Anda di halaman 1dari 19

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 12 04 01

RUMAH SAKIT TK. IV 12 07 02 SINTANG

PANDUAN
PELAYANAN PASIEN

RUMAH SAKIT TK. IV


12 07 02 SINTANG
TAHUN 2017

1
DAFTAR ISI

Halaman
Surat Keputusan ....................................................................................................... 2
Lampiran .................................................................................................................. 4
Daftar Isi .................................................................................................................... 6
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 7
A. Latar Belakang .................................................................................. 7
B. Tujuan Umum dan Khusus ................................................................ 7
C. Sasaran ............................................................................................. 8

BAB II PELAYANAN PASIEN YANG SERAGAM ............................................ 9


A. Definisi .............................................................................................. 9
B. Prosedur Pelayanan Pasien .............................................................. 9

BAB III UNIT YANG TERKAIT DALAM PELAYANAN ....................................... 12


A. Pelayanan Unit Farmasi .................................................................... 12
B. Pelayanan Unit Laboratorium ........................................................... 13
C. Pelayanan Unit Radiologi .................................................................. 15
D. Pelayanan Unit Gizi........................................................................... 16
E. Pelayanan Unit Fisiotherapy ............................................................. 17

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 23


Kesimpulan ............................................................................................ 23
SPO ............................................................................................................... 24

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan saat ini memiliki paradigma baru yaitu menempatkan


pasien sebagai pelanggan dan menjadi fokus pelayanan, yang berarti kepuasan,
keselamatan dan kenyamanan merupakan hal utama bagi pasien. Harapan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mencakup pelayanan yang indikatif dan
bermutu, diberikan oleh dokter dengan sikap dan perilaku yang profesional dan
bertanggung jawab. Pola hubungan dokter-pasien juga mengalami perubahan. Dokter
sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus menghargai hak-hak pasien, transparan,
akuntable, dan memperhatikan aspek-aspek hukum.
Profesi seorang dokter dan paramedis merupakan tugasmulia bagi kehidupan
manusia dalam bidang kesehatan khususnya,
Dengan demikian, seorang dokter dan paramedis harus mempunyai kompetensi
akademik, sehingga setelah selesai pendidikannya akan memiliki kemampuan
melaksanakan praktek sesuai keahliannya, sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
a. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional kepada masyarakat
sesuai dengan kemampuan dan fasilitas yang tersedia
b. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada masyarakat
dengan tidak membedakan status sosial, suku, agama, ras, etnis, warna kulit,
cacat mental atau fisik, jenis kelamin, dan orientasi seksual.

2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya karyawan yang produktif, berkomitmen dan mempunyai etos kerja
tinggi

3
b. Terwujudnya standar pelayanan yang tinggi, dengan menjadikan kedekatan
kepada pasien sebagai prioritas utama

C. SASARAN
Seluruh pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap RS. Tk IV 12 07 02 Sintang

4
BAB II
PELAYANAN PASIEN YANG SERAGAM

A. Definisi

Pelayan pasien adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung dari petugas kesehatan pada pasien atau mesin secara fisik, dan
menyediakan kepuasan pasien.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan langsung dari
petugas kesehatan pada pasien atau mesin secara fisik, dan memberikan kepuasan
kepada pasien.
Pelayanan adalah sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan
melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan.

B. Maksud dan Tujuan Asuhan Pasien yang Seragam

Pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang sama berhak
mendapat kualitas asuhan yang sama dirumah sakit. Untuk melaksanakan prinsip-
prinsip kualitas asuhan yang setingkat mengharuskan pimpinan merencanakan dan
mengkoordinasikan pelayanan pasien yang seragam.
Kebijakan dan prosedur tersebut harus sesuai dengan undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
Asuhan pasien yang seragam terefleksi sebagai berikut :
a. Akses untuk asuhan dan pengobatan yang memadai, tidak tergantung atas
kemampuan pasien untuk membayar atau sumber pembiayaan.
b. Akses untuk asuhan dan pengobatan yang memadai yang diberikan oleh praktisi
yang kompeten tidak tergantung atas hari-hari tertentu atau waktu tertentu.
c. Ketepatan (acuity) mengenali kondisi pasien menentukan alokasi sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan pasien.
d. Tingkat asuhan yang diberikan kepada pasien (misalnya pelayanan anastesi)
sama diseluruh rumah sakit
e. Pasien dengan kebutuhan asuhan keperawatan yang sama menerima asuhan
keperawatan yang setingkat diseluruh rumah sakit

