Anda di halaman 1dari 61

PRAKTEK BELAJAR KLINIK

DI INSTALASI LABORATORIUM KLINIK PRODIA CABANG CIMAHI

LAPORAN

Disusun oleh:

1. Ahmad Nurifa 411117057


2. Annisa Anggriani 411117034

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI


PROGAM STUDI ANALIS KESEHATAN (D-3)
CIMAHI
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Praktik Belajar Klinik

Dibuat sebagai syarat dalam melengkapi kegiatan Praktik Belajar Klinik

Cimahi 6 Januari 2020

Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing Laboratorium Klinik Pembimbing Institusi Stikes Jend. A.
Prodia Cimahi Yani Cimahi

Risky F. Malau Amd. AK Fini Ainun Q.W, M.Si


NIK. 1610116694 NIDN. 0416089003

Mengetahui, Mengetahui,
Kepala Instansi Laboratorium Klinik Ketua Prodi Analis Kesehatan (D-3)
Prodia Cimahi Stikes jend. A. Yani Cimahi

Anggi Kartikawati., M.Kes., Apt Iis Herawati S.Pd, M.Kes


NIK. 0905003209 NIDN.0406057302
ABSTRAK

oleh

Ahmad Nurifa (41117057) dan Annisa Anggriani (411117034)

Berdasarkan kurikulum Program Studi TLM (D-3) Stikes Jendral Achmad Yani
Cimahi, pada semester ke-5 mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan wajib
mengikuti Praktik Belajar Klinik (PBK) sebagai upaya untuk meningkatkan
keterampilan mahasiswa, dapat mengamati proses operasional, meliputi tahap
pra-analitik, analitik dan pasca analitik, mahasiswa dapat mengenal sistem
administrasi di laboratorium, bekerja dengan aman sesuai prosedur kerja,
melakukan pemeriksaan dalam bidang hematologi, kimia klinik, serta
imunoserologi. Tempat yang digunakan untuk kegiatan PBK adalah
Laboratorium Klinik Prodia Cimahi terletak di Jl. Jend. H. Amir Machmud No.
523, kota Cimahi. Alat laboratorium yang digunakan pada proses analitik
menggunakan alat otomatis dibimbing oleh pembimbing lahan. Kegiatan yang
dilakukan meliputi pemeriksaan hematologi rutin dan lengkap menggunakan alat
Sysmex XN-350 L-Series, pemeriksaan kimia klinik dengan alat TMS 24i
Premium, pemeriksaan urinalisa menggunakan alat Urysis 1100 dan pemeriksaan
imunoserologi menggunakan imunokromatografi dan aglutinasi antigen antibodi.
Pencapaian target kompetensi adalah 80 % selama kegiatan PBK yang telah di
selenggarakan tanggal 4 November 2019 sampai dengan 30 November 2019.
Target yang belum tercapai adalah pada tahap pra analitik dalam proses
pengambilan spesimen dan pemeriksaan mikrobiologi serta parasitologi.

Kata kunci: PBK, Prodia, TLM

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmatnya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Lapoan Praktik Belajar Klinik

di Laboratorium Klinik Prodia Cimahi. Laporan ini kami susun berdasarkan hasil

kegiatan-kegiatan yang kami lakukan selama melaksanakan Praktik Belajar Klinik

(PBK) di Laboratorium Klinik Prodia Cimahi.

Kami menyadari dalam pembuatan dan penyusunan laporan Praktik

Belajar Klinik ini tidak terleas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah kami mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Ibu Anggi Kartikawati., M.Kes., Apt., selaku kepala cabang Instansi

Laboratorium Klinik Prodia Cimahi

2. Bapak Risky F. Malau Amd.AK., selaku pembimbing instansi

Laboratorium Klinik Prodia Cimahi.

3. Ibu Iis Herawati, S.P, M.Kes. Selaku Ketua Program Studi Analis

Kesehatan (D-3) Stikes Jendral Achmad Yani Cimahi.

4. Ibu Fini Ainun Qolbi W, M.Si, selaku pembimbing institusi dalam

pelaksanaan PBK.

5. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan baik secara

moril maupun materil.

ii
6. Seluruh staf Laboratorium Klinik Prodia Cimahi yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan masukan selama kegiatan Praktek Belajar Klinik.

7. Seluruh Dosen dan laboran Program studi Analis Kesehatan (D-3) Stikes

Jenderal Achmad Yani Cimahi.

8. Teman-teman Analis kesehatan (D-3) angkatan 11 yang telah menemani,

menyemangati dan berjuang bersama dalam perjalanan kehidupan kampus

selama ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PBK ini masih

jauh dari kata sempurna. Untuk itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun, demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan PBK ini

bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Cimahi, 18 November 2019

Penyusun,

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR....................................................................................................vi

DAFTAR TABEL.........................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Dasar Pemikiran..............................................................................................1

B. Tujuan..............................................................................................................2

C. Ruang Lingkup................................................................................................3

BAB II PROFIL LABORATORIUM...........................................................................4

A. Susunan Organisasi.........................................................................................4

B. Beban dan Tugas..............................................................................................5

BAB III LABORATORIUM........................................................................................14

A. Tata Letak Laboratorium...............................................................................14

B. Personalia.......................................................................................................15

C. Kegiatan Laboratorium..................................................................................15

D. Administrasi laboratorium.............................................................................29

E. Alur Bahan pemeriksaan................................................................................32

F. Penanggulangan Dampak Laboratorium terhadap Kesehatan Lingkungan...33

G.Kegiatan yang dilakuan selama PBK di Labratorium Klinik Prodia cabang


Cimahi.............................................................................................................35

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................36

A. Tahap pra-analiik..........................................................................................37

B. Analitik..........................................................................................................38

iv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................44

A. Volume dan Jenis Kegiatan Yang Dilakukan................................................44

B. Pencapaian target kompetensi........................................................................46

C. Saran..............................................................................................................50

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Laboratorium Klinik prodia Cimahi ....................4

Gambar 2. Alur pemeriksaan Laboratorium Klinik prodia Cimahi .....................13

Gambar 3. Denah Laboratorium Klinik Prodia Cimahi ........................................14

Gambar 4. Denah tata letak laboratorium .............................................................15

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Volume dan jenis kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Klinik Prodia
Cimahi .....................................................................................................45

Tabel 2. pencapaian target pelayanan di laboratorium klinik ...............................47

Tabel 3. kegiatan keselematan kerja di laboratorium ............................................48

Tabel 4. Komunikasi dilaboratorium ....................................................................49

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A Dasar Pemikiran
Pendidikan tinggi adalah kelanjutan pendidikan menengah yang

diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang

dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan,

teknologi dan kesenian. Pengetahuan dapat memfasilitasi siapapun untuk

dapat memproses sumber daya yang tersedia. Sumber daya yang tersedia

hanya akan mendukung pertumbuhan bila disertai dengan penguasaan

pengetahuan yang memadai.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi

Program Studi (Prodi) D-3 Analis Kesehatan merupakan perguruan tinggi

yang berkontribusi dalam mempersiapkan sumber daya manusia melalui

proses pendidikan dan pengajaran. Untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan sistem pendidikan khususnya bagi mahasiswa tingkat akhir,

Prodi D-3 Analis Kesehatan perlu meningkatkan keterampilan mahasiswa

melalui kegiatan PBK (Praktek Belajar Klinik)

Hasil yang diharapkan dari pelaksanan PBK adalah mahasiswa

diharapkan dapat memperoleh gambaran nyata dari tiap bidang operasional

laboratorium terutama yang berkaitan dengan kompetensi analis, meliputi

bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi, Immuno-Serologi, Patologi

1
2

Anatomi mulai dari pre-Analitik, Analitik sampai post Analitik.

Selain itu, mahasiswa juga dapat melatih kemampuannya untuk bekerja sama

dengan orang lain dan beradaptasi dengan dunia kerja.

