Anda di halaman 1dari 7

SHOLAT TAHAJJUD

TUGAS MAKALAH TAZKIYATUN NAFS


MAHAD ALY TAHFIDZUL QUR’AN AL-MUKMIN
WONOSARI KLATEN JAWA TENGAH
OLEH: MUHAMMAD AZMIR ALKHOIR
A. Pengertian Sholat Tahajud
Tahajud berasal dari kata kerja ‘tahajjada’ yang berarti tetap terjaga
di malam hari, berjaga malam. Ash Syafi’i menyatakan bahwa sholat di
malam hari, baik sebelum tidur atau sesudah tidur dan sholat witir disebut
sholat tahajud.Orang yang melakukan ibadah tahajud disebut
dengan mutahajjid. Shalat tahajud digolongkan sebagai “sunnatun raatibun
mu’akaadah” atau ibadah sunnah yang diatur berdasarkan waktunya.
Ada banyak ayat di dalam Al-Quran yang mendorong ibadah malam ini
dan ayat-ayat lain yang menunjukkan ibadah semacamnya namun ibadah ini
harus tetap dilakukan dengan ikhlas, tanpa paksaan karena hukumnya
sunnah.
Al Hafiz Ibnu Hajar Al Asqalani telah menyatakan bahwa Nabi
Muhammad SAW tidak memiliki waktu yang pasti untuk melakukan sholat
tahajud, hanya mengikuti waktu yang menurutnya mudah untuk dilakukan.
Namun, waktu terbaik adalah kita harus menunda sampai sepertiga malam
terakhir.
Abu Muslim bertanya pada Abu Dzar, “Jam berapa yang terbaik bagi
kita untuk menunaikan shalat di malam hari?” Abu Dzar menjawab, “Aku
pernah bertanya pada Rasulullah seperti yang kau tanyakan padaku. Utusan
itu menjawab ‘Lewat tengah, malam dan sedikit dari mereka yang
melakukannya.'

B. Dalil Anjuran Sholat Tahajud


Sholat Tahajud merupakan ibadah sunnah yang begitu dianjurkan,
bukan hanya oleh Nabi SAW tetapi Allah SWT secara langsung
mensyariatkannya dalam Al-Qur'an, tepatnya melalui Surat Al-Isra ayat 79.

َ َ‫َومِنَ الَّ ْي ِل فَتَ َه َّجدْ ِب ٖه نَافِلَةً َّل َۖك‬


ٰٓ ‫ع‬
‫سى اَ ْن يَّ ْب َعثَكَ َربُّكَ َمقَا ًما َّمحْ ُم ْودًا‬
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu
ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke
tempat yang terpuji." Surat Al-Isra ayat 79.
Di ayat ini pula yang pertama kali mensyariatkan Nabi SAW beserta
umat Islam untuk mengerjakan Tahajud sebagai tambahan sholat fardhu
lima waktu. Dalam Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5, arti lafaz "sebagai (suatu ibadah)
tambahan bagimu," pada ayat ini ada yang mengartikan bahwa sholat
Tahajud diwajibkan Allah SWT khusus untuk Rasul SAW. Sehingga bagi
beliau, sholat malam ini hukumnya fardhu.
Nabi SAW juga nyatakan melalui sabdanya riwayat Abu Hurairah,
"Bahwasanya Nabi SAW ditanya orang, 'Sholat manakah yang paling utama
setelah sholat yang diwajibkan (sholat lima waktu)?' Beliau menjawab, '
Sholat Tahajud'," (HR Muslim).

C. Waktu Sholat Tahajjud Yang Paling Utama


Pelaksanaan sholat tahajud sudah jelas dilaksanakan pada malam hari.
Rasulullah SAW bersabda, "Seutama-utama sholat sesudah sholat adalah
sholat sunnah di waktu malam." (HR Muslim).

Mengutip buku Kajian Fikih dalam Bingkai Aswaja oleh Ahmad Hawassy,
berikut adalah tiga pembagian waktu sholat tahajud oleh beberapa ulama:

1. Sangat utama: ⅓ malam pertama (bada Isya - pukul 22.00).


2. Lebih utama: ⅓ malam kedua (pukul 22.000 - 01.00).
3. Paling utama: ⅓ malam terakhir (pukul 01.00 - Shubuh).

Meskipun beberapa ulama telah membagi waktu di atas, namun


pembagian tersebut bukan merupakan hal yang saklek. Pada dasarnya,
dalam melakukan ibadah kita harus mengambil yang terbaik di antara
beberapa pilihan.

Adapun waktu sholat tahajud yang Rasulullah SAW lakukan adalah di


waktu sepertiga malam terakhir. Dalam sebuah riwayat Abu Muslim
bertanya pada Abu Dzar, "Pada waktu manakah yang lebih utama untuk kita
mengerjakan sholat malam?"
Abu Dzar menjawab, "Aku telah bertanya kepada Rasulullah SAW
sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini."

Rasulullah SAW bersabda, "Perut malam yang masih tinggal adalah sepertiga
yang terakhir. Sayang sedikit sekali orang yang melaksanakannya." (HR
Ahmad).

