Anda di halaman 1dari 12

Isolasi, Pemurnian, Enumerasi, Karakterisasi dan Resistensi Bakteri dari

Sampel Kuah Mie Ayam


Atim Febry Masula (15030244021)
Erra Ericha Safani (15030244023)
Nuril Fitriana (15030244024)
M. Musthofa Mubarrak (15030244026)
Nurul Hidayah (15030244041)

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK
Makanan memiliki arti penting dalam kehidupan manusia selain menyediakan zat-zat yang
diperlukan untuk sumber tenaga, pertumbuhan, dan mendukung kehidupan tubuh yang sehat. Mie
ayam merupakan makanan rakyat yang sangat disukai oleh semua lapisan masyarakat. Mie ayam yang
merupakan racikan dari mie telur, daging ayam, sayur sawi dan sambal cabe serta saos tomat, , dari cara
penyiapan sampai dengan penyajian mie ayam ini sangat rentan terhadap kemungkinan terjadinya
cemaran bakteriologis. Praktikum yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bakteri yang tumbuh
dari sampel kuah mie ayam yang dibiarkan selama satu hari dengan melakukan isolasi, pemurnian,
enumerasi, karakterisasi yang meliputi pewarnaan, uji katalase dan uji motilitas serta uji resistensi
bakteri. Semua proses dilakukan dengan teknik aseptis, sampel kuah mie ayam didiamkan selama satu
hari kemudian dilakukan isolasi dan pemurnian yang menghasilkan delapan isolat bakteri dengan
karakterisasi koloni kemudian dipilih lima isolat bakteri MA1, MA2, MA5, MA8 dan L6 yang kemudian
dilakukan karakterisasi morfologi sel, uji katalase dan uji motilitas. Isolat bakteri MA8 dilakukan uji
resistensi menggunakan antibiotik Ciprofloxacin. Hasil isolat bakteri yang telah diisolasi dan pemurnian
diketahui karkteristik morfologi koloni yang meliputi karakteristik optik, permukaan, pigmentasi,
bentuk, elevasi dan tepian. 5 isolat bakteri MA1, MA2, MA5, MA8 dan L6 yang dilakukan karakterisasi
diketahui karakteristik sel meliputi bentuk sel, susunan sel dan jenis Gram positif dan Gram negatif.
Selain itu terdapat enzim katalase pada semua bakteri dan empat bakteri dari lima bakteri termasuk
bakteri motil (bergerak). Isolat bakteri MA8 Gram negatif menghasilkan zona hambat yang menunjukkan
bahwa antibiotik Ciprofloxacin sangat efektif terhadap bakteri tersebut.

Kata kunci: mie ayam; karakterisasi; resistensi; isolat bakteri; ciprofloxacin


.