B....Tujuan
1. Tujuan Umum

Memahami dan mampu melakukan proses pre-analisis, analisis

dan post-analisis di bidang Hematologi, Kimia Klinik, Imunologi-

Serologi, Parasitologi, Imunohematologi dan Mikrobiologi.

2. Tujuan Khusus

a. Mengenal ruang lingkup bidang operasional di laboratorium

b. Mengenal sistem administrasi di laboratorium

c. Melakukan persiapan alat, bahan, media dan reagensia yang akan

digunakan untuk pemeriksaan sampel

d. Melakukan persiapan dan pengambilan spesimen/sampel yang akan

digunakan untuk pemeriksaan

e. Melakukan pemeriksaan sederhana dalam bidang Hematologi, Kimia

Klinik, Imunologi, dan Mikrobiologi

f. Melaporkan dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan laboratorium

g. Melakukan penanganan akhir terhadap alat, bahan, media, reagensia

dan limbah bekas pemeriksaan

h. Melakukan komunikasi dengan pasien dan personil laboratorium


3

C Ruang Lingkup
PBK dilaksanakan di Laboratorium Klinik Prodia Cimahi jumlah

peserta didik yang mengikuti Praktik Belajar Klinik sebanyak 2 orang.

Pelaksanaan Praktek Belajar klinik ini berlangsung dari tangal 4

November 2019 – 30 November 2019 setiap hari senin-jum’at pukul 07.00

s/d 16.00 dan sabtu pukul 06.00 s/d 13.00.


BAB II

PROFIL LABORATORIUM

A Susunan Organisasi
BRANCH MANAGER
Anggi Kartikawati., M.kes., Apt.

DOCTOR IN CHARGE
Dr. Rini S. Harjono, dr. SpPK., M.Kes

DOCTOR IN CHARGE
dr. Yan Yan Yanuari R

Branch Operation Finance Officer


Supervisor May Rani
Santika Noviani

Attendant
Customer Care Laboratory
Sugeng
Leni Marlina Technologis
Dadang H
Leni Kuntari
Ahmad Solih
Resty Fauziah
Kiki
Branch Customer Risky F. Malau
Service Yasmi Nur
Rini Melani Cleaning Service
Radiographer Tatang
Siti nurjanah
Phlebotomist Bhakti
Security
Tita Daniati
Ahmad
Ambar Maulani P
Andi
Waruni Wulan S
Suparman
Chandra Kartika D

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Laboratorium Klinik prodia Cimahi

4
5

B Beban dan Tugas


1) Beban dan tugas keseluruhan

a. Menjaga kerahasiaan pasien dan perusahaan

b. Melaksanakan pengambilan darah sesuai degan peraturan

c. Bertanggung jawab dengan operasional CS

d. Memperhatikan kebersihan ruangan pelayanan dan ruang pengambilan

darah

e. Kunjungan kepada pelanggan, organisasi dan club

f. Pengisian laporan pelayanan

g. Memonitor kekosongan reagen

2) Kepala cabang

Yaitu seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin cabang

perusahaan untuk menjalankan menejemen sesuai standar dari kantor

pusat.

a. Mengkoordinasi persiapan check-up

b. Mengkoordinasi kegiatan bakti sosial

c. Memonitor karyawan

3) Manager Unit operasional

Manajemen operasi adalah praktik administrasi bisnis untuk

menciptakan tingkat efisiensi setinggi mungkin dalam suatu organisasi.

a. Mengevaluasihasil pemeriksaan yang telah divalidasi oleh bagian

validasi
6

b. Mengeluarkan hasil pemeriksaan

c. Mempertanggung jawabkan hasil pemeriksaan yang akan dikeluarkan

kepada pasien

4) Qualit Validator

a. Membantu stok efisiensi dibagian PAH (Pengontrolan Akhir Hasil)

b. Membuat LPB setiap minggu & dilaporkan ke bagian perbekalan

c. Memantau kebersihan dan kelancaran dibagian PAH (Pengontrolan

Akhir Hasil)

d. Memeriksa ketetapan dan kelengkapan data pemeriksaan pasien

e. Memperhatikan informasi-informasi diagnosa klinis dan kelengkapan

hasil pemeriksaan untuk menjamin hasil pemeriksaan dapat di

pertanggung jawabkan

f. Menghubungi dokter penanggung jawab apabila ada hasil yang

meragukan, adanya pemeriksaan yang bermasalah, atau ada hasil

pemeriksaan yang perlu penanganan segera

g. Melakukan interpretasi pemeriksaan secara analitik

h. Menerima dan membantu menyelesaikan keluhan pelanggan terutama

yang berhubungan dengan mutu operasi

i. Memantau kelengkapan hasil pasien baik hasil lab ataupun hasil non

lab

j. Memantau WSHP (Waktu Selesai Hasil Pemeriksaan) bagian operasi

dan memberikan masukan untuk perbaikan

k. Membantu mengontrol hasil check up on site


7

l. Berkoordinasi dengan bagian lain apabila ada pemeriksaan yang

bermasalah

m. Melaksanakan log P (Pemeliharaan) komputer di Ruang PAH dan

memantau status komputer di bagian PAH

n. Memantau IPB (Informasi Pemeriksaan Bermasalah) yang dikeluarkan

oleh bagian operasi

o. Bertidak sebagai costumer service apabila ada pasien yang ingin

penjelasan hasil melalui telepon

p. Melakukan penandatangan PAH

5) BOS (Branch Operation Supervisor)

Supervisor adalah anggota persahaaan yang bertanggung jawab atas

pekerjaan anak buahnya kepada manajemen yang lebih tinggi.

