BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta
selera masyarakat telah menyebabkan konsumsi daging ayam ras (broiler) secara
akan protein hewani dapat berasal dari daging ayam broiler. Dalam pencapaian
kecukupan kebutuhan nutrisi terutama protein hewani pada masyarakat akan lebih
dari komoditi peternakan khususnya daging ayam ras (broiler). Daging ayam ras
(broiler) mengandung komposisi nilai gizi yang baik serta sebagai sumber bahan
harga daging ayam ras (broiler) dapat dijangkau oleh konsumen dengan taraf
daging ayam ras pedaging pada tahun 2006-2008 sebesar 5,96 persen. Kontribusi
ayam ras pedaging terhadap produksi total daging di Indonesia sejak tahun 2006-
2008 selalu lebih besar. Produksi ayam ras pedaging pada tahun 2006 sebesar
44,54 persen dan tahun 2007 sebesar 43,53 persen (Etika farista.2012). Produksi
daging ayam ras pedaging yang cukup besar menggambarkan bahwa terdapat
pengadaan daging ayam ras merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi supaya
populasi penduduk Indonesia, yang merupakan salah satu potensi sumber daya
ayam broiler yang ada, dan pedagang beranggapan bahwa setiap lembaga
pemasaran ayam broiler memperoleh jumlah margin dan keuntungan yang besar,
namun hal itu tergantung dari volume penjualan, harga jual, dan jumlah lembaga
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang diambil
berikut:
Kecamatan Tanggetada.
2. Mengetahui Berapa besar margin pemasaran dan keuntungan dari masing-
Tanggetada.
D. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari adanya penelitian ini yaitu :
Manfaat bagi penulis dari menganalisis pemasaran ayam kamu untuk dapat
ayam broiler.
usahanya.
b) Pedagang dapat mengetahui tingkat efisiensi pemasaran ayam broiler dilihat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1.
5
Mandak (2016),
B. Landasan Teori
1. Ayam Broiler (Ayam Ras Pedaging)
Ayam pedaging atau broiler adalah ayam jantan atau betina muda yang di
bawah umur 8 minggu ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu mempunyai
pertumbuhan yang cepat serta mempunyai dada lebar dengan timbunan daging
Ayam broiler adalah istilah yang dipakai untuk menyebut ayam hasil
budidaya teknologi yang memiliki karakter ekonomi dengan ciri khas potong
pada usia relatif muda. Pada umumnya ayam broiler siap dipotong pada
banyak daging dalam waktu yang singkat. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
1. Ukuran badan ayam pedaging relatif besar, padat, kompak, dan berdaging
5. Beberapa jenis ayam pedaging, mempunyai bulu kaki dan masih suka
dagingnya empuk, ukuran badan besar, bentuk dada lebar, padat dan berisi,
efisiensi terhadap pakan cukup tinggi, sebagian besar dari pakan diubah
relatif lebih peka terhadap suatu infeksi penyakit dan sulit beradaptasi (Murtidjo,
1987).
memeliharanya. Akan tetapi, ayam kamu komersial seperti sekarang ini memang
baru populer pada periode 1980-an. Sebelum ayam yang dipotong adalah ayam
petelur seperti ayam White Leghorn jengger tunggal. Pada akhir periode 1980-an
menggantikan atau membantu konsumsi daging ruminansia yang saat itu semakin
sulit keberadaannya. Dari sinilah ayam broiler komersial atau ayam broiler final
stock mulai dikenal dan secara perlahan mulai diterima orang (Rasyaf, 2007).
2. Pemasaran
Secara umum pemasaran dianggap sebagai proses aliran barang yang terjadi
dalam pasar. Dalam pemasaran ini barang mengalir dari produsen sampai kepada
pengolahan, guna tempat melalui proses pengangkutan dan guna waktu melalui
proses penyimpanan.
milik dan penciptaan guna waktu, guna tempat dan guna bentuk, yang dilakukan
baik individu maupun kelompok yang terlibat dalam proses tersebut memperoleh
apa (produk atau jasa) yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
dengan pihak lain. Suatu pemasaran yang terjadi akan membentuk suatu
panjang.
harga yang terjadi di tingkat peternak dan di tingkat konsumen. Besar kecilnya
pemasaran dan fasilitas yang diperlukan. Biaya pemasaran juga tergantung dari
dan harga yang diterima produsen. Disamping faktor tersebut besarnya margin
pemasaran juga dipengaruhi oleh jarak daerah produsen dengan konsumen dan
(Purmantono, 1993).