PENDAHULUAN penyiapan sampai dengan penyajian mie ayam


Makanan memiliki arti penting dalam ini sangat rentan terhadap kemungkinan
kehidupan manusia. Selain menyediakan zat-zat terjadinya cemaran bakteriologis (Rahayu,2007).
yang diperlukan untuk sumber tenaga dan Dalam hal ini praktikum yang dilakukan
pertumbuhan, makanan juga menyediakan zat- bertujuan untuk mengetahui bakteri yang
zat yang diperlukan untuk mendukung tumbuh dari sampel kuah mie ayam yang
kehidupan tubuh yang sehat. Dari segi kualitas dibiarkan selama satu hari dengan melakukan
selain mengandung semua zat yang diperlukan isolasi, pemurnian, enumerasi, karakterisasi
oleh tubuh. Mie ayam merupakan makanan yang meliputi pewarnaan, uji katalase dan uji
rakyat yang sangat disukai oleh semua lapisan motilitas serta uji resistensi bakteri.
masyarakat dan berbagai golongan umur. Selain Dalam penelitiannya Muhammad
harganya murah, mie ayam ini mudah didapat. mengatakan bahwa jasad hidup atau organisme
Mie ayam ini sangat banyak dikonsumsi oleh sangat bergantung pada suplay zat – zat ekogen
anakanak sekolah, karena harganya yang (yang berasal dari luar tubuhnya) untuk
terjangkau sesuai dengan uang saku yang tumbuh, berkembang dan mempertahankan
mereka miliki . Mie ayam yang merupakan hidup, maka nutrien harus mengandung unsur
racikan dari mie telur, daging ayam, sayur sawi sumber energi, karbon, nitrogen dan unsur
dan sambal cabe serta saos tomat, dari cara anorganik lainnya, molekul organik, kompleks,
asam – asam lemak, asam – asam amino, dan didapatkan bahwa KHM rata-rata antara 21-42
vitamin – vitamin. Makanan (nutrien) yang mg/ml terhadap bakteri Gram negatif E.coli. Uji
diperlukan oleh jasad dapat berfungsi sebagai resistensi ini dilakukan untuk mengetahui
sumber energi, bahan pembangun sel, juga efektivitas suatu antibiotik terhadap bakteri.
sebagai aseptor dan donor elektron.
Pembuatan media pertumbuhan bakteri
dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dasar BAHAN DAN METODE
yang harus dipenuhi dan mengetahui macam- Praktikum dilakukan pada bulan
macam media pertumbuhan. Terdapat beberapa September – Oktober 2016 dan merupakan
macam media pertumbuhan bakteri seperti penelitian eksperimental. Praktikum yang
Nutrien Agar dan Potato Dextrose Agar (PDA). dilakukan antara lain mengenai SPC ( Standar
Pada pembuatan medium NA ini ditambahkan Plate Count ) / enumerasi, morfologi koloni,
pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena morfologi sel, dan uji resistensi bakteri.
mengandung banyak N2 (Dwidjoseputro, 1994). Praktikum tersebut dilakukan di Laboratorium
Agar yang digunakan dalam proses ini untuk Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA
mengentalkan medium sama halnya dengan Universitas Negeri Surabaya.
yang digunakan pada medium PDA yang juga Bahan yang digunakan pada pembuatan
berperan sebagai media tumbuh yang ideal bagi media taoge cair adalah taoge 250 g, 1 L aquades,
mikroba (Schegel, 1993). NA merupakan salah gula 60 g. Sedangkan bahan yang digunakan
satu media yang umum digunakan dalam pada pembuatan media taoge agar ( TA ) adalah
prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, taoge 250 g, 1 L aquades, gula 60 g, agar 15 g,
sewage, produk pangan, untuk membawa stok kapas, alumunium foil,tali. Alat yang digunakan
kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji pada pembuatan media taoge cair dan media
bakteri, dan untuk mengisolasi organisme taoge agar adalah panci, kompor, saringan,
dalam kultur murni (Dwidjoseputro, 1994). pengaduk, erlenmeyer, tabung reaksi, autoklaf.
Mikroorganisme yang terdapat di Pada praktikum penanaman sampel
lingkungan kita ini sangat melimpah sehingga mikroorganisme dari sampel uji diperlukan
dilakukan isolasi mikroorganisme untuk bahan antar lain sampel uji 1 g ( jika sampel
mempelajari jenis dan sifat mokriirganisme yang digunakan adalah sampel padat ), sampel
tertentu. Selain itu isolasi dilakukan jika uji 1 ml ( jika sampel yang digunakan adalah
mikroorganisme akan dilakukan karakterisasi sampel cair ), 9 ml aquades steril, dan taoge agar.
untuk mengetahui morfologi koloni, morfologi Alat yang digunakan pada penanaman bakteri
sel, dan keadaan biokimia sel. adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, lampu
Menurut Dewi (dalam Fitri dan Yasmin, spiritus, spet, cawan petri serta spidol untuk
2011), isolasi bakteri merupakan pengambilan membuat kuadran pada caan petri. Bahan yang
