Anda di halaman 1dari 93

Ni Made Dwi Ayu Martini

Departemen Keperawatan Gerontik


STIKES Bina Usada Bali
2016
DEMENSIA
Sindrom klinis yang meliputi hilangnya
fungsi intelektual dan memori yang
sedemikian berat sehingga menyebabkan
disfungsi hidup sehari-hari.
Keadaan ketika seseorang mengalami
penurunan daya ingat dan daya pikir lain
yang secara nyata mengganggu aktivitas
kehidupan sehari-hari.
Nugroho, 2008
Demensia
Gangguan yang terdiri dari gejala-gejala seperti
gangguan memori, penurunan kemampuan
berbahasa, ketidakmampuan melakukan
ketrampilan yang dimilikinya ketika diminta
(apraksia), ketidakmampuan mengenali benda
atau mengartikan persepsi sensorik (agnosia),
gangguan fungsi eksekusi seperti perencanaan,
pengaturan, abstraki, kalkulasi atau pembuatan
keputusan. Gejala tersebut terjadi perlahan-
lahan, makin lama akan makin berat dan
kebanyakan tidak kembali seperti semula.
• Istilah umum yang digunakan
untuk menggambarkan
kerusakan fungsi kognitif global
yang biasanya bersifat progresif
dan mempengaruhi aktivitas dan
okupasi yang normal juga
aktivitas kehidupan sehari-hari
Demensia (AKS) (Stanley, 2006)
Demensia
• Kumpulan gejala yang ditandai
dengan penurunan kognitif,
perubahan mood dan tingkah
laku sehingga mempengaruhi
aktivitas kehidupan sehari-hari
penderita (Aspiani, 2014)
Usia adalah faktor risiko utama demensia

>80 tahun:
20%menderita Demensia Alzheimer
80% tidak menderita Demensia Alzheimer
Bila lanjut usia menderita
demensia Alzheimer, sudah tidak
dapat dilakukan apa-apa lagi.
Pada stadium ringan dan sedang, klien
masih dapat ditolong bila terdeteksi
secara dini, diberikan nasihat, dan
bantuan informasi yang baik dan benar
Lanjut usia mengalami demensia
atau pikun merupakan hal wajar
karena bagian proses menua.
Daya ingat yang buruk merupakan
abnormalitas dan perlu diperiksakan ke
dokter ahli
Demensia atau pikun bukan hal yang
alamiah, tetapi merupakan kondisi sakit
yang disebabkan oleh kematian atau
kerusakan sel otak
DEMENSIA
VS
NORMAL AGING
KARAKTERISTIK DEMENSIA
 GANGGUAN DAYA INGAT
JANGKA PENDEK DAN
PANJANG
 GANGGUAN PROSES
PIKIR ABSTRAK
 GANGGUAN DALAM
JUDGEMENT
 AFASIA, APRAKSIA,
AGNOSIA
 PERUBAHAN
KEPRIBADIAN
 AKTIVITAS SOSIAL
TERGANGGU
 TIDAK DALAM KEADAAN
DELIRIUM
Dr. Alois Alzheimer - 1906
APAKAH DEMENSIA DAN
ALZHEIMER SAMA?
KLASIFIKASI
DEMENSIA
Demensia Senilis

Demensia Presenilis
ETIOLOGI
FAKTOR GENETIK FAKTOR IMUNITAS

FAKTOR INFEKSI FAKTOR TRAUMA

FAKTOR
FAKTOR
LINGKUNGAN & NEUROTRANSMITER
PENDIDIKAN
>65 tahun  10%

>85 tahun ↑ sampai


47,2%
Deklarasi Kyoto:

1.China
2.India
3.Jepang
4.INDONESIA

(Alzheimer's Disease International, 2006)


TAHAPAN
DEMENSIA
TAHAP
AWAL
 Kesulitan dalam berbahasa
 Mengalami kemunduran daya ingat secara
bermakna
 Disorientasi waktu dan tempat
 Sering tersesat di tempat yang biasa dikenal
 Kesulitan membuat keputusan
 Kehilangan inisiatif dan motivasi
 Menunjukkan gejala depresi dan agitasi
 Kehilangan minat dalam hobi dan aktivitas
 Sangat mudah lupa, terutama TAHAP
untuk peristiwa yang baru dan


nama orang
Tidak dapat mengelola kehidupan
PERTENGAHAN
sendiri tanpa timbul masalah
 Tidak dapat memasak,
membersihkan rumah, ataupun  Terjadi perubahan prilaku
berbelanja  Adanya gangguan kepribadian
 Sangat bergantung pada orang  Sering tersesat walaupun jalan
lain tersebut sudah dikenal
 Semakin sulit berbicara  Dapat juga menunjukkan
 Membutuhkan bantuan untuk halusinasi
kebersihan diri (toilet, mandi dan
berpakaian)
 Senang mengembara/ngeluyur
tanpa tujuan
Checking = berulang kali
mencari pemberi asuhan
Trailing = terus membuntuti
pemberi asuhan
Pottering = terus berkeliling
rumah
TAHAP AKHIR

