SOSIAL DASAR
KEMISKINAN
BY AHMAD IRAWAN
(122013001)
Jika anda terlahir miskin, itu bukan salah anda. Jika anda meninggal
dalam keadaan miskin, itu SALAH ANDA. Robert T Kiyosaki
TABLE OF CONTENTS
Contents
ILMU SOSIAL DASAR
Penegertian Ilmu Sosial Dasar ____________________________________Error! Bookmark not defined.
Penduduk, Masyarakat dan, Kebudayaan ___________________________________________________________ 4
Individu, Keluarga dan, Masyarakat _______________________________________________________________ 14
Pelapisan Sosial dan Keamanan Derajat __________________________________________________________ 24
Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan________________________________________________ 31
Pertentangan-pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat ___________________________________ 33
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan, Kemiskinan __________________________________________________ 41
KEMISKINAN
Kemiskinan ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ....46
Konsep dan Indikator Kemiskinan ..... ..... ..... ..... ..... ..... ....47
Beberapa Model dalam Kasus Kemiskinan ..... ..... ..... ..... ..... ....51
Lingkaran Setan Kemiskinan ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ....57
Strategi Penanggulangan Kemiskinan ..... ..... ..... ..... ..... ..... ....58
Daftar Pustaka ..... ..... ..... ...... ..... ..... ..... ..... ..... ....64
i
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
a. Ilmu-ilmu Sosial
Sumber dari semua Ilmu Pengetahuan adalah philosophia (filsafat). Dari filsafat itu
kemudian lahirlah 3 cabang ilmu pengetahuan yaitu :
Social studies atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan
menengah. Dengan demikian, IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan (fusi)
dari sejumlah mata pelajaran sosial.
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah suatu program pelajaran baru yang berkembang di
Perguruan Tinggi. ISD adalah Ilmu-ilmu sosial dipergunakan dalam pendekatan,
sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah
sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Latar belakangnya siberikan ISD dimulai benyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada
sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan terutama sarjana
pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan yang
tengah berlangsung saat ini, berbau kolonial. Tenaga ahli yang dihasilakan oleh
1
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Kempampuan profesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang
bersangkutan, dan diharapkan memiliki pengetahuan serta ketrampilan yang tinggi
dalam bidang profesinya.
3. Ilmu Sosial Dasar Sebagai Komponen Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
2
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
b. Adanya beraneka ragam golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang
masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola pemikiran dan pola
tingkah laku sendiri.
a. Menurut umum bahwa segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah
masalah sosial.
b. Menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang
terwujud salam masyarakat yang berdasarkan atas studi mereka mempunyai sifat yang
dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara
keseluruhan.
Masalah-masalah sosial menurut Lesile (1974) adalah suatu kondisi yang mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang
tidak diinginkan dan yang karenanya dirasakan perlunya untuk diatasi dan diperbaiki.
3
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
1) Pendidikan
2) Kesehatan
Produk pertanian
produksi pangan akan terkait dengan penyediaan lahan dan irigasi teknis memadai,
disamping modal yang cukup.
4
c. Usaha Mengatasi Masalah Penduduk di Dunia
1) Penduduk distabilisasi/diseimbangkan
Kelebihan penduduk yang absolut, yaitu apabila suatu daerah dalam waktu
tertentu, telah tidak dapat memberikan kebutuhan hidup kepada manusia yang
berdomisili di wilayah tersebut.
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Kelebihan penduduk yang relatif, yaitu apabila suatu daerah dalam waktu
tertentu kebutuhan hidup yang aada sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan
kemajuan ekonomi dan perkembangan sosial.
6) Kebijaksanaan Kependudukan
b) Transmigrasi
c) Industrialisasi
d) Keluarga Berencana
e) Pendidikan Kependudukan
Teori Migrasi
lain disebut emigrasi, tetapi kalau masuk atau datang dari negara lain
adalah imigrasi.
6
Antar daerah ( dalam 1 negara ), untuk ini apabila terjadi antar pulau
Tetapi apabila perpindahan tersebut hanya antar daerah kota yang agak
berdekatan dan hanya untuk beberapa hari karena suatu sebab seperti
berdagang, disebut Mobilisasi.
3. Perkembangan Kebudayaan
Ditinjau dari sudut Bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta
“Budhayah” yakni bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Jadi
kebudayaan adalah hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
E.B. Tayor dalam bukunya “Primitive Culture” merumuskan definisi secara sistematis
dan ilmmiah tentang kebudayaan sebagai berikut : “Kebudayaan adalah komplikasi
( jalinan ) dalam keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, keagamaan, hukum, adat istiadat serta lain-lain kenyataan dan kebiasaan-
kebiasaan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat.” (Culture is that
complex whole and other capability acquired by man as a member of society ).
Kebudayaan material adalah : hasil cipta, karsa yang berwujud benda-benda atau
barang-barang atau alat-alat pengolahan alam. Kebudayaan non material adalah : hasil
cipta, karsa yang bewujud kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat, kesusilaan, ilmu
pengetahuan, keyakinan, keagamaan, dan sebagainya.
Dipandang dari sudut antropologi, manusia dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu :
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Manusia sebagai makhluk biologi. Manusia dipelajari dalam ilmu biologi dan anatomi.
budaya, yang menyelidiki seluruh cara hidup manusia. Manusialah yang dapat
menghasilkan kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa adanya
manusia.
Kebudayaan tak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat dan eksistensi masyarakat
itu hanya dapat dimungkinkan oleh adanya kebudayaan.
Setiap kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah di dalam bertindak dan berfikir,
sehubungan dangan pengalaman-pengalaman yang fundamental, dan sebab itulah
kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.
Koentjaraningrat ( 1974 )merumuskan bahwa ada 3 wujud kebudayaan :
Sistem pengetahuan
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Bahasa
Kesenian
Cara (Usage)
Norma ini mempunyai kekuatan yang lemah karena penyimpangan terhadapnya tak
akan mengakibatkan hukuman yang berat, akan tetapi hanya sekedar celaan saja dari
individu yang dihubunginya.
Kebiasaan (folkways)
Norma ini mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar dari pada cara (usage),
karena kebiasaan ini dilakukan berulang-ulang yang menunjukkan bahwa banyak
orang yang menyukainya.
Menurut Mac Iver dan H.Page, tata kelakuan adalah kebiasaan-kebisaan yang ada
didalam masyarakat yang diterima sebagai nama-nama pengatur dalam masyarakat itu.
Anggota masyarakat yang melanggar adat kebiasaan akan menderita sanksi yang keras
yang kadang-kadang secara tidak langsung diperlakukan.
Pada umumnya dalam mempelajari institusi ada 3 macam yang dapat digunakan secara
sendiri atau bersama-sama dangan yang lain :
Yaitu analisis yang meliputi penyelidikan institusi dalam masyarakat yang berlainan.
Istilah Institution dan Institute Institute berarti badan organisasi yang bertujuan
memenuhi suatu kebutuhan dalam berbagai lapangan kehidupan masyarakat.
Institution
institutions).
11
institutions).
institutions).
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
c) Institusionalisasi (palembagaan)
12
13
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
a. Pengertian Individu
“Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Jadi,
merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peraanan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spedifik dirinya yang memiliki 3 aspek yang melekat pada
dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek sosial-
kebersamaan.
b. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju
Proses Asosiasi, yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi
tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empiri luar melaluin panca
indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenai
keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
Konsepsi aliran Sosiologi, yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang
a) Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu
itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Pendirian ini menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat
menentukan pertumbuhan individu.
Masa Vital, pada masa ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk
menemukan beberapa hal dalam dunianya. Masanya yaitu dari 0,0 – 2,0 tahun.
Masa Estetik, sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. Masanya yaitu 2,0 -
Masanya yaitu 14,0 – 21,0 tahun. Masa ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
Masa Pro Remaja, masa ini hanya untuk menunjukkan 1 masa yang mengikuti
15
masa pueral yang berlangsung secara singkat, masa ini di tandai oleh sifat-sifat
negatif.
Masa Remaja, dalam masa ini untuk pertama kalinya remaja sadar akan
Masa Usia Mahasiswa, pada masa ini mahasiswa termasuk kelompok khusus
2. Fungsi-fungsi Keluarga
Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu
kelompok kecil dalam masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, bahwa keluarga mempunyai
fungsi yang tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja.
Fungsi Biologis
Fungsi Pemeliharaan
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Fungsi Ekonomi
Fungsi Keagamaan
Fungsi Sosial
Dalam buku ISD karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara bahwa fungsi-fungsi keluarga
adalah :
Pembentukan kepribadian
16
a) Pengertian Individu
“Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Jadi,
merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
b) Pengertian Keluarga
dan wanita.
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu
gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
c) Pengertian Masyarakat
Menurut Drs. JBAF Mayor, masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan
sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva- kolektiva serta kelompok dari tiap-
tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sub kelompok.
17
Menurut Prof. M.M Djojodiguno, masyarakat adalah suatu kebulatan dari pada
Masyarakat Sederhana
Masyarakat Maju
Kelompok Primer
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Kelompok Sekunder
MasyarakatIndustri
a. Makna Individu
Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-
pisahkan antar kesatuan jiwa dan raganya. Para psikologi modern menegaskan bahwa
manusia itu merupakan satu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan,
sebagai kasatuan.
b. Makna Keluarga
18
Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting didalam masyarakat. Jadi
keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini mempunyai
sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satauan masyarakat manusia.
c. Makna Masyarakat
R. Linton, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup
dan bekerja sama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir
tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
J.L Gillin dan J.P Gillin, masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan
S.R Steinmetz, masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi
Hasan Shdily, masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia,
dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh
kebatinan satu sama lain.
Linton, masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah cukup lama
19
20
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
a. Masalah-masalah Kepemudaan
Problema yang dialami pemuda disebabkan karena sebagai akibat dari proses
pendewasaan seseorang, penyesuaian dirinya dengan situasi yang baru timbullah
harapan setiap pemuda akan mempunyai masa depan yang lebih baik daripada orang
tuanya.
b. Hakikat Kepemudaan
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang
dinamakan “moratorium”, yaitu merupakan masa persiapan yang diadakan masyarakat
untuk memungkinkan pemuda-pemuda yang bersangkutan dalam jangka waktu
tertentu mengalami perubahan, dengan sekalian kesalahan yang mereka buat dalam
mengalami perubahan itu ( Harsja W. Bachtiar, 1982 : 11 ).
