OLEH :
Asrul
BIA214115
PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN
KOLAKA
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
Laporan praktikum sambung pucuk kakao adapun tujuan disusunnya laporan ini
adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah perkebunan utama
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras saya semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya ucapkan terima
laporan ini.
Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu,saya selaku penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan saran
yang membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. saya berharap
penyusun
i
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................i
2.2 Penyambungan.......................................................................................6
BAB V PENUTUP................................................................................................12
5.1 Kesimpulan..........................................................................................12
5.2 Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
LAMPIRAN ........................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
setek atau kultur jaringan. Perbanyakan vegetatif yang sering dilakukan adalah
dilakukan dengan menempelkan mata kayu pada batang kayu bawah yang telah
disayat kulit kayunya dengan urutaan tertentu, diikat, dan dipelihara sampai
yang sesuai dengan enteres yang digunakan.Jika entres berasal dari cabang
suatu bagian tanaman, seperti cabang, tunas atau akar pada tanaman yang lain.
Melainkan sudah merupakan suatu seni yang sudah lama dikenal dan banyak
seni grafting ini telah digemari sejak dua abad yang lalu, yaitu sekitar abad ke-15
dia menggambarkan betapa pelik dan banyaknya ragam dari seni grafting ini.
Disamping itu Thouin dalam Wudianto (2002) mengatakan bahwa ada 119
bentuk grafting.
1
Dari sekian banyak grafting ini digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
1. Bud-grafting atau budding, yang kita kenal dengan istilah okulasi, Scion
grafting, lebih populer dengan grafting saja, yaitu sambung pucuk atau enten.
sehingga batang atas dan batang bawah masih berhubungan dengan akarnya
(sepotong cabang dengan dua atau tiga tunas vegetatif) dengan batang bawah
Batang bawah sering juga disebut stock atau root stock atau bahasa
belandanya onder stam. Ciri dari batang ini adalah batang masih dilengkapi
dengan akar, sedangkan batang atas yang disambungkan sering disebut entris
atau scion. Batang atas dapat berupa potongan batang atau bisa juga cabang
perantara (Inter-Stock).
Bibit sambungan tanaman kakao terdiri dari beberapa macam, yaitu : bibit
sambung pada ( umur batang bawah 14-21 hari ), bibit sambung remaja tipe
bendera dan tipe tongkat ( umur batang bawah 60 hari), serta bibit sambung
dewasa ( umur batang bawah 4 bulan). Bibit sambung muda tanaman kakao
memiliki salah satu keunggulan yaitu bibit dapat disambung lebih dini, sehingga
bibit tanaman kakao tersebut cepat beradaptasi dan cepat pindah ke areal tanam.
2
a) Batang bawah berumur 14-21 hari kotiledonya belum lepas, dan daun
b) batang atas (entres) berasal dari cabang plagiotrip tanaman kakao unggul yang
dengan diameter batang bawah, dan memiliki dua lembar daun yang dipotong
setengah,
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kakao
coklat yang berasal dari hutan-hutan tropis Amerika Tengah dan bagian utara
Amerika Selatan. Secara umum tanaman kakao dikelompokkan menjadi tiga jenis
yaitu Forastero, Criollo, dan Trinitario yang merupakan hasil persilangan antara
Tanaman ini mulai masuk dan diperkenalkan ke Indonesia oleh bangsa Spanyol
Di Jawa kakao mulai ditanam pada tahun 1880 di perkebunan Djati Runggo,
sehingga kemudian dikenal dengan klom DR yang merupakan kakao mulia, dan
hingga kini masih tetap ditanam (Prawoto 2008). Selanjutnya dihasilkan klon-klon
Indonesia, baik klon-klon yang tergolong mulia maupun lindak. Saat ini lahan
dan Ghana.
tunggal dengan tangkai panjang yang menempel pada batang (cauliflor), berwarna
4
dengan warna yang bervariasi sesuai varietasnya. (Dalam klasifikasi tanaman
stimulan ringan. Biji kakao merupakan bahan dasar pembuatan coklat yang 10
diolah menjadi berbagai jenis makanan maupun minuman yang banyak digemari.
Indonesia merupakan salah satu produsen kakao terbesar di Asia Tenggara, dan
Kakao merupakan tanaman yang cocok ditanam di daerah tropis dengan suhu
optimal 27 o C dan kelembaban yang cukup tinggi yaitu antara 80 – 90%. Akan
patogen P. palmivora (Wood dan Lass, 1989). Tanaman kakao dapat hidup di
daerah yang mempunyai kelembaban dan curah hujan rendah, tetapi peka terhadap
perubahan suhu dan kelembaban, sehingga tanaman ini dapat tumbuh dengan baik
di daerah yang memiliki iklim tetap. Selain itu, pohon kakao juga tidak tahan
patah. Angin yang kencang akan mudah merusak pertanaman kakao, mematahkan
batang dan merusak buahnya. Untuk menghindari hal ini, biasanya pertanaman
kakao dilindungi oleh tanaman pelindung sehingga dapat terhindar dari kerusakan.
Di antara tiga jenis kakao, Criolo merupakan jenis kakao tertua yang mulai
ditanam oleh suku Maya sekitar 3000 tahun yang lalu di Amerika Tengah. Kakao
5
jenis ini menghasilkan bubuk coklat dengan kualitas terbaik, tetapi tidak tahan
2.2 Penyambungan
okulasi diantaranya adalah tanaman mempunyai perakaran yang kuat dan tahan
penyakit ataupun hama, tahan kekeringan ataupun kelebihan air serta memperoleh
beberapa faktor, antara lain hubungan spesies antara batang atas dan batang
samping batang bawah. Caranya sebagai berikut: pada batang bawah jeruk dibuat
irisan belah dengan mengupas bagian kulit. Irisan kulit batang bawah dibiarkan
atau tidak dipotong. Batang atas dibuat irisan meruncing pada kedua sisinya. Sisi
irisan yang menempel pada batang bawah dibuat lebih panjangSedangkan salah
satu kelemahannya adalah seringkali terjadi ketidak serasian antara batang antara
batang atas dan batang bawah menyatakan bahwa penampakan pertumbuhan suatu
varietas tanaman tidak terlepas dari interaksi genotipe dan lingkungan tumbuhnya.
6
Tujuan dari produksi tanaman budidaya adalah memaksimalkan laju
Genotipe dapat diubah melalui pemuliaan atau seleksi varietas sedang lingkungan
pucuk (batang atas) yang berasal dari suatu tanaman induk pada tanaman lain
batang bawah. Batang ataslah yang akan memberikan hasil sesuai dengan sifat
induk yang diinginkan. Batang bawah hanyalah sebagai tempat untuk tumbuh dan
mengambil makanan dari dalam tanah. Oleh sebab itu kriteria pemilihan batang
Dalam Teknik sambung pucuk bisa dilakukan pada semua tanaman buah-
buahan yang berbiji dan memiliki kambium. Sistem sambung celah atau pucuk
yang menggunakan batang bawah yang tua dan tinggi sambungan 1 m memiliki
tingkat keberhasilan yang tinggi dan lebih tahan dari serangan cendawan.
Tanaman yang mengalami proses penyambungan akan lebih baik jika ditaruh
bedengan yang diberi naungan. Naungan yang digunakan dapat berupa daun
kelapa yang hanya mampu menerima 25-35%. Tanaman yang sedang mengalami
kelembapan media tanamnya. Jika tanaman atas kering atau busuk, maka proses
7
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Lokasi
Waktu
Alat Bahan
Gunting Entris
Tali rapia
1. Menyediakan batang kakao yang akan digunakan sebagai batang bawah (stock)
dan batang atas (entres) serta alat-alat yang diperlukan.
2. Memilih batang atas sebesar batang bawah dan membuat perlakuan sebagai
berikut :
8
a) Memotong cabang batang atas (entrees) dengan menyisahkan 1 cm dari
batang dengan jumlah total tiga cabang.
b) Potong batang bawah 40–50 cm dari permukaan tanah, lalu belah bagian
atasnya sedalam 3 cm.
c) Buat sayatan berbentuk huruf V pada dua sisi pangkal batang atas (entres)
sepanjang 3 cm.
d) Menyisipkan batang atas (entres) ke dalam celah batang bawah (stock).
e) Membuat sambungan dengan dengan mengikat menggunakan tali atau plastik
es mulai dari bawah ke atas.
f) Mengkerudungi bidang sambungan dengan kantong plastik es, dan kemudian
mengikat pada batang bawah.
g) meletakkan di tempat yang teduh sekitar 2-3 minggu.
h) Sambungan yang tumbuh akan muncul daun atau tunas baru.
9
BAB IV
PEMBAHASAN
dengan dua atau tiga tunas vegetatif) dengan batang bawah yang sehingga
Batang bawah sering juga disebut stock atau root stock atau bahasa
belandanyaonder stam. Ciri dari batang ini adalah batang masih dilengkapi
dengan akar, sedangkan batang atas yang disambungkan sering disebut entris
atau scion. Batang atas dapat berupa potongan batang atau bisa juga cabang
perantara (Inter-Stock).
Dalam praktek sambung pucuk grafting ini dilakukan pada tanaman kakao,
penyembungan pucuk ini tidaklah mudah karena harus memerlukan ketelitan dan
perlakuan yang khusus agar tanaman yang disambung dapat menyatu dengan
baik.Pada penyambungan yang pertama kali yaitu 2 pohon saya lakukan gagal,
yang ketiga ini dapat dikatakan berhasil karena yang saya tanam tumbuh
10
keduanya, dan tunas airnya mulai tumbuh, tetapi selang beberapa hari mati satu
batang.
Sambung pucuk yang dikatakan berhasil atau hidup yaitu tunas atas dan
bawahnya menyatatu dengan sempurna kemudian jika plastik yang diikan pada
batang sebagai penyatu antara batang bawah dan batang atas dilepas tanaman
11
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
ketekunan, ketelitian dan perlakuan yang khusus. Sambung pucuk juga tidk
1. Keuntungan
tanaman kehutanan).
2. Kerugian
Bagi tanaman kehutanan, kemungkinan jika pohon sudah besar gampang patah
jika ditiup angin kencang dan tingkat keberhasilannya rendah jika tidak cocok
12
DAFTAR PUSTAKA
Subiantoro, Rijadi dan Hartono, Joko SS, 2013. Pengolaan Tanaman Kakao.
Bandar Lampung
http://marwanard.blogspot.com/2011/11/petunjuk-teknis-sambung-pucuk-
tanaman.html
Sambung
13
LAMPIRAN
14