5
C. Penjelasan Asuhan Pasien yang Seragam

Asuhan pasien yang seragam terefleksi sebagai berikut dalam :


a. Akses untuk asuhan dan pengobatan yang memadai, tidak tergantung atas
kemampuan pasien untuk membayar atau sumber pembiayaan.
RS. TK. IV. 12 07 02 Sintang mempunyai kamar perawatan mulai dari VIP, kelas I,
kelas II, kelas III, Isolasi, Anak, Bayi.
Pada setiap bagian perawatan mempunyai prosedur pelayanan yang sama seperti
dalam pemakaian obat, sistim pelaporan pasien (CPPT), pelaksanaan asuhan
keperawatan, pemberian tindakan perawatan, pelaksanaan panduan praktik klinik
(PPK), Clinical Pathway, dsb.
Untuk pelayanan pasien yang menggunakan BPJS disesuaikan dengan peraturan
yang berlaku dari pihak BPJS.

b. Akses unuk asuhan dan pengobatan serta yang memadai yang diberikan oleh
praktisi yang kompeten tidak tergantung atas hari-hari tertentu atau waktu tertentu.
RS. TK. IV. 12 07 02 Sintang mempunyai tenaga medis yang terdiri dari dokter
spesialis, dan dokter umum.
Pelayanan pasien yang diberikan oleh tenaga medis tidak tergantung atas hari-hari
tertentu atau waktu tertentu (hari libur), artinya dokter spesialis/sub spesialis tetap
dapat memberikan pelayanan dan pengobatan pasien.
Untuk tenaga paramedis di RS. TK. IV. 12 07 02 Sintang mempunyai sistim kerja
shift.
Sistim shift terdiri dari 3 – 24 – 7, artinya 3 shift dalam 24 jam selama 7 hari. Dalam
setiap shift diketuai oleh ketua tim.
Tenaga paramedis pada kamar perawatan VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Anak,
Bayiterdiri dari 1 orang perawat berkopeten (ketua tim) dan perawat pelaksana.
.
Semua tenaga paramedis RS. TK IV 12 07 02 Sintang ada umumnya berijazah DIII
Keperawatan.

c. Ketepatan (acuity) mengenali kondisi psien menentukan alokasi sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan pasien.

6
RS.TK. IV. 12 07 02 Sintang mempunyai panduan praktik linik yang seragam
kepada pasien sesuai dengan kebutuhan pasien.
Panduan praktik klinik pada pasien yang dirawat diruang Paviliun, Kelas I, kelas II,
Kelas III, Isolasi, Anak, Bayi seragam sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Setiap tindakan atau pemeriksaan penunjang yang diberikan kepada pasien harus
sama sesuai dengan kondisi pasien dalam memenuhi kebutuhan pasien.
Untuk pelayanan yang menggunakan BPJS disesuaikan dengan peraturan yang
berlaku dari pihak BPJS.

d. Tingkat asuhan yang diberikan kepada pasien (misalnya pelayanan anastesia)


sama diseluruh Rumah Sakit.

e. Pasien dengan kebutuhan asuhan keperawatan yang sama menerima asuhan


keperawatan yang setingkat diseluruh Rumah Sakit.
RS. TK IV 12 07 02 Sintang merupakan rumah sakit yang mengacu kepada
undang-undang 1945 dan peraturan menteri kesehatan.
Setiap pasien memiliki kebutuhan asuhan keperawatan yang berbeda sesuai
dengan diagnosa penyakitnya.
RS. TK IV 12 07 02 memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, yang sudah ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.

7
BAB III
UNIT YANG TERKAIT DALAM PELAYANAN

1. Pelayanan Unit Farmasi


Pada pelayanan unit farmasi RS TK IV 12 07 02 Sintang diberikan sesuai
dengan protap dan formularium yang berlaku.

Untuk perawatan pasien umum dapat diberikan obat-obat sesuai dengan


therapy dan instruksi dokter yang merawat, sedangkan pada pasien yang
menggunakan BPJS diberikan obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku dari BPJS.