a. Memantau kelancaran operational lab

b. Membantu QV (Quality Validator) dalam PAH

c. Memeriksa ketepatan dan kelengkapan data pemeriksaan pasien

termasuk membuat catatan status pasien

d. Memperhatikan informasi-informasi diagnosa klinis dan kelengkapan

hasil pemeriksaan untuk menjamin hasil pemeriksaan yang dapat di

pertanggungjawabkan

e. Menghubungi dokter pj/pelanggan apabila ada hasil yang meragukan,

adanya pemeriksaan yang bermasalah atau ada hasil pemeriksaan yang

perlu penanganan segera


8

f. Melakukan interpretasi pemeriksaan secara analitik

g. Menerima dan membantu menyelesaikan keluhan pelanggan terutama

yang berhubungan dengan mutu operasi

h. Memantau kelengkapan hasil lab ataupun non lab

i. Memantau WSHP bagian operasi dan memberikan masukan untuk

perbaikan

j. Melakukan evaluasi WSHP setiap bulan dan dilaporkan dalam rapat

cabang

k. Membantu mengontrol hasil check up on site

l. Berkoordinasi dengan bagian lain apabila ada pemeriksaan yang

bermasalah

m. Bertidak sebagai costumer service apabila ada pasien yang ingin

penjelasan hasil melalui teleon

n. Membantu bagian pengiriman untuk memantau hasil yang difax dan

ditelepon

o. Menerima dan membantu bagian pengiriman hasil dalam

menyelesaikan keluhan pelaanggan terutama yang berhubungan

dengan pengiriman hasil

p. Membantu validasi hasil apabila BOS bagian tersebut tidak ada

q. Memastikan ketepatan hasil pemeriksaan dengan memperhatikan

aspek pra analitik, analitik dan pasca analitik sesuai standar mutu

prodia
9

r. Memantau dan mengevaluasi waktu proses bagian untuk memberikan

hasil cepat kepada pelanggan

s. Berkoordinasi dengan bagian PU (Pembantu Umum) sore untuk

pengambilan bahan dan pengiriman hasil

t. Melakukan penilaian dan memantau lembur sumber daya manusia

6) Tugas umum Operasi

a. Memastikan alat lab, reagen, control, kalibrator ruangan yang akan

digunakan berada pada kondisi yang optimal

1) Menjaga kebersihan ruangan

2) Melakukan pemantuan suhu ruangan, refrigerator, freezer dan

mencatat pada form log p

3) Melakukan dan membuat laporan pemeliharaan pada semua alat

4) Melakukan persiapan alat setiap pagi dan melakukan kontrol pada

semua alat

5) Input hasil kontrol

6) Melakukan penutupan harian

b. Memastikan pelaksanaan dan kelancaran proses pemeriksaan serta

tersedianya laporan hasil yang akurat dan tepat waktu berdasarkan

SOP (Standar Operasional Prosedur) dan pedoman yang berlaku

1) Melakukan pemeriksaan rutin kimia, serologi hema dan urine

sesuai IK (Instruksi Kerja) yang berlaku

2) Mempersiapkan pengiriman rujukan sesuai dengan persyaratan

sampel yang berlaku


10

3) Menyimpan sampel candangan sesuai dengan stabilitas masing-

masing tes

4) Mengatur waktu pemeriksaan sesuai dengan tabel WSHP yang

berlaku

5) Input hasil pemeriksaan yang akurat

6) Mengganti dan mempelajari IK dan pedoman urine dan mikro jika

ada revisi atau penerbitan baru

c. Memastikan diterapkanna ketentuan K3 pada saat bekerja untuk

memastikan tidak terjadinya kecelakaan kerja

1) Memakai alat pelindung diri

2) Membuang limbah sesuai dengan IK yg berlaku

d. Mengembangkan kompetensi diri

1) Mengikuti pemantapan muu internal dan external urine dan mikro

2) Mengikuti pelatihan yang diadakan di wilayah, pusat dan extern

yang berhubungan dengan bidang urine dan mikro

3) Mengikuti TOT dan bedah leaflet

e. Memastikan tersedianya stok reagen dan bahan pembantu

1) Mengajukan permintaan barang untu reagen, kontrol, standar

bidang imunoserologi

2) Melakukan stock opname


11

C. Kegiatan Laboratorium

Kegiatan di Laboratorium Klink Prodia Cimahi khususnya bagian

operasi memberikan pelayanan labboratorium pada pasien selama 14 jam,

yang terbagi ke dalam 2 shift yaitu pagi dan siang. Kegiatan yang dilakukan

meliputi tahap pra analitik (mulai dari penerimaan bahan pemeriksaan,

pemberian identitas sampel (barcode), penanganan bahan pemeriksaan, dan

pengiriman bahan pemeriksaan rujukan. Pemeriksaan di Laboratorium Klinik

Prodia Cimahi mencakup beberapa pemeriksaan diantaranya yaitu pemeriksaan

hematologi, kimia, Urinalisa, dan serologi. Laboratorum klinik Prodia Cimahi

selain melakukan pemeriksaan laboratorium juga melayani pemeriksaan

radiologi dan USG.

Setiap pemeriksaan memiliki Instruksi Kerja (IK) sesuai dengan jenis

pemeriksaannya. Kegiatan lain adalah melaksanakan Quality Control (QC)

dengan tujuan untuk meminimalisir kesalahan/error pada pemeriksaan. Quality

Control (QC) menjadi prosedur wajib sebelum melakukan pemeriksaan

sampel, dengan jadwal yang sudah ditetapkan serta dilakukan oleh karyawan

atau teknisi QC.

Tahap pemeriksaan sampel dilakukan oleh beberapa orang Analis

Kesehatan pada setiap jenis pemeriksaannya. Pemeriksaan laboratorium

dilakukan dengan menggunakan alat otomatis, semi otomatis dan manual

untuk melakukan konfirmasi hasil pemeriksaan. Pada alat otomatis, hasil

pemeriksaan secara langsung sudah terinput pada komputer, sehingga


12

memudahkan untuk melakukan verifikasi hasil atau validasi data. Sedangkan

untuk alat yang semi otomatis, hasil dari pemeriksaan disalin ulang secara

manual dalam sebuah buku sebagai salah satu arsip.


13

Adapun alur pemeriksaannya yaitu :

SAMPEL

Laboratorium

Distribusi Sampel

Kimia Mikrobiologi

Hematologi Imunoserologi

Urinalisa Rujukan

Hasil

Pengolahan Hasil

Kirim ke Kirim ke Kirim ke Kirim ke Diambil


dokter pasien Cabang Kontraktor Oleh

Gambar 2. Alur pemeriksaan Laboratorium Klinik prodia Cimahi


BAB III

LABORATORIUM

A Tata Letak Laboratorium


Laboratorium klinik Prodia Cimahi terletak di Jl. Jend. H. Amir Machmud

No. 523, Karangmekar, Kec. Cimahi Tengah, kota Cimahi dengan luas

bangunan adalah 385 m2, lokasi Prodia Cimahi berdekatan dengan Bank BCA

Cimahi di sebelah barat Prodia, sebelah utara berbatasan dengan Bank BRI

Cimahi dan bagian timur berbatasan dengan apotek Kimia Farma.

Laboratorium klinik Prodia cimahi beropersi pada hari Senin-Jum’at mulai

pukul 06.00-20.00 dan hari sabtu jam 06.00-16.00.

Ruang pemeriksaan sampel di laboratorium klinik Prodia cimahi terbagi

atas beberapa sub pemeriksaan yaitu pemeriksaan hemtaologi, pemeriksaan

Urinalisa rutin dan feses, pemeriksaan serologi, pemeriksaan kimia,

pemeriksaan mikrobiologi, pemeriksaan parasitologi dan pemeriksaan analisa

sperma.

Gambar 3. Denah Laboratorium Klinik Prodia Cimahi

14
15

Gambar 4. Denah tata letak laboratorium

B Personalia
Laboratorium klinik Prodia Cimahi ditangani oleh 28 orang staff, yang

terdiri atas 1 orang dokter umum, 2 orang radiologi, 1 orang koordinator analis

kesehatan dan 5 teknisi analis kesehatan.

C Kegiatan Laboratorium
1. Jenis Pemeriksaan

a. Pemeriksaan Kimia Klinik dengan TMS 24i Premium

1) Pemeriksaan Glukosa

Metode : Heksokinase

Prinsip :

Heksokinase akan mengkatalisis reaksi fosforilisasi dengan

ATP membentuk glukosa 6-fosfat dan ADP. Glukosa 6-fosfat

dehidrogenase akan mengkatalis oksidasi glukosa 6-fosfat dengan

nikolamide adnine dinueleotide phospate (NADP+)


16

2) Pemeriksaan Asam urat

Metode : enzimatic colorimetric test, TB HBA

Prinsip :

Asam urat dioksidasi menjadi allantoin oleh uricase, hydrogen

peroxyde bereaksi dengan 4-aminoantypirine dan 2,4,6-trimbomo-

hydroxybenzoic acid (TBHA) menjadi quinoneimine.

