Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : DIABETES MELITUS


SUB TOPIK : SENAM KAKI DIABETES MELITUS
SASARAN : NY.J DAN KELUARGA
HARI/TANGGAL :
Waktu /Tempat :
Lama Penyuluhan : 30 MENIT
Nama Penyuluh : ANDRI

I. LATAR BELAKANG
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) sering disebut the great imitator karena penyakit ini
dapat mengenai semua organ tubuh seperti otak (stroke), ginjal (gagal ginjal), jantung,
mata, kaki (gangren diabetik). Gejala DM dapat timbul perlahan-lahan sehingga pasien
tidak menyadari adanya perubahan pada dirinya seperti minum menjadi lebih banyak
(polidipsi), buang air kecil lebih sering (poliuri), makan lebih banyak (polifagi) ataupun
berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1996 di dunia
terdapat 120 juta penderita diabetes mellitus yang diperkirakan naik dua kali lipat pada
tahun 2025. Kenaikan ini disebabkan oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan
(obesitas), dan gaya hidup. Salah satu komplikasi menahun dari DM adalah kelainan
pada kaki yang disebut sebagai kaki diabetik. Menurut dr Sapto Adji H SpOT dari bagian
bedah ortopedi Rumah Sakit Internasional Bintaro (RSIB), komplikasi yang paling sering
dialami pengidap diabetes adalah komplikasi pada kaki (15 persen) yang kini disebut kaki
diabetes.
Di negara berkembang prevalensi kaki diabetik didapatkan jauh lebih besar
dibandingkan dengan negara maju yaitu 2-4%, prevalensi yang tinggi ini disebabkan
kurang pengetahuan penderita akan penyakitnya, kurangnya perhatian dokter terhadap
komplikasi ini serta rumitnya cara pemeriksaan yang ada saat ini untuk mendeteksi
kelainan tersebut secara dini.
Pengelolaan kaki diabetes mencakup pengendalian gula darah,
debridemen/membuang jaringan yang rusak, pemberian antibiotik, dan obat-obat
vaskularisasi serta amputasi. Komplikasi kaki diabetik adalah penyebab amputasi
ekstremitas bawah nontraumatik yang paling sering terjadi di dunia industri. Sebagian
besar komplikasi kaki diabetik mengakibatkan amputasi yang dimulai dengan
pembentukan ulkus di kulit. Risiko amputasi ekstremitas bawah 15 – 46 kali lebih tinggi
pada penderita diabetik dibandingkan dengan orang yang tidak menderita diabetes
mellitus. Lagi pula komplikasi kaki adalah alasan tersering rawat inap pasien dengan
diabetes, berjumlah 25% dari seluruh rujukan diabetes di Amerika Serikat dan Inggris.
II. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit, klien dan keluarga
diharapkan mampu memahami dan memperagakan kembali senam kaki diabetes.
III. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIU)
Setelah penyuluhan di berikan masyarakat dapat memahami :
1. Pengertian senam kaki diabetes melitus
2. Tujuan senam kaki diabetes melitus
3. Manfaat senam kaki diabetes mellitus
4. Indikasi dan Kontraindikasi senam kaki diabetes melitus
5. Langkah-langkah senam kaki diabetes melitus

IV. STRATEGI PELAKSANAAN


No Kegiatan Respons Waktu
1 Pendahuluan :
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan 5 menit
c. Kontrak waktu c. Memberi respons

2 Penjelasan materi :
a. Pengertian senam kaki Mendengarkan dan 15 menit
diabetes melitus memperhatikan
b. Tujuan senam kaki diabetes
melitus
c. Manfaat senam kaki diabetes
melitus
d. Indikasi dan kontraindikasi
senam kaki diabetes melitus.
e. Langkah-langkah senam
kaki diabetes melitus
3 Penutup :
a. Tanya jawab a. Menanyakan hal 10 menit
b. Menyimpulkan hasil yang belum jelas
penyuluhan b. Aktif bersama
c. Memberi salam dalam
menyimpulkan
c. Membalas salam

V. MATERI
1. Pengertian senam kaki diabetes melitus
2. Tujuan senam kaki diabetes melitus
3. Manfaat senam kaki diabetes mellitus
4. Indikasi dan Kontraindikasi senam kaki diabetes melitus
5. Langkah-langkah senam kaki diabetes melitus
VI. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

VII. MEDIA
1. Leaflet
2. Gambar
3. Video

VIII. EVALUASI
Evalusai dengan tes formatif memberikan pertanyaan kembali mengenai Senam Kaki
Diabetes Melitus.

A. Evaluasi proses
1) Klien dan keluarga antusias terhdap materi penyuluhan
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai
3) Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan.

