Veruka vulgaris, juga dikenal sebagai kutil umum, adalah pertumbuhan kulit jinak
yang disebabkan oleh infeksi virus pada kulit yaitu Human Papiloma Virus (HPV), yang
merupakan virus beruntai ganda dan melingkar. Veruka vulgaris (kutil) merupakan kasus
yang banyak dijumpai di kalangan masyarakat.Kutil ini terutama terdapat pada anak, tetapi
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An.F
Umur : 12 tahun
Berat badan : 29 kg
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Tgl.pemeriksaan : 08-10-2012
II. AUTOANAMNESIS
Pasien Anak Laki-Laki berusia 12 tahun di bawa oleh orang tuanya ke RSUD
Sidoarjo dengan keluhan benjolan berwarna abu-abu pada siku sebelah kanan sejak 2 tahun
yang lalu. Awalnya benjolan berukuran kecil seperti jagung dan lama-lama kelamaan
benjolan bertambah besar, dan mulai timbul benjolan yang lainnya disekitar benjolan yang
pertama, benjolan tersebut teraba padat dan tidak terasa sakit bila di tekan.
Sebelumnya pasien belum pernah berobat, dan pasien tidak memiliki riwayat terhadap
alergi obat.
Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini. Dan dari keluarga
Vital sign
TD : 100/70 MmHg
Nadi : 86 x/menit
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : 36.5ºC
Kepala :
Thorax :
Abdomen :
Efloresensi :
Tampak papulae dengan ukuran bervariasi, dengan permukaaan kasar yang berwarna abu-abu
V. RESUME
Pasien anak laki-laki, usia 12 tahun datang dengan keluhan benjolan berwarna abu-
Awalnya benjolan berukuran kecil seperti jagung dan lama-lama kelamaan benjolan
bertambah besar, dan mulai timbul benjolan yang lainnya disekitar benjolan yang
Status dermatologis :
Efloresensi :
Tampak papulae dengan ukuran bervariasi, dengan permukaaan kasar yang berwarna
abu-abu
VI. DIAGNOSIS BANDING
Moluskum Kontagiosum
Veruka Vulgaris
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Elektrokauterisasi
X. PROGNOSIS
Du bois ad bonam
PEMBAHASAN
Pada kasus veruka vulgaris didapatkan gambaran klinis berupa benjolan berbentuk
bulat berwarna abu-abu dan permukaannya kasar. Hal ini serupa dengan keluhan yang
dialami pasien. Pasien juga mengeluh benjolan tersebut lama kelamaan membesar dan timbul
benjolan lain yang serupa dengan benjolan yang pertama sesuai dengan teori bahwa induk
kutil pada suatu saat akan menimbulkan kutil yang baru dan akan muncul dalam jumlah
banyak.
Terapi pada kasus ini yaitu memberikan edukasi kepada pasien bahwa penyakit ini
dapat sembuh sendiri dimana kutil tersebut akan mengalami proses regresi. Disamping itu
dapat juga dilakukan elektrokauterasi untuk menghilangkan kutil tersebut dan pemberian
salep antibiotik untuk mencegah infeksi. Dengan pengobatan yang baik maka prognosis pada
pasien ini adalah dubia ad bonam walaupun veruka vulgaris dapat berulang (bersifat
residif).Dicari faktor predisposisinya serta pasien harus bisa menjaga kebersihan diri sendiri
dan lingkungan.
VERUKA VULGARIS
Definisi
Veruka ialah hyperplasia epidermis di sebabkan oleh human papilloma virus tipe tertentu
Epidemiologi
Veruka dapat terjadi pada semua usia. Insiden meningkat pada masa sekolah dan
puncaknya terjadi pada saat dewasa muda. Berdasarkan penelitian, 3-20% anak
sekolah memiliki kutil (veruka), dari 1000 anak yang berusia di bawah 16 tahun yang
mendatangi rumah sakit di Cambrige, United Kingdom pada tahun 1950-an terdapat
70% anak yang menderita veruka vulgaris, 24% plantar warts, 3,5% plane warts, 2%
filiform warts dan 0,5% menderita anogenital warts. Masa inkubasi dapat bervariasi
dari beberapa minggu hingga lebih dari satu tahun.Timbulnya veruka dapat terjadi
Etiologi
Virus penyebabnya tergolong dalam virus papiloma (grup papova). Virus DNA
Patofisiologi
lokasi lesi, jumlah dari virus yang menginfeksi, frekuensi kontak dan status imun
seseorang.Pengaruh imun dan genetik yang rentan terhadap infeksi HPV belum dapat
dimengerti sepenuhnya
Infeksi HPV terjadi melalui inokulasi virus ke dalam epidermis yang viable
yaitu melalui defek pada epitelium.Veruka dapat menyebar baik dengan kontak
langsung ataupun tak langsung.Dapat melalui kulit yang trauma, abrasi maupun
Gejala Klinis
Kutil ini terutama terdapat pada anak, tetapi juga terdapat pada dewasa dan orang tua.