Uric Acid + 2H2O + O2 Uricase Allantoin + CO2 + H2O2

TBHBA + 4-aminoantypirine + 2 H2O2 POD Quinoneimine +

3H2O

3) Pemeriksaan Trigliserida

Metode : enzimatic colorimetric test, GPO (glicerol 3 phosfat

oxydase)

Prinsip : Trygliserdes LPL


glycerol + Fatty acid

Glycerol + ATP GK
glycerol-3-phospate + ADP

Glycerol-3-phospate + O2 GPO
dihydroxyaceton-

phospate + H2O2

2 H2O2 + 4aminoantypyrine + 4-chlorophenol POD

Chinoneimine + HCl + 4 H2O


17

4) Pemeriksaan Ureum

Metode : Enzimatyc UV-Test, “Urease-GLDH”

Prinsip : Urea + 2H2O Urease


2NH4+ + 2HCO3-

2-Oxoglutarate + NH4++ NADH GLDH


L-Glutamate +

NAD+ + H2O

5) Pemeriksaan GPT/ALT

Metode : IFCC without pyridoxal-5-phospate activation (P5P)

Prinsip : L-alanine + 2-oxoglutarate GPT


L-Glutamate + Pyruvate

Pyruvate+NADH+H+ LDH
D-Lactate + NAD+

6) Pemeriksaan Kreatinin

Metode : Kolorimetri enzimatik

Prinsip : Creatinine + H2O creatininase Creatine

Creatine + H2O Creatinase


Sarcosine + Urea

Sarcosine + O2 + H2O sarcosine oxidase


glycine + HCHO +

H2O2

H2O2 + HTIB + 4-AA peroxidase quinone dye

Absorbansi warna merah yang dihasilkan oleh kuinon

pada 545nm proporsional dengan konsentrasi kreatinin

pada sampel.
18

7) Pemeriksaan GOT/AST

Metode : IFCC without IFCC without pyridoxal-5-phospate

activation (P5P)

Prinsip : L-Aspartate + 2-Oxoglutarate ASAT


L-glutamate +

Oxaloacetate

Oxaloacetate + NADH + H+ MDH


L-Malate + NAD+

8) Pemeriksaan HDL

Metode : Homogenius Enzimatik

Prinsip : HDL dilarutkan dengan detergen khsusus, sementara LDL,

VLDL dan kilomikron tidak dilarutkan, setelah HDL

secara selektif dilarutkan, HDL cholestrol diukur secara

enzimatik.

HDL, LDL, VLDL, CM Detergent HDL (terlarut)

HDL Cholestrol Cholestenon + H2O2

H2O2 + 4-aminoantipyrine + DSBmT peroxidase Magenta

9) Pemeriksaan LDL

Metode : Homogeneous

Prinsip : Tahap pertama : reagen 1 mengandung detergen yang

akan melarutkan struktur kilomikron, HDL, dan VDL

dalam serum dan menyebabkan pelepasan cholestrol,

cholestrol bebas yang dibentuk cholestrol essterase,

bereaksi dengan cholestrol oxidase menghasilkan


19

Hidrogen peroxida. Hidrogen peroxida bereaksi dengan

peroxidase dengan adanya 4-aminoantipyrine

menghasilkan produk yang tidak berwarna.

Tahap Kedua : Detergent pada reagen 2 melepaskan

cholestrol dari LDL yang tersisa dengan demikian

memungkinkan dilanjutkan reaksi enzmatik karena

reagen 2 juga mengandung bahan pewarna, garam NN-

bis-(4-sulfobuty) M-toluidine disodium (DSBmT),

hidrogen peroxide yang dibentuk dengan reaksi

enzimatik menghasilkan produk berwarna biru-ungu.

Intensitas warna sebanding dengan konsentrase

Cholestrol LDL.

10) Pemeriksaan Cholestrol total

Metode : CHOD-PAP

Prinsip : kadar cholestrol diukur setelah hidrolisis enzimatik dan

oksidasi. Indikator kolorimetri adalah quinoneimine yang

dihasilkan 4-aminoantipyrine dan phenol oleh hidrogen

peroksida dalam kerja analitik dari peroksidas (reaksi

trinder)

Cholestrol Ester + H2O CHE


Cholestrol + fatty acid

Cholestrol + O2 CHO
cholestrol 3-one + H2O2

2 H2O2 + 4-aminoantipyrine + phenol POD


4 H2O +

quinoneimine.
20

b. Pemeriksaan Hematologi dengan Sysmex XN-350 L-Series

1) Hitung Jumlah sel darah, Diff count dan Hemoglobin

Metode : Hydro Dinamic Focsing Method

Flow Cytometry Method using Semiconductor Laser


SLS-Hemoglobin Method
Prinsip :
Flow Cytomettry Method Using Semiconductor Laser

Metode Flow cytometry menggunakan sinar laser semi-

konduktor dengan panjang grlombang 663 nm untuk menyinari sel

sehingga dapat dihitung dan dikelompokan dengan jenisnya. Sel-

sel darah dianalisa berdasarkan Forward Scattered Light (FSC),

Side Scattered Light (SSC) dan Side Fluoroscent Light (SFL).

Intensitas dari dua tipe scattered light (FSC dan SSC)

menggambarkan struktur permukaan sel, bentuk sel, bentuk

nucleus sel, indeks bias, dan daya pantul sel. Umumnya, sel yang

besar akan memberikan FSC yang kuat sementara struktur sel yang

kompleks akan memberikan SSC yang kuat.Intensitas dari SFC

akan menggambarkan jenis dan jumlah asam nukleat dan organela

sel. Ketiga sinyal ini digunakan untuk defisiensi dan penghitungan

jumlah leukosit, NRBC, retikulositdan trombosit serta untuk

deteksi adanya sel abnormal dan immature seldengan teknologi

digital dan algoritma yang unik.


21

Hydro Dinamic Focusing (DC Detection)

Perhitungan jumlah sel-sel darah menggunakan sheats flow DC

(Direct Current) detection method. Sampel yang telah diencerkan

sebelumnya akan dikeluarkan dari nuzzle tip ke jalur yang sudah

ditentukan dengan sebuah celah pengukuran (aperture)

ditengahnya. Cairan pelapis (sheats fluid) akan membentuk sebuah

aliran sekaligus melapisi sampel ketika melawati celah pengukuran

menuju catcher tube. Catcer tube ini mencegah darah dan cairan

pelapis untuk mengalir balik yang akan menyebabkan kesalahan

perhitungan jumlah sel-sel darah. Jumlah masing-masing sel dara

ditentukan dengan besar dan kuat gelombang yang ditimbulkan

oleh aliran sampel dengan cairan pelindung ketika melewati celah

pengukuran (aperture).

SLS-Hemoglobin Method

Metode SLS- Hemoglobn adalah suatu metode analisis yang

menggunakan keuntungan dari dua metode cyanmethemoglobin

dan oxyhemoglobin. Dengan metode oxyhemoglobin, kecepatan

perubahan hemoglobin dari metoe SLS-hemoglobin menjadi lebih

cepat dan pada metode ini tidak menggunakan senyawa racun.

Karena dapat digunakan untuk mengukur cyanhemoglobin, metode

ini juga dapat mengukur darah yang mengandung methemoglobin,

seperti darah control secara akurat.


22

SLS-Hemoglobin method menggunakan Sodium Lauryl Sulfae

(SLS) untuk penentuan konsentrasi hemoglobin. Mekanisme reaksi

dari metode SLS-Hb sebagai berikut:

1. SLS akan meningkatkan permukaan sel darah merah secara

ionic terutama dan hidrofobik. Hal ini menyebabkan larutnya

fosfolipid membrane sel darah merah dan menyebabkan

hemoglobin keluar dari sel darah merah.

2. Globin darihemoglobin yang trlepas dari sel darah merah akan

berikatan dengan grup hidrofonik dari SLS.

3. Oksidase Fe2+ menjadi Fe3+ dengan oksigen terlarut.

4. Fe3+ yang termasuk akan berikatan dengan grup hidrofilik dari

SLS membentuk senyawa stabil SLS-hemoglobin

2) Pemeriksan Laju Endap Darah (LED)

Metode : Westergreen

Prinsip :

Darah yang ditambahkan antikoagulan ditempatkan di dalam

tabung, bila didiamkan dalam suhu kamar dalam waktu tertentu,

maka eritrosit akan turun ke dasar tabung berdasarkan perbedaan

berat jenis antara eritrosit dan plasma. Tinggi lapisan plasma

sampai tepat di atas perbatasan eritrosit yang paling padat

dilaporkan sebagai LED dengan satuan mm.


23

3) Pemeriksaan Retikulosit

Metode : Supravital

Prinsip :

Retikulosit berwarna biru bila diwarnai dengan metilen blue di

dalamnya mengandung substansi basofil (SGF).

4) Pemeriksaan Trombosit

Metode : Brecker-Cronkite

Prinsip :

Penambahan amonium oxalate 1% menyebabkan darah encer

dan sel-sel darah selain trombosit akan lisis.

5) Hitung jenis leukosit (SADT) pewarnaan Giemsa.

Metode : Romanowsky

Prinsip :

Penggunaan dua zat warna yang berbeda yaitu Azur B

(Trimetiltionion) yang bersifat basa dan eosin y

(tetrabromoflurescein) yang bersifat asam, Azur B akan mewarnai

komponen sel yang bersifat asam seperti kromatin, DNA dan RNA.

Sedangkan eosin akan mewarnai komponen sel yang bersifat basa

seperti granula eosinofil dan hemoglobin. Ikatan eosin pada Azur B

yang bergenerasi dapat menimbulkan warna ungu.


24

6) Pemeriksaan golongan darah

Metode : aglutinasi

Prinsip :

Reagen antibodi kering pada kartu akan mengaglutinasi sel

darah merah dengan antigen yang sesuai.

7) Pemeriksaan hitung jumlah leukosit

Metode : manual (tabung)

Prinsip :

Penambahan reagen/larutan acid dalam darah akan melisiskan

sel darah merah dan trombosit.

c. Pemeriksaan Serologi

1) Deteksi Antigen NS1

Metode : immunocromatografi

Prinsip :

NS1 pada sampel akan berikatan dengan antibody monoclonal

anti NS1 dengan Koloidal gold berlapis streptavidin. Kemudian

bergerak ke area tes yang dilapisi anti-NS1 antibodi membentuk

garis berwarna.Pada garis kontrol dilapisi antibody monoclonal

terhadap anti NSI dengan koloidal gold.


25

2) Pemeriksaan Ig M/Ig G dengue

Metode : immunocromatografi

Prinsip :

IgM dan/atau IgG anti-Dengue dalam sampel akan berikatan

dengan antigen rekombinan 1,4 Dengue Conjugated Coloidal gold,

kemudian bergerak ke area tes yang dilapisi oleh antibody anti-

Human IgM monoklonal antibody anti-Human IgG monoclonal.

Untuk kontrol internal area kontrol dilapisi dengan anti antigen

rekombinan.

3) Pemeriksaaan widal

Metode : aglutinasi

Prinsip :

Reagen yang mengandung antigen salmonella akan berikatan

dengan antibodi terhadap salmonella dalam sampel menimbulkan

aglutinasi.

d. Pemeriksaan urin dan feses

1) Pemeriksaan Urin Rutin (Carik Celup) dengan Alat Urysis 1100

Metode : reflaksi

Prinsip :

Strip dicelupkan pada sampel urin, kemudian strip dimasukkan

ke alat dan akan dibaca oleh reading head dari alat. Reading head

berisi lampu LED yang memancarkan suatu cahaya dengan panjang


26

gelombang tertentu ke permukaan blok uji pada sudut maksimum.

Cahaya tersebut akan menabrak zona tes, sehingga menghasilkan

pantulan warna yang akan ditangkap oleh detektor berupa

phototransistor. Detektor akan mengirimkan analog berupa sinyal

listrik ke A/D converter, yang akan mengubahnya ke bentuk

digital. Kemudian mengubah ini ke nilai reflektansi relative dengan

mengacu kepada standar kalibrasi. Terakhir, nilai reflektansi akan

dibandingkan dengan batas range yang telah ditentukan (nilai

reflektansi yang telah diprogram ke dalam analisa untuk setiap

parameternya). Setiap blok uji dapat membaca secara fotometri

setelah sekitar 55 – 65 detik. Dan dapat mengoreksi secara otomatis

berat jenisnya bila sampel bersifat basa kuat.

2) Pemeriksaan sedimen urin

Metode : Mikroskopis

Prinsip :

Urin diputar dalam waktu 5 menit dengan kecepatan 1700 rpm,

kemudian diambil endapannya dan diperiksa di bawah mikroskop.

3) Pemeriksaan berat jenis urin

Metode : Refraktometri

Prinsip :

Indeks refraksi sesuai dengan cairan yang bertambah secar

linier dengan banyaknya zat larut.


27

4) Pemeriksaan NAPZA

Metode : Immunocromatography

Prinsip :

Immunokromatografi Kompetitif

5) Pemeriksaan feses

Metode : Makroskopis dan Mikroskopis

Prinsip :

Pemeriksaan mikroskopik dilakukan dengan cara memeriksa

sejumlah kecil suspensi tinja, kemudian dilakukan pewarnaan

menggunakan Eosin 2 %, Lugol dan Sudan III. Secara kualitatif

dengan pewarnaan Eosin 2% dapat dinilai adanya leukosit, eritrosit,

spora, telur parasit serta sisa makanan yang tidak tercerna dengan

baik seperti serat daging dan serat tumbuhan. Pewarna Lugol untuk

melihat adanya amylum. Secara kualitatif lemak pada feses akan

tampak dengan pewarnaan Sudan III, dan diamati serta dilaporkan

jumlah globul yang akan berwarna orange sampai merah.

6) Pemeriksaan analisa sperma

Metode : Makroskopis dan Mikroskopis

Prinsip :

Secara Makroskopik

Pengamatan terhadap warna, bau, lamnya waktu yang

dibutuhkan untuk mencair (liquefaksi), mengukur pH, viskositas,


28

dan pengukuran volume dilakukan paling akhir minimal setelah

proses pemeriksaan motilitas dilakukan (untuk mengurangi resiko

kontaminasi dari tabung/ gelas ukur dengan mengistimasi

banyaknya sperma yang telah digunakan).

Secara Mikroskopik

Pengamatan terhadap keberadaan sel spermatozoa dalam

cairan semen yang sudah homogen, melakukkan perhitungan

terhadap jumlah spermatozoa, motilitas, dan morfologi serta

mengamati adanya aglutinasi, leukosit, dan viabilitas spermatozoa.

2. Alat-alat yang digunakan di Laboratorium Klinik Prodia Cimahi

a. Sysmex XN-350 L-Series

Alat ini merupakan suatu instrumen pemeriksaan darah lengkap

otomatis yang digunakan di Laboratorium Klinik Prodia Cimahi. Alat

ini menggunakan prinsip Hydro Flow Cytometry untuk membedakan

setiap jenis sel darah dan SLS-Hemoglobin Method yang digunakan

untuk mendeteksi hemoglobin didalam sampel darah. Alat ini

dilengkapi dengan fasilitas flag massage yang membantu teknisi apabila

terdapat hasil yang tidak sesuai sehingga bisa dilakukan konfirmasi

pada sampel tersebut.

b. Urysis 1100

Alat ini digunakan untuk membaca strip urin dan membantu

didalam pemeriksaan sedimen urine.


29

c. TMS 24i Premium

Merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik

dimana alat ini memiliki kapasistas sampel yang besar sehigga

memungkinkan teknisi melakukan pemeriksaan dengan cepat.

d. Mikroskop

Alat yang digunakan untuk pembacaan secara mikroskopis seperti

trombosit manual, pembacaan SADT, sedimen urin mikroskopis feses

dan sperma.

e. Rotator

Berfungsi untuk menghomogenkan sampel dengan reagen pada

pemeriksaan serologi.

