Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

21.05 by bayutube86 · 1 comments

Makalah ini membahas tentang Akuntansi Sektor Publik,dari sejarahnya sampai Penerapan
Akuntansi Sektor Publik di Indonesia
Sejarah Akuntansi Sektor Publik
Sejarah organisasi sektor publik sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam
bukunya, Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor publik sebenarnya
telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya lebih dipengaruhi pada interaksi
yang terjadi pada masyarakat dan kekuatan sosial didalam masyarakat. Kekuatan sosial
masyarakat, yang umumnya berbentuk pemerintahan. Organisasi sektor publik ini, dapat
diklasifikasikan dalam:
1. Semangat kapitalisasi (Capitalistic Spirit).
2. Peristiwa politik dan ekonomi (Economic and Politic Event).
3. Inovasi teknologi (Technology Inovation).

Aspek Filosofi Sektor Publik


Dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor publik diartikan sebagai mekanisme
akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Dari berbagai buku
lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut akuntansi pemerintahan. Dan
diberbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan publik. Berbagai perkembangan
terakhir, sebagai dampak penerapan daripada accrual base di Selandia Baru, pemahaman ini telah
berubah. Akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Akuntansi
dana masyarakat dapat diartikan sebagai: “… mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang
diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat”. Dari definisi diatas perlu diartikan dana
masyarakat sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat - bukan individual, yang biasanya
dikelola oleh organisasi -organisasi sektor publik, dan juga pada proyek-proyek kerjasama sektor
publik dan swasta. DiIndonesia , akuntansi sektor publik dapat didefinisikan: “… mekanisme
teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-
lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN,
BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek- proyek kerjasama sektor publik dan
swasta”.

JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar. Kedua
pendekatan tersebut adalah:

1. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional


2. Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management.

1.ANGGARAN TRADISIONAL
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang paling banyak digunakan di negara
berkembang dewasa ini. Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu: (a) cara
penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism dan (b) struktur dan
susunan anggaran yang besifat line-item.
Ciri lain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut adalah: (c) cenderung
sentralistis; (d) bersifat spesifikasi; (e) tahunan; dan (f) menggunakan prinsip anggaran bruto.
Struktur anggaran tradisional dengan ciri-ciri tersebut tidak mampu mengungkapkan besarnya
dana yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan, dan bahkan anggaran tradisional tersebut gagal
dalam memberikan informasi tentang besarnya rencana kegiatan. Oleh karena tidak tersedianya
berbagai informasi tersebut, maka satu-satunya tolok ukur yang dapat digunakan untuk tujuan
pengawasan hanyalah tingkat kepatuhan penggunaan anggaran.
CIRI-CIRI ANGGARAN TRADISIONAL :

Incrementalism

Penekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada pengawasan dan
pertanggungjawaban yang terpusat. Anggaran tradisional bersifat incrementalism, yaitu hanya
menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya
dengan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya
penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam.
Masalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak adanya perhatian terhadap
konsep value for money. Konsep ekonomi, efisiensi dan efektivitas seringkali tidak dijadikan
pertimbangan dalam penyusunan anggaran tradisional. Dengan tidak adanya perhatian terhadap
konsep value for money ini, seringkali pada akhir tahun anggaran terjadi kelebihan anggaran
yang pengalokasiannya kemudian dipaksakan pada aktivitas-aktivitas yang sebenarnya kurang
penting untuk dilaksanakan.
Akibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut adalah suatu item, program, atau
kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun berikutnya meskipun sebenarnya item tersebut
sudah tidak relevan dibutuhkan. Perubahan anggaran hanya menyentuh jumlah nominal rupiah
yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan penyesuaian lainnya.

Line-item

Ciri lain anggaran tradisional adalah struktur anggaran bersifat line-item yang didasarkan atas
dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran. Metode line-item budget tidak
memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang telah ada
dalam struktur anggaran, walaupun sebenarnya secara riil item tertentu sudah tidak relevan lagi
untuk digunakan pada periode sekarang. Karena sifatnya yang demikian, penggunaan anggaran
tradisional tidak memungkinkan untuk dilakukan penilaian kinerja secara akurat, karena satu-
satunya tolok ukur yang dapat digunakan adalah semata-mata pada ketaatan dalam menggunakan
dana yang diusulkan.

Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-item dilandasi alasan adanya orientasi
sistem anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran. Berdasarkan hal tersebut,
anggaran tradisional disusun atas dasar sifat penerimaan dan pengeluaran, seperti misalnya
pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak, atau pengeluaran untuk gaji,
pengeluaran untuk belanja barang, dan sebagainya, bukan berdasar pada tujuan yang ingin
dicapai dengan pengeluaran yang dilakukan.
2.ANGGARAN PUBLIK DENGAN PENDEKATAN NPM
Era New Public Management
Sejak pertengahan tahun 1980-an telah terjadi perubahan manajemen sektor publik yang cukup
drastis dari sistem manajemen tradisional yang terkesan kaku, birokratis, dan hierarkis menjadi
model manajemen sektor publik yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar. Perubahan
tersebut bukan sekedar perubahan kecil dan sederhana. Perubahan tersebut telah mengubah peran
pemerintah terutama dalam hal hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Paradigma baru
yang muncul dalam manajemen sektor publik tersebut adalah pendekatan New Public
Management.
New Public Management berfokus pada manajemen sektor publik yang berorientasi pada kinerja,
bukan berorientasi kebijakan. Penggunaan paradigma New PublicManagement tersebut
menimbulkan beberapa konsekuensi bagi pemerintah di antaranya adalah tuntutan untuk
melakukan efisiensi, pemangkasan biaya (cost cutting), dan kompetisi tender.

Salah satu model pemerintahan di era New Public Management adalah model pemerintahan yang
diajukan oleh Osborne dan Gaebler (1992) yang tertuang dalam pandangannya yang dikenal
dengan konsep “reinventing government”. Perspektif baru pemerintah menurut Osborne dan
Gaebler tersebut adalah:

1. Pemerintahan katalis : fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan


publik. Pemerintah harus menyediakan beragam pelayanan publik, tetapi tidak harus
terlibat secara langsung dengan proses produksinya (producing). Produksi pelayanan
publik oleh pemerintah harus dijadikan sebagai pengecualian, dan bukan keharusan,
pemerintah hanya memproduksi pelayanan publik yang belum dapat dilakukan oleh pihak
non-pemerintah.
2. Pemerintah milik masyarakat : memberdayakan masyarakat daripada melayani.
Pemerintah sebaiknya memberikan wewenang kepada masyarakat sehingga mereka
mampu menjadi masyarakat yang dapat menolong dirinya sendiri (self-help community).
3. Pemerintah yang kompetitif : menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian
pelayanan publik. Kompetisi adalah satu-satunya cara untuk menghemat biaya sekaligus
meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan kompetisi, banyak pelayanan publik yang
dapat ditingkatkan kualitasnya tanpa harus memperbesar biaya.
4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi : mengubah organisasi yang digerakkan oleh
peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi.
5. Pemerintah yang berorientasi hasil : membiayai hasil bukan masukan. Pada pemerintah
tradisional, besarnya alokasi anggaran pada suatu unit kerja ditentukan oleh kompleksitas
masalah yang dihadapi. Semakin kompleks masalah yang dihadapi, semakin besar pula
dana yang dialokasikan.
6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan : memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan
birokrasi.
7. Pemerintahan wirausaha : mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar
membelanjakan.
8. Pemerintah antisipatif : berupaya mencegah daripada mengobati. Pemerintah tradisonal
yang birokratis memusatkan diri pada produksi pelayanan publik untuk memecahkan
masalah publik.
9. Pemerintah desentralisasi : dari hierarkhi menuju partisipatif dan tim kerja.
10. Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar : mengadakan perubahan dengan
mekanisme pasar (sistem insentif) dan bukan dengan mekanisme administratif (sistem
prosedur dan pemaksaan). Ada dua cara alokasi sumberdaya, yaitu mekanisme pasar dan
mekanisme administratif. Dari keduanya, mekanisme pasar terbukti sebagai yang terbaik
dalam mengalokasi sumberdaya. Pemerintah tradisional menggunakan mekanisme
administratif yaitu menggunakan perintah dan pengendalian, mengeluarkan prosedur dan
definisi baku dan kemudian memerintahkan orang untuk melaksanakannya (sesuai
dengan prosedur tersebut). Pemerintah wirausaha menggunakan mekanisme pasar yaitu
tidak memerintahkan dan mengawasi tetapi mengembangkan dan menggunakan sistem
insentif agar orang tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang merugikan masyarakat.