Pada suatu kinerja jalur pemasaran yakni struktur, perilaku dan penampilan
atau dalam bahasa Inggris sering disebut SCP (Structure Conduct Performance).
Teori ini diasumsikan bahwa struktur pasar akan mempengaruhi perilaku atau
strategi perusahaan- perusahaan yang ada di pasar, dan pada akhirnya perilaku
Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak
atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama,
kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis (Hafsah, 1999).
3. Margin Pemasaran
Marjin pemasaran dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu segi harga dan biaya
dipandang dari sisi harga. Marjin pemasaran merupakan selisih harga yang
dibayar konsumen akhir dan harga yang diterima pedagang. Dengan menganggap
terlibat dalam aktifitas pemasaran ini, maka dapat dianalisis distribusi marjin
yang dibayar konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen, atau dapat
pula dinyatakan sebagai nilai dari jasa-jasa pelaksanaan kegiatan pemasaran sejak
ditentukan peternak sesuai dengan harga pasar tetapi distributor yang merupakan
masih dapat melakukan tawar menawar. Distributor dalam memasarkan ayam ras
dapat menentukan harga jual yang akan diberikan ke pedagang dimana pedagang
ayam. Sedangkan biaya pemasaran adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk
dari lembaga tersebut. Marjin pada pedagang dan distributor di dapat dari selisih
harga yang diterima dari distributor dengan harga yang di bayarkan oleh
konsumen.
13
biaya yang dikeluarkan dalam penyaluran ayam ras hingga ke konsumen akhir.
Marjin merupakan perbedaan harga atau selisih harga yang dibayar konsumen
akhir dengan harga yang diterima peternak. Dalam hal ini marjin pemasaran
pedagang adalah perbedaan harga yang dibayarkan kepada peternak dengan harga
4. Saluran Pemasaran
organisasi-organisasi yang salin tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat
produk atau jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi.Mereka adalah
perangkat jalur yang diikuti produk atau jasa setelah produksi,yang berkulminasi pada
pembeli dan penggunaan oleh pemakai akhir. Dalam penelitian ini saluran pemasaran
yang akan di teliti ialah saluran pemasaran komoditi ayam ras pedaging di Desa
pedaging dari produsen hingga ke konsumen. Saluran pemasaran ini diawali dari
peternak, pedagang membeli ayam ras pedaging hidup dari distributor yang
mengambil ayam hidup dari peternak atau pedagang dapat membeli langsung
kepada peternak setiap hari dan pedagang juga bisa beternak ayam sendiri.
Kemudian setelah melalui proses pembelian baik melalui distributor atau langsung
kepeternak, ayam yang telah diperoleh tersebut dijual kembali oleh pedagang
kepada konsumen.
14
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan pemasaran ayam ras yang
dimulai dari peternak sampai kepada konsumen akhir, dapat terbentuk tiga saluran
pemasaran ayam ras pedaging yang dilalui pedagang ayam broiler yaitu:
5. Produksi
6. Harga
Harga memegang peranan penting dalam pemasaran baik itu bagi penjual
maupun bagi pembeli. Harga dalam bahasa arab tsaman dan price dalam
bahasa inggris yang artnya harga atau selalu dihubungkan dengan besarnya
jumlah uang yang mest dibayar sebagai nilai beli penggant tehadap barang
dan jasa. Menurut Setawan (2015) harga adalah kadar pertukaran atau nilai
C. Kerangka Pikir
pedagang dan peternak dalam mengendalikan sumber daya yang dimiliki oleh
dan variabel yang berpengaruh terhadap produksi usaha pedagang ayam ras
yang pada akhirnya akan dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang
bagaimana peternak dan pedagang ayam broiler dapat melakukan usahanya secara
output terhadap nilai input, namun pendapatan yang besar tidak selalu
menunjukkan efisiensi yang tinggi. Produksi dengan skala usaha yang besar akan
lebih dapat mengoptimalkan penggunaan input tetapnya dari pada skala usaha
yang kecil. Hal ini dapat dimengerti apabila penggunaan input tetap akan tetap
meskipun skala usahanya ditambah. Alasan yang lain adalah dengan skala usaha
yang besar maka perhitungan efisiensi produksi akan lebih mendapat perhatian
yang besar. Kerangka pemikiran analisis margin pemasaran ayam broiler di Desa
Peternak ayam
Broiler
Distributor
ayam broiler
Pedagang
Konsumen
Pendapatan
usaha
Efisiensi
keuntungan dan
efisiensi harga
D. Hipotesis
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2018, sebab pada
waktu tersebut merupakan waktu yang di targetkan bagi peneliti untuk melakukan
penelitian.