B. Evaluasi hasil
1) Klien dan keluarga mengerti tentang pengertian senam kaki diabetes melitus
pada klien diabetes melitus
2) Klien dan keluarga mengerti tentang tujuan senam kaki diabetes melitus pada
klien diabetes melitus
3) Klien dan keluarga memahami manfaat senam kaki diabetes melitus pada klien
diabetes melitus.
4) Klien dan keluarga memahami indikasi dan kontraindikasi senam kaki diabetes
pada klien diabetes melitus.
5) Klien dan keluarga mengerti langkah-langkah senam kaki diabetes melitus pada
klien diabetes melitus.

C. Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian senam kaki diabetes melitus?
2. Jelaskan tujuan senam kaki diabetes melitus?
3. Jelaskan manfaat senam kaki diabetes melitus?
4. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi senam kaki diabetes melitus?
5. Jelaskan langkah-langkah senam kaki diabetes melitus?
IX. DAFTAR PUSTAKA
1. Utama Hendra, 2015.Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Jakarta;FKUI

2. Subiyanto, Paulus. 2010. SELF HYPNOSIS bagi DIABETISI. Yogyakarta : Gosyen


Publishing.

3. Nanang qosyim. 2009. Diabetik Foot pada pasien diabetes melitus. Di kutip dari
https://alumniakperdepkessmg.wordpress.com/2009/08/31/diabetic-foot-pada-
pasien-diabetes-melitus/ .pada tanggal 30 mei 2017
MATERI PENYULUHAN

SENAM KAKI DIABETES MELITUS

A. PENGERTIAN
Senam kaki adalah latihan menggerakan lutut, kaki, telapak kaki, dan jari-jari kaki yang
ditujukan kepada penderita diabetes mellitus. (Imam Subekti, 2009).

B. TUJUAN
1. Membantu melancarkan sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kaki
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

C. MANFAAT
1. Mengontrol gula darah
2. Dapat menurunkan Berat Badan
3. Mencegah terjadinya diabetes mellitus yang dini, terutama bagi orang-orang dengan
riwayat keluarga.
4. Memberikan keuntungan psikologis

D. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI


1. Indikasi
Seluruh penderita diabetes mellitus dengan Tipe I maupun II. Namun sebaiknya diberikan
sejak pasien didiagnosa menderita Diabetes Melitus sebagai tindakan pencegahan dini.

2. Kontraindikasi
a. Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dyspneu atau nyeri dada.
b. Orang yang depresi, khawatir/cemas.

E. LANGKAH-LANGKAH
 Persiapan:
1. Posisi rileks
2. Memakai celana yang tidak ketat
3. Tidak terdapat keluhan nyeri pada kaki, yang dapat mengganggu proses latihan
4. Dilakukan sesuai tahapan

 Pelaksanaan
a. Posisi kan pasien duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh lantai
b. Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu
dibengkokan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

c. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki
lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkat ke atas. Cara ini
dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak
10kali.

d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar
dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

e. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan
pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
f. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari ke depan turunkan kembali secara
bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.

g. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari
kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai. Ulangi sebanyak 10 kali.

h. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki ke
depan dan ke belakang. Ulangi sebanyak 10 kali.

i. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara
dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara bergantian.

j. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah
kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah
kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja :
1. Robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
2. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
3. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobek
kan kertas pada bagian kertas yang utuh.
4. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola
DAFTAR PUSTAKA

Utama Hendra, 2015.Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Jakarta;FKUI

Subiyanto, Paulus. 2010. SELF HYPNOSIS bagi DIABETISI. Yogyakarta : Gosyen Publishing

Nanang qosyim. 2009. Diabetik Foot pada pasien diabetes melitus. Di kutip dari
https://alumniakperdepkessmg.wordpress.com/2009/08/31/diabetic-foot-pada-pasien-
diabetes-melitus/ .pada tanggal 12 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai