Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMASARAN
Pengertian Isu Strategi, Pentingnya Identifikasi Isu Strategi dalam Proses
Perencanaan Strategi dan Pentingnya Kemampuan dalam
Mengedintifikasi Isu Strategi

Oleh:

Washinton Lumban Tobing 7152210022


Yuri Evana Sitepu 7153210042
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan kasihnnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan , Maret 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isu strategis merupakan jantung dari proses perencanaan strategis. Misi organisasi
sering secara eksplisit maupun implisit dimaknai sebagai suatu isu. Isu strategis sangat
penting, karena mereka berperan sentral dalam pengambilan keputusan politis. Pengambilan
keputusan politis selalu beranjak dari isu-isu. Perencanaan strategis dapat meningkatkan
kualitas proses pengambilan keputusan dengan cara membingkai isu-isu yang penting dan
mengirim isu-isu itu ke pengambil keputusan kunci. Ketika isu strategis berhasil
diidentifikasi, maka selanjutnya disusun kerangka rincinya dalam beberapa subsekuensi,
beberapa keputusan, dan kerangka aksi. Apabila isu strategis berhasil dirinci seperti itu,
maka secara politis akan mudah diterima dan lebih lanjut secara teknis dan administratif
dapat lebih mudah dikerjakan. Bahkan, secara filosofis dapat dikaitkan dengan nilai dan
dasar organisasi baik ditinjau secara moral etis maupun legal. Identifikasi isu strategis secara
tipikal harus melalui serangkaian proses berjenjang yang harus dilakukan pelaku
perencanaan strategis. Isu strategis ini diharapkan menghasilkan agenda isu strategis yang
melekat pada organisasi. Agenda ini merupakan suatu intermediate outcome yang dapat
berkontribusi pada hasil utama, yaitu pertama, tercapainya daftar isu-isu yang dihadapi
organisasi. Daftar isu dapat berasal dari beberapa sumber, namun harus disimpulkan hati-hati
oleh para palaku perencanaan strategis. Kedua, pemilahan daftar isu-isu ke dalam dua
kategori, yaitu kelompok isu strategis dan kelompok isu operasional. Dan ketiga, adanya
pengaturan isu strategis secara berurutan berdasarkan prioritas, logika, dan/atau daftar isu
sementara. Isu strategis yang baik harus memenuhi persyaratan-persyaratan, adapun yang
pertama pertama, frasa isu berupa kalimat pertanyaan tentang apa yang dapat dilakukan oleh
organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Isu Strategi ?
2. Apa pentingnya identifikasi isu strategi dalam proses perencanaan strategi ?
3. Apa pentingnya kemampuan dalam mengedintifikasi isu strategi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengerti pengertian Isu Strategi ?
2. Untuk mengerti pentingnya identifikasi isu strategi dalam proses perencanaan strategi ?
3. Utuk mengerti pentingnya kemampuan dalam mengedintifikasi isu strategi ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian isu strategi


Isu Strategis adalah sebuah terminologi yang bersumber dari bidang kajian
Manajemen Strategis. Thomas E. Ambler (2008) menjelaskan bahwa Isu Stategis mengarah
kepada aspek-aspek penting yang memerlukan perhatian dalam upaya mencapai tujuan bisnis
sebuah perusahaan. IGOR Ansoff (1980) memberikan pengertian tentang Isu Strategis
sebagai sebuah perkembangan kedepan baik yang terjadi didalam organisasi mauapun diluar
organisasi, yang cenderung memiliki dampak penting terhadap kemampuan perusahaan untuk
memenuhi tujuannya. Adapun menurut Jane Dutton (1980), Isu Strategis didefinisikan
sebagai suatu perkembangan-perkembangan, peristiwa-peristiwa, dan trend-trend yang
memiliki potensi berdampak terhadap strategi organisasi.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa : (1) Isu Strategis,
adalah merupakan sebuah kondisi / perkembangan / peristiwa / trend yang berkenaan dengan
lingkungan organisasi dan berdampak terhadap kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan serta strategi-strategi organisasi. (2) Isu Strategis, itu tidak selalu identik dengan
masalah, karena kondisi yang digambarkan dalam Isu Strategis tersebut tidak selalu
bermuatan / bernuansa negatif. Isu Strategis baru akan menjadi masalah apabila tidak
mendapat respon yang tepat dari organisasi.
B. Manfaat Identifikasi Isu Strategi dalam Proses Perencanaan Strategi dan Manfaat
Kemampuan Dalam Mengedintifikasi Isu Strategi

komposisi kebijakan pada tingkatan Isu Strategis menurut Dunn dapat digambarkan
sebagai berikut :

Sehubungan dengan hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada semua level
kepemimpinan memerlukan Isu Strategis untuk mempertahankan ataupun meningkatkan
kinerjanya.

