Anda di halaman 1dari 2

Definisi pendidikan termaktub dalam undang-undang sistem pendidikan nasional

nomor 20 tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Pendidikan di Indonesia dilaksanakan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, hal ini
sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 alinea ke empat. Program
pendidikan sebagaimana yang dimaksud dilaksanakan secara berjenjang, yaitu pendidikan
dasar, menengah, atas dan tinggi. Setiap jenjang pendiikan tersebut memiliki tujuan
tersendiri. Di dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan pasal 26 disebutkan bahwa pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk
hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Peraturan pemerintah tersebut
menegaskan bahwa pendidikan dasar adalah pondasi atau dasar kecerdasan. Salah satu aktor
utama dalam mewujudkan kecerdasan manusia adalah guru, sehingga guru menjadi salah satu
faktor utama dalam menentukan keberhasilan siswa. Inilah yang dinyatakan oleh Sumayana
(2015).
Guru sebagai sutradara pembelajaran tidak hanya menyampaikan isi buku atau
referensi lain. akan tetapi, guru juga harus dapat merencanakan pembelajaran dengan baik
dari metode yang digunakan, pengelolaan kelas, pendekatan yang digunakan hingga media
pembelajaran dan alat peraga yang akan membantu jalannya pembelajaran yang tentunya
akan membuat anak senang, aktif atau dengan kata lain kelas menjadi hidup. Kustandi dan
Sucipto (2013, p. 5) mengatakan pembelajaran merupakan usaha sadar guru untuk membantu
siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Secara umum Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium”, yang
secara harfiah bearti ” perantara atau pengantar” sumber pesan dengan penerima pesan. Dan
sebagai sesuatu yang konkret (nyata) sehingga mudah dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai
dengan tingkat perkembangan siswa usia sekolah dasar yang masih berada pada masa
konkret. Untuk mewujudkan asas kekonkretan dalam pembelajaran di sekolah dasar
dibutuhkan adanya media pembelajaran yang tepat.
Salah satu faktor penunjang hebatnya kualitas pendidikan adalah media pembelajaran
yang ada di sekolah. Media pembelajaran sangat membantu dalam proses pembelajaran di
kelas . Hal ini dijelaskan oleh Arsyad (2014: 3) bahwa media pembelajaran adalah alat-alat
grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal. Sarana yang dapat mengkomunikasikan sebuah pesan bisa
menjadi suatu media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran
memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, sehingga pendidik wajib menggunakan
media pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran untuk menciptakan
pembelajaran yang optimal dan bermuara kepada peningkatan kualitas pendidikan.

Kustandi, C. dan Sutjipto. B. (2013). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor:
Ghalia Indonesia.

Sumayana, Y. (2015). PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA


PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG. Mimbar Sekolah
Dasar, 2(1), 90-98. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbar-sd.v2i1.1335.

Anda mungkin juga menyukai