atau memindahkan mikroba dari digunakan pada pemurnian mikroorganisme
lingkungannya di alam dan menumbuhkannya adalah koloni yang akan dimurnikan dan media
sebagai biakan murni dalam medium buatan. agar. Alat yang digunakan pada pemurnian
Menurut Tjay (2002) Antibiotik adalah zat mikroorganisme antara lain jarum ose, cawan
kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri petri, inkubasi, tabung reaksi, dan kulkas.
yang memiliki khasiat mematikan atau Sedangkan pada enumerasi , bahan yang
menghambat pertumbuhan bakteri sedangkan diperlukan hanya koloni bakteri pada cawan
toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Setiap petri. Alat yang digunakan adalah spidol untuk
antibiotik memiliki efektivitas yang berbeda- menandai dan menghitung koloni bakteri pada
beda terhadap mikroorganisme. Beberapa jenis bakteri.
antibiotik bekerja lebih efektif pada bakteri Pada praktikum karakterisasi mikrobia
gram positif, sedangkan beberapa jenis yang dapat dilakukan melalui pewarnaan. Pewarnaan
lain lebih efektif pada bakteri Gram negatif (Asri, yang dilakukan antara lain pewarnaan
Trimulyono dan Lisdiana 2016). sederhana, pewarnaan negatif, dan pewarnaan
Menurut penelitian yang telah dilakukan gram. Bahan dan alat yang diperlukan dalam
sebelumnya dalam Uji Resistensi Bakteri pewarnaan sederhana adalah Methylene blue,
Escherichia coli yang Diisolasi Dari Plak Gigi biakan murni bakteri pada cawan petri, aquades,
terhadap Merkuri dan Antibiotik Ciproflpxacin, alkohol 95%, lampu spiritus, jarum inokulasi
penentuan Kadar Hambat Minimum (KMH) (ose), nampan untuk pewarnaan, mikroskop,
menggunakan cara pengenceran antibiotik, pipet, dan kaca benda. Pada pewarnaan negatif
memerlukan bahan dan alat antara lain tinta bak,
biakan murni bakteri pada cawan petri, aquades, Secara aseptis,diamati kloni tersebut dengan
alkohol 95%, mikroskop, kaca benda, lampu menggunakan jarum ose kemudian digoreskan
spiritus, pipet, jarum inokulasi / ose. dengan metode cawan gores secara kuadran
Sedangkan pada pewarnaan gram, bahan dan pada media pada cawan petri baru. Selanjutnya
alat yang digunakan antara lain kristal violet, diinkubasi pada suhu 28-30˚C selama 24 jam
safranin, iodin, alkohol 95%, biakan murni, dengan posisi cawan petri terbalik. Diamati satu
lampu spiritus, jarum ose, botol untuk zat koloni terpisah, koloni tersebut merupakan
warna, kaca benda, mikroskop. koloni yang telah murni dan dapat disebut
Selain menggunakan pewarnaan, sebagai biakan murni. Selanjutnya koloni
karakterisasi juga dapat dilakukan dengan uji tersebut diambil dan ditanam pada media agar
katalase dan uji motilitas. Bahan dan alat yang yang baru di tabung reaksi (media agar miring).
diperlukan pada uji katalase antara lain H202 Kemudian diinkubasi biakan tersebut pada
3% , biakan bakteri dalam agar miring, kaca suhu 28-30˚C selama 24 jam, kemudian diamati
benda, lampu spiritus, pipet tetes, dan koloni yang tumbuh. Lalu koloni yang sudah
mikroskop. Sedangkan bahan dan alat yang tumbuh tersebut disimpan di dalam kulkas.
diperlukan pada uji motilitas antara lain biakan Proses pewarnaan sederhana diawali
bakteri, aquades steril, mikroskop, kaca benda dengan membersihkan kaca benda dengan
(cekung), kaca penutup, dan pipet steril. menggunakan alkohol. Lalu kaca benda ditetesi
Pada praktikum uji resistensi, bahan dan dengan setetes akuades steril, lalu denganteknik
alat yang diperlukan antara lain bakteri uji pada aseptis diambil satu ose biakan bakteri umur 24
media taoge cair, taoge agar, antibiotik jam dan disuspensikan dalam akuades steril
(ciprofloxacin), inkubator, cawan petri steril, pada gelas benda. Selanjutnya dikering
gunting, dan kertas hisap. anginkan dan setelah kering dilakukan fiksasi
Pada penanaman sampel mikroorganisme (melewatkan bagian bwah kaca benda di atas
diawali dengan menimbang sampel uji lampu spiritus). Setelah dingin, preparat
sebanyak 1 g (jika sampel uji yang digunakan dituangi dengan methylene blue 1 atau 2 tetes
adalah sampel padat) atau sebanyak 1 mL (jika dan dibiarkan 1-2 menit. Dicuci dengan air
sampel uji yang digunakan adalah sampel cair), mengalir menggunakan pipet, air dialirkan
kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi tidak boleh terkena preparat langsung.
berisi 9 ml aquades steril. Suspensi tersebut Kemudian dikering anginkan. Selanjutnya
merupakan pengenceran 10 -1 . Selanjutnya diamati preparat di bawah mikroskop.
diambil 1 ml dari susupensi pengenceran 10 -1 Pada proses pewarnaan negatif diawali
