Anda di halaman 1dari 3

10 Hikmah Isra Miraj Perjalanan Rasul Ke

Langit Saat Malam Hari

Kelompok ; Alif,Sufi,Wahyu

Isra dan Miraj adalah dua peristiwa yang berbeda namun berlangsung dalam waktu yang sama.
Peristiwa ini memiliki banyak hikmah Isra Miraj perjalanan Rasul ke langit yang bisa untuk
menentukan beberapa waktu terbaik. Isra diceritakan sebagai kisah perjalanan Nabi Muhammad
dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem.

Sementara Miraj berarti kisah perjalanan Rasul dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke
Sidratul Muntaha (akhir penggapaian). Peristiwa ini terjadi sebagai bentuk Rasul menerima perintah
Allah SWT menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.

Adapun peristiwa Miraj terjadi malam hari seperti dijelaskan Al-Isra ayat pertama. Dari penjelasan
tersebut, banyak yang bertanya tentang alasan Allah menjadikan malam sebagai waktu terjadinya
kejadian pemberian perintah.

"Maha Suci Allah yang telah memjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke
Masjidil Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari
tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Alasan perintah Allah turun pada malam hari dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, hikmah
Isra Miraj perjalanan Rasul ke langit saat malam hari, Kamis (11/3/2021)

Waktu Wajib Salat dan Khalwah

1. Waktu wajib salat

Perjalanan rasul ke langit pada malam hari atau terkenal dengan istilah Isra' Miraj memiliki beberapa
hikmah. Hikmah pertama ia terkait mendirikan salat. Salah menjadi sesuatu yang wajib terlebih
peristiwa diperintahkannya salat adalah yerjadi di malam hari. Berdasarkan ayat dalam surat Al-
Muzammil ayat 2 juga menyebutkan tentang dirikan salat di malam hari.

"Dirikanlah sholat di malam hari, kecuali sedikit." Al-Muzammil ayat 2.

2. Waktu untuk khalwah


Hikmah Isra Miraj perjalanan Rasul ke langit yang kedua adalah untuk waktu yang tepat melakukan
khalwah. Khalwah ialah menyepi dan pengukusan. Khalwah dijelaskan dalam ayat di bawah ini.

‫ إنما كان اإلسراء ليال ألنه وقت الخلوة واإلختصاص عرفا‬:‫قال ابن المنير‬

Artinya: Ibnu Munir berpendapat bahwa peristiwa Isra terjadi di malam hari, karena malam
merupakan waktu yang tepat untuk menyepi serta biasanya sebagai waktu yang tepat untuk
mengkhususkan amalan..

3. Ujian percaya hal ghaib

Hikmah Isra Miraj perjalan Rasul ke langit pada malam hari lainnya yakni sebagai bentuk ujian para
muslim untuk percaya hal ghaib. Maksudnya, hal ghaib yang susah dicerna dengan akal sehat harus
dipercayai. Hal ini sebagai penanda ujian bagi orang kafir yang diuji apakah tetap ingkar atau tetap
beriman.

4. Waktu sebagai bentuk penjelasan.

Isra Miraj terjadi pada malam hari karena ada beberapa alasan khusus berdasarkan kisah-kisah
kehidupan para nabi sebelum Muhammad SAW. Adapun kisah yang bisa menjadi suri tauladan untuk
penegasan sebuah penjelasan adalah kisah Nabi Ibrahim yang awalnya menganggap bintang adalah
Tuhan. Dijelaskan dalam surat Al-An'am ayat 76 bahwa bintang bukan Tuhan karena bisa
menghilang.

َ ‫َفلَمَّا َجنَّ َعلَ ْي ِه اللَّ ْي ُل َرَأ ٰى َك ْو َكبًا ۖ َقا َل ٰ َه َذا َربِّي ۖ َفلَمَّا َأ َف َل َقا َل اَل ُأحِبُّ اآْل فِل‬
‫ِين‬

Artinya: Ketika malam telah gelap, ia melihat sebuah bintang (lalu) ia berkata: Inilah Tuhanku, tetapi
tatkala bintang itu tenggelam ia berkata: Saya tidak suka kepada yang tenggelam.

5. Waktu dikabulkan doa

Kisah lainnya yang bisa menjadikan hikmah malam hariadalah waktu dikabulkannya doa Nabi Yaqub
AS. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Yusuf ayat 98 tentang permohonan ampunan.

‫ف اَسْ َت ْغفِ ُر لَ ُك ْم َربِّيْ ۗ ِا َّن ٗه ه َُو ْالغَ فُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬


َ ‫َقا َل َس ْو‬

Artinya: Dia (Yakub) berkata, "Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sungguh,
Dia Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."

6. Waktu Berkumpul

Hikmah Isra Miraj perjalanan rasul ke langit pada malam hari selanjutnya adalah sebagai waktu yang
tepat untuk berkumpul. Alasannya malam hari memang waktu yang dinilai Allah SWT tepat untuk
memberangkatkan Rasul ke langit dengan orang-orang yang dicintai Rasul sedang berkumpul satu
sama lain.

7. Waktu terbaik dari seribu bulan

Hikmah Isra Miraj dilakukan pada malam hari selanjutnya yakni bersinggungan dengan waktu terbaik
yang dijanjikan Allah SWT. Allah menjanjikan waktu terbaik dari seribu bulan atau lailatul qadar pada
malam tersebut. Tak ada waktu yang memiliki keistimewaan lebih dibanding malam tersebut.
8. Waktu Turun Wahyu Pertama

Keistimewaan Isra Miraj terjadi malam hari tentu berhubungan dengan turunnya wahyu pertama.
Adapun penjelasan malam ialah waktu turunnya wahyu pertama dijelaskan di bawah ini berdasarkan
HR Bukhari.

"Malaikat Jibril datang (ke gua hira) dan berkata: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca".
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan: Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku
sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Aku tidak bisa
baca". Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan
berkata lagi: "Bacalah!". Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Malaikat itu memegangku kembali
dan memelukku untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi:
(Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia

dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah)." (HR. Bukhari no. 6982,
Muslim no. 160).

9. Waktu mustajab yang mulia

Malam hari sebagai malam keberangkatan Rasul SAW ke langit tentu merupakan waktu terbaik yang
dijanjikan Allah. Waktu terbaik malam hari juga dipercaya sebagai waktu mustajab untuk berdoa.
Doa akan dikabulkan dan semakin mendekatkan diri dengan Allah. Berbeda dengan siang hari, hanya
Jumat waktu siang yang memiliki keutamaan mustajab mulia dibanding malam hari.

10. Waktu terbaik untuk pikiran

Hikmah Isra Miraj perjalanan Rasul SAW ke langit pada malam hari yang terakhir adalah
menyebutkan waktu malam hari sebagai waktu terbaik untuk pikiran. Artinya, pikiran akan
disegarkan dengan cara istirahat. Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat Al-Furqan ayat 47.

َ ‫َوه َُو الَّذِي َج َع َل لَ ُك ُم اللَّ ْي َل لِ َباسًا َوال َّن ْو َم ُس َبا ًتا َو َج َع َل ال َّن َه‬
ُ ‫ار ُن‬
‫شورً ا‬

Artinya: Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat. Dia
menjadikan siang untuk bangun berusaha.

Anda mungkin juga menyukai