Pelayanan kefarmasian sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan


mempunyai peran penting dalam mewujudkan palayanan kefarmasian yang
berkualitas.

Tujuan pelayanan kefarmasian adalah menyediakan dan memberikan sediaan


farmasi dan alat kesehatan serta informasi terkait, agar masyarakat mendapatkan
manfaatnya yang terbaik.

Pelayanan kefarmasian yang menyeluruh meliputi aktivitas promotif, preventif,


kuratif dan rehabilitatif kepada masyarakat. Untuk memperoleh manfaat terapi obat
yang maksimal dan mencegah efek yang tidak diinginkan, maka diperlukan
penjaminan mutu proses penggunaan obat. Hal ini menjadikan apoteker harus ikut
bertanggung jawab bersama-sama dengan profesi kesehatan lainnya dan pasien,
untuk tercapainya tujuan terapi yaitu penggunaan obat yang rasional.
Dalam rangka mencapai tujuan pelayanan kefarmasian tersebut maka diperlukan
pedoman bagi apoteker dan pihak lain yang terkait.

Tujuan
a. Sebagai pedoman bagi tenaga farmasi dalam melaksanakan praktek kefarmasian
b. Melindungi masyarakat/pasien dari penggunaan obat yang tidak rasional

8
Manfaat
Tujuan akhir dari pelayanan kefarmasian yang bermutu adalah meningkatkan mutu
hidup pasien.

Syarat-syarat pelayanan kefarmasian yang baik adalah:


a. Apoteker mengutamakan aktivitas yang ditujukan bagi kesejahteraan pasien
b. Inti aktivitaas apoteker adalah penyediaan obat dan produk kesehatan
c. Sasaran setiap unsur pelayanan tedefenisi dengan jelas, cocok, terkomunikasi
dengan efektif bagi semua pihak yang terlibat

Cara pelayanan kefarmasian yang baik dilaksankan melalui penataan:


a. Sistim manajemen mutu
b. Sumber daya manusia
c. Sarana dan prasarana
d. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
e. Pelayanan farmasi klinik
f. Dokumentasi
g. Standar operasional prosedur

2. Pelayanan Unit Laboratorium


Pelayanan pemeriksaan Laboratorium di RS. TK IV 12 07 02 Sintang dilakukan
sesuai dengan protap yang berlaku dibagian laboratorium RS. Dr. Bratanata Jambi.
Cara penyelenggaraan laboratorium yang baik adalah pelaksanaan kegiatan
untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium. Setiap laboratorium klinik
harus diselenggarakan secara baik dengan memenuhi kriteria organisasi, ruang dan
fasilitas, peralatan, bahan specimen, metode pemeriksaan mutu, keamanan,
pencatatan dan pelaporan.

Tujuan
Instalasi laboratorium Rumkit TK IV 12 07 02 Sintang bertujuan:
1. Memberikan pelayanan laboratorium secara prima yang bermutu, professional
dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
2. Membantu dokter dalam menegakan diagnosa penyakit pasien rawat jalan dan
rawat inap.
9
Pelayanan laboratorium RS. TK IV 12 07 02 Sintang meliputi:
1. Pemeriksaan Hematologi
2. Pemeriksaan Kimia Klinik
3. Pemeriksaan Serologi dan Imunologi
4. Pemeriksaan Urinalisis

Instalasi laboratorium Rumkit TK IV 12 07 02 memberikan pelayanan 24 jam


untuk pasien instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, maupun rujukan dari
praktek dokter luar rumah sakit.

Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia yang bekerja di dalam pelayanan laboratorium
kesehatan cukup beragam, baik profesi maupun tingkat pendidikannya. Jenis
ketenagaan yang diperlukan dalam pelayanan laboratorium kesehatan adalah
sebagai berikut:
1. Tenaga teknis laboratorium yang terdiri dari analisa kesehatan, perawatan
kesehatan
2. Tenaga Administrasi
3. Pekarya

Sistem Kerja
Unit laboratorium mempunyai 3 shif, antara lain:
1. Shif pagi : pukul 07.00 Wib s/d 14.00 Wib
2. Shif sore : pukul 14.00 Wib s/d 20.00 Wib
3. Shif malam : pukul 20.00 Wib s/d 07. 00 Wib

