MASALAH PSIKOSOSIAL
(Disusun untuk memenuhi tugas Neurobehaviour System in Nursing II)
Disusun Oleh:
Kelompok 8 group 1
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
RESUME PSIKOSOSIAL
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. S
b. Usia : 21 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Tempat, tanggal lahir : Cianjur, 12 Agustus 1993
e. Status : Belum kawin
f. Status pendidikan : Lulusan SMA
g. Suku : Sunda
h. Asal : Cianjur
2. Deskripsi klien
Klien sadar bahwa apa yang sudah dilakukan klien itu salah, dan klien masih
merasa sangat menyesal karena banyak orang yang dicintainya menjauh dari klien
termasuk keluarga dan itu sangat menyakitkan bagi klien. Walaupun begitu klien ingin
berubah tidak ingin kembali ke masa lalu yang suram yang telah merusak diri klien. Dari
fisik klien mengutarakan tidak ada yang disukai ataupun yang paling disukai, karena
menurut klien sudah sempurna dan tidak ada yang kurang dari hal fisik. Identitas klien
dirumah sebagai anak terakhir dari 5 bersaudara Sebelum masuk lapas, klien
mengutarakan bahwa klien merupakan salah satu orang yang memiliki banyak teman dan
mudah bergaul dengan siapapun. Klien pun cukup dikenal baik oleh masyarakan di
lingkungan rumahnya dan bersosialisasi dengan baik dengan mereka. Akan tetapi
semenjak klien masuk ke dalam lapas, semuanya hilang. Tidak ada lagi perhatian dari
orang yang dia sayang termasuk keluarga. Teman, keluarga dan masyarakan seakan-akan
melihat klien kotor karena perbuatan klien yang memang salah. Klien merasa tidak
percaya diri dengan keadaan klien sekarang, dan merasa sangat malu, klien tidak tahu apa
yang akan klien lakukan jika nanti klien keluar dari lapas, apakah ada orang yang mau
mendekati klien atau tidak, apakah teman yang dulu kembali seperti dulu atau tidak
karena statusnya sebagai mantan pemakai narkoba. Klien merasakan sangat sedih dengan
keadaannya yang seperti ini dan merasa kesal dengan dirinya sendiri dan itu masih klien
rasakan sampai saat ini.
Setelah hampir 3 tahun berada di lapas klien merasa sangat jenuh, dan penasaran
dengan keadaan diluar sana, apa yang sedang dilakukan oleh orang diluar sana, melihat
mobil, ojeg, angkot, warung dan lain-lain. Tapi apa daya klien tidak bisa berbuat apa-
apa. Klien mempunyai harapan ketika nanti klien keluar dari lapas, klien tidak akan
kembali lagi memakai narkoba, karena narkoba telah merusak kehidupan klien, dan
mudah-mudahan klien bisa mewujudkan hal itu, karena menurut klien jauh dari narkoba
itu sulit. Kadang-kadang ketika klien merasa jenuh dan stress klien pernah berfikiran
untuk ingin kembali memakai narkoba, karena dengan narkoba semua masalah itu terasa
ringan, dan klien berharap klien bisa jauh-jauh dari narkoba dengan adanya dukungan
dari keluarga dan teman-temannya. Selama di dalam lapas klien selalu beribadah taat,
shalat 5 waktu dan kadang suka mengaji, karena di dalam lapas menerapkan kegiatan
seperti di dalam pesantren, dan klien merasa nyaman meski merasakan sedikit jenuh.
3. Diagnosa Keperawatan
a. Harga diri rendah situasional
4. Intervensi Keperawatan
Data subjektif :
“saya merasa sangat malu dan tidak percaya diri dengan keadaan saya seperti ini, dan
saya sangat tidak percaya diri jika nanti saya keluar dari lapas apakah ada orang yang
mau berteman dengan saya”
Data ojektif :