( sebelum pengambilan terlebih dahulu dengan membersihkan kaca benda dengan
dilakukan homogenasi ) dan dimasukkan ke menggunakan alkohol. Lalu diambil biakan
dalam ke dalam tabung reaksi berisi 9 ml bakteri dengan ose secara aseptik dan
akuades steril. Suspensi tersebut merupakan diletakkan diatas kaca benda dekat ujung kanan
pengenceran 10 -2. Diulangi langkah tersebut kaca benda. Kemudian tinta bak diteteskan di
sampai mendapatkan suspensi dengan faktor atas biakan murni, kemudian disuspensikan.
pengenceran 10-7. Selanjutnya secara aseptis, Lalu kaca benda yang satunya diletakkan
diambil 1ml dari pengenceran 10-5, 10-6, 10-7, terhadap kaca yang ada suspensi zat warna dan
kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri biakan sehingga cairan menyebar pada ujung
steril secara terpisah. Dilakukan secara duplo kaca benda tersebut, kaca benda kedua
( satu sampel dari setiap pengenceran ditanam didorong menuju ke ujung kiri kaca benda yang
pada dua cawan petri masing-masing sebanyak satunya sehingga diperoleh lapisan yang tipis
1 ml ). Lalu dituangkan media taoge agar yang sekali. Selanjutnya preparat di kering anginkan.
telah dicairkan terlebih dahulu dan suhu media Kemudian diamati preparat di bawah
krang lebih 45˚C ke setiap cawan petri yang mikroskop.
telah berisi sampel. Lalu disuspensikan secara Pada pewarnaan gram, langkah petama
homogen campuran sampel dengan media yang harus dilakukan adalah membersihkan
tersebut. Selanjutnya inkubasi biakan tersebut kaca benda dengan alkohol. Lalu kaca benda
dengan posisi cawan petri terbalik, pada suhu tersebut ditetesi dengan 1 tetes akuades,
antara 28-30˚C selama 24-48 jam. Kemudian selanjutnya disuspensikan biakan bakteri
diamati dan dicatat karakteristik koloni-koloni dengan ose pada tetesan akuades tersebut.
yang terbentuk. Selanjutnya dilakukan fiksasi. Kemudian
Pada pemurnian mikroorganisme diawali preparat tersebut ditetesi dengan larutan crystal
dengan menandai koloni yang akan dimurnikan. violet dan dibiarkan selama 1 menit. Kemudian
dicuci dengan air mengalir. Selanjutnya gelas penutup diletakkan di atas gelas
preparat ditetesi dengan larutan iodin dan benda cekung dengan posisi cairan ada di
dibiarkan selama 1 menit. Kemudian dicuci bawah, cairan harus dalam keadaan
dengan air mengalir. Dekolorisasi dengan menggantung. Selanjutnya mikroba dapat
Ethyl Alcohol 95%. Selanjutnya dicuci dengan diamati di bawah mikroskop sehingga dapat
air mengalir. Kemudian ditetesi dengan diketahui bakteri tersebut motil atau non motil.
pewarna penutup dan dibiarkan selama 1 Uji resistensi dilakukan untuk
menit. Selanjutnya dicuci dengan air mengalir mengetahui keefektifan antibiotik tersebut
lalu kering anginkan. Kemudian preparat terhadap suatu bakteri. Langkah pertama
diamati di bawah mikroskop. yang dilakukan adalah dengan melakukan
Pada uji katalase tahap pertama yang peremajaan bakteri uji yang akan digunakan
dilakukan adalah dengan membersihkan kaca pada media taoge cair. Tahap selanjutnya
benda dengan menggunakan alkohol. adalah melakukan inkubasi pada suhu 28-30˚C
Selanjutnya diambil biakan dari agar miring selama 24 jam. Lalu diambil 1 ml kultur
dan diletakkan ditengah kaca benda kemudian bakteri, kemudian dimasukkan ke dalam
ditetesi dengan H2CO2 3%. Selanjutnya cawan petri steril. Lalu media taoge agar
diamati dengan mikroskop dan diperhatikan dituangkan ke dalam cawan petri tersebut dan
terbentuknya gelembung O2. Terbentuknya dihomogenkan. Tahap selanjutnya kertas
gas O2 menunjukkan bahwa bakteri tersebut hisap digunting berbentuk lingkaran dengan
mampu menghasilkan enzim katalase diameter kurang lebih 1 cm, kemudian
(katalase +) dan sebaliknya. direndam dalam antibiotik dengan
Untuk mengetahui bakteri tersebut konsentrasi 50 mg/ml, 25 mg/ml, dan 5
bergerak atau tidak, dilakukan uji motilitas. mg/ml (tiap konsentrasi dua paper disc).
Uji motilitas diawali dengan membersihkan Selanjutnya kertas hisap yang telah direndam
kaca benda cekung dan kaca penutup dengan dalam antibiotik diletakkan di atas media
alkohol. Selanjutnya dibuatlah preparat basah taoge agar yang telah ditanami bakteri uji.
tetes gantung dengan cara meneteskan setetes Selanjutnya diinkubasi selama 24-48 jam pada
air pada gelas penutup (sangat sedikit) dan suhu 28-30˚C. Kemudian diamati zona bening
ditambahkan bakteri yang akan diamati pada / zona hambat yang terbentuk dan diukur
tetesan tersebut dengan needle dan diameternya.
diusahakan tetesan tidak melebar. Kemudian