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
distributor, dan pedagang ayam broiler. Kemudian melalui ketiga jenis sampel ini
dan wawancara yang akan dilakukan dengan ketiga sampel responden baik itu
dari ketiga sampel responden,data yang diperoleh akan digunakan sebagai data
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang membentuk angka ataupun bilangan,
berdasarkan bentuknya data kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan cara
perhitungan dan statistika data yang diolah adalah data yang berhubungan dengan
mengenai kegiatan pemasaran dan penjualan ayam broiler. Contoh data kualitatif
pada penelitian ini adalah berupa wawancara atau tanya jawab antara penulis
2. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan
kepada pedagang ayam broiler. Sedangkan jenis data sekunder adalah data yang
tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitiannya tetapi diperoleh dari
pihak atau sumber-sumber lain seperti jurnal dan buku yang berhubungan dengan
penelitian.
D. Variabel Penelitian
19
berhubungan dengan harga jual, harga beli, biaya pemasaran, keuntungan, dan
Agar mendapatkan dan mencapai hasil akhir yang baik serta sesuai dengan
harapan dan tujuan dalam penyusunan proposal ini, maka perlu adanya metode-
1. Pengamatan (Observasi)
Yakni penelitian yang dilakukan dengan cara mengunjungi langsung tempat
mengetahui tentang objek yang sedang diteliti pedagang ayam broiler di Desa
yang akurat.
F. Konsep Oprasional
Konsep oprasional mencangkup definisi yang digunakan untuk
sebagai berikut :
20
hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Berdasarkan ukuran hewan ternak, bidang peternakan dapat dibagi atas dua
golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang
kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, kelinci dan lain-
lain.
2. Distributor adalah seseorang yang memasarkan suatu produk
memperoleh keuntungan.
4. Konsumen adalah setiap orang yang menggunakan barang dan/atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat baik berupa pakaian ataupun makanan. Hal tersebut
matematis.
1. Analisis Deskriptif
menurut Punaji Setyosari 2010, ia menjelaskan bahwa penelitian deskriptif
keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan
keadaan saluran pemasaran dan penjualan ayam broiler secara nyata dan
menguraikan aktifitas pedagang ayam broiler. Serta faktor apa saja yang dapat
2. Analisis Matematis
Analisis matematis merupakan cabang ilmu matematika yang mencakup
teori turunan, integral, ukuran, limit, deret, dan fungsi analisis (Edwin Hewitt And
Karl Stromberg, 1965) Pada penyusunan proposal penelitian ini analisis matematis
DAFTAR PUSTAKA
Alfarisi, D. A. 2009. Analisa Struktur dan Kinerja Industri Pulp dan Kertas Indonesia.
Jurnal Persaingan Usaha, 1: 66-68.
Edwin Hewitt and Karl Stromberg, "Real and Abstract Analysis", Springer-Verlag,
1965
Limbong dan Sitorus (1987) dalam Firdaus, Arif Maulana. 2004. Analisis
Efisiensi Pemasaran Ubi Jalar Cilembu (Kasus di Desa Cilembu,
Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumendang, Provinsi Jawa Barat).
[Skripsi}. Bogor.
R. Annisa (2014) Analisis Pola Saluran Pemasaran Dan Marjin Serta Efisiensi
Pemasaran Ayam Broiler Pada Sistem Kemitraan
Di Kabupaten Grobogan : Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas
Diponegoro, Semarang.
Setiawan, Yahya. 2015. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Brand Image
Terhadap Loyalitas di Hotel Syariah Arini Solo”. Skripsi. Surakarta:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sirajuddin . 2010. Analisis Pendapatan Peternak Ayam Ras Pedaging dengan
Sistem Kemitraan Berbeda di Kecamatan Tellusiattinge Kabupaten Bone
Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan: Universitas Hasanuddin
Makassar.