Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY, B

DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI :CA OVARIUM

DI RUMAH SAKIT

Pengkajian Keperawatan

I.Biodata :

Nama : Ny. B
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Jogjakarta
Diagnosa Medis : Ca Ovarium

Penanggung Jawab
Nama : Tn. Eko
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Pekerjaan : Admin di sebuah perusahaan swasta
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Jogjakarta
Hubungan dengan klien : Suami

II. Riwayat Kesehatan :


a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada perut bagian kanan bawah, klien juga
mengatakan menstruasinya tidak teratur dan sangat sedikit saat menstruasi. Berat badan klien
juga turun karena klien tidak nafsu makan. Dokter mendiagnosa Ny. B menderita Ca
Ovarium stadium II A.

b. Riwayat Penyakit Dahulu :


Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun. Hanya klien sering mengeluh
masuk angin dan badannya sering pegal-pegal dan capek. Biasanya klien hanya membeli obat
di warung atau di apotek dengan jenis

c. Riwayat Penyakit Keluarga :


Klien mengatakan sepupunya pernah menderita kanker payudara.
d. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi :
1) Menarche : umur 13 tahun Siklus : teratur ( x ) tidak ( )
2) Banyaknya : Lamanya : 5 hari
3) HPHT : Keluhan :nyeri saat hari 1-3 menstruasi

e. Riwayat Keluarga Berencana


a. Melaksanakan KB : ( x ) ya ( ) tidak
b. Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : IUD
c. Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : 4 tahun yang lalu
d. Masalah yang terjadi :

f. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang pernah dialami oleh ibu : tidak ada
b. Pengobatan yang didapat : tidak ada
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
( ) Penyakit Diabetes Mellitus
( ) Penyakit Jantung
( ) Penyakit Hipertensi
( x ) Penyakit lainnya : sebutkan : sepupunya pernah menderita kanker payudara

III.Activity Daily living


a. Aktivitas dan latihan
Klien mengatakan aktivitas yang klien kerjakan sebatas aktivitas yang ringan saja, misalnya
menyapu halaman dan membersihkan rumah. Untuk mengangkat benda berat klien mengeluh
semakin nyeri.
b. Tidur dan istirahat
Sejak mengeluh nyeri pada abdomennya klien mengatakan sering terbangun saat tidur karena
nyeri yang dirasakannya.
c. Kenyamanan dan nyeri
Klien mengatakan nyeri yang dirasakannya sangat mengganggu. Saat dilakukanpengkajian
nyeri didapatkan :
P : saat klien beraktivitas
Q : nyeri yang dirasakan klien seperti ditusuk-tusuk dan nyeri terasa seperti ditekan dan panas
R : abdomen
S : skala nyeri 7
T : sekitar 15 menit
d. Nutrisi
Sejak mengeluh nyeri pada abdomennya klien mengatakan nafsu makannya kurang. Klien
sangat suka mengkonsumsi goreng-gorengan dan makanan yang dibakar, klien juga suka
mengkonsumsi minuman bersoda.
IV. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum pasien tampak lemah. Pemeriksaan TTV didapatkan hasil :
TD : 100/70 mmHg, nadi : 110x/menit, RR : 26x/menit, suhu : 37,7 0C.
b. Pemeriksaan kepala : bentuk kepala klien simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada hematom,
rambut klien bersih tidak rontok.
Pemeriksaan muka : bentuk muka klien simetris, muka klien nampak pucat dan berkeringat,
tidak ada lesi pada muka klien. Sklera klien berwarna putih bersih, terdapat sekret pada mata,
konjungtiva anemis.Hidung klien simetris, tidak ada septum deviasi, tidak ada lesi juga tidak
ada epistaksis, tidak ada polip. Pada pemeriksaan bibir klien didapatkan bibir klien kering,
tidak ada stomatitis. Pada telinga klien bentuknya simetris, telinga klien sedikit kotor.
c. Pemeriksaan leher ,tidak terdapat pembesaran pada kelenjar thyroid, tidak ada kaku kuduk,
reflek menelan baik, dan saat dilakukan pengukuran JVP didapatkan nilai 2 yang berarti tidak
ada pelebaran JVP
d. Pemeriksaan dada : saat dilakukan insfeksi bentuk dada,bentuk dada normal, saat
dilakukan palpasi vokal fremitus getaran nya sama antara kanan dan kiri, saat dilakukan
pemeriksaan pengembangan paru normal, pada pemeriksaan Auskultasi paru mendapatkan
bunyi bronkountuk mengetahui suara nafas. Pada jantung yang perlu dikaji adalah palpasi
pulsasi katup teraba kuat, katup pulmonal teraba kuat, katup trikuspidalis teraba kuat, iktus
kordis teraba kuat. Auskultasi bunyi jantung S1 S2 normal.
e. Pemeriksaan abdomen :
1.1. Inspeksi : abdomen klien asites dan teraba keras.
1.2. Auskultasi : karakter, lokasi & frekuensi peristaltik usus, suara Bruit : bunyi aorta, arteri
renal, arteri iliaka.
1.3. Palpasi : untuk mengkaji ukuran hepar, lien & ginjal, kaji nyeri tekan.
1.4. Perkusi : Kaji jenis & lokasi bunyiàtympani (normal pd usus) hypertimpani (kembung),
menentukan batas hepar.
f. Pada Genetalia klien warnanya sama dengan warna kulit,tidak terdapat lesi pada vulva, ada
cairan abnormal pada genitalia klien. Pada palpasi tidak terdapat nyeri.
g. Rectum klien normal ditandai dengan kulit di sekitar rektum tidak terdapat kemereahan
ataupun lesi. Saat dilakukan palpasi tidak terasa nyeri.
h. Pengkajian ekstremitas: tonus klien lemah, klien tidak bertenaga.

