(Perna Viridis L.)yang di jual di sekitaran kota Cimahi, baik itu kerang hijau yang
dijual di pasar atau pun dijual oleh pedagang kaki lima. Penilitian ini dilakukan
untuk mengetahui kadar timbal (Pb) yang ada pada kerang hijau (Perna Viridis
L.). Sampel diambil dari pasar dan pedagang kaki lima secara random dengan
jumlah sampel sebanyak 15 sampel. Dan pengukuruan kadar timbal (Pb) di ukur
Dalam penetapan kadar timbal (Pb) dalam daging kerang hijau (Perna
Standar 1 0 0.0015
Standar 2 10 0.0234
Standar 3 20 0.1245
Standar 4 30 0.2134
Standar 5 40 0.2643
kurva standar
0.3015
0.1015
0.0515
0.0015
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Keterangan :
X = Konsentrasi (PPM)
Y = Absorbansi
R2 = Regrensi Linear
yang linear antara konsentrasi dengan nilai kolerasi (R2) sebesar 0,97. Harga
y=0,0072x-0,0177
A. Pembahasan
kerang hijau yang diambil dari kawasan kota Cimahi baik itu yang dijual di
pasaran atau dijual oleh pedagang kaki lima, jumlah sampel diambil sebanyak 15
didinginkan dan disaring dengan kertas saring whatman no.42 kedalam labu ukur
250ml, ditambakan aquabidest hingga tanda batas dan homogen (Pratiwi &
Kadar hasil timbal pada kerang hjau yang dijual pedagang di sekitar kota
Cimahi, dimana semua sampel menunjukan kadar timbal (Pb) di atas ambang
batas yang di perbolehkan oleh peraturan BPOM no 5 tahun 2018, dimana kadar
timbal yang diperbolehkan ada dalam makanan ikan dan produk perikanan
termasuk moluska, krustasea, dan enkinodermata serta amfibi dan reptil sebesar
0,20ppm.
Hasil kadar logam timbal (Pb) pada kerang hijau tertinggi pada sampel
dengan kode KH003 dimana konsentrasi logam timbal mencapai 7,02 setelah
sampel kerang berasal dari perairan losari dimana menurut penilitain Pratiwi dan
Musa Ramang (2009) kadar logam pada kerang hijau tersebut memiliki rata-rata
karena aktivitas masyrakat daerah tersebut sangat tinggi karena perairan losari
ini menjadi tempat yang diminati oleh masyarakat dalam dan luar kota yang
bahwa kerang hijau yang dijual disekitaran kota Cimahi tidak layak dikonsumsi