Landsan Hukum
1. Permenkes RI No 43 tahun 2013tentangcara penyelenggaraan laboratorium
klinik yang baik.
2. Keputusan Menteri Kesehatan No 432 tahun 2007 tentang pedoman
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 370 tentang standar ahli teknologi
laboratorium.
10
3. Pelayanan Unit Radiologi
Pelayanan pemeriksaan radiologi di RS. TK IV 12 07 02 Sintang dilakukan
sesuai dengan protap yang berlaku dibagian Radiologi RS. TK IV 12 07 02 Sintang.
Instalasi radiologi rumah sakit RS Tk IV 12 07 02 Sintang menyelenggarakan
pelayanan penunjang diagnostik dengan berbagai modalitas, baik pencitraan
diagnostik dengan sinar X guna membantu menegakkan diagnosa medis.

Tujuan umum :
Instalasi radiologi Rumkit Tk IV 12 07 02 Sintang bertujuan :
1. Memberikan pelayanan radiologi secara prima yang bermutu, profesional dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
2. Membantu dokter dalam menegakan diagnosis penyakit pada pasien

Pelayanan radiologi RS.Tk IV 12 07 02 Sintang meliputi:


1. Sistem musculoskeletal

Sitim pemeriksaan radiologi terdiri dari


1. Pemeriksaan radiodiagnostik sederhana Pemeriksaan radiodiagnostik sedang
2. Pemeriksaan radidiagnostik canggih dengan menggunakan kontras
3. Pemeriksaan radiodiagnostik imaging berupa, USG

Instalasi radiologi Rumkit TK IV 12 07 02 Sintang memberikan pelayanan 24


jam untuk pasien instalasi gawat darurat , rawat jalan , maupun rujukan dari praktek
dokter luar rumah sakit.

Sistem Kerja
Unit radiologi mempunyai 3 shif, antara lain :
1. Shif pagi : pukul 07.00 Wib s/d 14.00 Wib
2. Shif sore : pukul 14.00 Wib s/d 20.00 Wib
3. Shif malam : pukul 20.00 Wib s/d 07. 00 Wib

Dokumen pendukung
11
1. Jadwal piket / jaga radiografer dan staf instalasi radiologi.
2. Daftar hadir atau absen radiografer dan staf instalasi radiologi .

4. Pelayanan Unit Gizi


Pelaksanaan pelayanan Gizi di RS 12 07 02 Sintang memerlukan sebuah
pedoman sebagai acuan untuk pelayanan mutu yang dapat mempercepat proses
penyembuhan.

Tujuan Umum :
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan perdana sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan RS. TK IV 12 07 02 Sintang

Tujuan Khusus :
1. Menegakan asuhan Gizi berstandar pada pelayanan gizi rawat inap dan rawat
jalan.
2. Memberikan makanan sesuai dengan standar kebutuhan gizi dan aman
dikonsumsi.
3. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada klien/pasien dan
keluarganya.

Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan gizi RS. TK IV 12 07 02 Sintang meliputi :
1. Pelayanan gizi rawat jalan
2. Pelayanan gizi rawat inap
3. Penyelenggaraan makanan
4. Penelitian dan pengembangan gizi

Landasan Hukum
SK Menkes No. 983 tahun 1998

5. Pelayanan Unit Anastesi Bedah


12
Tidak dapat diterapkan
6. Pelayanan Unit fisiotherapi
Definisi
Fisiotherapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan
gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis
dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.
Unit Fisiotherapi adalah salah satu unit yang didirikan oleh Rumah Sakit TK IV
12 07 02 Sintang . Fisiotherapi merupakan salah satu profesi kesehatan yang
dituntut untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional, efektif dan
efisien. Hal ini disebabkan oleh karena pasien/klien fisiotherapi secara penuh
mempercayakan problematik atau permasalahan gangguan gerak dan fungsi yang
dialaminya untuk mendapatkan pelayanan fisiotherapi yang bermutu dan
bertanggung jawab. Fisiotherapi sebagai profesi mempunyai wewenang dan
bertanggung jawab untuk menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan lingkup
kegiatan profesi fisiotherapi.