D Administrasi laboratorium
Kegiatan administrasi di Laboratorium Klinik Prodia Cimahi dimulai

pasien mendatangi bagian pelayanan untuk menyerahkan formulir pemeriksaan

dari dokter yang merujuk pemeriksaan selanjutnya pasien akan mendapatkan

nota pembayaran yang digunakan untuk pengambilan hasil, setelah formulir

pemeriksaan diambil oleh bagian flebotomi pasien akan dipanggil ke bagian

plebotomi untuk dilakukan pengambilan spesimen, didalam formulir

pemeriksaan tercatat identitas pasien, tempat tanggal lahir, tanggal

pemeriksaan dan alamat pasien, setelah dilakukan pengambilan spesimen

selanjutnya bagian flebotomi akan menginput kan data sampel kedalam

“XSIS” dimulai dari nama, jam pengambilan, tanggal pengambilan, sehingga


30

barcode untuk sampel bisa di print out dan pemberian barcode pada sampel

dari pasien tersebut.

Setelah data dari sampel diinput dan telah di tempel barcode, bagian

flebotomi akan memberikan sampel dan formulir peeriksaannya kepada bagian

distribusi. Berikut ini administrasi yang terdapat di laboratorium Klinik Prodia

Cimahi :

1. Administrasi Sampel

Administrasi sampel dimulai saat sampel masuk kebagian distribusi,

kemudian spesimen di periksa jenis pemeriksaannya pada “XSIS” dengan

memasukan identitas nomer barcode dan kemudian dikumpulkan

berdasarkan jenis pemeriksaannya, misalnya bila spesimen berada pada

tabung kuning maka di kelompokan kedalam pemeriksaan kimia klinik

maupun kimia, tergantung dari jenis pemeriksaan yang diminta. Apabila

tabung spesimen berwarna ungu maka spesimen dikelompokan kedalam

bidang hematologi setiap pemeriksaan di bidang hematologi akan diberi

tanda “L” atau “R” sebagai pertanda di laboratorium Klinik Prodia Cimahi

agar memberdakan mana sampel dengan permintaan pemeriksaan berupa

hematologi lengkap atau hematologi rutin, dimana tabung yang bertanda

“L” adalah pemeriksaan hematologi lengkap sementara “R” menandakan

pemeriksaan hematologi rutin. Untuk sampel yang akan dirujuk ke cabang

lain maka sampel akan dicatat pada Buku Ekspedisi Spesimen (BES)

sebagai pengantar pemeriksaan rujukan kepada lab yang dirujuk


31

Apabila terjadi permasalahan pada sampel misalnya sampel lisis,

volume kurang maka sampel akan ditolak dan dicatat pada kertas Form

Spesimen Bermasalah (FSB) sebagai terusan kepada bagian PAH bahwa

sampel tidak diperiksa karena ada permasalahan pada sampelnya.

2. Administrasi reagen

Administrasi reagen dilakukan oleh petugas laboratorium setiap hari

dan dilakukan pelaporan sebanyak 2 kali dalam sebulan. Hal ini dilakukan

agar tetap menjaga berlangsungnya pemeriksaan, setiap bidang

pemeriksaan akan melakukan pencatatan alat atau bahan yang sudah

menipis ketersediaannya, setiap permintaan bahan atau alat dicatat pada

form permintaan, didalam form terdapat kolom untuk nama alat atau

bahan yang diperlukan, jumlah alat bahan yang diminta. setiap permintaan

selanjutnya akan diajukan pada bagian perbekalan untuk mendapatkan

bahan yang diminta oleh petugas bidang pemeriksaan.

Setiap alat dan bahan dicatat tanggal diterima nya bahan kebagian

bidang pemeriksaan, dan petugas yang menerima bahan atau alat tersebut.

Untuk reagensia di ukur volume reagen, kondisi dari kemasan reagen,

kemudian di catat tanggal kadaluarsa dari pabrikan, tanggal terima dan

tanggal reagensia tersebut dibuka.

3. Administrasi Laporan Hasil

Hasil pemeriksaan di laboratorium Klinik Prodia Cimahi, setiap hasil

pemeriksaan dengan manual maka hasil pemeriksaan diinput langsung

oleh petugas lab yang memeriksa pada menu result input pada program
32

“XSIS”, sementara hasil pemeriksaan dengan menggunakan alat otomatis

hasil akan langsung terinput pada “XSIS”, dimana program ini terhubung

dengan alat dan terintegritas di setiap komputer di setiap bidang

pemeriksaan sehingga bisa langsung diakses oleh setiap petugas lab yang

sesuai bidangnya.

Hasil pemeriksaan yang sudah tercatat di program “XSIS” selanjutnya

akan dilakukan section oleh petugas yang lain dan di validasi oleh bagian

PAH untuk melihat hasil pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan

yang diminta, terdapat hasil kritis atau tidak sesuai klinis pasien,setiap

hasil pemeriksaan yang kritis akan di catat pada laporan hasil kritis dan

dilaporkan pada dokter pengirim sehingga diperlukan pemeriksaan

pengulangan atau tidak. Apabila hasil pemeriksaan telah benar selanjutnya

hasil pemeriksaan akan di print out dan pada program di klik finish yang

otomatis memberikan pemberitahuan pada pasien lewat SMS bila hasil

pemeriksaan telah selesai dan bisa di ambil atau dikirim ke pasien.

E Alur Bahan pemeriksaan


Bahan pemeriksaan yang diperksa di Laboratorium Klinik Prodia Cimahi

merupakan bahan pemeriksaan yang berasal dari ruang plebotomi, dokter,

cabang lain, kontraktor ataupun lab eksternal lainnya, kemudian di kirim ke

laboratorium setiap bahan pemeriksaan selanjutnya melalui tahap distribusi

sampel, dan pencetakan barcode. Setelah melewati tahapan diatas, bahan

pemeriksaan didistribusikan sesuai dengan kategori yang ada, yaitu bahan

pemeriksaan biasa dan cito. Bahan pemeriksaan cito merupakan bahan


33

pemeriksaan yang perlu di prioritaskan pada saat pemeriksaan dan harus segera

diperiksa. Bahan pemeriksaan dikelompokan sesuai dengan jenis pemeriksaan,

diantaranya hematologi, kimia, urinalisa dan feses, serologi atau di rujuk sesuai

dengan prosedur yang berlaku.

Setelah bahan pemeriksaan melalui tahap pemeriksaan sesuai dengan

permintaan pemeriksaannya, hasil pemeriksaan di keluarkan. Jika permintaan

pemeriksaan belum tuntas, maka bahan pemeriksaan di lanjutkan

pemeriksaannya sampai seluruh permintaan pemeriksaan tuntas. Untuk bahan

pemeriksaan yang telah lengkap dan tuntas pemeriksaanya, dilakukan

penyimpanan bahan pemeriksaan cadangan sebagai bentuk pencegahan apabila

diperlukan pemeriksaan ulang, kemudian hasil pemeriksaan di sahkan

(Authorized) oleh bagian validasi (PAH) setelah itu dilakukan pencetakan hasil

pemeriksaan.

F Penanggulangan Dampak Laboratorium terhadap Kesehatan Lingkungan

Macam- macam limbah yang dikeluarkan dari Laboratorium Klinik Prodia

Cimahi di bagi menjadi tiga, yaitu :

1. Limbah Medis

Limbah medis adalah limbah yang sangat berbahaya yang dikeluarkan

oleh Laboratorium Klinik Prodia yaitu berupa limbah padat dan cair.

Limbah infeksius ini diberi wadah yang khusus yaitu dimasukan kedalam

box berwarna kuning atau tempat sampah yang menggunaan kantung


34

plastik kuning untuk limbah padat sementara limbah cair dimasukan ke

dalam container dan diberi tanda Biohazard.

1) Limbah padat

Limbah padat yang dikeluarkan oleh Laboratorium Klinik Prodia

cimahi yaitu berupa jarum suntik, kapas alkohol, tip kuning/biru,

masker, tabung kimia, dan wadah sampel bekas.

2) Limbah cair

Limbah cair yang dikeluarkan oleh laboratorium Klinik prodia

Cimahi yaitu berupa pewarnaan, serum, limbah alat

2. Limbah Non – Medis

Limbah non – medis yang dikeluarkan oleh Laboratorium Klinik

Prodia Cimahi ini yaitu berupa limbah padat seperti kertas, tissue, dan

plastik yang dibungkus dengan kantong plastik berwarna hitam. yaitu

dimasukan kedalam box berwarna hitam.