penyebarannya dapat ke bagian lain tubuh termasuk mukosa mulut dan hidung. Kutil
ini bentuknya bulat berwarna abu-abu, besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi
` Di kenal juga induk kutil suatu saat akan menimbulkan kutil yang lain dalam
jumlah banyak. Ada pendapat yang mengolongkan sebagai penyakit yang sembuh
sendiri tanpa pengobatan. Varian veruka vulgaris yang terdapat di daerah muka dan
kulit kepala berbentuk sebagai penonjolan yang tegak lurus pada permukaan kulit dan
Diagnosis
Gambaran klinis, riwayat penyakit, papul yang membesar secara perlahan biasanya
Moluskum Kontagiosum
Pengobatan
Terapi pada veruka vulgaris disesuaikan dengan lokasi tubuh yang terkena, usia
pasien, status imun pasien, derajat ketidaknyamanan baik secara fisik maupun
emosional dan jika ada terapi sebelumnya. Veruka vulgaris yang muncul pada anak
tidak memerlukan pengobatan khusus karena biasanya dapat regresi sendiri. Namun,
mekanismenya sampai saat ini belum diketahui secara pasti, diduga sistem imun
efektivitasnya tinggi dalam menghancurkan jaringan yang terinfeksi dan HPV. Tehnik
ini diawali dengan local anestesi.Rasa sakit setelah operasi dapat diatasi dengan
narkotik analgesik dan analgesik topikal pada beberapa pasien sangat bermanfaat
Penatalaksanaan lainnya :
- Krioterapi merupakan pilihan utama untuk hampir semua veruka vulgaris. veruka
seharusnya dibekukan secara adekuat dimana dalam waktu 1-2 hari akan timbul lepuh
sehingga akan menjadi lebih lunak. Idealnya pengobatan dilakukan setiap 2 atau 3
- Asam salisilat 12-26% dengan atau tanpa asam laktat efektif untuk pengobatan
veruka vulgaris dimana efikasinya sebanding dengan krioterapi. Efek keratolitik asam
- Glutaraldehid merupakan agen virusidal yang terdiri dari 10% glutaraldehid dalam
etanol cair atau dalam formulasi bentuk gel. Pengobatan hanya terbatas pada lesi di
tangan.Efek samping yang dapat terjadi adalah dermatitis kontak. Nekrosis kutaneus
- Bleomisin memiliki efikasi yang tinggi dan penting untuk pengobatan veruka
unit/ml yang diinjeksikan di dekat bagian bawah veruka hingga terlihat memucat.Saat
injeksi terasa nyeri sehingga pada beberapa pasien dapat diberikan anestesi lokal.
Efek samping yang pernah dilaporkan adalah timbulnya skar dan dapat menyebabkan
veruka pada 85% kasus. Caranya: DNCB dilarutkan dalam aseton, kolodion atau
petrolatum. Dosis awal DNCB dengan konsentrasi 2-5 %, tetapi dapat diturunkan
menjadi 0,2-0,5% jika timbul reaksi yang berat.Veruka mulai pecah setelah sekali
hingga dua puluh kali pengobatan, tetapi rata-rata dibutuhkan 2-3 bulan pengobatan.
Efek samping dari penggunaan DNCB yaitu pruritus, nyeri lokal, dan dermatitis
eksematous ringan.
veruka baik pada kulit maupun mukosa. Pengobatan ini efektif untuk menghilangkan
1. Djuanda, Adhi, Prof.dr; Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi keenam; Balai
Dermatology in General Medicine. Ed 7. Vol 2. New York: McGraw Hill Book Co. 2008;
1822-28.
3 James WD, Berger TG, Elston DM. Viral disease. Dalam: Andrews diseases of the skin.
4 Sterling JC. Virus infection. Dalam: Burns T et al (ed). Rook’s Text Book Of
5 http://emedicine.com/derm/topic457.htm
6 http://www.mayoclinic.com/health/commonwarts/DS00370/SECTION=1
7 Ronny Handoko. Penyakit Virus. Dalam: Adhi Djuanda. Ilmu penyakit Kulit dan Kelamin.
8 http://www.dermpathdiagnostics.com/assets/Verruca%20Vulgaris.pdf