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
b) Sosial Budaya
c) Sosial Ekonomi
d) Sosial Politik
Sebagai satu bangsa yang manetapkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan
negara Indonasia, maka pendidikan nasional yang dibutuhkan adalah pendidikan
dengan dasar dan tujuan menurut Pancasila. Dalam implementasinya, pendidian
tersebut diarahkan menjadi pendidikan pembangunan, satu pendidikan yang akan
membina ketahanan hidup bangsa, baik secara fisik maupun secara ideologis dan
mental. Melalui pendidikan itu diharapkan bangsa Indonesia akan mampu
membebaskan diri dari belenggu kemiskinan dan keterbelakangan, melalui suatu
alternatif pembangunan yang lebih baik, serta menghargai kemajuan yang antara lain
bercirikan perubahan yang berkesinambungan. Faktor yang penting dalam
pembangunan :
Pendidikan Formal
Pendidikan Nonformal
Pendidikan Informal
Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri
1) Asas Edukatif
3) Asas Swakarsa
A. Hukum
Utrecht
B. Sumber-sumber Hukum
a. Undang-undang (Statute )
Ialah suatu peraturan nevgara yang mempunyai kekuasaan hukum yang mengikat,
diadakan dan dipelihara oleh penguasa negara.
b. Kebiasaan (Costum )
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Ialah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama
dan diterima oleh masyarakat.
Ialah keputusan hakim terdahulu yang sering dijadikan dasar keputusan hakim
kemudian mengenai masalah yang sama.
d. Traktat ( Treaty )
Ialah perjanjian antara 2 orang atau lebih mengenai sesuatu hal, sehinggaa masing-
masing pihak yang bersangkutan terikat dengan isi perjanjian tersebut.
Ialah pendapat para sarjana yang sering dikutip para hakim dalam menyelesaikan
suatu masalah.
C. Pembagian Hukum
25
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Hukum Undang-undang
Hukum Formal (Hukum Acara)
Negara)
Hukum Asing
Hukum Gereja
Hukum Positif
e. Menurut “cara
mempertahankannya” :
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Untuk menganalisa lebih jauh apa sebenarnya hukum, makna, peran dan dampaknya
dalam proses interaksi dalam masyarakat, perlu dipelajari 10 aspek penganalisa, yaitu :
3. Hukum tetap mengabdikan diri untuk menjamin kegiatan masa sistem dan bentuk
pemerintahan.
7. Jangan apriori bahwa hukum adat lebih baik dari hukum tertulis.
10. Jangan menganggap sama aspek terjang penegak hukum dengan hukum.
B. Negara
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur
hubungan manusia dalam masyarakat.
1. Sifat-sifat Negara
2. Bentuk Negara
27
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Dalam teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting adalah : Negara
Kesatuan dan Negara Serikat.
a. Negara Kesatuan (Unitarisme) Adalah negara yang merdeka dan berdaulat, dimana
kekuasaan untuk mengurus seluruh pemerintahan dalam negara itu berada pada Pusat.
b. Negara Serikat Adalah negara yang terjadi dari penggabungan beberapa negara yang
semula berdiri sendiri sebagai negara yang merdeka, berdaulat ke dalam suatu ikatan
kerjasama yang efektif untuk melaksanakan urusan secar bersama.
c. Unsur-unsur Negara
28
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
5. Mempunyai kedaulatan
29
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Hukum dapat diberi berbagai arti, tergantung dari siapa atau warga masyarakat mana
yang mengartikannya. Dalam menilai hubungan antara hukum dan negara dalam
masyarakat ada tiga pendapat, yaitu :
Warga negara dapat diumpamakan sebagai anggota dari suatu organisasi yang
bernama
negara. Untuk menentukan kewarganegaraan seseorang ada dua asas, yaitu asas
tempat
pelaksanaanya. Di dalam suatu negara, maka warga negara memiliki hak-hak dan
kewajiban-kewajiban tertentu, baik yang dirumuskan dalam konstitusi (UUD) mauoun
yang tidak.
Kemerdekaan kebangsaan Indonesia disusun dalam suatu UUD Negara Indonesia. UUD
1945 mengikat pemerintah lembaga negara, lembaga masyarakat, WNI, penduduk
yang berada di wilayah negara Republik Indonesia. UUD 1945 merupakan sumber
hukum dari peraturan perundangan lainnya. Jadi dalam tata tingkatan norma yang
berlaku, merupakan hukum yang menempati kedudukan tertinggi.
30
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
a. Pengertian
Terjadinya pelapisan sosial ini terjadi antara lain oleh karena sendirinya dan karena
kesengajaan.
Menurut sifatnya, maka sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi
sistem pelapisan masyarakat yang tertutup dan sistem terbuka
a. Masyarakat terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower class).