Untuk pembuangan kedua jenis limbah yang dihasilkan oleh

Laboratorium Klinik Prodia Cimahi tersebut selanjutnya diambil alih oleh

petugas PU (Pembantu Umum) laboratorium untuk selanjutnya diproses

di Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk penanggulangan dan

pengelolaan limbah selanjutnya Laboratorium Klinik Prodia Cimahi

diambil oleh pihak ketiga yaitu PT. Tenang Jaya yang bergerak dalam

usaha penanganan laboratorium agar tidak menimbulkan dampak yang

negatif pada kesehatan di lingkungan sekitar.


35

G Kegiatan yang dilakuan selama PBK di Labratorium Klinik Prodia

cabang Cimahi

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama 23 hari di Laboratorium

Klinik Prodia Cimahi. Kegiatan laboratorium yang dilakukan selama ini

bervariasi berdasarkan jenis dan kelompok pemeriksaan laboratorium

kesehatan. Kegiatan laboratorium yang telah diikuti meliputi tahapan pra

analitik, analitik, dan post analitik yang meliputi pelayanan pemeriksaan

hematologi, kimia, serologi, urinalisa dan feses, serta mikrobiologi dimana

kegiatan laboratorium yang kami lakukan terdiri dari pemeriksaan umum yang

ada di Laboratorium Klinik Prodia Ciamhi. Kegiatan pemeriksaan yang telah

kami laksanakan di Laboratorium Klinik Prodia Cimahi ini sesuai dengan

kegiatan praktikum yang telah diadakan dan dilaksanakan di kampus Stikes

Jenderal Achmad Yani Cimahi Program Studi Analis Kesehatan (D-3)

meskipun perbedaannya jika di Laboratorium Klinik Prodia Cimahi ada

beberapa alat yang digunakan sudah otomatis dan canggih.


BAB IV

PEMBAHASAN

Kegiatan Praktek Belajar Klinik (PBK) di Laboratorium Klinik Prodia

cabang Cimahi yang bertujuan agar mahasiswa dapat memperoleh gambaran

nyata dari bidang operasional laboratorium terutama yang berkaitan dengan

kompetensi utama analis dan mampu melakukan proses laboratorium seperti pra

analitik, analitik, dan post analitik dibidang Kimia Klinik, Hematologi, Serologi,

Urin rutin.

Banyak kegiatan yang dapat aplikasikan dalam kegiatan PBK karena

metode pemeriksaan yang diperoleh sama dengan yang sudah diajarkan di

kampus. Namun,terdapat beberapa perbedaan pada cara penggunaan cara kerja

serta metode yang dikerjakan. Hal tersebut dikarenakan berbedanya merk alat

yang ada di laboratorium Institusi dengan yang ada di laboratorium Klinik Prodia

Cimahi.

Pada bab ini akan diuraikan mengenai jenis pemeriksaan yang dilakukan

di laboratorium Klinik Prodia Cimahi, meliputi : tahap pra-analitik, dan analitik

yang terdiri dari metode, segi praktis, nilai kepentingannya, kelemahan dan

keuntungan.

36
37

A Tahap pra-analiik

Pada bagian Pra Analitik dapat dikatakan sebagai tahap persiapan awal,

dimana tahap ini sangat menentukan kualitas sampel yang nantinya akan

dihasilkan dan mempengaruhi proses kerja berikutnya. Yang termasuk dalam

tahap Pra Analitik meliputi kondisi pasien, cara dan waktu pengambilan sampel,

perlakuan terhadap proses persiapan sampel sampai sampel selesai dikerjakan.

Sampel yang dikirim dari bagian plebotomi di beri barcode terlebih dahulu

Setelah sampel diterima dibagian distribusi sampel dilakukan input data pada

aplikasi “XSIS” untuk mendapatkan barcode sesuai dengan pemeriksan yang

diminta kemudian masing masing sampel memiliki barcode dilakukan check-in

untuk konfirmasi data dan bahan pemeriksaan dipisahkan sesuai dengan jenis

pemeriksaannya. Jika pada saat pengecekan bahan pemeriksaan tidak sesuai

dilakukan konfirmasi kepada pihak pengirim.

Tahap pra analitik sangat berpengaruh terhadap kualitas sampel walaupun

tidak dapat dinyatakan secara kuantitas. Tahap pra analitik ini sangat dipengaruhi

oleh berbagai faktor sehingga jika terjadi kesalahan pada hasil pemeriksaan tidak

sulit untuk ditelusuri atau dilacak. Oleh karenanya sebagai petugas laboratorium

harus benar – benar berusaha bekerja sesuai dengan petunjuk pelaksanaan kerja

sehingga meminimalisasi terjadinya kesalahan. Disamping faktor pengerjaan

internal pada tahap pra analitik juga sangat tergantung pada kondisi pasien saat
38

itu, kejujuran dan kelengkapan pasien dalam memberi informasi, kondisi sampel

itu sendiri, suasana lingkungan dan bahan pembantu yang digunakan.

B Analitik

Tahap Analitik adalah tahap pengerjaan pengujian sampel sehingga diperoleh

hasil pemeriksaan yang terdiri dari :

1. Pemeriksaan kimia darah

Pada pemeriksaan kimia darah atau kimia rutin di laboratorium klinik

prodia menggunakan alat TMS 24i premium. Ditinjau dari segi praktisnya,

alat ini memiliki kemampuan untuk memeriksa sampel dalam jumlah banyak

dalam sekali running hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit/test serta

didapatkan hasil secara otomatis.

Nilai kepentingan Instrumen ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan

kimia lengkap diantaranya glukosa puasa, glukosa 2 jam Post Prandial (PP),

ureum, kreatinin, asam urat, kolesterol, Serum Glutamic-Oxaloacetic

Transaminase (SGOT), Serum Glutamic-Pyrivic Transaminase (SGPT),

Gamma), trigliserida, dan lain-lain.

Keuntungan yang dimiliki alat ini adalah mampu memeriksa sampel

dengan jumlah yang banyak dan dalam waktu yang cukup singkat.

Kelemahan alat ini adalah alat, reagen yang mahal, bentuk dan ukuran alat

yang cukup besar sehingga memerlukan ruangan yang cukup luas serta

maintenance alat yang cukup rumit sehingga untuk penggunaanya dibatasi

dan memiliki jadwal, pengoperasian khusus serta Quality Control yang


39

dilakukan cukup banyak. Pengoperasian alat ini pun cukup rumit dikarenakan

terdapat banyak program sehingga memerlukan analis yang paham terhadap

pengoperasian alat terebut.

2. Pemeriksaan imunoserologi

Pemeriksaan menggunakan imunokromatografi. Ditinjau dari segi

praktisnya pemeriksaan serologi dengan menggunakan imunokromatografi

mampu melakukan pemeriksaan cukup praktis baik dari cara pengerjaan,

bentuk alat dan cara penginterpretasian hasilnya.

Nilai kepentingan pada instrumen ini dapat melakukan

pemeriksaan meliputi NS1, dan IgG IgM Dengue. Secara umum, ketiga

prinsip dari pemeriksaan ini adalah reaksi antigen-antibodi yang akan

terkonjugasi dengan koloid emas sehingga membentuk garis warna pada

alat ICT. Keuntungan dari pemeriksaan dengan metode ini adalah tidak

memerlukan sampel dengan jumlah banyak dan waktu pemeriksaan relatif

cepat serta relatif murah.

