsi yang membentuk satu kesehatan personal akan tetapi
rumah tangga, saling dilihat dari sudut kesehatan
berhubungan dalam lingkup keluarga.
peraturan keluarga serta saling

Analisis hubungan anggota keluarga yang menderita hipertensi terhadap


fungsi keluarga

Hasil uji statistik pada Dalam satu unit keluarga,


penelitian ini adalah 0.001 lebih kecil setiap gangguan yang dialami satu
dari α : 0.05, sehingga H0 ditolak dan anggota keluarga atau lebih, dapat
H1 diterima. Artinya terdapat mempengaruhi anggota keluarga
hubungan yang bermakna dari yang lain dan dapat mempengaruhi
variabel anggota keluarga yang fungsi unit tersebut secara
menderita hipertensi dengan fungsi keseluruhan (Freidman, Bowden &
keluarga menurut model family Jones, 2003 dalam thesis Yenni,
centered nursing. 2011). Hal ini membuktikan bahwa
ada kaitannya keluarga dengan Kebahagiaan keluarga diukur
status kesehatan anggotanya, dengan kekuatan cinta keluarga.
sehingga fungsi keluarga amat Keberhasilan melaksanakan fungsi
penting dalam setiap aspek afektif tampak kegembiraan dan
pelayanan individu anggota keluarga kebahagiaan seluruh anggota
mulai dari promosi kesehatan keluarga, tiap anggota keluarga
sampai tahap rehabilitasi. Dapat mempertahankan hubungan yang
dikatakan bahwa keluarga baik, kadang-kadang keluarga tidak
merupakan sumber daya penting peka terhadap apa yang dibutuhkan
dalam pemberian pelayanan oleh anggota keluarga yang sakit,
kesehatan baik bagi individu atau sehingga malah membuat beban
keluarga (Gillis & Davis dalam fikiran yang lebih berat terhadap
Freidman, Bowden & Jones 2013 penderita hipertensi dan
dikutip oleh Andarmoyo Sulistyo, memperparah keadaan.
2011)
Pada fungsi ekonomi keluarga
Keluarga dengan anggota sejauh mana keluarga memenuhi
yang memiliki riwayat hipertensi kebutuhan sandang pangan dan
akan mempengaruhi kelangsungan papan dan sejauh mana keluarga
fungsi keluarganya, fungsi-fungsi memanfaatkan sumber yang ada di
tersebut adalah fungsi afektif, masyarakat dalam upaya
sosialisasi, reproduksi, ekonomi, peningkatan status kesehatan
perawatan kesehatan. Keluarga keluarga. Fungsi ini sulit dipenuhi
harus melindungi, mendukung, dan oleh keluarga dibawah garis
merawat anggota keluarga yang kemiskinan (keluarga prasejahtera).
memiliki riwayat hipertensi tersebut Perawat berkonstribusi untuk
mencari sumber-sumber di
Hasil penelitian ini masyarakat yang dapat digunakan
menunjukkan bahwa responden keluarga meningkatkan status
paling banyak responden yang kesehatan mereka. Fungsi ekonomi
hipertensi berat dengan mempunyai meliputi tersedianya sumber-sumber
fungsi keluarga yang cukup yaitu 12 dari keluarga secara cukup,
responden (40%), 11 responden finansial, ruang gerak dan materi
(36.7%) hipertensi sedang dengan dan pengalokasian sumber-sumber
fungsi keluarga yang baik, 6 tersebut yang sesuai melalui proses
responden (20%) hipertensi sedang pengambilan keputusan (Friedman,
dengan fungsi keluarga yang cukup 2004).
dan 1 responden (3.3%) hipertensi
berat dengan fungsi keluarga yang Karena faktor ekonomi yang
baik. kurang pasien segan untuk mencari
pertolongan dokter ataupun petugas
Fungsi keluarga yang sangat kesehatan lainnya, sehingga akan
berhubungan dengan parah atau memperparah kondisi kesehatannya,
tidaknya kejadian hipertensi ini yang awalnya hanya hipertensi
adalah fungsi afektif, fungsi ekonomi ringan, karena tidak tertatalaksana
dan fungsi perawatan kelurga. dengan baik akan bertambah parah
menjadi hipertensi berat, pada
Menurut Friedman (2004) penelitian ini penghasilan keluarga
fungsi afektif merupakan suatu basis sebagian besar adalah Rp.
sentral bagi pembentukan dan 750.000,00 – Rp. 900.000,00
kelangsungan keluarga. dengan jumlah 13 responden
(43.3%). Data tersebut menjelaskan akan berusaha mencari hidup sehat,
bahwa sebagian responden adalah karena keluarga ingin menurunkan
berpenghasilan kelas bawah, hipertensi anggota keluarga
sehingga untuk memenuhi tersebut, tetapi kenyataannya di
kebutuhan dalam perawatan masyarakat terutama dengan
anggota keluarga yang hipertensi, keluarga ekonomi rendah, mereka
penghasilan ini tidak mencukupi tidak bisa merawat anggota keluarga
untuk pengobatan. yang sakit terutama dalam hal
menjaga lingkungan dan menjaga
Sedangkan pada fungsi pola nutrisi dan diit untuk anggota
perawatan kesehatan, Selain keluarga yang sakit.
keluarga menyediakan makanan,
pakaian dan rumah, keluarga juga Dengan adanya fungsi
berfungsi melakukan asuhan keluarga terhadap pola hidup kearah
kesehatan terhadap anggotanya yang lebih sehat dan pengontrolan
baik untuk mencegah terjadinya kesehatan secara teratur,
gangguan maupun merawat anggota diharapkan dapat meningkatkan
keluarga yang sakit. Keluarga juga status kesehatan pada anggota
menentukan kapan angggota keluarga yang mempunyai riwayat
keluarga yang mengalami gangguan hipertensi. Berdasarkan hal itu,
kesehatan memerlukan bantuan penting bagi perawat komunitas
atau pertolongan tenaga memberikan edukasi atau informasi
professional. Kemampuan ini sangat yang cukup kepada keluarga sesuai
mempengaruhi status kesehatan dengan apa yang dibutuhkan
individu dan keluarga. Kesanggupan keluarga tersebut, sehingga
keluarga melaksanakan keluarga diharapkan dapat
pemeliharaan kesehatan terhadap menjalankan semua fungsi
anggotanya dapat dilihat dari tugas keluarganya dengan baik dalam
kesehatan keluarga yang meningkatkan status kesehatan
dilaksanakan (Friedman, 1998 terutama pada anggota keluarga
dalam padila 2011). yang mempunyai riwayat hipertensi.