HASIL kemudian diketahui karakteristik koloni


Berdasarkan praktikum yang telah (Tabel 2). Berdasarkan karakteristik koloni,
dilakukan, diperoleh data mengenai bakteri diambil 5 isolat, kemudian dikarakterisasi
yang di isolasi dari sampel kuah Mie Ayam secara morfologi sel, susunan sel, warna sel
dan menghasilkan 8 isolat dari pengenceran (Tabel 3) dan dilakukan uji katalase serta uji
10-5, 10-6, 10-7 yang diketahui Standart Plate motilitas (Tabel 4). Isolat MA8 sebagai Gram
Count (Tabel 1). Isolat-isolat tersebut negatif dilakukan uji resistensi (Tabel 5).

Tabel 1. Hasil Enumerasi Koloni

Jumlah koloni per pengenceran Standart Plate


Keterangan
10-5 10-6 10-7 Count

495 442 57 Rata-rata dari


pengenceran 10-5
5,5 x 108
403 298 52 dan 10-7 adalah
6,0 x 10
Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Koloni

Cawan Kode Karakteristik Karakteristik Pigmentasi Bentuk Elevasi Bentuk


Koloni Optik Permukaan Tepian

10-7B, 10- MA1 Opaque Halus Putih Circular Pulvinate Entire


6 , 10-5 , mengkilap
A B
10-5A, 10-
6 , 10-7
B A
10-6A, 10- MA2 Transparant Halus Tidak Circular Pulvinate Entire
5 , 10-7 , mengkilap berpigmen
A A
10-5B, 10- / bening
6
B
10-6A, 10- MA3 Translucent Halus Putih Irreguler Pulvinate Entire
5 , 10-5 , mengkilap
A B
10-7A, 10-
7 , 10-6
B B
10-6A, 10- MA4 Opaque Halus Putih Spindle Convex Entire
6 , 10-5 , mengkilap
B A
10-5B, 10-
7 , 10-7
A B
10-6A, 10- MA5 Translucent Halus Putih Irreguler Umbonate Undulate
6 , 10-5 mengkilap
B A
10 A, 10-
-5 MA6 Transparant Halus Tidak Irreguler Umbonate Undulate
5
B mengkilap berpigmen
10-7A, 10- MA7 Translucent Berkerut Putih Circular Flat Filamentous
7 , 10-6
B A
10-5A MA8 Translucent Halus Putih Irreguler Umbonate Lobate
mengkilap

Dapat diketahui bahwa koloni bakteri MA1, MA3, dan MA4 terdapat pada setiap cawan,
sedangkan koloni bakteri MA8 hanya terdapat pada satu cawan petri.

Tabel 3. Pewarnaan Bakteri dan Karakterisasi Bakteri

Sederhana Negatif Gram


Gambar bakteri
MA1

Mikroorganisme Bakteri Bakteri Bakteri


Bentuk sel Bacil Bacil Bacil
Susunan sel Monobacilus Monobacilus Monobacilus
Warna sel Biru Putih Merah
Tabel 3. Lanjutan

Gambar bakteri
MA2

Mikroorganisme Bakteri Bakteri Bakteri


Bentuk sel Coccus Coccus Coccus
Susunan sel Monococcus Monococcus Monococcus
Warna sel Biru Putih Merah
Gambar bakteri
MA5

Mikroorganisme Bakteri Bakteri Bakteri


Bentuk sel Coccus Coccus Coccus
Susunan sel Monococcus Monococcus Monococcus
Warna sel Biru Biru Merah
Gambar bakteri
MA8

Mikroorganisme Bakteri Bakteri Bakteri


Bentuk sel Coccus Coccus Coccus
Susunan sel Monococcus Monococcus Monococcus
Warna sel Biru Biru Merah

Gambar bakteri L

Mikroorganisme Bakteri Bakteri Bakteri


Bentuk sel Bacil Bacil Bacil
Susunan sel Monobacilus Monobacilus Monobacilus
Warna sel Biru Biru Biru

Pada pewarnaaan sederhana semua dan pewarnaan gram semua sel bakteri
sel bakeri berwarna biru, pewarnaan negatif berwarna merah yang berarti termasuk bakteri
semua sel bakteri berwarna putih karena yang Gram negatif.
diberikan warna adalah latar belakangnya,
Tabel 4. Uji Katalase dan Uji Motilitas

No. Bakteri Uji Katalase Uji Motilitas

1. MA1 + +
2. MA2 + +
3. MA5 + -
4. MA8 + +
5. L6 + +
Keterangan: (+) = positif

(-) = negatif

Gambar 1. Uji katalase MA1. Gambar 2. Uji katalase MA2. Gambar 3. Uji katalase MA5.

Gambar 4. Uji katalase MA8. Gambar 5. Uji katalase L6.

Berdasarkan tabel dan gamabar di atas MA1, MA2, MA8, dan L6. Dapat diartikan
dapat diketahui bahwa semua jenis bakteri uji bahwa bakteri tersebut dapat bergerak (motil).
positif pada uji katalase dapat diartikan bahwa Dan hanya terdapat satu jenis bakteri yang
semua jenis bakteri uji menghasilkan negatif, yaitu , MA5 dapat diartikan bahwa
gelembung oksigen saat terkena hidrogen bakteri tersebut tidak dapat bergerak
peroksida. Terdapat empat jenis bakteri uji (nonmotil).
yang positif pada uji motilitas, yaitu bakteri

Tabel 5. Uji Resistensi

No. Bakteri Diameter Zona Hambat


0 mg/ml 5 mg/ml 25 50 mg/ml
mg/ml
1. MA8A - 5 mm 10 mm 15 mm
2. MA8B - 10 mm 13 mm 15 mm
Gambar 6. Hasil uji resistensi MA8 cawan A Gambar 7. Hasil uji resistensi MA8 cawan B

