OLEH
KELOMPOK ;
1. AGUSTINUS (17640680)
2. LIA WIDA NARTI (17640713)
3. OCTAVI VITRI HANDAYANI (17640724)
4. TRISDA WINDRAYANTY S (17640734)
5. ULYA ARUM PRIANTI (17640735)
6. VIKY DEKITA AUDINA (17640737)
Anggota kelompok:
1. AGUSTINUS (17640680)
2. LIA WIDA NARTI (17640713)
3. OCTAVI VITRI HANDAYANI (17640724)
4. TRISDA WINDRAYANTY SAPUTRI (17640734)
5. ULYA ARUM PRIANTI (17640735)
6. VIKY DEKITA AUDINA (17640737)
Telah Disahkan dan Disetujui Sebagai Tugas TAK Pendidikan Profesi Ners
di Ruang Puri Mitra RS Jiwa Menur Surabaya.
Mengetahui
Pembimbing Klinik
A. Topik
Terapi aktifitas kelompok halusinasi 3 : Mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
B. Latar Belakang
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan
sebagai target asuhan.Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif. TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktifitas
sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
C. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol halusinasinya.
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol
halusinasi
3. Klien memperagakan cara bercakap-cakap untuk mengontrol halusinasi
D. Kriteria Evaluasi
1. Sebanyak 100% Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan
orang lain untuk mencegah halusinasinya.
2. Sebanyak 70% memahami cara bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah halusinasi
3. Sebanyak 50% klien dapat memperagakan cara bercakap-cakap untuk
mengontrol halusinasi
E. Landasan Teoritis
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama (Keliat, 2004). Aktivitas digunakan sebagai terapi
sedangkan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok
terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptif. TAK dirancang untuk
meningkatkan kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah
keperawatan jiwa sehingga diharapkan dapat membantu anggota dalam
meningkatkan koping dalam mengatasi stressor dalam kehidupan.
Halusinasi merupakan salah satu bentuk gangguan sensori persepsi.
Gangguan sensori persepsi merupakan keadaan di mana individu/ kelompok
mengalami atau berisiko mengalami suatu perubahan dalam jumlah, pola, atau
interpretasi stimulus yang datang (Carpenito, 1999/2000). TAK halusinasi
terdiri dari 5 sesi, yaitu mengenal halusinasi, mengontrol halusinasi dengan
menghardik, mengontrol kegiatan dengan bercakap-cakap, mengontrol
halusinasi dengan melakukan kegiatan, dan mengontrol halusinasi dengan
minum obat secara teratur.
F. Klien
1. Karakteristik:
Klien dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi, dapat diajak
bekerjasama, tidak disorientasi, bicara koheren, kooperatif, sehat fisik, tidak
memiliki gangguan pendengaran dan penglihatan, dan dapat memahami
pesan yang diberikan.
2. Proses Seleksi:
Pengkajian dilakukan oleh mahasiswa terkait kondisi umum klien
(diagnosis saat ini dan intervensi yang sudah didapat)
Klien mengikuti sesi 1 dan 2 TAK halusinasi
Mengadakan kontrak dengan klien
Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
G. Pengorganisasian
1. Waktu : Selasa, 20 Februari 2018 pukul 10.00 (selama 30 menit)
2. Target : 5 orang pasien
3. Tim Terapis :
Leader : Octavi Fitri Handayani
Uraian tugas:
a. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
b. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
c. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
d. Mampu memimpin TAK dengan baik
Co Leader : Viky Dekita Audina
Uraian tugas :
a. Mendampingi Leader
b. Mengambil alih posisi Leader jika Leader blocking
c. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
Fasilitator I : Trisda Windrayanty Saputri, Ulya Arum Priyanti
Uraian tugas:
a. Meyakinkan semua anggota tim telah memakai name-tag.
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas
klien
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
d. Mengoperasikan laptop.
Fasilitator II: Agustinus
Uraian tugas:
a. Memasang name-tag kepada semua klien.
b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
c. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung
d. Mempertahankan kehadiran peserta
e. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan
berlangsung.
Observer : Lia Wida Narti
Uraian tugas:
a. Mengobservasi jalannya/ proses kegiatan
b. Mengingatkan leader tentang waktu
4. Media dan alat
a. Meja
b. Kursi
c. Karton bertuliskan “Tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol
dengan saya” dan “Tolong, saya mulai melihat bayangan. Ayo ngobrol
dengan saya.
d. Name-tag untuk tiap klien
e. Name-tag untuk tim terapis
f. Laptop untuk memutar musik
5. Setting tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama setengah lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
Keterangan:
: Leader : Fasilitator
: Observer : Pasien
K. Format Evaluasi
(Terlampir)
DAFTAR PUSTAKA