Anda di halaman 1dari 14

OLEH:

Kelompok 4
Ibrahim Saleh

(0611 3040 0345)

Isromiarti Koni Astuti

(0611 3040 0346)

Kelas : 5 KC

Dosen Pengajar :
Ir. Siti Chodijah, M.T.

JURUSAN D III TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2013
Pengendalian Mutu Produksi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Upaya dalam peningkatan mutu produksi memiliki 5 teknik dasar yang
merupakan bahan untuk membantu menganalisa permasalahan yang terjadi,
mengambil keputusan, membuat rencana/ perbaikan dari suatu produk yang
diproduksi atau yang dihasilkan.
Lima teknik dasar tersebut, ialah:
1.
2.
3.
4.
5.

Histogram
Diagram Pareto
Diagram Sebab-Akibat
Diagram Pencar
Bagan Pengendalian
Kelima teknik dasar ini dapat dibuat data-data statistik melalui suatu data

yang diambil dari hasil pemeriksaan terlebih dahulu dengan memakai lembar
periksa dari suatu produk yang diproduksi atau yang dihasilkan. Data-data
statistik inilah yang dapat dijadikan bahan untuk mengambil keputusan dalam
upaya meningkatkan mutu suatu produk.
Dalam makalah ini akan dibahas 1 dari 5 teknik dasar tersebut, yaitu
Diagram Sebab-Akibat.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah Diagram Sebab-Akibat ini ada beberapa masalah yang
akan dibahas, antara lain :
1. Apakah pengertian dari Diagram Sebab-Akibat ?
2. Bagaimana langkah-langkah pembuatan Diagram Sebab-Akibat ?
3. Apa hubungan antara Diagram Pareto dan Diagram Sebab-Akibat ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1

Tujuan

Pengendalian Mutu Produksi

Adapun hal yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah Diagram


Sebab-Akibat dan Diagram Pencar ini ialah sebagai berikut :
1. Menjelaskan kepada pembaca yang dimaksud dengan Diagram SebabAkibat.
2. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan Diagram Sebab-Akibat.
3. Menjelaskan kepada pembaca hubungan antara Diagram Pareto dan
Diagram Sebab-Akibat ?
1.3.2

Manfaat
Dalam pembuatan makalah Diagram Sebab-Akibat, penulis berharap

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca guna menambah pengetahuan mereka
dalam bahasan membuat dan menyajikan grafik khususunya Diagram SebabAkibat.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengendalian Mutu Produksi

2.1 Pengertian Diagram Sebab-Akibat


Diagram sebab akibat adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara
karakteristik mutu dan faktor. Diagram dipergunakan tidak hanya untuk
karakteristik mutu produk tapi juga untuk bidang lain.
Karena bentuknya, maka diagram sebab akibat ini disebut juga diagram
tulang ikan (fish bone diagram) dan dipakai untuk menemukan faktor-faktor yang
berpengaruh pada karakteristik kualitasnya.
Untuk membuat diagram sebab akibat ini, diperlukan adanya saran /
brainstorming yang merupakan teknik untuk mengumpulkan pendapat yang
kreatif secara diskusi bebas. Dalam diskusi bebas tersebut tak boleh ada kritik
terhadap pendapat orang lain, tak boleh melarang orang berbicara dan harus dapat
mengmbil mufakat dari adanya pendapat orang lain tersebut. Makin banyak
pendapat maka makin baik.
Untuk menentukan faktor yang berpengaruh, ada 5 faktor utama yang
perlu diperhatikan seperti yang terlihat pada gambar 1.
5 faktor utama tersebut adalah : manusia (man) mesin/alat, (machine)
material (bahan) metode (method) dan lingkungan (environment), atau lebih
dikenal dalam bahasa inggris istilah 4M-1E atau :4M-1L untuk kita.

Gambar 1. Diagram Sebab-Akibat


Diagram SebabAkibat menunjukkan hubungan antara:
AKIBAT

: kualitas.

Pengendalian Mutu Produksi

SEBAB

: faktor-faktor yang berpengaruh/ mengakibatkan sesuatu, pada


kulitas.

Dari sudut manajemen mungkin bermanfaat bila kita mencari variabel


bebas dari elemen-elemen manajemen. Proses manajemen yang mungkin dapat
menjadi penyebab adalah manusia, material, mesin, metode, modal uang, dan
marketing. Proses manajemen yang dapat menyebabkan terjadi masalah yang
mungkin

terletak

dalam

fungsi-fungsi

kepemimpinan,

perencanaan,

pengorganisasian, dan pengawasan. Adapun bidang manajemn yang mungkin


dapat didefinisikan sebagai penyebab timbulnya masalah, misalnya bidang-bidang
manjemen produksi, manajemen marketing, manajemen keuangan, manajemen
personalia, dan majemen kantor. Disamping variabel-variabel itu manajemen pun
mengidentifikasikan kemungkinan timbulnya variabel lingkukngan.

Gambar 2. Diagram Sebab dan Akibat


Setelah penyebab- penyebab yang paling mungkin ditandai, maka dapat
digunakan untuk mengarahkan kegiatan pengumpulan data ketika mencoba
membuktikan penyebab sebenarnya masalah tersebut.
Agar

dapat

menganalisis

gagasan

yang

dikemukakan

selama

brainstorming, biasanya bermanfaat mengelompokkan gagasan menjadi satu


dibawah judul-judul yang sesuai. Hal ini dapat membantu untuk menandai
penyebab-penyebab masalah yang penting. Diagram sebab dan akibat (juga
disebut diagram ishikawa, atau tulang ikan) seringkali digunakan pada tahap ini
karena memberikan suatu gambar visual yang jelas tentang masalah itu dan

Pengendalian Mutu Produksi

menunjukkan penyebab-penyebab potensial serta huungan-hubungan yang


mungkin timbul antara masing-masing penyebab.

2.2 Langkah-Langkah Pembuatan Diagram Sebab Akibat


1) Tentukan masalah/sesuatu yang akan diperbaiki/diamati dan diusahakan
adanya ukuran untuk masalah tersebut, sehingga dapat dibandingkan
hasil sebelum dan sesudah perbaikan dilakukan.
Gambarkan panah dengan kotak diujung kanannya dan tuliskan
masalah/ sesuatu yang akan diperbaiki itu, di dalam kotak.
Umpamanya:
Minuman
kopi tidak enak

Gambar 3. Masalah yang Akan Diperbaiki

2) Cari faktor-faktor utama apa yang berpengaruh atau mempunyai akibat


pada masalah tersebut.
Tuliskan dalam kotak-kotak yang telah dibuat di atas dan dibawah panah
yang ada, kemudian tarik panah dari kotak ke panah yang ada.

orang

Minuman

Cara
Membuat

Minuman
kopi tidak enak

Lingkungan

Tempat
peralatan

Bahan

Gambar 4. Faktor Utama yang Berpengaruh


3) Cari

lebih

lanjut

faktor-faktor

yang

lebih

terperinci

yang

berpengaruh/mempunyai akibat pada faktor utama tersebut.


Tuliskan faktor-faktor itu dikiri/kanan panah penghubung tadi dan buatlah
panah dibawah faktor bagian tadi, menuju garis penghubung.

Pengendalian Mutu Produksi

Gambar 5. Faktor Utama yang Lebih Rinci yang Berpengaruh


Dengan cara yang sama, faktor tambahan lainnya dapat dicari dan disusun
dan seterusnya, sehingga kiata menghasilkan diagram sebab-akibat yang
tambah lengkap faktor penyebabnya seperti dibawah ini.

Gambar 6. Faktor Utama Yang Lebih Rinci yang Berpengaruh


4) Carilah penyebab-penyebab utama :
Dari diagram yang sudah lengkap di atas, carilah penyebab yang (paling )
utama, dengan menganalisa data yang ada dan buatlah urutannya dengan
menggunakan diagram pareto. Bila analisa data tak dapat dilakukan,
pilihlah faktor-faktor yang diduga sangat berpengaruh dan lakukanlah
Pengendalian Mutu Produksi

voting (pemilihan dengan suara terbanyak) untuk menemukan urutannya,


serta gambarkan pada diagram.
Catatan:
1. Masalah pokok yang akan diteliti selalu dicantumkan dalam kotak segi
empat sebagai kepala ikan, sedang faktor-faktor penyebab sebagai
tulang belulangnya
2. Jangan membuat diagram menyerupai kepala, dengan lidi-lidi daunnya
seperti gambar dibawah ini

Gambar 7. Penyebab Utama


Karena kita harus dapat memisahkan mana faktor utama, mana faktor
bagian dan faktor pelengkap, sehingga mudah terlihat rangking pada faktor
penyebab.
Untuk memperkaya wawasan berikut ini diberikan lagi langkah-langkah
yang dapat menjelaskan bagaimana menghasilkan diagram sebab-akibat dengan
kasus yang lain dari kasus di atas :
a. Kelompok setuju atas masalah (atau akibatnya) yang sedang diselidiki. Ini
diisi didalam kotak sisi kanan halaman. Sebuah kerangka diagram sebab dan
akibat dilukiskan didalam gambar

Gambar 8. Kerangka Diagram Sebab Akibat


b. Sebuah panah panjang ditarik dari sisi kiri kekanan. Ini merupakan cabang
tengah (utama) atau tulang ikan

Pengendalian Mutu Produksi

c. Kelompok itu menandai kategori penyebab masalah potensial utama yang


diselidiki. Kategori-kategori penyebab yang penting ini digambarkan sebagai
panah-panah yang menunjuk kecabang utama. Contoh gambar 2.9
menggambarkan kategori-kategori yang dipilih untuk masalah mobil mogok
terus

menerus.

Lalu

mempertimbangkan

faktor-faktor

kunci

yang

mempengaruhi proses, seperti : Mesin ( perlengkapan ), Bahan bahan ,


Metode (prosedur ), dan Manusia. Ini merupakan judul yang berguna untuk
mengawali proses tersebut tetap berjalan.

Gambar 9. Diagram Sebab Akibat Untuk Meneliti Masalah Mobil Mogok


d. Penyebab penyebab potensial selama brainstorming kemudian dapat
dimasukkan dalam daftar di bawah judul yang tepat.
e. Dalam beberapa hal, kelompok itu dapat mengadakan brainstroming langsung
kedalam diagram sebab-akibat dengan mengajukan pertanyaan Apa yang
akan memberi kontribusi kepada masing-masing penyebab-penyebab utama ?
.Dengan menandai penyebab-penyebab bawah / samping, pertanyaan
kemudian dapat diajukan lagi untuk menentukan penyebab-penyebab yang
mungkin dari penyebab-penyebab samping. Bentuk brainstroming yang
tersusun ini biasanya membutuhkan tim yang penuh keahlian untuk
membawanya kearah penerapan yang berhasil .
f. Kadang sebuah penyebab mungkin cocok untuk lebih dari satu kategori.
Dalam hal ini penyebab itu mungkin didaftar lebih dari sekali , atau kelompok
itu akan menentukan kategori tertentu yang membawahkan penyebab tersebut
kembali ada dalam daftar.

Pengendalian Mutu Produksi

g. Diagram sebab dan akibat dapat dibentuk dalam beberapa sidang rapat,
terutama bila masalah itu sangat rumit.

Gambar 10. Diagram Sebab dan Akibat yang Menunjukkan Analisis Satu
Kategori Penting Yang Rinci
Menggambarkan penyebab-penyebab potensial pada keadaan pelanggan
yang tidak puas terhadap sebuah perusahaan. Di dalam hal ini, kategori penyebab
penting ditunjukkan bersama dengan suatu analisis yang lebih rinci tentang
kategori penting. Ini menunjukkan sejumlah tingkat penyebab dan memperagakan
bahwa diagram itu dapat sangat rumit apabila digambarkan secara rinci.
Diagram sebab-akibat merupakan sebuah cara yang kuat dan alat visual
untuk menampilkan penyebab-penyebab sebuah masalah dengan suatu cara yang
menghubungkan penyebab-penyebab yang berkaitan menjadi satu.
Dari diagram ini kelompok dapat memilih penyebab-penyebab yang paling
mungkin untuk mengarahkan data menyatukan kegiatan.

2.3 Hubungan Antara Diagram Pareto dan Diagram Sebab-Akibat

Pengendalian Mutu Produksi

1) Mari kita gambarkan kembali Diagram Pareto jumlah absen karyawan PT.
Semen Baturaja Tahun 1982 didampingi dengan diagram sebab-akibat
dari masalah tersebut:

Gambar 11. Diagram Pareto dan Sebab-Akibat Jumlah Absen Karyawan


PT. Semen Baturaja Tahun 1982
2) Penyebab paling besar digambar paling depan pada diagram tulang ikan
dan berangsur-angsur ke belakang, sesuai pentingnya faktor penyebab.
Brainstorming sangat berperan dalam menyusun diagram sebab-akibat.
Pikiran-pikiran bebas sangat berarti, walaupun timbul gagasan-gagasan
yang tampaknya remeh; dalam brainstorming jangan dilontarkan kritik
terhadap suatu pemikiran.

Pengendalian Mutu Produksi

10

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai Diagram Sebab-Akibat dan Diagram Pencar
dapat disimpulkan bahwa diagram sebab akibat adalah diagram yang
menunjukkan hubungan antara karakteristik mutu dan faktor. Diagram
dipergunakan tidak hanya untuk karakteristik mutu produk tapi juga untuk bidang
lain. Karena bentuknya, maka diagram sebab akibat ini disebut juga diagram
tulang ikan (fish bone diagram) dan dipakai untuk menemukan faktor-faktor yang
berpengaruh pada karakteristik kualitasnya.
Diagram SebabAkibat menunjukkan hubungan antara:
AKIBAT

: kualitas.

Pengendalian Mutu Produksi

11

SEBAB

: faktor-faktor yang berpengaruh/ mengakibatkan sesuatu, pada

kulitas.
Brainstorming sangat berperan dalam menyusun diagram sebab-akibat.
Pikiran-pikiran bebas sangat berarti, walaupun timbul gagasan-gagasan yang
tampaknya remeh; dalam brainstorming jangan dilontarkan kritik terhadap suatu
pemikiran.

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Sutrisno. 1989. Statistik. Yogyakarta: ANDI OFFSET.


Leavengood, S dan J. Reeb. 2002. Statistical Process Controller. Universitas
Negeri Oregon.
Modul Pengendalian Mutu Produksi. 2013. Palembang: Politeknik Negeri
Sriwijaya.

Pengendalian Mutu Produksi

12

Pengendalian Mutu Produksi

13

Anda mungkin juga menyukai