Tujuan
Tujuan dari unit Pelayanan Fisioterapi
1. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan individu dan masyarakat
dengan menekankan pentingnya melakukan aktivitas fisik dan olahraga.
2. Mencegah kelemahan, keterbatasan aktivitas, keterbatasan partisipasi dan
disabilitas pada individu yang berisiko mengalami perubahan pola gerak.
3. Memberikan intervensi/penanganan untuk mengembalikan intergritas
sistem tubuh yang penting untuk bergerak, memaksimalkan fungsi dan
memulihkan kesehatan, meminimalkan ketidakmampuan dan meningkatkan
kualitas hidup, kehidupan yang mandiri dan kemampuan kerja pada individu
dan kelompok yang mengalami perubahab pola gerak akibat kelemahan,
keterbatasan aktivitas, keterbatasan partisipasi dan disablitas.
4. Menyesuaikan akses lingkungan, rumah dan lingkungan kerja serta
meminimalisir hambatan untuk menjamin partisipasi penuh seseorang
dalam menjalankan peran sosialnya sebagaimana biasa sesuai yang
diharapkan.
13
Tata Laksana
Dalam hal tata laksana ini unit pelayanan Fisioterapi di Rumah Sakit TK IV
12 07 02 Sintang menggunakan alat dalam menangani beberapa kasus
penyakit.
Alat – alat yang digunakan antara lain yaitu:

1. SWD (Shortwave Diarthermy)


SWD adalah terapi panas penetrasi dalam dengan menggunakan
gelombang elektromagnetik frekuensi 27,12MHz, panjang gelombang 11m.
Tujuan pemberian SWD untuk mempelancar peredaran darah, mengurangi
rasa sakit, mengurangi spasme otot, membantu meninggkatan kelenturan
jaringan lunak, mempercepat penyembuhan radang.

Indikasi SWD
a. Kondisi peradangan dan kondisi sehabis trauma (trauma pada
musculoskeletal)
b. Adanya keluhan nyeri pada sistem musculoskeletal (kondisi ketegangan,
pemendekan, perlenketan otot jaringan lunak)
c. Persiapan suatu latihan/senam (untuk gangguan pada sistem peredaran
darah)

Kontra Indikasi SWD


a. Keganasan
b. Kehamilan
c. Kecenderungan terjadinya pendarahan
d. Gangguan sensabilitas
e. Adanya logam didalam tubuh
f. Lokasi yang terserang pembuluh darah arteri

Teknik aplikasi SWD yaitu Pre pemanasan alat 5 – 10 menit, jarak


antara elektroda dengan pasien 5 – 10 cm/sejengkal, durasi 15 – 30 menit,
intensitas sesuai dengan aktualitas patologi, posisikan pasien senyaman
mungkin, terbebas dari pakaian dan logam, tes sensabilitas, pasang

14
elektroda, pasien tidak boleh bergerak, intensitas dipertahankan sesuai
toleransi pasien.

2. US (Ultrasound)
Ultrasound adalah terapi dengan menggunakan suara tinggi dengan
frekuensi 1 atau 3 MHz (>20.000Hz). Tujuan pemberian US untuk
mengurangi ketegangan otot, mengurangi rasa nyeri.

Indikasi
a. Kondisi peradangan dan traumatik sub akut dan kronik
b. Adanya jaringan parut (scar tissue) pada kulit
c. Kondisi ketegangan, pemendekan dan perlengketan jaringan lunak (otot,
tendon, ligament)
d. Kondisi inflamasi kronis

Kontra Indikasi
a. Jaringan yang lembut(mata, ovarium,testis,otak)
b. Jaringan yang baru sembuh
c. Jaringan/granulasi baru
d. Kehamilan
e. Pada daerah yang sirkulasi darahnya tidak adekuat
f. Tanda – tanda keganasan
g. Infeksi bakteri spesifik

3. TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation)


TENS merupakan suatu cara penggunaan energi listrik guna
merangsang sistem saraf melalui sistem saraf melalui permukaan kulit dan
terbukti efektif untuk merangsang berbagai tipe nyeri, tujuan pemberian
TENS yaitu untuk memelihara fisiologi otot dan mencegah atrofi otot, re-
edukasi funsi otot, modulasi nyeri tingkat ensorik, spial dan supraspinal,
menambahan Range Of Motion (ROM)/mengulur tendon memperlancar
peredaran darah dan memperlancar resorbsi oedema

