— Al-Muzzammil 73:2
Namun, setelah turunnya ayat 20 dalam surah ini, Allah meringankannya sebagai sunah. Dalam
karyanya yang terkenal, Fiqh As-Sunnah, Sayyid Sabiq Sheikh menguraikan tentang salat tahajjud
sebagai berikut:
Allah swt berfirman sebagai berikut:
Dan pada sebagian malam hari, salat tahajudlah kamu sebagaimana ibadah tambahan bagimu,
mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji
— Al-Isra' 17:79
Perintah ini secara khusus ditujukan kepada Muhammad, tetapi juga mengacu kepada semua
Muslim, karena Muhammad adalah teladan yang sempurna dan panduan bagi mereka dalam segala
hal.
Selain itu, melakukan salat Tahajud teratur memenuhi syarat sebagai salah satu dari orang-orang
benar dan seseorang yang mendapatkan karunia dan kemurahan Allah. Dalam memuji mereka yang
melakukan salat malam, Allah berfirman:
Dan orang-orang yang melalui malam dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka
— Al-Furqan 25:64
Dalam hadist
Selain ayat-ayat al-Qur'an, hadis juga menjelaskan keutamaan salat Tahajud:
"Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru:
Adakah orang-orang yang memohon (berdoa), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang
meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni
baginya. Sampai tiba waktu Subuh."
— al-Bukhari dan Muslim
Dalam beragam riwayat hadis, salat ini juga disebut sebagai Qiyamul Layl (berdiri [di waktu] malam),
Ṣalatul Layl (salat malam), dan Tahajjud.
Waktu
Tahajud dilakukan setelah bangun tidur pada waktu malam.[2] Tahajud dapat didirikan saat sepertiga
malam awal, tengah, maupun akhir, tetapi dasarnya didirikan setelah mendirikan salat
wajib Isyak. Ibnu Hajar mengatakan sebagai berikut:
Tidak ada waktu yang tertentu dalam salat Tahajud Nabi ﷺmendirikan salat malamnya; beliau
dapat mendirikannya kapanpun beliau merasa ringan untuk melakukannya.
"Waktu terbaik mendirikan tahajud adalah sepertiga malam terakhir." (Abu Hurairah: Fiqh)[3][butuh rujukan]
Dari Umar bin Anbasah, Nabi Muhammad ﷺbersabda:
Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hamba-Nya adalah saat sepertiga malam terakhir.
Jika kamu mampu menjadi orang yang berzikir kepada Allah pada saat itu, maka lakukanlah!
— At-Tirmidzi
Jumlah rakaat[
Tahajjud tidak memiliki jumlah rakaat tertentu yang harus dilakukan, dan dapat dikerjakan tidak
terbatas rakaat. Namun, salat tahajud didirikan sekurang-kurangnya dua rakaat, dilanjutkan dengan
witir sebagaimana Rasulullah ﷺmengerjakannya. Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa
Rasulullah bersabda:
"(Salat malam) didirikan dua dua (rakaat), dan bila kamu khawatir sudah masuk waktunya salat
Subuh dirikanlah salat Witir satu rakaat."
ManfaatAT
Dalam Islam, seorang muslim memperoleh beberapa manfaat dari salat tahajud. Manfaat ini antara
lain yaitu dimasukkan ke dalam golongan orang yang bertakwa dan ahli surga,
memperoleh pahala salat sunnah yang terbaik, digolongkan sebagai orang saleh, dan dijadikan
sebagai manusia yang sebaik-baiknya. Muslim yang melaksanakan salah tahajud digolongkan
sebagai orang yang bertakwa dan ahli surga berdasarkan firman Allah dalam Surah Az-Zariyat ayat
15–18. Ayat ini menyebutkan bahwa orang yang sedikit tidur pada waktu malam untuk memohon
ampunan dari Allah hingga waktu sebelum fajar akan dimasukkan ke dalam taman-taman surga
sebagai balasan atas kebaikannya tersebut. Salat tahajud merupakan salat sunnah terbaik
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Melaksanakan salat tahajud juga
menandakan seseorang termasuk golongan orang saleh berdasarkan salah satu hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadits ini disebutkan bahwa melaksanakan salat tahajud
merupakan kebiasaan dari orang-orang saleh di waktu malam. Sedangkan salat tahajud sebagai
penanda sebagai sebaik-baiknya manusia. Haditsnya diiriwayatkan oleh Al-Bukhari dan
membahas Abdullah bin Umar mengenai salat tahajud berdasarkan perintah Nabi Muhammad untuk
menjadi sebaik-baiknya manusia.[5]