إنما كان اإلسراء ليال ألنه وقت الخلوة واإلختصاص عرفا:قال ابن المنير
Artinya, “Ibnu Munir berpendapat bahwa peristiwa Isra terjadi di malam hari karena malam
merupakan waktu yang tepat untuk menyepi serta biasanya sebagai waktu yang tepat untuk
mengkhususkan amalan.”
Kedua, karena malam adalah waktu diwajibkannya shalat. Hal ini didasarkan pada sebuah ayat dalam
Surat Al-Muzammil.
َفَلَ َّما َجنَّ َعلَ ْي ِه اللَّ ْي ُل َرَأ ٰى َك ْو َكبًا ۖ قَا َل ٰ َه َذا َربِّي ۖ فَلَ َّما َأفَ َل قَا َل اَل ُأ ِح ُّب اآْل فِلِين
Artinya, “Ketika malam telah gelap, ia melihat sebuah bintang (lalu) ia berkata, ‘Inilah Tuhanku,’
tetapi tatkala bintang itu tenggelam ia berkata, ‘Saya tidak suka kepada yang tenggelam.”
Selain itu, malam juga menjadi waktu dikabulkannya doa Nabi Yaqub AS sesuai firman Allah dalam
Surat Yusuf ayat 98. Selain dua kisah tersebut masih ada beberapa kisah lagi yang menunjukkan
kemuliaan malam dalam kehidupan para nabi sebelumnya. Hal ini sekaligus juga sebagai bantahan
untuk para filsuf yang menganggap bahwa malam merupakan waktu yang hina. Sebagaimana
diungkapkan Ibnu Dihyah sebagai berikut:
إن الظلمة من شأنها اإلهانة والشر: وإلبطال قول الفالسفة:قال ابن دحية
Artinya, “Menurut Ibnu Dihyah, terjadinya Isra pada waktu malam sebagai bantahan atas pendapatnya
para filsuf, ‘Sesungguhnya dalam malam terdapat celaan dan keburukan.”
Kelima, karena malam adalah waktu yang tepat untuk berkumpul dengan orang-orang yang kita
cintai. Maka dari itu, Allah memberangkatkan Rasul pada malam hari.
Keenam, malam merupakan satu-satunya waktu yang dijanjikan Allah sebagai waktu yang terbaik
dari seribu bulan (lailatul qadar). Tidak ada waktu lain selain malam yang memiliki keistimewaan
seperti ini.
Ketujuh, malam adalah waktu turunnya wahyu yang pertama.
Kedelapan, malam adalah waktu dikabulkannya doa. Berbeda dengan siang, hanya hari Jumat satu-
satunya waktu siang yang memiliki keutamaan tersebut.
Kesembilan, karena malam adalah waktu yang tepat untuk menyegarkan pikiran, dengan istirahat.
Sedangkan pagi diciptakan Allah untuk mencari penghasilan. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam
surat Al-Furqan ayat 47:
سبَاتًا َو َج َع َل النَّ َها َر نُشُو ًرا ً َو ُه َو الَّ ِذي َج َع َل لَ ُك ُم اللَّ ْي َل لِبَا
ُ سا َوالنَّ ْو َم
Artinya, “Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat. Dia
menjadikan siang untuk bangun berusaha.”