Peluang dan Ancaman di balik sebuah Isu Strategis

Ketepatan dalam mengidentifikasi Isu Strategis akan sangat berdampak terhadap kefektifan
perubahan suatu organisasi. Hal ini dikarenakan dibalik sebuah Isu Strategis pasti terdapat 2
(dua) kemungkinan, yaitu :

 Peluang

Keberhasilan perusahaan telepon seluler Nokia dalam merespon keluhan masyarakat


terhadap kerusakan antena pada pesawat telepon seluler dan memanfaatkannya sebagai
peluang dalam menciptakan suatu inovasi telepon seluler tanpa antena yang pada akhirnya
merajai penjualan telepon seluler pada waktu itu dengan Nokia 3310, dapat dijadikan salah
satu contoh bagaimana sebuah Isu Strategis bisa menjadi peluang untuk perubahan yang
positif.

 Ancaman

Sebaliknya Isu Strategis juga dapat mengandung suatu ancaman jika tidak direspon
dengan tepat. Tatkala IBM terlena dengan kesuksesannya sebagai ikon komputer mainframe
pada masa lalu dan bertahan dengan produk lamanya, mereka mengabaikan sebuah Isu
Strategis tentang pasar yang mulai melirik komputer dengan format PC (Personal Computer)
dan pada akhirnya IBM harus mengalami kemunduran dari perusahaan no.2 paling
menguntungkan di dunia pada tahun 1990, menjadi perusahaan yang mengalami kerugian
sebesar $ 8 miliar dan berada di daftar pengawasan kebangkrutan pada tahun 1993.
Kedua kemungkinan diatas pada hakikatnya adalah tantangan (challenge) bagi
organisasi untuk bisa memaksimalkan peluang atau meminimalkan resiko ancaman.

Jadi, isu strategis memiliki peran yang sangat strategis dalam perubahan organisasi
baik organisasi perusahaan maupun organisasi pemerintahan / publik. Dengan kata lain, Isu
Strategis adalah Sinyal untuk sebuah perubahan. Mendapatkan isu strategis sama seperti
melihat lampu kuning pada traffic light yang tanda untuk bersiap-siap melakukan sebuah
perubahan. Seberapa lama waktu yang tersedia untuk menyiapkan perubahan bergantung
seberapa urgen kondisi suatu isu strategis.

Informasi mengenai ancaman dan peluang inilah yang akan dijadikan sebagai dasar
bagi organisasi dalam mengatasi kelemahan organisasi dan meningkatkan kekuatan
organisasi secara terfokus serta lebih efektif dan efisien.

Identifikasi Isu Strategis

Dalam mengidentifikasi Isu Strategis Bryson (1995:97) mengemukakan bahwa ada 4 hal
yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Isu Strategis harus dijabarkan secara singkat:


2. Harus disertai argumen yang menyatakan bahwa isu tersebut strategis:
3. Tingkatan strategis masing-masing isu strategis;
4. Konsekwensi dari kegagalan merespon isu strategis.

Pada prinsipnya mengidentifikasi Isu Strategis adalah menjawab pertanyaan-


pertanyaan secara akurat, jujur, faktual, dan berdasarkan data berkaitan dengan kondisi
lingkungan organisasi (Internal maupun eksternal) yang berdampak terhadap strategi dan
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Kemudian jawaban pertanyaan-pertanyaan
tersebut akan menentukan apakah selanjutnya pertanyaan tersebut diangkat sebagai Isu
Strategis atau tidak. Jika jawabannya bahwa kondisi sudah sesuai dengan harapan maka
pertanayaan tersebut tidak layak menjadi Isu Strategis.

Pertanyaan-pertanyaan dimaksud secara garis besar menyangkut :

 Apakah lingkungan eksternal sedang / akan mengalami perubahan ? Perubahan apa ?