Penerapan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia


Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi BUMN. Di
tahun 1959 pemerintahan orde lama mulai melakukan kebijakan-kebijakan berupa nasionalisasi
perusahaan asing yang ditransformasi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tetapi
karena tidak dikelola oleh manajer profesional dan terlalu banyaknya politisasi’ atau campur
tangan pemerintah, mengakibatkan perusahaan tersebut hanya dijadikan ‘sapi perah’ oleh para
birokrat. Sehingga sejarah kehadirannya tidak memperlihatkan hasil yang baik dan tidak
menggembirakan. Kondisi ini terus berlangsung pada masa orde baru. Lebih bertolak belakang
lagi pada saat dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang fungsi dari
BUMN. Dengan memperhatikan beberapa fungsi tersebut, konsekuensi yang harus ditanggung
oleh BUMN sebagai perusahaan publik adalah menonjolkan keberadaannya sebagai agent of
development daripada sebagai business entity. Terlepas dari itu semua, bahwa keberadaan
praktik akuntansi sektor publik di Indonesia dengan status hukum yang jelas telah ada sejak
beberapa tahun bergulir dari pemerintahan yang sah. Salah satunya adalah Perusahaan Umum
Telekomunikasi (1989)
MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

20.03 by bayutube86 · 0 comments

Makalah ini akan membahas tentang analisis Laporan Keuangan dan hubungannya dengan
ekonomi Indonesia.Tapi,sebelumnya kita harus tahu dulu definisi laporan keuangan.

LAPORAN KEUANGAN
Adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan
keuangan.Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi
tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang.

BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KEUANGAN MELIPUTI :

 Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan
alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber
dana perusahaan.
 Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan
dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal
atau satu tahun.
 Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan perubahan-
perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang
ekuitas atas aktivanya.
 Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus kas
ini adalah:

1. Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama


periode tertentu.
2. Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu aktivitas
investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

1. Untuk menyediakan informasi yang menyangkut kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
2. Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen(stewardship),atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.

PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA

1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan,
atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~
menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan
kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat
dibayar pada saat jatuh tempo. ~
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang
kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada
perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali
kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan
hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
dengan, atau bergantung pada perusahaan.
6. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan
aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik
pendapatan nasional dan statisti lainnya
7. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara.
Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,
termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal
domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan
dan rangkaian aktivitasnya.

MACAM-MACAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

 Analisis Time Series dan Cross Sectional

1. Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa
periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu
yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu
yang akan datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah
prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi
kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
2. Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio
perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio
rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.

 Analisis Commond Size dan Analisis Index


1. Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan
keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva
didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen
lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal
sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond
base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
2. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan
keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang
sama dengan tahun dasar tersebut.

MAKALAH MENGENAI ANGGARAN (BUDGETING)

05.03 by bayutube86 · 0 comments

DEFINISI ANGGARAN (BUDGETING)


Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat ini Governmental
Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget) sebagai berikut:

"…. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan
sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu."

Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Bagaimanapun juga jelas


mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis disetiap
organisasi adalah proses dimana manajemen berfikir tentang pengintegrasian aktivitas
organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa mendatang. Semakin bergejolak
lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen akan didorong untuk menyusun
stategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses
integrasi keseluruhan ini didukung prosedur penganggaran organisasi. (Wikipedia)

Unsur-unsur utama dalam anggaran:

 Keseluruhan Rencana, merupakan penentuan kegiatan yang dilakukan pada waktu yang
akan datang.
 Kegiatan Perusahaan, meliputi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-
bagian dalam perusahaan.
 Dinyatakan dalam angka, adalah unit yang dapat digunakan pada semua kegiatan
perusahaan yang bermacam-macam.
 Periode tertentu, adalah keseluruhan mengenai apa-apa saja yang akan terjadi pada masa
yang akan datang.