 Ketidakmandirian dan inaktif yang total


 Tidak mengenal lagi anggota keluarga
(disorientasi personal)
 Sukar memahami dan menilai peristiwa
 Tidak mampu menemukan jalan di sekitar rumah
sendiri
 Kesulitan berjalan. Akhirnya bergantung pada
kursi roda/TT.
 Inkontinensia
 Menunjukkan prilaku tidak wajar di masyarakat
GEJALA RINGAN GEJALA SEDANG GEJALA BERAT
(1-3 tahun) (3-10 tahun) (8-12 tahun)
Lebih sering bingung dan Kesulitan dalam mengerjakan Sulit atau kehilangan
melupakan informasi yang aktivitas hidup sehari-hari kemampuan bicara
baru dipelajari seperti makan dan mandi
Disorientasi : tersesat di Perubahan tingkah laku, Sangat tergantung pada
daerah sekitar yang misalnya sedíh dan emosi caregiver(pengasuh)
dikenalnya dengan baik
Bermasalah dalam Mengalami gangguan tidur Perubahan perilaku :
melaksanakan tugas rutin misalnya mudah curiga,
depresi, atau mudah
mengamuk
Mengalami perubahan dalam Kesulitan mengenali keluarga
kepribadian dan penilaian, dan teman (pertama-tama
misalnya mudah tersinggung, yang akan sulit untuk dikenali
mudah menuduh ada yang adalah orang-orang yang
mengambil barangnya, paling jarang ditemuinya,
bahkan menuduh mulai dari nama hingga tidak
pasangannya selingkuh mengenali wajah sama sekali,
kemudian bertahap kepada
orang-orang yang cukup
jarang ditemui)

Keluyuran
GEJALA KLINIS
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PET
NEUROPSIKOLOGIK (Positron Emission
Tomography)

NEUROPATOLOGI HEMATOLOGI

CT SCAN dan MRI

EEG
CLOCK DRAWING
Picture Memory Test
Verbal
Fluency/Expressive
Language Test
NEUROPATOLOGI
• Atrofi korteks serebri
• Sel neuron dan sinaps banyak yang mati
• Amiloid angiopati
• Plak neuritik dengan amyloid core
• Neurofibrillary tangles dengan pasangan
helical filament
• Fase reaktan akut dengan reaksi
inflamasi terlokalisasi
PENCEGAHAN
PENATALAKSANAAN
INTERVENSI LINGKUNGAN
 Penyesuaian fisik (bentuk ruangan, warna, alat
yang tersedia)
 Penyesuaian waktu (membuat jadwal rutin)
 Penyesuaian lingkungan malam hari (Mandi air
hangat, tidur teratur)
 Penyesuaian indra
(mata, telinga)
 Penyesuaian nutrisi

Dementia Bed Room Design


INTERVENSI PRILAKU
WANDERING AGITASI DAN AGRESIFITAS

 Yakinkan dimana keberadaan klien  Hindari situasi yang memprovokasi


 Berikan keleluasaan bergerak  Hindari argumentasi
 Gelang pengenal “hendaya  Sikap kita tenang dan mantap
memory”  Alihkan perhatian

PERILAKU SEKSUAL YANG


SIKAP DAN PERTANYAAN TIDAK WAJAR/SESUAI
YANG BERULANG
 Tenang dan bimbing pasien ke
ruang pribadinya
 Tenang, dengarkan dengan baik,
 Alihkan ke hal yang menarik
jawab dengan penuh pengertian
perhatiannya
 Bila masih berulang, acuhkan
 Bila didapatkan dalam keadaan
dan usahakan alihkan ke hal
telanjang, berilah pakaian atau
yang menarik
selimut untuk menutupi badannya.
Bantu mengenakan baju kembali.
INTERVENSI MENGATASI
INTERVENSI PSIKOLOGIS
MUDAH LUPA
 Lakukan latihan terus menerus,
 Psikoterapi individu
berulang-ulang
 Psikoterapi kelompok
 Tingkatkan perhatian
 Psikoterapi keluarga
 Asosiasikan hal yang diingat
dengan hal yang sudah ada
dalam otak