V.Pemeriksaan Penunjang :
a. USG : perut dan panggul menunjukkan massa ovarium dan ascites.
b. Rontgen thorax : didapatkan efusi pleura
c. Pemeriksaan laboratorium : Hb :11g/dl , Ht : 45% , Albumin : 2,5g/dl
d. Pemeriksaan serum CA 125 : 50 U/L ( normal : 35 U/L)

VI.Terapi Medis :
Cairan IV : terpasang infuse RL
Obat peroral: Asam mefenamat 500mg per oral
VII.Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : klien mengatakan terasa sakit di Sering bergantian Nyeri
perut bagian bawah kanan pasangan hygiene
seksual kurang,infeksi
DO : virus,HIV
-skala nyeri klien 7
-Klien tampak meringis menahan
sakit dan tampak memegang perutnya Proses peradangan
- Klien terlihat pucat dan
mengeluarkan keringat
- Perut klien terlihat semakin Kerusakan jaringan
membesar tampak seperti orang
hamil
- TTV  TD : 100/70 mmHg, nadi : Hyperplasia/metaplasia
110x/menit, RR : 26x/menit, suhu :
37,7 0C.
Metastase kelenjar
limfe

Pembesaran kelenjar
limfe

Nyeri
2 DS : klien mengatakan BB nya turun Sering bergantian Gangguan nutrisi
dari 52 kg menjadi 46 kg 2 bulan pasangan hygiene kurang dari
terakhir karena tidak nafsu makan seksual kurang,infeksi kebutuhan tubuh
Ketidak mampuan untuk mencerna virus,HIV
makanan Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Proses peradangan
DO :
-klien terlihat kurus dan kulitnya
terlihat kering Kerusakan jaringan
- IMT= BB/TB2
=46/(1,65)2=16,89
Hyperplasia/metaplasia

Senggama

Jaringan serviks rapuh

Perdarahan pasca
caitus
Terapi radiasi

System pencernaan

Mual,muntah dan
mulut kering

Gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
3. DS : Klien mengatakan cemas dan Sering bergantian Ansietas
takut pada operasi yang akan pasangan hygiene
dijalaninya seksual kurang,infeksi
- Setiap ada perawat yang datang di virus,HIV
kamar, klien selalu bertanya apakah
dia bisa sembuh. Status kesehatan
Cemas Proses peradangan

DO :
-Klien tampak gelisah dan murung. Kerusakan jaringan
- TTV: TD : 100/70 mmHg, nadi :
110x/menit, RR : 26x/menit, suhu :
37,7 0C. Hyperplasia/metaplasia

Senggama

Jaringan serviks rapuh

Perdarahan pasca
caitus

Terapi radiasi
Sistem integument

Rambut rontok,kulit
kering,kulit menghitam

Ansietas
VIII.Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri b.d Agen Injury Biologi ditandai dengan Klien tampak meringis menahan sakit dan
tampak memegang perutnya, klien terlihat pucat dan mengeluarkan keringat,

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Ketidak mampuan untuk mencerna makanan
ditandai dengan klien terlihat kurus dan kulitnya terlihat kering
IMT=BB/TB2=46/(1,65)2=16,89

3. Cemas b.d Status kesehatan ditandai dengan klien tampak gelisah dan murung. TTV TD :
100/70 mmHg, nadi : 110x/menit, RR : 26x/menit, suhu : 37,7 0C.

IX.Rencana keperawatan

No. Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Dx Hasil
1 Tupan : a. Lakukan pengkajian a. Membantu membedakan
Setelah dilakukan nyeri secara komprehensif penyebab nyeri dan
tindakan keperawatan catat keluhan, lokasi nyeri, memberikan informasi
selama 3x24 jam frekuensi, durasi, dan tentang kemajuan atau
diharapkan nyeri pasien intensitas (skala 0-10) dan perbaikan penyakit,
berkurang atau terkontrol tindakan penghilangan terjadinya komplikasi dan
Tupen : nyeri yang dilakukan] keefektifan intervensi.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan b. Pantau tanda - tanda b. Peningkatan nyeri akan
selama 1 x 24 jam vital mempengaruhi perubahan
diharapkan nyeri pada tanda - tanda vital
sebagian teratasi
dengan Kriteria Hasil : c. Dorong penggunaan c. Memungkinkan pasien
Skala nyeri berkurang keterampilan manajemen untuk berpartisipasi secara
Tidak meringis nyeri seperti teknik aktif untuk mengontrol
Tidak pucat dan keringat relaksasi dan teknik rasa nyeri yang dialami,
Perut mengecil distraksi, misalnya dengan serta dapat meningkatkan
TTV normal mendengarkan musik, koping pasien
membaca buku, dan
sentuhan terapeutik.
d. Berikan posisi yang d. Memberikan rasa
nyaman sesuai kebutuhan nyaman pada pasien,
pasien meningkatkan relaksasi,
dan membantu pasien
untuk memfokuskan
kembali perhatiannya.