PEMBAHASAN
Menurut penelitian yang telah dilakukan senyawa-senyawa yang diperlukan untuk
sebelumnya dalam Environmental Sanitation pertumbuhannya. Senyawa-senyawa tersebut
and Hygyene of Stale and Chicken Noodles adalah glukosa sebagai sumber karbon dan
Processing Practice in Relation with sumber energi, juga ekstrak kecambah sebagai
Microorganism Number, Mie ayam yang sumber nitrogen, karbon serta unsur-unsur
merupakan racikan dari mie telur, daging kelumit seperti garam-garam mineral
ayam, sayur sawi dan sambal cabe serta saos (Wuriyanti, 2008).
tomat, dari cara penyiapan sampai dengan Enumerasi dilakukan untuk menghitung
penyajian mie ayam ini sangat rentan jumlah mikroorganisme dengan
terhadap kemungkinan terjadinya cemaran menggunakan metode hitung cawan dengan
bakteriologis. memilih cawan yang mengandung 30 sampai
Pembuatan media pertumbuhan bakteri 300 koloni. Isolasi dan pemurnian
dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dasar mikroorganisme dilakukan untuk mengetahui
yang harus dipenuhi dan mengetahui macam- karakteristik morfologi koloni bakteri.
macam media pertumbuhan. Terdapat Menurut Dewi (dalam Fitri dan Yasmin, 2011),
beberapa macam media pertumbuhan bakteri isolasi bakteri merupakan pengambilan atau
seperti Nutrien Agar dan Potato Dextrose Agar memindahkan mikroba dari lingkungannya di
(PDA). Pada pembuatan medium NA ini alam dan menumbuhkannya sebagai biakan
ditambahkan pepton agar mikroba cepat murni dalam medium buatan. Metode yang
tumbuh, karena mengandung banyak N2 digunakan untuk penanaman mikroorganisme
(Dwidjoseputro, 1994). Agar yang digunakan yaitu streak plate (cawan gores). Karakter
dalam proses ini untuk mengentalkan morfologi koloni pada isolat bakteri MA1
medium sama halnya dengan yang digunakan yang dapat ditemukan pada cawan 10-5A, 10-
pada medium PDA yang juga berperan 5B, 10-6A, 10-6B, 10-7A, 10-7B yang memiliki
sebagai media tumbuh yang ideal bagi karakteristik optik opaque, permukaan halus
mikroba (Schegel, 1993). NA merupakan salah mengkilap, warna putih, bentuk circular,
satu media yang umum digunakan dalam elevasi pulvinate, dan bentuk tepian entire.
prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, Isolat bakteri MA2 dapat ditemukan pada
sewage, produk pangan, untuk membawa cawan 10-5A, 10-5B, 10-6A, 10-6B 10-7A yang
stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada memiliki karakteristik optik transparant,
uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme permukaan halus mengkilap, tidak berpigmen,
dalam kultur murni (Dwidjoseputro, 1994). bentuk circular, elevasi pulvinate, dan bentuk
Peremajaan bakteri atau pembuatan kultur tepian entire. Isolat bakteri MA3 dapat
murni dilakukan dengan memindahkan ditemukan pada cawan 10-5A, 10-5B, 10-6A,
sejumlah kecil biakan murninya ke medium 10-6B, 10-7A, 10-7B yang memiliki
TEA yang berbentuk agar miring. Medium ini karakteristik optik translucent dengan
digunakan sebab medium TEA mengandung permukaan halus mengkilap, warna putih,
bentuk irreguler, elevasi pulvinate, dan bentuk menjadi hitam dan gelap. Zat warna yang
tepian entire. Isolat bakteri MA4 dapat digunakan adalah tinta bak. Terdapat tiga
ditemukan pada cawan 10-5A, 10-5B, 10-6A, bakteri yang berbentuk coccus, yaitu bakteri
10-6B, 10-7A, 10-7B yang memiliki MA2, MA5, dan MA8, ketiga bakteri tersebut
karakteristik optik opaque, permukaan halus memiliki susunan sel monococcus. Pewarnaan
mengkilap, warna putih, bentuk spindle, gram menghasilkan perbedaan klasifikasi
elevasi convex, dan bentuk tepian entire. Isolat antara kedua jenis bakteri ini terutama
bakteri MA5 dapat ditemukan pada cawan 10- didasarkan pada perbedaan struktur dinding
5A, 10-6A, 10-6B yang memiliki karakteristik sel bakteri (Aditya dalam Lestari, 2013).
optik translucent, permukaan halus mengkilap, Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan
warna putih, bentuk irreguler, elevasi dinding sel. Lapisan terluar yaitu
umbonate, dan bentuk tepian undulate. Isolat lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci
bakteri MA6 dapat ditemukan pada cawan 10- oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai
5A dan 10-5B yang memiliki karakteristik dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri
optik transparant, permukaan halus gram positif memiliki selapis dinding sel
mengkilap, tidak berpigmen, bentuk irreguler, berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah
elevasi umbonate, dan bentuk tepian undulate. pewarnaan dengan kristal violet, pori-
Isolat bakteri MA7 dapat ditemukan pada Pewarnaan Bakteri 12 pori dinding sel
cawan 10-6A, 10-7A, 10-7B yang memiliki menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol
karakteristik optik translucent, permukaan sehingga dinding sel tetap menahan warna
berkerut, warna putih, bentuk circular, biru (Fitria dalam Lestari, 2013). Dari isolat
berelevasi flat, dan bentuk tepian filamentous. bakteri yang terpilih semuanya termasuk
Isolat bakteri MA8 dapat ditemukan hanya dalam bakteri Gram negatif.
pada cawan 10-5A yang memiliki karakteristik Uji katalase pada isolat bakteri
optik translucent, permukaan halus mengkilap, menunjukkan bahwa isolat bakteri yang
berwarna putih, bentuk irreguler, elevasi diperoleh mampu atau tidak mampu
umbonate, dan bentuk tepian lobate. menghasilkan enzim katalase. Pada isolat
Pengamatan tentang karakteristik morfologi bakteri yang terpilih semuanya termasuk
koloni bakteri perlu dilakukan, agar bakteri katalase positif yang menunjukkan
mempermudah dalam proses identifikasi jenis bahwa bakteri mampu menghasilkan enzim
bakteri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lay katalase. Enzim katalase adalah enzim yang
(dalam Fitri dan Yasmin, 2011), bahwa dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
berdasarkan ciri morfologi koloni bakteri dan Pada umumnya enzim ini dihasilkan oleh
biakan murni maka dapat dilakukan proses organisme yang bersifat aerob (Lay,1994).
identifikasi jenis-jenis mikroorganisme, Pada uji motilitas isolat bakteri semuanya
namun untuk memperoleh hasil identifikasi bersifat motil kecuali pada bakteri MA5 yang
