Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata kuliah seminar merupakan mata kuliah yang didalamnya mahasiswa belajar
mengenai Mengamati suatu gelaja ataupun aktivitas yang berkaitan dengan arsitektur
sekaligus mencari literatur guna melatih mahasiswa berfikir dan bertindak secara sistematis
dan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Melatih mahasiswa juga dalam latihan
pencarian data untuk kegiatan tugas akhir.
Pembimbing akan menuntun mahasiswa untuk mematangkan judul, mencari pustaka
yang tepat untuk menjadi acuan dan melakukan proses survey yang dimana kegiatan
tersebut berlangsung selama satu semester dan berakhir dengan mengumpulkan laporan
hasil kegiatan yang dapat dipertanggung jawabkan dan sebelumnya telah dilakukan proses
asistensi yang intens.
Mata Kuliah seminar kali ini, tim penulis yang terdiri dari Septian Tri Margana, Fauzy
Fatturahman, dan Muhammad Zackkyurohman melakukan pengamatan kampung Adat di
Desa Kanenkes atau lebih dikenal dengan Desa Baduy, kami mengamati secara
keseluruhan wilayah Baduy yang terdiri dari daerah Baduy luar dan baduy Dalam dari
mulai pengamatan secara kawasan kemudian bangunan, hingga detail dari area bawah,
tengah, dan atas dimasing-masing tipe bangunan di Kampung Adat Baduy.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kondisi fisik kawasan serta bangunan di Kampung Adat Baduy?

2. Bagaimana tatanan ruang dalam Rumah Adat Baduy?

3. Bagaimana rumah Adat baduy menaggapi masa saat ini? Apa memiliki dampak
terhadap bangunanya?

1.3 Tujuan pembahasan

Mendeskripsikan Tentang Kawasan dan Arsitektur Tradisional Rumah Adat Baduy di


Desa kanekes, Provinsi banten, Indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan

1. menambah Ilmu Pengetahuan, dan Wawasan.

2. Mendukung upaya Pelestarian Budaya Arsitektur tradisional Sunda serta mengetahui


pertumbuhan dan perkembangan kawasan Desa kanekes terutama Rumah Adat Baduy
di Provinsi banten, Indonesia.

3. Dapat menjadi salah satu referensi bagi penulis lain mengenai Rumah Adat Baduy di
Desa kanekes, Provinsi banten, Indonesia.

Laporan Seminar Kampung Adat Tradisional Banten | 1


1.5 Metode Pengumpulan Data

Pada laporan pengamatan ini Penulis menggunakan 2 metode penelitian, yaitu secara
langsung melakukan Observasi lapangan dan dibantu dengan pencarian Literatur sebagai
pendukung kegiatan observasi.

1. Observasi (Pengamatan)
Penulis beserta tim Seminar melakukan observasi langsung ke tempat pengamatan yang
berada di Daerah Kadu Ketug di Desa kanekes, Provinsi banten, Indonesia. Dari situ kami
melakukan pengamatan sebanyak dua kali pengamatan, pengamatan pertama kami lakukan
selama satu hari pada tanggal 2 november 2017 sebagai bentuk pendekatan dan mengenali
kawasan secara menyeluruh, kemudian tim melakukan pengamatan kedua pada tanggal 13
desember hingga 15 desember 2017 untuk mengetahui lebih detail hal yang kami amati
yaitu pengamatan arsitektur di Daerah baduy Kadu Ketug.
Tim melakukan berbagai macam pengambilan informasi dengan mengamati objek
pengamatan secara langsung kemudian mendokumentasikan pengamatan dan melakukan
proses wawancara kepada pihak-pihak yang terkait untuk memperkuat informasi dan
pengamatan yang didapat.
2. Pencarian literature
Penulis beserta tim dibantu dengan literatur dari buku Sundanese Architecture,
karangan Purnama Salura dan dibantu jurnal Karakter Arsitektur tradisional Suku
Baduy Luar di Gajeboh Banten, karangan Djumiko. Literatur tersebut membantu
sebagai acuan dasar bagi Tim Penulis Melakukan kegiatan pengamatan.

1.6 Sistematika Penulisan

Pada laporan pengamatan ini, bab I berisi pendahuluan dengan berbagai latar belakang
masalah, tujuan pembahasan, Perumusan masalah, metode pengumpulan data, sistematika
penulisan dan Kerangka berfikir. Kemudian pada bab II berisi Data Umum yang digunakan
sebagai data awal laporan pengamatan ini. Pada bab III Berisi kawasan Kampung Adat
dimana berisikan data-data yang terkumpul untuk memberikan gambaran objek yang
diamati dilihat dari sudut pandang kawasan. Pada Bab IV berisi Bangunan Kampung Adat
yang berisi pengamatan bangunan ditinaju secara detail dari bagian bawah, tengah, dan
atas pada setiap tipe bangunan. Pada bab V berisi Analisa dimana data-data yang telah
terkumpul dianalisa sehingga dapat memberikan hasil dan perbandingan dari proses
pengamatan. Dan pada akhir bab VI berisi kesimpulan dan Penutup yang didalamnya
terdapat suatu kesimpulan dari keseluruhan pengamatan yang telah dibahas didalam
laporan.

Laporan Seminar Kampung Adat Tradisional Banten | 2


1.7 kerangka Berfikir

KAMPUNG TRADISIONAL SUNDA


LOKASI : KAMPUNG TRADISIONAL BADUY, DESA KANEKES BANTEN

POTENSI :
-Ketahanan Bangunan TEORI :
-Bangunan ramah lingkungan -Pola pemukiman kampung
-Diturunkan Turun Temurun Tradisional Sunda
-Rumah tradisional Sunda
-Sistem sambungan dan
PERMASALAHAN :
Konstruksi
-Sistem sambungan
-Material bangunan
-Persamaan dan perbedaan
antara tipe Bangunan
-Faktor faktor
-Pengaruh

Baduy Luar Baduy Dalam

Bagian Leuit Bagian Rumah Bagian Jamban

Bagian bawah Bagian bawah Bagian bawah

Bagian atas Bagian tengah Bagian tengah

Bagian tengah Bagian atas Bagian atas

ANALISA :
-Bentuk dan Konfigurasi
-Material dan Dimensi
-Detail sistem sambungan

Hasil Analisa

Interpretasi

Kesimpulan

Saran
Laporan Seminar Kampung Adat Tradisional Banten | 3

Anda mungkin juga menyukai