Anda di halaman 1dari 4

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

I.1 Landasan Teori

I.1.1 Wilayah Pesisir


Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut, ke arah darat
meliputi daratan baik kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi oleh
sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air asin. Ke arah
laut mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi
di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan
kegiatan manusia seperti pertanian dan pencemaran (Brahtz, 1972; Soegiarto,
1976; Beatly, 1994, dalam Direktoral Jendral Pesisir dan Pulau Kecil, 2003).
Sementara Dahuri et al. (1996) mengartikan wilayah pesisir sebagai suatu wilayah
peralihan antara daratan dan lautan, dimana batas ke arah darat adalah jarak secara
arbiter dari rata-rata pasang tertinggi dan batas ke arah laut adalah yurisdiksi
wilayah propinsi atau state di suatu negara. Berdasarkan berbagai definisi wilayah
pesisir, dapat disimpulkan bahwa wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan
antara daratan dan perairan laut.
Secara fisiologi didefenisikan sebagai wilayah antara garis pantai hingga
ke arah daratan yang masih dipengaruhi pasang surut air laut, dengan lebar yang
ditentukan oleh kelandaian pantai dan dasar laut, serta dibentuk oleh endapan
lempung hingga pasir yang bersifat lepas dan kadang materinya berupa kerikil.
(Iswandi, 2015)
Wilayah pesisir memiliki potensi sumberdaya yang memadai termasuk
ketersediaan lahan dan dikembangkan menjadi daerah perkotaan, kawasan pesisir
memiliki potensi dalam membentuk wajah suatu kota dimana keberadaan
kawasan pesisir pada suatu daerah perkotaan ternyata menambah suasana
tersendiri bagi kota tersebut.

I.1.2 Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem atau teknologi
berbasis komputer yang dibangun dengan tujuan untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengolah, dan menganalisa, serta menyajikan data-data dan
informasi dari suatu objek atau fenomena yang berkaitan dengan letak atau
keberadaannya di permukaan bumi. Pada dasarnya SIG dapat dirinci menjadi
beberapa sub sistem yang saling berkaitan mencakup input data, manajemen data,
pemrosesan atau analisis data, pelaporan (output), dan hasil analisa. (Andre
Ekadinata, 2011)

Komponen-komponen yang membangun SIG adalah perangkat lunak,


perangkat keras, data, pengguna, dan aplikasi. SIG dalam pengelolaan sumber
daya alam di lingkungan pemerintah lokal, sebagai contoh, memerlukan sistem
yang mendukung yang mendukung tersedianya kelima komponen tersebut,
sebagaimana di ilustrasikan oleh Gambar II.1 tentunya dibutuhkan sumber daya
yang mencukupi untuk membangun SIG. Hanya saja, kesediaan dana saja belum
mencukupi. Adanya komitmen yang terus menerus dan berkelanjutan untuk
mencapai sebuah sistem pemerintahan yang baik (good governance) diiringi oleh
keberadaan institusional yang kokoh, kapasitas teknis yang mencukupi, serta
pemahaman yang baik tentang pilihan-pilihan yang ada dalam mencapai
pembangunan yang berkesinambungan, merupakan prasyarat mutlak.

Gambar I.1 Komponen Sistem Informasi Geografis (Andre Ekadinata, 2011)

I.1.3 Android
Android ( /ˈæn.drɔɪd/; AN-droyd) adalah sistem operasi berbasis Linux yang
dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan
komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan
dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005.
Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan
didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan
perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk
memajukan standar terbuka perangkat seluler.

Gambar I.2 Tampilan Logo Android (Wrimmer, 2016)

I.1.4 ArcGIS Online


ArcGis Online adalah platform teknologi yang kolaboratif dan berbasis cloud
yang membantu Anda dan organisasi Anda dalam menciptakan, berbagi dan
mengakses peta, aplikasi dan data.
ArcGis Online memfasilitasi penerjemahan data statis menjadi peta yang
berguna, bernilai dan pintar. Setelah anda membuat peta, anda dapat langsung
membagikannya kepada klien maupun kolega anda melalui situs web atau media
sosial. Peta anda dilindungi jaringan cloud ArcGIS Online,yang artinya adalah
anda tetap memegang kendali atas Anda dan Anda tidak perlu membeli perangkat
atau infrastruktur baru.

Gambar I.3 Tampilan ArcGis Online (Esri, 2010)

I.1.5 Apps Studio for ArcGIS


AppStudio for ArcGIS adalah tool yang revolusioner. Menggunakan
AppStudio for ArcGIS, Anda dapat merubah peta menjadi aplikasi mobile yang
menawan dan consumer-friendly yang siap digunakan pada sistem operasi Mac,
iOS, Android, Windows, dan Linux operating systems serta bisa dipublish ke app
stores yang populer menggunakan brand Anda sendiri tanpa bantuan developer.
Tergantung pada seberapa banyak konfigurasi atau kostumisasi yang Anda
inginkan, Anda bisa menggunakan AppStudio for ArcGIS untuk membuat
aplikasi pada browser atau desktop. Aplikasi yang berbasis template dapat dibuat
sepenuhnya menggunakan web browser. Anda dapat mengkonfigurasi lebih jauh
dengan menggunakan AppStudio for ArcGIS versi desktop, atau mengkostumisasi
source code pada app Anda sehingga lebih fleksibel. (ESRI, 2015)

Gambar I.4 Tampilan AppStudio for ArcGIS (ESRI, 2015)

Anda mungkin juga menyukai