yang sempurna maka harus dilanjutkan bersifat nonmotil. Adanya pergerakkan
dengan uji biokimia. bakteri atau motilitas ini dikarenakan adanya
Karakterisasi mikrobia yang meliputi sifat fisiologi bakteri tersebut dalam
pewarnaan dan morfologi bakteri dilakukan menanggapi rangsangan yang berasal dari
dengan berbagai macam pewarnaan yaitu lingkungan sekitarnya. Rangsangan yang
pewarnaan sederhana dan pewarnaan negatif dimaksud adalah kondisi nutrisi pada media,
yang bertujuan untuk mengamati bentuk sel bakteri akan menuju kearah media dengan
serta pewarnaan gram yang bertujuan untuk kandungan nutrisi yang mencukupi.
membedakan kelompok bakteri Gram positif Rangsangan lainnya dapat berupa suplai
dan bakteri Gram negatif. Pewarnaan oksigen dan cahaya yang dapat menyebabkan
sederhana ini digunakan untuk melihat rotasi flagel (Schaechter dan Moselio, 2004)
bentuk sel bakteri karena sel bakteri memiliki Uji resistensi dilakukan dengan tujuan
ukuran yang sangat kecil dan selnya untuk menguji tingkat resistensi suatu bakteri
transparan, zat warna yang digunakan adalah terhadap antibiotik Ciprofloxacin dan
Methylen blue. Terdapat dua bakteri yang mengetahui efektivitas antibiotik
berbentuk bacil, yaitu bakteri MA1 dan L6, Ciprofloxacin. Menurut Tjay (2002) Antibiotik
kedua bakteri tersebut memiliki susunan sel adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungsi
monobacilus. Pada pewarnaan negatif cara dan bakteri yang memiliki khasiat mematikan
pewarnaan tidak langsung karena yang atau menghambat pertumbuhan bakteri
diwarnai adalah latar belakangnya yang sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif
kecil. Setiap antibiotik memiliki efektivitas penentuan Kadar Hambat Minimum (KMH)
yang berbeda-beda terhadap mikroorganisme. menggunakan cara pengenceran antibiotik,
Beberapa jenis antibiotik bekerja lebih efektif didapatkan bahwa KHM rata-rata antara 21-42
pada bakteri gram positif, sedangkan mg/ml terhadap bakteri Gram negatif E.coli.
beberapa jenis yang lain lebih efektif pada
bakteri Gram negatif (Asri, Trimulyono dan SIMPULAN
Lisdiana 2016). Sampel kuah mie ayam yang digunakan,
Menurut Siswandono (2008) menghasilkan 8 isolat bakteri yang telah
Ciprofloxacin digunakan untuk pengobatan dilakukan isolasi dan pemurnian. Sehingga
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram diketahui karakteristik morfologi koloni yang
negatif, seperti E.coli, P. Mirabilis, Klebsiella meliputi karakteristik optik, permukaan,
sp, Shigella sp, Enterobacter serta bakteri pigmentasi, bentuk, elevasi dan tepian.
Gram positif tertentu seperti Staphylococcus Kemudian terpilih 5 isolat bakteri MA1, MA2,
sp dan Streptococcus sp. Menurut Tjay (2002) MA5, MA8 dan L6 yang dilakukan
secara insidental dapat menimbulkan karakterisasi, diketahui karakteristik sel
kristaluria dan hematuria. meliputi bentuk sel, susunan sel dan jenis
Menurut Mycek (2001) Mekanisme kerja Gram positif dan Gram negatif. Selain itu
pada antibiotik ciprofloxacin dengan terdapat enzim katalase pada semua bakteri
menghambat simtesis asam nukleat dimana yang menunjukkan bahwa semua isolat
antibiotik golongan ini dapat masuk ke dalam bakteri tersebut adalah bakteri aerob dan
sel dengan cara difusi pasif melalui kanal empat isolat bakteri (MA1, MA2, MA5 dan L6)
protein terisi air (porins) pada membran luar termasuk bakteri motil (bergerak), sedangkan
bakteri secara intraseluler, secara unik obat- isolat bakteri MA5 nonmotil (tidak bergerak).
obat ini menghambat replikasi DNA bakteri Pada uji resitensi isolat bakteri MA8 (Gram
dengan cara mengganggu kerja DNA girase negatif) menghasilkan zona hambat yang
(topoisomerase II) selama pertumbuhan dan menunjukkan bahwa antibiotik Ciprofloxacin
reproduks bakteri. Menurut Pratiwi (2008) sangat efektif terhadap bakteri tersebut.
mekanisme resistensi Ciprofloxacin yang
termasuk golongan fluoroquinolones yang
terikat pada subunit β enzim DNA dan DAFTAR PUSTAKA
penting dalam proses replikasi DNA. Mutasi Asri, Mahanani Tri Et. Al,. (2016). Petunjuk
gen pengkode DNA girase menyebabkan Praktikum Mikrobiologi Dasar. Surabaya:
diproduksinya enzim yang aktif namun tidak Universitas Negeri Surabaya.
dapat diikat oleh fluoroquinolones. Dwidjoseputro, D. (1994). Dasar-Dasar
Isolat bakteri MA8 Gram negatif Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
dilakukan uji resistensi dengan menggunakan Fitri, Lenni Dan Yasmi, Yekki. (2011). “Isolation
dua cawan petri yaitu cawan A dan cawan B, And Observation Of Morphology Of
bakteri MA8 pada cawan A pada konsentrasi Chitinolytic Bacteria Colony” Jurnal Ilmiah
Pendidikan Biologi, (Online), Jilid.02, Vol.03,
antibiotik 0mg/ml tidak memiliki zona
(Http://Jurnal.Unsyiah.Ac.Id/Jbe/Article/
hambat, pada konsentrasi antibiotik 5 mg/ml View/465 Diakses Pada Sabtu, 22 Oktober
terbentuk zona hambat sebesar 5 mm, 2016).
konsentrasi antibiotik 25 mg/ml terbentuk Kepel, Lisa Et. Al,.(2015). “Uji Resistensi Bakteri
zona hambat sebesar 10 mm, dan konsentrasi Escherichia Coli Yang Diisolasi Dari Plak
antibiotik 50 mg/ml terbentuk zona hambat Gigi Terhadap Merkuri Danantibiotik
sebesar 15 mm. Pada cawan petri B dengan Siprofloksasin” Jurnal Biomedik, (Online),
konsentrasi antibiotik 0 mg/ml tidak Jilid 01, Vol.03,
terbentuk zona hambat atau zona bening, (Http://Ejournal.Unsrat.Ac.Id/Index.Php/
Ebiomedik/Article/View/6604 Diakses
konsentrasi antibiotik 5 mg/ml terbentuk zona
Pada Sabtu, 22 Oktober 2016).
hambat sebesar 10 mm, konsentrasi antibiotik Lay, W. B. (1994). Analisis Mikroba Di Laboratorium.
25 mg/ml terbentuk zona hambat sebesar 13 Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta.
mm, dan konsentrasi antibiotik 50 mg/ml Lestari, Rina. (2013). Pewarnaan Sederhana,
terbentuk zona hambat sebesar 15 mm. Negatif, Kapsul Dan Gram, Academia.com,
Menurut penelitian yang telah dilakukan (online),
sebelumnya dalam Uji Resistensi Bakteri (Http://Www.Academia.Edu/10414811/Pe
Escherichia coli yang Diisolasi Dari Plak Gigi warnaan_Bakteri_1_Makalah_Pewarnaan_S
terhadap Merkuri dan Antibiotik Ciproflpxacin,
ederhana_Negatif_Kapsul_Dan_Gram
Diakses Pada Sabtu, 22 Oktober 2016).

Muhammad. (tanpa tahun). Nutrisi Bakteri,


(online),
(digilib.unimus.ac.id/download.php?id=11

506 Diakses Pada Sabtu, 22 Oktober 2016).


Mycek. (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar.
Jakarta: Widiya Medika.
Pratiwi, St. (2008). Microbilogy Farmasi.
Yogyakarta: Erlangga.
Rahayu, Ni Putu Sri. (2007). “Environmental
Sanitation And Hygyene Of Stale And
Chicken Noodles Processing Practice In
Relation With Microorganism Number”
Jurnal Microbiology, (Online),
(Http://Eprints.Undip.Ac.Id/18389/1/Ni_
Putu_Sri_Rahayu.Pdf Diakses Pada Sabtu,
22 Oktober 2016).
Schaechter, Moselio.(2004). The Desk Encyclopedia
Of Microbiology. Elsevier Ltd. Uk.
Siswandono Dan Soekarjo, Bambang. 2008. Kimia
Medisinal Jilid I. Surabaya: Airlangga
University Press.
Wuryanti. (2008). “Pengaruh Penambahan Biotin
Pada Media Pertumbuhan Terhadap
Produksi Sel Aspergillus Niger” Bioma,
(Online), Jilid.02, Vol.10
(Http://Ejournal.Undip.Ac.Id/Index.Php/
Bioma/Article/View/3375 Diakses Pada
Sabtu, 22 Oktober 2016).

Anda mungkin juga menyukai