Indikasi

15
a. Kondisi LMNL (Lower Motor Neuron Lesion) baru yang masih disertai
nyeri
b. Kondisi sehabis trauma/operasi urat saraf yang konduktifitasnya belum
membaik
c. Kondisi LMNL kronik yang sudah terjadi partial/total dan enervated
muscle
d. Kondisi pasca operasi tendon transverse
e. Kondisi keluhan nyeri pada otot
f. Kondisi peradangan sendi(osteoarthrosis, rheimathoid, arthritis, dan
tennis elbow)
g. Kondisi pembengkaan setempat yang belum 10 hari

Kontra Indikasi
a. Sehabis operasi endon transverse sebelum 3 minggu
b. Ruptur tendon/otot sebelum terjadinya penyambungan
c. Kondisi peradangan akut/penderita dalam keadaan panas

4. IRR ( Infrared)
IRR adalah pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombangn 7.700 – 4 juta A.

Indikasi
a. Kondisi peradangan setelah sub – acute: kontusio, muscle strain, muscle
sprain, trauma sinovitis.
b. Arthritis : rheumathoid
c. Gangguan sirkulasi darah
d. Penyakit kulit
e. Persiapan exercise dan massage

Kontra Indikasi
a. Daerah dengan insufisiensi pada darah
16
b. Gangguan sensabilita kulit
c. Adanya kecendrungan terjadinya perdarahan.

Unit Terkait
Seluruh unit yang ada di RS TK IV 12 07 02 Sintang

1. Pelayanan Unit Hemodialisa


Tidak dapat diterapkan

2. Pelayanan Unit Endoscopy


Tidak dapat diterapkan

17
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelayanan kesehatan di Indonesia haruslah menjadi pelajaran bagi semua pihak
untuk diperbaiki kondisi tersebut. Bukan hanya peranan dokter ataupun paramedis
dalam perwujudan hidup sehat melainkan partisipasi semua masyarakat. Harus ada
perubahan dalam upaya untuk hidup sehat. Dokter dan semua elemen dalam dunia
kesehatan harus lebih perduli terhadap masyarakat.
Aspek-apsek sosial haruslah dijunjung tinggi bukan hanya aspek financial yang
mendapatkan porsi perhatian secara lebih. Begitu juga dengan masyarakat harus
bersinergi dengan pelayanan kesehatan tersebut dengan menghargai dan melakukan
respon yang positif terhadap posisi mereka sebagai pelayan mesyarakat. Memang
solusi initerkesan teroris, akan tetapi perlu disadari bahwa perubahan itu tidak bias
dilakukan secara tiba-tiba. Perubahan membutuhkan proses yang panjang dan
melelahkan.
Dengan demikian, generalisasi akan kemampuan dokter dan rumah sakit kurang
memadai dapat dihilangkan. Ketika kepercayaan masyarakat akan kapasitas dokter
yang ada di Indonesia dapat dijawab dengan baik oleh dokter itu sendiri maka akan
terjalin kerjasama yang sangat baik antara kedua belah pihak.

B. SARAN
Untuk memberikan pelayanan berkualitas yang berorientasi pada kebutuhan dan
citra RS. TK IV 12 07 02 Sintang yang baik di masyarakat maka pihak rumah sakit
perlu melakukan upaya perbaikan yang berkesinambungan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan palayanan kepada pasien dengan sikap yang ramah dan juga bisa
mengerti dan memahami keadaan pasien.
2. Meningkatkan kedisiplinan dan komitmen dalam bekerja pada seluruh petugas RS.
Dr. Bratanata Jambi agar bisa memberikan pelayanan yang cepat, tepat, akurat,
dan dapat melaksanakan tugas, fungsi serta peranannya dengan baik sesuai
dengan visi dan misi.

18
3. Untuk meningkatkan kualitas teknis, perlu dilaksanakan program pendidikan dan
pelatihan yang sesuai dengan standar pelayanan prima sehingga mampu
memberikan pelayanan yang dapat memnuhi kebutuhan dan kepuasan bagi
pasien.
4. Pihak RS. TK IV 12 07 02 Sintang diharapkan terus meningkatkan sarana,
prasarana dan kesehatan lingkungan Rumah Sakit serta memlihara dan
memperbaiki fasilitas yang telah ada, seperti pengadaan alat-alat medis dan
penunjang medis, perbaikan fasilitas di ruang rawat inap dan kebersihan lingkunga
Rumah Sakit.

19

Anda mungkin juga menyukai