Terdapat 2 macam anggaran (budget):

1. Budget Strategis, ialah anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu melebihi satu
periode akuntansi (melebihi 1 tahun)
2. Budget Taktis, ialan anggaran yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu satu periode
akuntansi atau kurang.

Budget disusun oleh panitia penyusun anggaran ( Budgeting Committee ). Yang terdiri atas
pemegang fungsi-fungsi utama ( Budget Participative ).

Anggaran mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu:

 Sebagai pedoman kerja. Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan
arah serta target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan pada waktu
yang akan datang.
 Sebagai alat koordinasi kerja. Dengan adanya anggaran semua bagian-bagian yang
terdapat di dalam perusahan dapat saling menunjang dan bekerja sama dengan baik,
untuk menuju pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
 Sebagai alat pengawasan atau pengendalian. Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur (alat
pembanding) untuk menilai dan mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan pada masa
yang akan datang.

Disisi lain anggaran juga memiliki kelemahan antara lain:

1. Anggaran (Budget) hanyalah suatu alat.


2. Anggaran (Budget) tidak menggantikan posisi manajemen.

Proses penyusunan anggaran:

 Mencari faktor yang tersulit.


 Posisi perusahaan dalam persaingan ( Leader / Follower ).
 Memperoleh data akurat.
 Ahli.

Cara penyajian:

 Angka akurat
 Informatif
 Mudah dilihat pergerakannya

Faktor yang mempengaruhi penyusunan budget yaitu:

1. Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Factor-faktor
tersebut antara lain berupa penjualan tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan, modal kerja
yang dimiliki, tenaga kerja yang dimiliki, kapasitas perusahaan yang dimiliki, dll.
2. Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang ada diluar perusahaan tapi mempengaruhi
kehidupan perusahaan. Factor-faktor tersebut antara lain berupa keadaan persaingan,
tingkat pertumbuhan penduduk, penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat,
penyebaran penduduk, agama, adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat, dll.

Anggaran (Budget) yang baik haruslah mencakup seluruh kegiatan perusahaan, yang
sering dinamakan Budget Komprehensif. Secara garis besar isi dari Budget Komprehensif
terdiri dari:

1. Budget Taksiran (Forecasting Budget), berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatan


perusahaan dan keadaan (posisi) financial perusahaan pada saat tertentu pada waktu yang
akan datang.
2. Budget Variabel, berisi tentang tingkat perubahan atau variabilitas biaya, khususnya
biaya-biaya yang termasuk kelompok biaya ”semi-variabel” sehubungan dengan adanya
produktivitas perusahaan.
3. Analisa Statistika dan Matematika Pembantu, yang dipergunakan untuk membuat
taksiran-taksiran serta mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka mengadakan
pengawasan kerja.
4. Laporan Budget (Budget Report), yaitu laporan tentang realisasi pelaksanaan budget
yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan antara budget dan realisasinya
sehingga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan sebab-sebabnya,
baik yang bersifat positif (menguntungkan) maupun negative (merugikan), sehingga
dapat ditarik kesimpulan dan tindak lanjut (follow-up) yang segera perlu dilakukan.
Persaingan yang ketat dalam dunia usaha memaksa setiap perusahaan harus memaksimalkan
kemampuan yang mereka miliki, sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain tanpa
melupakan tujuan yang telah direncanakan. Untuk itu sistem penjualan merupakan salah satu
faktor yang mempunyai andil yang tidak kalah penting dengan bagian lain yang ada pada
perusahaan.

Tidaklah efisien dan tidak mungkin jika pengelolaan penjualan dilakukan secara manual, oleh
karena itu diperlukan suatu aplikasi yang dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut yang
berbantuan komputer. Dengan demikian pengelolaan penjualan dapat dilakukan dengan lebih
cepat dan informasi yang dihasilkanpun cepat dan akurat. Sebesar apapun perusahaan dan
sebanyak apapun pesanan pelanggan, tidak akan menjadi masalah besar dalam pengelolaannya
jika memanfaatkan suatu aplikasi perangkat lunak yang dapat memenuhi kebutuhan sistem.

Anda mungkin juga menyukai