31
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
b. Masyarakat yang terdiri dari tiga kelas ialah kelas atas, kelas menengah (middle
class) dan kelas bawah.
c. Sementara itu ada pula sering kita dengar : kelas atas, kelas menengah, kelas
menengah bawah (lower middle class) dan kelas bawah.
2. KESAMAAN DERAJAT
Siafat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah
timbal balik, artinya orang seorang itu sebagai anggota masyarakat, mempunyai hak
dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.
Kesamaan derajat ini dijamin oleh Undang-undang, yaitu dalam kesamaan derajat yang
terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak ini
yang kemudian dikenal dengan Hak Asasi Manusia.
a. Elite
Dalam pengertian yang umum elite itu menunjuk sekelompok orang yang dalam
masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti yang khusus dapat diartikan
sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu.
Dalam hal ini kita dapat membedakan elite pemegang strategi secara garis besar
sebagai berikut :
b. Massa
32
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
4. PEMBAGIAN PENDAPATAN
a. Komponen Pendapatan
Pada dasarnya dalam kehidupan ekonomi itu, hanya ada dua kelompok, yaitu rumah
tangga produsen dan rumah tangga konsumen.
b. Penghitungan Pendapatan
Apabila diteliti lebih lanjut, masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi pendapatan, misalnya upah atau sewa tanah, bunga modal, laba
perusahaan dan lain sebagainya.
32
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
a. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah lama hidup dan bekerjasama,
sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu
kesatuan sosial dalam batas-batas tertentu.
b. Masyarakat Perkotaan
Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung
2. Masyarakat Pedesaan
a. Pengertian Desa/Pedesaan
Yang dimaksud masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama
dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang
hampir sama (heterogen) di suatu wilayah atau daerah tertentu dengan mata pencarian
dari sektor pertanian (agraris).
33
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan
antar desa dan kota. Ciri tersebut antara lain :
b) Lingkungan hidup;
c) Mata pencaharian;
f) Solidaritas sosial.
Meski tidak ada ukuran pasti, kota emiliki penduduk yang lebih banyak dibanding
penduduk desa. Lingkungan hidup pun berbeda, di desa lingkungan hidupnya terasa
lebih dekat dengan alam bebas dari pada di kota yang penuh dengan polusi dan
kemacetan. Perbedaaan yang paling menonjol adalah pada mata pencaharian.
Kehidupan utama pedesaan berada pada ekonomi primer yaitu agraris, sedangkan di
kota mengolah bahan-bahan mentah dari desa untuk dirubah menjadi barng setengah
jadi atau barang jadi.
34
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
4. Urbanisasi
a. Arti Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b. Sebab-sebab Urbanisasi
Pada dasarnya ada tiga hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi, yaitu :
c. Akibat Urbanisasi
Salah satu bentuk yang paling nyata dari hubungan antar desa dan kota adalah proses
urbanisasi. Akibat dari urbanisasi antara lain adalah :
pekerjaan tetap).
perumahan.
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Urbanisasi juga mempunyai pengaruh terhadap masyarakat pedesaan, antara lain :35
pedesaan.
Tidak adanya kesesuaian norma sosial antara desa dan kota yang
36
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Oleh karena idividu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama
persis di dalam aspek-aspek pribadinya. Perbedaan itu secara garis besar disebabkan
oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan dan lingkungan sosial. Perbedaan-perbedaan
kepentinngan itu antara lain :
Prasangka dan diskriminasi adalah dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan
tersebut dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan bahkan integrasi
masyarakat.
37
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Prasangka mempunyai dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya sejak dari kecil.
Melalui proses belajar dan semakin besarnya manusia, membuat sikap cenderung
untuk membeda-bedakan.
e. Ethnosentrisme
Setiap suku bangsa atau ras tertentu memiliki ciri khas kebudayaan, yang sekaligus
menjadi kebanggaan mereka. Suku bangsa dan ras tersebut dalam kehidupan sehari-
38
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
sehari bertingkah laku sejalan dengan norma-norma dan nilai yang terkandung serta
tersirat dalam kebudayaan tersebut.
Ethnosentrisme nampaknya merupakan gejala sosial yang universal dan sikap yang
demikian biasanya dilakukan secara tidak sadar. Dengan demikian ethnosentrisme
merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai
kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaan sendiri.
Konflik (pertentangan) mengandunng suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas
daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikan sebagai pertentangan
yang kasar dan perang. Dasar konflik pun berbeda-beda. Dalam hal ini terdapat tiga
elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik, yaitu:
tersebut.
Pertentangn sosial dapat terjadi di masyarakat sebagai adanya interaksi sosial. Masalah
itu lebih menonjol lagi di masyarakat yang bersifat majemuk seperti di Indonesia.
Setiap orang atau kelompok dalam menghadapi masalah sosial selalu melihat dari
sistem nilai yang berlaku pada kelompoknya. Kesadaran akan pengertian adanya
perbedaan kebudayaan sistem nilai, perbedaan sistem agama yang ada di Indonesia
adalah sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pada dasarnya problema yang dihadapi
oleh negara Indonesia meliputi :
1) Problema Pemerintah
a. Elimintion yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik.
b. Subjugation atau Domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan
terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mentaatinya.
b. Integrasi
Penduduk Indonesia yang menempati wilayah yang luas ini bukan hanya terlihat oleh
satu sistem kebudayaan, tetapi banyak sistem kebudayaan.
c. Integrasi Sosial
Integrasi sosial atau bisa juga disebut integrasi masyarakat ini bermakna terwujudnya
solidaritas sosial, rasa kebersamaan antar hubungan masyarakat secara harmonis
dalam kerjasama kelompok yang mempunyai sifat, sikap dan watak yang berbeda.
5. Integrasi Nasional
Integrasi nasional bermakna solidaritas sosial dan kerjasama antar kelompok sosial
yang harmonis tersebut, diarahkan demi keharmonisan dan persatuan kesatuan
nasional. Integrasi nasional ini merupakan masalah yang dialami oleh semua negara
yang ada di dunia, yang berbeda hanyalah bentuk permasalahan yang dihadapinya.
40
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Secara umum terdapat tiga masalah besar yang harus dikaji secara serius untuk
mencapai perwujudan integrasi sosial nasional, yaitu :
1. Pembauran bangsa;
3. Perubahan nilai-nilai.
41
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
a. Sistem Ekonomi Kapitalisme. Sistem ini mempunyai konsep yang jelas tentang
hakikat manusia. Pada sistem ekonommi kapitalisme asumsi dasarnya adalah manusia
mengejar
kepentingan pribadinya.
b. Sistem Ekonomi Sosialisme. Dalam sistem ini juga mempunyai konsep yang jelas
tentang hakikat manusia. Berdasarkan pandangan kaum sosialis hakikat manusia
adalah hakikat manusia umum. Yaitu manusia sosial yang hidup secara harmonis
dengan alam dan manusia lainnya.
Berbicar tentang sistem ekonomi Indonesia, maka arah pembicaraan kita kepada
Undang-undang Dasar 1945, khususnya yang mengatur kegiatan ekonomi. Dalam UUD
1945 pasal yang berhubungan tentang kegiatan ekonomi adalah pasal 33 UUD 45,
merupakan pasal utama betumpunya sistem ekonomi Indonesia, dengan kelengkapan
pada pasal 23, pasal 27 ayat 2 dan pasal 34.
42
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
a. Produksi
1. Pengertian Produksi
Kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan barang dan jasa. Kegiatan untuk
menghasilkan barang dan jasa itu dinamakan produksi. Pada hakekatnya produksi
adalah kegiatan menciptakan kegunaan.
1. Ektratif yaitu memungut langsung dari alam, seperti perikanan laut, pertambangan.
dan peternakan)
3. Industri kegiatan industri antara lain kerajinan, perakitan dan perbaikan. Dimana
industri ini mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
4. Perdagangan ialah semua kegiatan jual beli. Adakalanya perdagangan hanya menjual
barang hasil produksi sendiri, misalnya Pertamina menjual minyak hasil produknya
sendiri ke agen-agen.
5. Jasa
Produksi jasa adalah kegiatan penyediaan sarana jasa, seperti transport, asuransi,
perhotelan, perbankan dan sebagainya.
3. Faktor-faktor Produksi
Faktor alam.
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Faktor modal.
Faktor keahlian.
b. Distribusi
Yang dimaksud dengan distribusi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk
menyakurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Jumlah barang dan jasa
yanng diterima konsumen sangat tergantung pada kebijaksanaan produsen. Sedangkan
pendistribusian jumlah barang dan jasanya sangat tergantung pada konsumen itu
sendiri. Hal ini dipengaruhi oleh daya beli dan kebutuhan konsumen.
c. Konsomsi
Setiap tindakan konsumsi harus dilakukan atas dasar prinsip ekonomi dan prioritas
kebutuhan. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan itu tidak terbatas, sedangkan
pendapatan/penerimaan sangat terbatas.
1. Kemakmuran
44
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
atau dikuasai untuk memelihara dan menikmati hidupnya. Makin jumlahnya dan makin
tinggi nilainya maka makin tinggi taraf kemakmuran hidupnya.
Pandangan pun berbeda di daerah pedesaan, kemakmuran bagi mereka adalah suatu
kebahagiaan. Kebahagiaan itu sendiri adalah suatu keadaan dimana keinginan
seseorang seimbang dengan keadaan material atau sosial yang dimilikinya.
2. Kemiskinan
Salah satu masalah yang dihadapi manusia ialah kemiskinan. Dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat, kemiskinan adalah sesuatu yang nyata adanya, bagi bagi mereka
yang tergolong miskin, mereka sendiri merasakan dan menjalani kehidupan dalam
kemiskinan tersebut. Selanjutnya, kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Suparlan (1981)
menyatakan kemiskinan adalah sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah.
C. Ilmu Pengetahuan
1. Pengertian Teknologi
Teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh
karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efesiensi tenaga
kerja menurut keragaman kemampuan. Macam-macam Teknologi Ada tiga macam
teknologi yang sering dikemukakan para ahli, yaitu:
Teknologi modern
Teknologi madya
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Teknologi tradisional
2. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problem yang muncul dalam
kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di negara-negara yang sedang
45
berkembang.
46
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
b. Malas bekerja.
e. Keterbatasan modal
f. Beban keluarga
Salah satu unsur terpenting dalam pertumbuhan ekonomi adalah kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi mangakibatkan perubahan dalam struktur produksi maupun
dalam komposisi tenaga kerja yang digunakan. Bagi yang memiliki ketrampilan teknis
tinggi dengan majunya teknologi akan selalu terbuka kesempatan kerja. Tetapi bagi
mereka yang tidak memilikinya akan tergeser atau kehilangan pekerjaan.
47
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
A. Kemiskinan
Sebelum masa krisis pada tahun 1997, Indonesia menjadi salah satu model
pembangunan yang diakui karena berhasil menurunkan angka kemiskinan secara
signifikan. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dari BPS,
dalam kurun waktu 1976-1996 jumlah penduduk miskin di Indonesia menurun dari
54,2 juta jiwa atau sekitar 40% dari total penduduk menjadi 22,5 juta jiwa atau
sekitar 11%. Keberhasilan menurunkan tingkat kemiskinan tersebut adalah hasil
dari pembangunan yang menyeluruh yang mencakup bidang pertanian, pendidikan,
kesehatan termasuk KB serta prasarana pendukungnya.
48
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 Jumlah penduduk miskin
(penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan di Indonesia pada Bulan Maret
2009 sebesar 32,53 juta (14,15 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin
pada Bulan Maret 2008 yang berjumlah 34,96 juta (15,42 persen), berarti jumlah
penduduk miskin turun sebesar 2,43 juta. Selama periode Maret 2008-Maret 2009,
penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 1,57 juta, sementara di daerah
perkotaan berkurang 0,86 juta orang. Peranan komoditi makanan terhadap Garis
Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan
(perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Bulan Maret 2009,
sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 73,57
persen. Pada periode Maret 2008-Maret 2009, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. Ini
mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin
mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga
semakin menyempit. Sedangkan Indeks Kedalaman Kemiskinan tercatat 2.50 dan
Indeks Keparahan Kemiskinan tercatat 0.68.
49
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Menurut Bank Dunia (2003), penyebab dasar kemiskinan adalah: (1) kegagalan
kepemilikan terutama tanah dan modal; (2) terbatasnya ketersediaan bahan
kebutuhan dasar, sarana dan prasarana; (3) kebijakan pembangunan yang bias
perkotaan dan bias sektor; (4) adanya perbedaan kesempatan di antara anggota
masyarakat dan sistem yang kurang mendukung; (5) adanya perbedaan sumber
daya manusia dan perbedaan antara sektor ekonomi (ekonomi tradisional versus
ekonomi modern); (6) rendahnya produktivitas dan tingkat pembentukan modal
dalam masyarakat; (7) budaya hidup yang dikaitkan dengan kemampuan seseorang
mengelola sumber daya alam dan lingkunganya; (8) tidak adanya tata pemerintahan
yang bersih dan baik (good governance); (9) pengelolaan sumber daya alam yang
berlebihan dan tidak berwawasan lingkungan. Indikator utama kemiskinan menurut
Bank Dunia adalah kepemilikan tanah dan modal yang terbatas, terbatasnya sarana
dan prasarana yang dibutuhkan, pembangunan yang bias kota, perbedaan
kesempatan di antara anggota masyarakat, perbedaan sumber daya manusia dan
50
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Sementara itu jika dilihat dari penyebabnya, kemiskinan terdiri dari: (1) Kemiskinan
natural, (2) Kemiskinan kultural, dan (3) Kemiskinan struktural (Sumodiningrat,
1998). Kemiskinan kultural merupakan suatu kondisi kemiskinan yang terjadi
karena dari awalnya memang miskin. Kelompok masyarakat tersebut menjadi
miskin karena tidak memiliki sumberdaya yang memadai baik sumberdaya alam,
sumberdaya manusia maupunsumberdaya pembangunan, atau kalaupun mereka
ikut serta dalam pembangunan, mereka hanya mendapat imbalan pendapatan yang
rendah. kemiskinan natural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor
alamiah seperti karena cacat, sakit, usia lanjut atau karena bencana alam. Kondisi
kemiskinan seperti ini menurut Kartasasmita (1996) disebut sebagai “Persisten
Poverty” yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun temurun.
Daerah seperti ini pada umumnya merupakan daerah yang kritis sumberdaya
alamnya atau daerah yang terisolir. Kemiskinan kultural merupakan suatu kondisi
51
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
kemiskinan yang terjadi karena kultur, budaya atau adapt istiadat yang dianut oleh
suatu kelompok masyarakat. Kemiskinan kultural mengacu pada sikap hidup
seseorang atau kelompok masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup, kebiasaan
hidup dan budaya di mana mereka merasa hidup berkecukupan dan tidak merasa
kekurangan. Kelompok masyarakat seperti ini tidak mudah untuk diajak
berpartisipasi dalam pembangunan, tidak mau berusaha untuk memperbaiki dan
merubah tingkat kehidupannya. Akibatnya tingkat pendapatan mereka rendah
menurut ukuran yang dipakai secara umum. Penyebab kemiskinan ini karena faktor
budaya seperti malas, tidak disiplin, boros dan lain-lainnya.
Pada awal tahun 1970-an, Sayogyo menggunakan tingkat konsumsi ekuivalen beras
per kapita sebagai indikator kemiskinan. Dia membedakan tingkat ekuivalen
konsumsi beras di daerah pedesaan dan perkotaan. Untuk daerah pedesaan, apabila
seseorang hanya mengkonsumsi ekuivalen beras kurang dari 240 kg per orang per
tahun, maka yang bersangkutan digolongkan sangat miskin, sedangkan untuk
daerah perkotaan ditentukan sebesar ekuivalen 360 kg beras per orang per tahun.
52
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Hampir sejalan dengan model konsumsi beras dari Sayogyo, Badan Pusat Statistik
(BPS) menghitung angka kemiskinan lewat tingkat konsumsi penduduk atas
kebutuhan dasar. Perbedaannya adalah bahwa BPS tidak menyetarakan kebutuhan-
kebutuhan dasar dengan jumlah beras. Dari sisi makanan, BPS menggunakan
indikator yang direkomendasikan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi tahun 1998
yaitu 2.100 kalori per orang per hari, sedangkan dari sisi kebutuhan non-makanan
tidak hanya terbatas pada sandang dan papan melainkan termasuk pendidikan dan
kesehatan. Inti dari model ini adalah membandingkan tingkat konsumsi penduduk
dengan "garis kemiskinan" (GK) yaitu jumlah rupiah untuk konsumsi per orang per
bulan. BPS pertama kali melaporkan penghitungan jumlah dan persentase
penduduk miskin pada tahun 1984. Pada saat itu, penghitungan jumlah dan
persentase penduduk miskin mencakup periode 1976-1981 dengan menggunakan
modul konsumsi Susenas (Survey Sosial Ekonomi Nasional).
Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) adalah survey konsumsi dan belanja
tingkat rumah tangga yang sebelumnya dimaksudkan untuk mencakup seluruh
provinsi di Indonesia agar dapat memberikan gambaran tingkat nasional. Namun
karena keterbatasan biaya dan tenaga, tahun 1963 dan 1967 Susenas hanya
mencakup Jawa. Untuk tahuntahun yang lain, termasuk tahun 1964/1965.
Tapi sejak tahun 1981, karena adanya tambahan beberapa topik (modul), Susenas
dibagi menjadi dua jenis, yaitu: (a) Susenas Kor yang dibuat setiap tahun dan (b)
Susenas Modul yang dibuat setiap tiga tahun. Susenas Kor menyajikan data yang
umum seperti sayur, sedangkan Susenas Modul menyajikan data yang rinci, misalnya
wortel 5. Konsumsi masyarakat masuk ke modul dan dibuat setiap tiga tahun. Oleh
karena itu setelah tahun 1980 data tingkat konsumsi tersedia pada tahun 1981,
1984, 1987,1990 dan 1993. Sampai dengan 1987, informasi mengenai jumlah dan
persentase penduduk miskin hanya disajikan untuk tingkat nasional. Baru pada
tahun 1990 dapat dilakukan pada tingkat provinsi, meskipun untuk beberapa
provinsi kecil dilakukan penggabungan. Selanjutnya sejak tahun 1993 informasi
mengenai jumlah dan persentase penduduk miskin sudah dapat disajikan sampai
tingkat provinsi secara keseluruhan. Sebelum tahun 1993, jumlah sampel Susenas
berubah dari waktu ke waktu. Empat Susenas yang pertama (1963, 1964/65, 1967,
53
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Pendataan Keluarga dilakukan oleh BKKBN setiap tahun sejak tahun 1994.
Pendataan keluarga dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dasar
kependudukan dan keluarga dalam rangka program pembangunan dan pengentasan
kemiskinan.
54
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
• Keluarga Sejahtera II
Tahapan Pra Sejahtera; Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu
indikator tahapan Keluarga Sejahtera I.
(1) Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih;
(3) Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai, dinding yang baik;
(5) Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi;
Adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi indikator Tahapan Keluarga Sejahtera
I (indikator 1 s/d 6) dan indikator berikut;
55
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
(7) Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing;
(8) Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/
telur;
(9) Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu pasang pakaian baru
dalam setahun;
(10) Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah;
(11) Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat, sehingga dapat
melaksanakan tugas/fungsi masing-masing;
(12) Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh
penghasilan;
(13) Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa baca tulisan latin;
(14) Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat/obat
kontrasepsi.
Adalah keluarga yang sudah memenuhi indikator Tahapan keluarga Sejahtera I dan
Indikator Keluarga Sejahtera II (Indikator 1 s/d 14) dan indikator berikut;
(16) Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang;
(20) Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil
untuk kegiatan sosial;
Pemerintah Indonesia lewat Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) turut mengembangkan model ini. HDR yang
pertama dibuat pada tahun 1996 untuk situasi tahun 1990 dan 1993. Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1993 telah menjadikan model ini sebagai model
pembangunan nasional yang disebut sebagai "Pembangunan Manusia Seutuhnya".
Laporan terakhir adalah laporan tahun 2004 yang menjelaskan keadaan pada tahun
1999 dan 2002.
HDR berisikan penjelasan tentang empat index yaitu Index Pembangunan Manusia
atau Human Development Index (HDI), Index Pembangunan Jender atau Gender
Development Index (GDI), Langkah Pemberdayaan Jender atau Gender
Empowerment Measure (GEM) dan Index Kemiskinan Manusia atau Human Poverty
Index (HPI).
Human Development Report (HDR) adalah satu konsep yang melihat pembangunan
secara lebih komprehensif, di mana pembangunan harus menjadikan kesejahteraan
57
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
• Pengetahuan
• Partisipasi politik
58
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
1. Kemiskinan Absolut
2. Kemiskinan Relatif
Kemiskinan ini tidak memiliki batas kemiskinan yang jelas. Sebagai analogi adalah
seseorang yang tinggal di kawasan elit, yang sebenarnya memiliki income yang
sudah cukup untuk memnuhi kebutuhan minimum, tetapi income-nya masih jauh
lebih rendah dari rata-rata income masyarakat sekitarnya. Orang atau keluarga
tersebut merasa dirinya masih miskin. Kemiskinan ini lebih banyak ditentukan oleh
lingkungannnya. Masalah-masalah kemiskinan tersebut di atas sebagai suatu
“lingkaran setan kemiskinan” yang meliputi enam unsur, yaitu : Keterbelakangan,
Kekurangan modal, Investasi rendah, Tabungan rendah, Pendapatan rendah,
Produksi rendah.
59
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
sistem ekonomi yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya usaha ekonomi
produktif bagi kelompok miskin. Sementara itu, kelembagaan masyarakat ditujukan
untuk memperkuat kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat yang tumbuh dan
berkembang. Di samping ke tiga kelembagaan tersebut kelembagaan Lembaga
Swadaya Masyarakat dapat difungsikan sebagai katalisator dan fasilitator dari
pelaksanaan pembangunan ekonomi rakyat. Strategi jangka pendek, antara lain
adalah: (1) identifikasi masalah kemiskinan; (2) mengkaji potensi yang dimiliki baik
SDA, SDM, teknologi, dan kelembagaan yang ada; (3) identifikasi kendala dan
permasalahan pokok dalam penanggulangan kemiskinan baik kendala teknis,
ekonomi, maupun sosial kelembagaan; (4) identifikasi kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan dari ketiga kelembagaan yang ada; (5) koordinasi dan
sinkronisasi program antardinas atau instansi pemerintah terkait baik secara
vertikal maupun secara horisontal; (6) konsistensi antara program/kegiatan dengan
alokasi anggaran; (7) pembagian peranantara ketiga kelembagaan; (8) menentukan
kelompok sasaran dan merumuskan perencanaan, pelaksanaan, dan melakukan
monev program pembangunan yang dilaksanakan secara partisipatif. Strategi
jangka panjang: (1) membentuk KPK di daerah yang mempertemukan ketiga
kelembagaan yang saling terkait; (2) melakukan kajian bersama tehadap masalah
kemiskinan yang terjadi di daerah dan kajian kebijakan penanggulangan
kemiskinan; dan (3) merumuskan, merencanakan, dan melaksanakan program
jangka panjang sehingga program tersebut berkelanjutan dan berhasil
memberdayakan kelompok masayarakat miskin menjadi kelompok masyarakat
yang maju, produktif, dan mandiri.
2. Program Keluarga Harapan (PKH), berupa bantuan khusus untuk Pendidikan dan
Kesehatan;
Khusus PKH , Pemerintah Indonesia mulai tahun 2007 telah melaksanakan Program
Keluarga Harapan (PKH). PKH dikenal sebagai bantuan tunai bersyarat. PKH bukan
merupakan kelanjutan program Subsidi Langsung Tunai yang diberikan dalam
rangka membantu rumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat
pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. PKH lebih dimaksudkan kepada
upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin.
Pelaksanaan di Indonesia diharapakan akan membantu penduduk termiskin, bagian
masyarakat yang paling membutuhkan uluran tangan dari siapapun juga.
Pelaksanaan PKH secara berkesinambungan setidaknya hingga tahun 2015 akan
mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDG,s). Setidaknya
terdapat 5 Komponen MDG’s yang secara tidak langsung akan terbantu oleh PKH
yaitu:
2. Pendidikan Dasar
63
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
3. Kesetaraan Gender
Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi dan
pertumbuhan ekonomi yang cepat. Dibanyak negara syarat utama bagi terciptanya
penurunan kemiskinan yang tetap adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi memang tidak cukup untuk mengentaskan kemiskinan tetapi biasanya
pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan, walaupun
begitu pertumbuhan ekonomi yang baguspun menjadi tidak akan berarti bagi
masyarakat miskin jika tidak diiringi dengan penurunan yang tajam dalam
pendistribusian atau pemerataannya.
63
ILMU SOSIAL DASAR DAN KEMISKINAN
Kebijakan dan program yang memihak orang miskin perlu difokuskan kepada sektor
ekonomi riil dan harus menggunakan pradigma keberpihakan kepada orang miskin.
Daftar Pustaka
www. Google.com
64