D. Fadhilah Sholat Tahajud


Shalat Tahajjud menyimpan berbagai kemuliaan, kebajikan, kelezatan,
kenikmatan, kedamaian, dan kebahagiaan yang teramat tinggi yang dapat
dirasakan oleh seorang hanya yang menegakkan kedua kakinya di hadapan
Allah Swt. sholat malam memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Membawa kita ke tempat yang terpuji dan mulia di sisi-Nya
Inilah janji Allah SWT yang akan mengangkat umat-Nya ke tempat
terpuji bagi yang menunaikan ibadah sholat tahajud dengan tekun dan ikhlas
semata mata hanya mengharapkan ridha Ilahi
“Sungguh, orang-orang yang bertakwa akan berada di dalam taman-taman
(surga dan mata air. Mereka mengambil apa yang telah Tuhan berikan
kepada mereka. Memang, mereka sebelumnya adalah orang-orang yang
berbuat baik. Mereka biasa tidur sedikit di malam hari. Dan pada jam-jam
sebelum fajar, mereka akan memohon ampun.” (Adh-Dzariyat 51: 15-18).
2, Menjadi lebih dekat dengan Allah
Manfaat sholat tahajud adalah sebagai sarana untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Hal tersebut dikuatkan dengan pernyataan hadits
Rasulullah SAW:
“Kamu harus melakukan sholat malam karena sholat malam adalah
kebiasaan orang-orang saleh di hadapanmu, ibadah yang mendekatkan diri
dengan Tuhanmu, dan menutupi rasa bersalah dan menghapus.” (Tirmidzi,
Al-Hakim, Baihaqi).
3. Menjadi rendah hati
Ketentraman yang merupakan cerminan dari ketenangan jiwa dalam
menjalani kehidupan sehari-hari di masyarakat akan membuat kita menjadi
rendah hati.
“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pemurah adalah mereka yang
berjalan di bumi (dalam) kerendahan hati dan ketika orang-orang bodoh
menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan
salam. Dan mereka yang menghabiskan waktu malam di hadapan Tuhan
mereka, bersujud dan berdiri. ” (Al-Furqan 25: 63-64).
4. Mempercepat dalam mencapai tujuan dan rasa aman
Selain upaya (ikhtiar), kita perlu melakukan shalat tahajud karena doa
dan ibadah yang diiringi dengan sholat tahajud akan dikabulkan oleh Allah.
“Saya telah memberinya apa yang dia harapkan (tujuan) dan memberikan
rasa aman dari apa yang dia takuti.” (HR Ahmad)
5. Menjaga ketampanan dan kecantikan diri
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa banyak melakukan shalat malam, maka wajah akan terlihat
tampan atau cantik di siang hari.” (HR Ibnu Majah)
6. Dikenal sebagai orang yang spesial di mata Allah
Siapapun yang melakukan shalat tahajud akan terlihat sebagai orang
yang spesial dimata Allah SWT. Hal itu karena shalat ini dilakukan pada
malam hari dan merupakan waktu yang khusus dan khusyuk bersama Allah.
Sebagaimana terdapat di dalam Al-Quran:
“Jadi bersabarlah, karena Perintah (dari) Tuhanmu, karena sesungguhnya,
kamu ada di Mata Kami. Dan muliakanlah pujian (dari) Tuhanmu ketika kamu
bangun, Dan pada malam hari, muliakan Dia, dan setelah bintang-bintang. ”
(At-Tur 52: 48-49).
7. Mengusir setan yang menggoda diri
“Setan mengikat dengan tiga ikatan. Masing-masing berkata, ‘Kamu
masih punya malam yang panjang, pergi tidur!’ Jika dia bangun dalam nama
Tuhan, maka sebuah ikatan dilepaskan. Jika dia berwudhu, maka lepas ikatan
berikutnya. Dan jika dia melakukan shalat, maka biarkan satu ikatan lagi,
sehingga keesokan harinya dia menjadi rajin, begitu juga dengan jiwanya.
Jika tidak, keesokan harinya jiwanya menjadi kotor dan jiwanya menjadi
malas. ”(H.R Muslim).
8. Mengarah ke husnul khotimah
Setiap makhluk hidup pasti akan mati. Husnul khotimah akan
menentukan kita masih dalam keadaan islam saat nyawa kita telah diambil
kembali oleh Allah SWT. Keadaan husnul khotimah ini tentu menjadi
dambaan bagi orang-orang yang beriman. Meninggal dalam keadaan husnul
khotimah tentu akan dijamin surga oleh Allah SWT.
Ketika seseorang rajin melaksanakan sholat tahajud, dirinya akan
selalu teringat kepada Allah karena kematian pasti akan menjemput
kapanpun dan dimanapun tanpa bisa dicegah dan disadari oleh manusia.
Dengan terus melaksanakan tahajud diharapkan bisa membawa seseorang
pada husnul khotimah.
9. Menyampaikan doa dan ada kemungkinan untuk lebih cepat diijabah
oleh Allah
Sholat tahajud adalah salah satu ibadah sunnah tama dan merupakan
salah satu media yang efektif untuk menyampaikan keinginan kita kepada
Allah SWT.Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
muslim.
“Setiap malam Allah SWT turun ke surga terendah ketika sepertiga malam
tersisa dan berkata:’Siapakah yang akan memanggil-Ku, sehingga Aku dapat
menjawabnya? Siapa yang akan meminta kepada-Ku, agar Aku
memberikannya? Siapakah yang akan mencari pengampunan-Ku, sehingga
Aku dapat memaafkannya?”.
REFERENSI;
1. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5, Imad ad Din Abu al-Fida Ismail Ibn Amar Ibn
Katsir Ibn Zara' al-Bushra al-Dimasiqy.
2. Rahasia Terlengkap Rahasia Mukjizat Sholat Tahajjud, Abu Abbas Zain
Musthafa Al Basuruwani.
3. The Power of Tahajud, Ahamd Farid.
4. Shalat Tahajud Dhuha Hajat, Abu Izzah Al Quro.
5. Kajian Fikih dalam Bingkai Aswaja, Ahmad Hawassy.

Anda mungkin juga menyukai