e. Dorong pengungkapan e. Dapat mengurangi


perasaan pasien ansietas dan rasa takut,
sehingga mengurangi
persepsi pasien akan
intensitas rasa sakit.

f. Evaluasi upaya f. Tujuan yang ingin


penghilangan nyeri atau dicapai melalui upaya
kontrol pada pasien kontrol adalah kontrol
nyeri yang maksimum
dengan pengaruh atau efek
samping yang minimum
pada pasien.

g. Tingkatkan tirah baring,g. Menurunkan gerakan


bantulah kebutuhan yang dapat meningkatkan
perawatan diri yang nyeri
penting

h. Kolaborasi pemberian h. Nyeri adalah komplikasi


analgetik sesuai indikasi tersering dari kanker,
meskipun respon
individual terhadap nyeri
berbeda-beda. Pemberian
analgetik dapat
mengurangi nyeri yang
dialami pasien
i. Kolaborasi untuk i. Rencana manajemen
pengembangan rencana nyeri yang terorganisasi
manajemen nyeri dengan dapat mengembangkan
pasien, keluarga, dan tim kesempatan pada pasien
kesehatan yang terlibat untuk mengontrol nyeri
yang dialami. Terutama
dengan nyeri kronis,
pasien dan orang terdekat
harus aktif menjadi
partisipan dalam
manajemen nyeri di
rumah.

j. Kolaborasi untuk j. Mungkin diperlukan


pelaksanaan prosedur untuk mengontrol nyeri
tambahan, misalnya berat (kronis) yang tidak
pemblokan pada saraf berespon pada tindakan
lain

2 Tupan : a. Pantau intake makanan a. Mengidentifikasi


Setelah dilakukan setiap hari, biarkan kalien kekuatan atau defisiensi
tindakan keperawatan menyimpan buku harian nutrisi
selama 3x24 jam tentang makanan sesuai
diharapkan nutrisi pasien indikasi
terpenuhi
Tupen : b. Identifikasi klien yang b. Mual muntah
Setelah dilakukan mengalami mual atau psikogenik terjadi sebelum
tindakan keperawatan muntah yang diantisipasi kemoterapi mulai.
selama 1 x 24 jam
diharapkan nutrisi c. Ukur tinggi badan c. Membantu dalam
teratasi (TB), berat badan (BB), identifikasi malnutrisi
dengan Kriteria Hasil : dan ketebalan lipatan kulit protein-kalori, khususnya
BB meningkat triseps atau dengan bila BB dan pengukuran
Kulit lembab antropometrik lainnya. antropometrik kurang dari
Klien terlihat gemuk pastikan jumlah penurunan normal
BB saat ini

d. Dorong klien untuk d. Kebutuhan metabolic


makan dengan diet tinggi jaringan ditingkatkan
kalori kaya nutrient,
dengan intake cairan yang
adekuat. Dorong
penggunaan suplemen dan
makan sedikit tapi sering.

e. Ciptakan suasana e. Membantu waktu


makan malam yang makan lebih
menyenangkan, dorong menyenangkan, yang
pasien untuk berbagi dapat meningkatkan
makan dengan keluarga masukan.
atau teman.

f. Rujuk pada ahli atau f. Memberikan rencana


tim pendukung nutrisi diet khusus untuk
memenuhi kebutuhan
individu dan menurunkan
masalah berkenaan dengan
malnutrisi protein atau
kalori dan defensiensi
mikronutrien.

3 Tupan : a. Kaji tingkat ansietas a. untuk mengetahui


Setelah dilakukan pasien perkembangan kecemasan
tindakan keperawatan klien dan untuk
selama 3x24 jam menentukan intervensi
diharapkan cemas pasien selanjutnya
hilang
Tupen : b. Berikan informasi yang b. untuk menurunkan
Setelah dilakukan akurat tentang penyakit tingkat kecemasan klien
tindakan keperawatan yang dideritanya
selama 1 x 24 jam
diharapkan cemas c. beri kesempatan pasien c. Agar dapat terjalin
berkurang untuk mengungkapkan hubungan dan komunikasi
dengan Kriteria Hasil : masalah yang dihadapinya antar kedua belah pihak
rileks
tidak gelisah dan murungd. Ajarkan mekanisme d. untuk menstabilkan
TTV normal kopinh yang baru kondisi kecemasan klien
r

Anda mungkin juga menyukai