Keluarga dengan anggota


keluarga yang memiliki hipertensi

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan antara anggota keluarga yang


menderita riwayat hipertensi dengan
Kejadian hipertensi fungsi keluarga menurut model
didapatkan sebagian besar adalah family centered nursing.
hipertensi sedang. Fungsi keluarga
menurut model family centered Saran
nursing pada keluarga yang Bagi peneliti selanjutnya
mempunyai anggota keluarga perlu diteliti lebih lanjut tentang
menderita hipertensi sebagian besar bagaimana fungsi keluarga jika yang
mempunyai fungsi keluarga cukup sakit adalah kepala keluarga.
Ada hubungan yang signifikan
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul H.2005. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia.EGC.Jakarta.

Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , Edisi Revisi VI,
Rineka Cipta. Jakarta.

Brunner and Suddarth.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC.


Jakarta.

Doenges M.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.EGC.Jakarta.

Friedman M.2004. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. EGC. Jakarta.

Ikhlas M., Sisti M.,2009. The Relationship between family with a History of
Hipertension and blood Pressure after Isotonic Exercise on
Normotensive Young Mature. Yogyakarta.

Mubarak W, Chayatin N, Santoso B A. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas


Konsep dan Aplikasi, Salemba Medika. Jakarta.

Muhlisin A. 2012. Keperawatan Keluarga. Gosyen Publishing. Yogyakarta.

Notoatmojo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan,Edisi kedua., Salemba Medika. Surabaya.

Padila. 2011. Buku Ajar : Keperawatan Keluarga. Nuha Medika. Yogyakarta.

Palmer. 2005. Membonsai Hipertensi. Jaring Pena. Surabaya.

Prasetyo, Y.B.2009. Integration of Family-centered nursing, communitas as


partner, and Tannahill’s health promotion models: for child under five
years with eating. (online)
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/1045. Diakses
tanggal 16 Maret 2013. Jam 14.05.

Sugestyantoro A. 2012. Pengaruh Umur Terhadap Kemampuan Ereksi Pada


Lansia Di Desa Sarikemuning Kecamatan Senduro Kabupaten
Lumajang. Karya Tulis Ilmiah. Tidak diterbitkan, Akademi Keperawatan
Hafshawaty Genggong, Probolinggo.

Sugiharjo A.2007. Faktor-faktor risiko hipertensi grade II pada Masyarakat. Tesis.


Tidak diterbitkan. Program Studi Magister Epidemiologi Program Pasca
sarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Sulistyo A. 2011. Konsep Keperawatan Keluarga. Alemba Medika. Jakarta.
Sunyono Danang. 2011. Analisis untuk Penelitian Kesehatan. Nuha Medika.
Jakarta.

Susanto T. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Aplikasi Teori pada Praktik
Asuhan Keperawatan Keluarga. Trans Info Media. Jakarta.

Yenni. 2011. Hubungan Dukungan Keluarga Dan Karakteristik Lansia Dengan


Kejadian Stroke Pada Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Perkotaan Bukittinggi. Tesis.Tidak diterbitkan, Fakultas ilmu
keperawatan Universitas Indonesia, Depok.

Anda mungkin juga menyukai