INTERVENSI CARE GIVER


Aktivitas keagamaan
 Dukungan mental
 Pengembangan kemampuan
adaptasi dan peningkatan
kemandirian Mengembangkan hobi (melukis,
 Kemampuan menerima memasak, main musik, berkebun,
kenyataan fotografi)
PENATALAKSANAAN MEDIS
ASUHAN KEPEWATAN
PENGKAJIAN
 Identitas Klien: Usia Klien
 Keluhan Utama: Kehilangan Ingatan
 Riwayat Kesehatan Sekarang
 Riwayat Kesehatan Dahulu: Masalah psikososial
sebelumnya dan bagaimana penanganannya (pelupa,
nyasar di tempat yang biasa, kesulitan mengatur uang,
tidak dapat mengenali keluarga, kesulitan menjalankan
kendaraan atau menggunakan telepon).
 Riwayat Kesehatan Keluarga: Gangguan psikologi
seperti yang dialami klien, atau adanya penyakit genetik
yang mempengaruhi psikososial
PENGKAJIAN (lanjutan…)
 Pemeriksaan Fisik
KU: lemah
 Pola Fungsi Kesehatan
 Pola Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat: gangguan persepsi, gangguan
dalam memelihara dan menangani masalah kesehatan.
 Pola Nutrisi: dapat mengalami makan berlebih/kurang
 Pola Eliminasi: dapat inkontinensia.
 Pola Tidur dan Istirahat: Insomnia
 Pola Aktivitas dan Istirahat: gangguan pemenuhan ADL karena penurunan
minat. Indeks KATZ.
 Pola Hubungan dan Peran: menarik diri
 Pola Sensori dan Kognitif: kebingungan, ketidakmampuan berkonsentrasi,
kehilangan minat dan motivasi, mudah lupa, gagal dalam melaksanakan tugas,
cepat marah, disorientasi. SPMSQ (Short Portable Mental Status Questioners)
 Pola Persepsi dan Konsep Diri: gangguan depresi. Inventaris Depresi Beck
(IDB) atau Geriatric Depression Scale (GDS)
 Pola Seksual dan Reproduksi: penurunan minat terhadap pemenuhan
kebutuhan seksual.
 Pola Mekanisme/Penanggulangan Stress dan Koping: mekanisme koping tidak
efektif.
 Pola Tata Nilai dan Kepercayaan: -
DIAGNOSA KEPERAAWATAN
Dx 1 Kebingungan Akut b/d demensia d/d klien kurang motivasi untuk
berinisiatif, persepsi yang salah, peningkatan agitasi atau kelelahan
dan pola tidur yang fluktuatif.

Dx 2 Gangguan Pola Tidur b/d


demensia d/d klien
mengatakan terbangun dalam
waktu yang lama, insomnia
yang lama, permulaan tidur
>30 menit, klien mengeluh
kesulitan untuk memulai tidur,
mengeluh istirahat tidak
merasa puas, tidur tidak puas,
menurunnya kemampuan
fungsi.

Dx 3 Risiko Jatuh b/d kebingungan, demensia, usia >65 tahun


Intervensi Dx 1
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan ….x24 jam, klien
menunjukkan kemamuan kognitif yang adekuat, dengan kriteria hasil:
 Klien menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi yang baik.
 Klien mampu membuat keputusan
 Klien mampu berkomunikasi yang jelas sesuai dengan kemampuan.
 Klien menunjukkan penurunan kegelisahan.
 Klien mampu memproses informasi secara logis.
 Klien dapat memahami pernyataan yang pendek dan tertulis.
 Klien mengikuti perintah verbal.
 Klien tidak mengalami kehilangan identitas,
Intervensi Dx 1
NIC
Manajemen Demensia (Dementia Management):
 Libatkan anggota keluarga dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi keperawatan.
 Identifikasi pola perilaku yang biasanya seperti: Tidur, penggunaan
obat, eliminasi, intake makanan dan perawatan diri.
 Kaji riwayat fisik, social dan psikologi, pola kebiasaan dan rutinitas
klien.
 Kaji tipe dan tingkat defisit kognitif klien menggunakan instrument
pengkajian.
 Pantau fungsi kognitif klien menggunakan alat pengkajian standar.
 Ciptakan lingkungan yang rendah stimulus (seperti: lingkungan
tenang, musik lembut, penataan ruangan yang familiar)
Diagnosa
Keperawatan
Keluyuran
Defisit Perawatan Diri:
Mandi/Berpakaian/Makan/Eliminasi
Pengabaian Diri
Kerusakan Memori
Hambatan Komunikasi Verbal
Ketidakefektifan Koping
Gangguan Pengelolaan Mood
LET’S PLAY
ASK A NURSE
QUIZ 1

JELASKAN TANDA DAN GEJALA


YANG BANYAK TERLIHAT PADA
DEMENSIA TAHAP AWAL,
PERTENGAHAN, DAN TAHAP AKHIR
QUIZ 2

TULISKAN APA YANG AKAN SAUDARA


LAKUKAN SEBAGAI SEORANG
INDIVIDU, CARE GIVER, KOMUNITAS,
ATAU PEMERINTAH TERHADAP ODD
Referensi
Aspiani, R.Y, 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik Jilid 2. Jakarta: TIM.

Fatimah. 2010. Merawat Lanjut Usia Suatu Pendekatan Proses Keperawatan Gerontik. Jakarta: TIM.

Herdman, T.H. 2015. NANDA International Inc. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-
2017 Ed. 10/ Jakarta: EGC

Kushariyadi, 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika

Nugroho, W. 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC

Stanley, M. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Ed. 2. Jakarta: EGC

Maas, M.L, et.al. 2011. Asuhan Keperawatan Geriatrik: Diagnosis NANDA, Kriteria Hasil NOC, dan
Intervensi NIC.

Tamher, S. 2011. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai