Anda di halaman 1dari 7

Membaca dan Menulis

Oleh :
Ade Kurniawan
Desi Sitama
Mahdalena
Reni Lestari

Dosen Pembimbing : Yusuf


S.pd M.pd

Latar Belakang
Membaca dan menulis merupakan dua
kegiatan yang tidak dapat di pisahkan satu
sama lain. Dalam membaca, pembaca
membutuhkan bahan bacaan berupa tulisan.
Bahan bacaan itu tentunya merupakan hasil
dari kegiatan menulis. Sebaliknya, dalam
menulis
penulis
membutuhkan
banyak
informasi tertulis yang dapat di jadikan bahan
dan refrensi untuk menulis. Informasi
informasi tertulis itu tentunya akan di peroleh
dari kegiatan membaca.

Hakikat Membaca dan


Menulis
Pada hakikatnya membaca adalah suatu kegiatan
memahami informasi yang di sampaikan melalui
bahasa tulis, sedangkan menulis adalah suatu kegiatan
penyampaian
pesan
(komunikasi)
dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai medianya (Suparno
dan Yunus, 2007 : 1.3.). Pesan adalah isi atau muatan
yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan
merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang
dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan
demikian, dalam komunikasi menggunakan bahasa
ragam tulis (membaca dan menulis) minimal terdapat
empat unsur yang terlibat yaitu penyampai pesan,
pesan, media, dan penerima pesan.

Hubungan Membaca dan Menulis


Penulis dapat berperan sebagai
pembaca karena ketika aktivitas
menulis berlangsung si penulis
membaca
tulisannya.
Ia
membayangkan
dirinya
sebagai
pembaca untuk melihat dan menilai
apakah tulisannya telah menyajikan
sesuatu yang berarti, apakah ada
yang tidaka layak saji, serta apakah
tulisannya menarik dan enak di baca.

Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda
beda dalam pemakaiannya (Jamal,2009).
Berdasarkan medianya, bahasa dibedakan atas
bahasa ragam lisan dan ragam tulis. Berdasarkan
penuturnya, bahasa di bedakan atas bahasa ragam
daerah dan ragam pendidikan. Berdasarkan sikap
penuturnya, bahasa dapat di bedakan atas bahasa
ragam resmi, ragam akrab, dan ragam santai.
Berdasarkan topiknya, bahasa dapat di bedakan
atas bahasa ragam agama, ragam kedokteran,
ragam hukum, ragam seni, dan berbagai ragam
dalam bidang lainnya (Adhyaksa, 2008).

Ragam Bahasa Lisan


Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang di hasilkan
alat ucap dengan fonem sebagai unsur dasar.
Ciri ciri ragam bahasa lisan:
- Langsung
- Tidak terikat ejaan bahasa Indonesia tetapi terikat
situasi pembicaraan
- Tidak efektif
- Kalimatnya pendek-pendek
- Kalimat sering terputus dan tidak lengkap
- Lagu kalimat situasional

Ragam Bahasa Tulis


Ragam bahasa tulis adalah bahasa
yang di hasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan hruf
sebagai unsur dasarnya.
Ciri ciri ragam bahasa tulis :
Santun

Anda mungkin juga menyukai