 Apakah perubahan tersebut berdampak terhadap kefektifan strategi dan kemampuan
organisasi ? Seberapa besar dan seperti apa dampaknya ?
 Apakah lingkungan internal memiliki kesiapan yang cukup dalam mengadaptasi
perubahan lingkungan eksternal?
 Peruabahan apakah yang diharapkan dari lingkungan eksternal dengan melakukan
perubahan internal?
 Apakah dampaknya jika perubahan lingkungan organisasi tidak direspon organisasi?
Dan seberapa besar ?

BAB III

STUDI KASUS

(Identifikasi Krisis dan Isu Maskapai Air Asia Airline Beserta Tahapan Krisis)

LATAR BELAKANG

Air Asia adalah sebuah perusahaan penerbangan Internasional yang berbasis di


Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1999 dengan nama Awair ( Asian Wagon
International ) dengan memulai debut pertamanya di kota-kota besar di Indonesia. Pada tahun
2000 kemudian Awair mulai memasuki penerbangan Internasional dengan memasuki bandara
Singapura.

Namun karena persaingan penerbangan kala itu begitu ketat membuat Awair fakum
dari dunia penerbangan sekitar setahun setelahnya, hingga pada tahun 2004 Awair diambil
alih oleh Air Asia dan kemudian menerapkan pasarnya dengan menerapkan penerbangan
dengan tarif murah. 1 Desember 2005 Awair memulai kembali penerbangan pertamanya dan
berganti nama menjadi PT. AirAsia.

Hingga pada minggu 28/12/2014 perusahaan ini mengalami tragedi hilangnya kontak
pada salah satu pesawaatnya yang memiliki nomor penerbangan QZ 8501. Peristiwa ini
merupakan sebuah kasus besar yang dialami oleh maskapai ini dimana kala itu pesawat jenis
Air Bus 320-300 dengan rute penerbangan Surabaya – Singapura ini Tiba – tiba hilang
kontak diduga ini terjadi setelah pilot pesawat meminta untuk merubah rute dikarenakan
cuaca buruk.
Sempat terjadi kepanikan dan juga krisis yang dialamai perusahaan ini dikarenakan
kabar yang beredar begitu cepat menyebar hingga menimbulkan isu – isu negatif yang
berkembang dengan cepat. Badan SAR Indonesia yang kala itu cepat bertindak tak kunjung
menemukan penumpang ataupun puing – punig pesawat.

Bayak isu yang berkembang kala itu seperti dugaan adanya teroris, pilot yang memakai
narkoba dan juga armada pesawat yang kurang perawatan, bagi Air Asia insiden ini
merupakan pukulan telak bagi maskapai Air Asia.

IDENTIFIKASI ISU

Kurangnya kepastian serta pemberitaan yang terus menerus menyebar, ini lantas
membuat isu terus terus berkembang dan menimbulkan berbabagi pertanyaan dikalangan
masyarakat serta minimnya informasi kala itu membuat isu tersebut memasuki tahapan krisis
yang mendera perusahaan.

 Eksternal Isu

Isu ini berkembang diluar perusahaan sehingga dapat dikatakan sebagai Eksternal Isu
yang kala itu sempat menjadi trending topik di media sosial dan juga media cetak, tidak
hanya itu di media visual seperti televisi, kasus ini juga tak luput dari sorotan kamera.

 Devensive Isu

Isu yang berkembang kala itu merupakan isu yang bersifat devensife karena isu
tersebut cenderung memberikan ancaman serius bagi perusahaan. Hilangnya kontak pada
pesawat membuat isu devensife yang memunculkan banyak pertanyaan mulai dari
kedisiplinan Pilot, Kesehatan Pesawat, Keterlibatan Terorisme dll.

 Advokasi Isu

Isu yang sedang dialami kala itu mencakup Advokasi Isu dimana hanya penumpang
ataupun keluarga penumpanglah yang terpengaruh akan isu. Meskipun banyak pihak yang
mengecam kejadian ini namun yang paling memiliki kepentingan adalah keluarga dari korban
/ penumpang.

TAHAPAN ISU

Isu yang semakin berkembang kala itu memang seperti tidak menemui titik terang hal
ini disebabkan karena tidak ditemukanya tanda – tanda dari korban atupun puing – puing
pesawat dan karena itulah yang kemudian menjadikan isu berubah menjadi krisis seperti pda
tahapan berikut ini

 Tahap Prodromal

( Jakarta 28/12/2014 – Kompas.com ) Tahap ini disebut juga sebaga tahap Warning Stage
dimana kala itu terjadi sebuah sirine peringatan ketika Pesawat denga rute penerbangan
Surabaya – Singapura ini mengalami hilang kontak dengan Pilot setelah meminta untuk
menambah ketinggian pesawat dikarenakan cuaca buruk.

