Anda di halaman 1dari 3

Teknologi Metabolisme

Teknologi yang berkaitan dengan metabolisme makanan seringkali dihubungkan dengan


pola makan seseorang. Pola makan yang sembarangan tanpa memperdulikan tingginya kalori
yang di konsumsi bisa mengakibatkan kegemukan. Selain itu, penderita diabetes melitus
dianjurkan untuk mengonsumsi makanan berkalori rendah. Ada juga produk pengolahan
makanan bertujuan untuk mendapatkan makanan dengan kualitas tinggi yang dapat di gunakan
secara cepat atau disebut Teknologi subtitusi energi
1. Teknologi Subtitusi Energi
Teknologi subtitusi energi dari produk pengolahan makanan bertujuan untuk mendapatkan
makanan dengan kualitas tinggi yang dapat di gunakan secara cepat. Misalnya, makanan
makanan suplemen dan cairan infus. Teknologi Substitusi Energi dari Produk Pengolahan
Makanan

Terkadang makanan yang kita konsumsi tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi di dalam tubuh
kita. Oleh karena itu, kita perlu mengkombinasikan berbagai makanan sehingga dapat memperoleh
semua zat gizi yang dibutuhkan. Melalui makanan tambahan, kita bisa memenuhi kebutuhan gizi.
Beberapa makanan tambahan tersebut antara lain sebagai berikut.
 Garam beryodium untuk melengkapi unsur mineral mikro.
 Minyak ikan untuk melengkapi kebutuhan vitamin A dan D.
 Infus, yaitu makanan yang diberikan khusus melalui pembuluh vena yang berisi karbohidrat.

A. Cairan Infus
Cairan infus adalah cairan steril yang dimasukkan melalui bawah pembuluh vena. Cairan yang
dimasukkan biasanya larutan garam fisiologis, glukosa, obat, atau plasma darah. Cairan infus
yang diberikan bertujuan untuk menjaga keseimbangan caiaran dan elektrolit dalam tubuh
sehingga metabolisme tubuh dapat kembali berjalan normal.
B. Makanan suplemen
Ide pemunculan makanan bersuplemen tinggi ini didorong oleh kesibukan masyarakat perkotaan
yang sibuk dan penuh tekanan akan keadaan lingkungan. Mereka yang hidup di daerah yang
sibuk dan penuh dengan polusi memerlukan formula yang mampu menyediakan zat gizi
seimbang untuk pemenuhan kebutuhan dan penawar racun yang berfungsi sebagai antioksidan.
Suplemen makanan ini tidak bisa dikonsumsi secara bebas karena sifatnya sebagai
penyeimbang kebutuhan gizi. Faktor lain yang mendukung pemunculan makanan suplemen ini
adalah perubahan pola hidup seseorang.
Kesibukan dan kurangnya persiapan makanan dengan menu seimbang ditambah lagi kebiasaan
mengkonsumsi makanan olahan dengan bahan pengawet dan zat tambahan akan
mempengaruhi asupan gizi. Kurangnya olahraga juga merupakan salah satu faktor pemicu
munculnya makanan suplemen karena pandangan yang salah di masyarakat. Masyarakat
menganggap hal itu bisa diatasi dengan mengkonsumsi makanan suplemen.Makanan suplemen
atau lebih dikenal dengan food suplement adalah produk yang digunakan untuk melengkapi
makanan yang mengandung satu atau lebih kombinasi bahan.
Vitamin, mineral, tumbuhan, bahan tumbuhan, asam amino, konsentrat, atau bahan lainnya
digunakan sebagai bahan untuk membuat makanan suplemen. Makanan suplemen bisa
berbentuk cair atau tablet.Makanan suplemen tidak ditujukan untuk mencegah atau mengobati
suatu penyakitTetapi sebagai usaha untuk pemeliharaan kesehatan. Makanan suplemen tidak di
perlukan lagi apabila makanan yang di konsumsi apabila makanan yang di konsumsi setiap hari
mengandung gizi yang seimbang.
Makanan suplemen lebih di butuhkan oleh orang lanjut usia karena metabolisme dalam tubuh
mereka telah berkurang. Penggunaan makanan suplemen di anjurkan pada orang yang baru
sembuh dari sakit. Saat sakit, organ-organ tubuh terganggu sehingga mereka memerlukan
makanan suplemen dan vitamin selama masa penyembuhan untuk mendukung metabolisme
tubuh.
Hemaviyon merupakan Makanan Suplemen Dan Bervitamin

Dalam keadaan stres, tubuh akan menguras cadangan glukosa dalam tubuh. Cadangan glukosa
ini diambil dari persediaan protein dan karbohidrat untuk memenuhi energi yang banyak
terbuang. Stres juga memicu ginjal untuk mengeluarkan berbagai macam mineral penting dari
dalam tubuh. Kekurangan mineral penting seperti magnesium, seng, dan kalsium akan
menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Untuk itu, salh satu cara yang cepat mengatasi
masalah tersebut adalah dengan mengonsumsi makanan suplemen.

2. Makanan berkadar gula rendah

Makanan dengan kadar gula rendah bahkan tidak memiliki nilai kalori sama sekali berupa
pemanis buatan. Namun, penggunaan pemanis buatan ini kadang kala disalah gunakan untuk
menekan ongkos produksi suatu bahan.
A. Sakarin
Sakarin merupakan pemanis buatan dengan tingkat kemanisan 500 kali lebih manis daripada
gula pasir. Sakarin berbentuk kristal putih. Dosis yang diperbolehkan bagi penggunaan sakarin
adalah kurang dari 1 gram per hari. Sakarin tidak dapat dimetabolisme tubuh. Sakarin dibuang
melalui air seni.

B. Sukralosa

Sukralosa dikenal juga sebagai trichlorogalactosucrose, merupakan pemanis buatan dengan


tingkat kemanisan sangat tinggi mencapai 600 kali dibanding sukrosa (gula meja). Sukrosa tidak
memberikan kontribusi energi tambahan pada produk yang mempergunakannya. Sukralosa tidak
bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker), gangguan reproduksi (kesuburan) ataupun risiko-
risiko neurologik (saraf). Dosis yang diperbolehkan untuk mengkonsumsi sukralosa 0 sampai 15
mg/kg berat badan.

C. Aspartam
Aspartam merupakan pemanis buatan berbentuk serbuk berwarna putih, tidak berbau, dan bersifat
higroskopis. Aspartam memiliki tingkat kemanisan kira-kira 200 kali lebih manis daripada gula pasir.
Dosis yang diperbolehkan bagi pengguna aspartam adlah 40mg per hari. Setiap gram aspartam
menghasilkan 4 kalori. Di antara semua pemanis tidak berkalori, hanya aspartam yang mengalami
metabolisme. Tetapi proses pencernaan aspartam juga seperti proses pencernaan protein lain.
D. Asesulfam Potasium
Asesulfam potasium memiliki tingkat kemanisan sekitar 200 kali dibandingkan sukrosa (gula meja).
Asesulfam potasium tidak memberi kontribusi kalori dan juga tidak dimetabolisme oleh tubuh
sehingga dikeluarkan melalui urin tanpa mengalami perubahan. Asesulfam dapat meningkatkan
derajat kemanisan makanan bila dicampur dengan pemanis lain.

Anda mungkin juga menyukai