Pesawat yang kala itu terbang pada ketinggian 32.000 kaki dan di jadwalkan akan tiba di
Singapura pada pukul 08.3 waktu setempat. Berita yang ini sempat muncul di media online
yaitu Kompas.com dan ini merupakan tahap Padnormal atau yang biasa di sebut dengan
Precrisis Tahap Padnorma yang dialami perusahaan ini mempunyai bentuk yang “ Jelas
Sekali “ dimana kemunculanya ditandai dengan hilangnya kontak dengan pilot serta
menghilangya pesawat dari radar pemantau

 Tahap Akut

Tahap selanjutnya adalah tahap akut dimana Warning Stage dari hilangnya kontak denag
QZ8501 ini menyebar hingga muncul reaksi dari berbagai kalangan seperti kalangan awak
media dan para keluarga yang mulai mencari kepastian akan anggota keluarganya namun
tidak kunjung menemukan jawaban. Seperti reaksi dari kalangan pengamat kebijakan publik
Agus Pambagiao yang memberikan pengamatanya mengenai peristiwa ini seperti dikitip dari
Liputan6.com

 Tahap Resolusi

Tahap ini mulai dilakukan ketika pihak maskapai Air Asia mulai membuka Posko Krisis
Center Air Asia seperti diberitakan di Liputan6.com Februari 24, 2016. selain itu pihak
maskapai juga menyediakan asuransi sebesar Rp. 1,25 miliar yang nantinya akan diberikan
kepada keluarga korban dan yang sangat baik dilakukan CEO dari Air Asia seperti dikutip
dari Kompas.com 28/02/2015 yang menyatakan bela sungkawanya terhadap korban
penumpang pesawat.

KESIMPULAN DAN SARAN STUDI KASUS


Bagi semua maskapai tragedi kecelakaan pesawat memang menjadi peristiwa yang
fatal dan dapat mengancam keberlangsungan suatu perusahaan. Namun di balik musibah
seharusnya ini menjadi sebuah tamparan baginya untuk bisa terbangun dan menjadi lebih
maju dan memaksimalkan seluruh komponen perusahaan agar hal seperti ini tidak terulang
kembali dimasa mendatang. Karena krisis / musibah pada dasarnya adalah sesuatu yang tidak
bisa kita hindari melainkan sesuatu yang harus dihadapi.

Sebagai praktisi PR yang terlatih hendaknya kita tahu dan memahami sinyal atau
tahap awal krisis karena pada tahap inilah sebuah krisis bisa dicegah dengan penanganan
mumpuni dari seorang praktisi dan juga hubungan yang baik dengan media seharusnya
mampu mengendalikan tahap awal krisis agar tidak sampai pada tahap

BAB III

PENUTUP

Dengan besarnya peran Isu Strategis dalam mendorong terjadinya sebuah perubahan dan
menjamin keefektifan perubahan tersebut maka sepatutnya perumusan dan penetapan isu
strategis ini dijadikan sebagai dasar dalam melakukan perubahan. Perubahan yang efektif
ditandai oleh sejauh mana keberhasilan organisasi dalam merespon Isu Strategis sehingga
Organisasi berhasil mempertahankan eksistensinya ataupun mengembangkan organisasinya
sesuai dengan visi dan tujuan organisasi tersebut.
Isu Strategis dibutuhkan bukan hanya pada level kepemimpinan tertinggi (Top Manajer) saja,
akan tetapi juga sudah menjadi kebutuhan pemimpin di semua level sesuai dengan cakupan
perubahannya.

DAFTAR PUSTAKA

Bryson, John M. 1995. Strategic Planning for Public and Nonprofit Organizations (Revised
Edition). San Francisco, CA. : Jossey-Bass

Dunn, W. N. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Edisi Kedua (Terjemahan Samodra
Wibawa, Diah Asitadani, Erwan Agus Puranto). Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

J. David Hunger & Thomas L. Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta : Andi.

Rhenald Kasali. 2005. Change. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

https://www-03.ibm.com/ibm/history/history/decade_1990.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Krisis_finansial_Asia_1997#Indonesia

Anda mungkin juga menyukai