Kelemahan yang dimiliki alat ini adalah pembacaannya secara

visual, waktu pembacaan harus tepat dan bersifat kualitatif sehingga hanya

mampu megetahui ada atau tidaknya suatu antigen tanpa mengetahui titer

dari antibodi yang terbentuk didalam tubuh pasien. Selain itu, alat ini tidak

mampu memeriksa sampel secara sensitif apabila kadar sampel berada

dibawah rentang deteksi dapat menimbulkan hasil negatif palsu dan perlu

dikonfirmasi kembali dengan alat yang memiliki sensitifitas tinggi.


40

3. Pemeriksaan Urinalisa

1) Pemeriksaan urin rutin

Pemeriksaan urin rutin menggunakan alat Urysis 1100 yaitu

reflectance photometry (pantulan pengukuran cahaya) dari hasil

test strip dengan komponen yang terdapat pada urine. Pantulan

cahaya dari reaksi strip tes akan diterima oleh detektor dan diubah

menjadi data yang dapat dibaca. Penggunaan metode ini dapat

lebih cepat dan mudah dikarenakan adanya stik combur urin yang

langsung mampu dibaca hasilnnya menggunakan alat tersebut.

Selain itu dalam satu kali pemeriksaan hasil dapat langsung terbaca

dalam waktu kurang lebih 2 menit dan hasil langsung tercetak

secara otomatis.

Nilai kepentingan pada pemerikaan urin metode ini dengan

Parameter yang digunakan pada alat Urysis terdiri dari 10

parameter pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan berat jenis,

PH, leukosit, nitrit, protein, Glukosa, keton, urobilinogen,

bilirubin, eritrosit.

Keuntungan dalam penggunaan stik combur untuk

pemeriksaan ini yaitu mudah dan cepat sehingga waktu

pemeriksaan lebih efisien dan hasil dapat dikeluarkan dengan

cepat. Namun kelemahan pada alat ini adalah alat tidak mampu

membaca dipstik urin dalam jumlah yang sangat banyak sehingga


41

perlu menunggu beberapa saat sampai alat dapat kembali

digunakan.

2) Pemeriksaan feses rutin

Pada pemeriksaan feses ini dibagi menjadi dua metode

yaitu makroskopis dan mikroskopis. Ditinjau dari segi praktisnya

untuk pemeriksaan makroskopik dapat dilihat dengan mata

telanjang yaitu konsistensi, warna, darah, lendir. Adanya darah dan

lendir menandakan infeksi yang harus segera diobati, yaitu infeksi

karena amuba atau bakteri Shigella.

Nilai kepentingannya parameter pemeriksaan mikroskopis

dilakukan dengan cara pewarnaan feses menggunakan larutan eosin

sudan dan lugol yang kemudian diperiksa dibawah mikroskop.

Pemeriksaan mikroskopik hanya dapat dilihat melalui mikroskop

yaitu leukosit, eritrosit, epitel, karbohidrat , telur cacing dan

amuba. Adanya amuba menandakan adanya infeksi saluran cerna

terhadap amuba tersebut, dan adanya telur cacing menandakan

adanya perkembang biakan cacing didalam saluran cerna.

Keuntungan pemeriksaan yang dilakukan secara

mikrokopis feses di laboratorium klinik prodia cimahi ini dimana

pemeriksaan lemak pada feces jelas adanya karena menggunakan

reagen sudan. Kelemahan pada pemeriksaan kali ini adalah

prosedur pemeriksaan dilakukan secara manual dikarenakan belum

ada alat yang mampu untuk memeriksa feses secara otomatis.


42

4. Pemeriksaan Hematologi

1) Pemeriksaan dengan Sysmex XN-350 L-Series L Series

Pada pemeriksaa hematologi dilaboatorium klinik prodia Cimahi

menggunakan alat Sysmex XN-350 L-Series ditinjau dari segi praktisnya

alat ini mampu memeriksa sampel dengan volume sampel yang sedikit alat

ini juga didalam pemeriksaannya memiliki waktu yang relatif cepat yaitu

sekitar 2 menit dalam pembacaan sampel darah.

Nilai kepentingan pada alat hematologi Sysmex XN-350 L-Series

ini digunakan unntuk pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, leukosit,

trombosit, MCV, MCH, MCHC serta diff count yang bisa membaca jenis

leukosit netrofil segmen, basofil, limfosit dan monosit serta pembacaan sel

yang immature alat ini juga dilengkapi dengan “IP massage” yaitu

pemeberitahuan apabila terdapat hasil yang kritis atau flaging, contohnya

adanya sel muda (Immature germ cell) dalam sampel, Hb turbid, sel yang

mengalami abnormalitas sehingga bisa dilakukan konfirmasi dengan

sediaan apus darah tepi. Kelemahan dalam alat ini yaitu perawatan alat

yang cukup rumit sehingga diperlukan teknisi yang benar paham didalam

perawatan alat ini.


43

2) Pemeriksaan golongan darah

Pemeriksaan golongan darah dilaboratorium Klinik Prodia Cimahi

ini menggunakan eldon card, dari segi praktisnya eldon card dilengkapi

dengan reagen kering sehingga tidak menimbulkan limbah botol reagen

cair yang banyak. Kelemahan dari pemeriksaan golongan darah

menggunakan eldon card ini bisa terjadinya tertukar sampel akibat tidak

sesuai data pada eldon card dan sampel yang akan diperiksa sehingga

diperlukan 2 orang untuk pengerjaan dan konfirmasi pemeriksaan

golongan darah dengan eldon card.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Volume dan Jenis Kegiatan Yang Dilakukan

Berikut di bawah ini merupakan volume dan jenis kegiatan yang dilakukan

selama melaksanakan kegiatan PBK di Laboratrorium Klinik Prodia Cimahi pada tanggal 4

November – 30 November 2019.

No Jenis pemeriksaan Volume

Hematologi

1. Pemeriksaan darah rutin dan darah lengkap >100

menggunakan Sysmex XN-350 L-Series

2. Golongan Darah 15

3. Laju Endap Darah >80

4. Pembuatan SADT >100

5. Pewarnaan SADT >40

Kimia klinik

1. Pemeriksaan kimia darah dengan menggunakan >100

Tms 24i premium

44
45

Imunoserologi

1. Pemeriksaan Widal 15

2. Pemeriksaan NS1 Imunokromatografi 6

3. Pemeriksaan IgG/IgM Imunokromatografi 1

Urinalisa dan feses rutin

1. Pemeriksaan makroskopis urin >100

2. Pemeriksaan mikroskopis urin >100

3. Pemeriksaan makroskopis feces 4

4. Pemeriksaan mikroskopis feces 4

5. Pemeriksaan darah samar feces 2

6. Analisa Sperma 6

Pemeriksaan mikrobiologi dan parasitology

1. Pewarnaan Gram 0

2. Pewarnaan KOH 0

Tabel 1. volume dan jenis kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Klinik Prodia

Cimahi
46

B Pencapaian target kompetensi

Berikut dibawah ini merupakan pencapaian target kompetensi yang

dicapai oleh seluruh anggota pada saat melaksanakan praktek belajar klinik di

laboratorium Klinik Prodia Cimahi

No Elemen kompetensi Jumlah Jumlah


minimal target pencapaian

Pre- analitik

1. Mempersiakan pasien untuk 20 0

pengambilan spesimen

2. Melakukan penerimaan dan 20 0

pencatatan pasien

3. Melakukan pengambilan 20 3

spesimen

4. Melakukan pencatatan dan 20 >20

verifikai spesimen

5. Melakukan penanganan 20 >20

spesimen

6. Mempersiapkan dan 20 >20

menguji kualitas alat dan

reagensia
47

Analitik

1. Melakukan pemeriksaan 20 >100

hematologi

2. Melakukan pemeriksaan 20 >100

kimia klinik

3. Melakukan pemeriksaan 20 >100

urin dan feces rutin

4. Melakukan pemeriksaan 20 >20

imunologi dan serologi

5. Melakukan pemeriksaan 20 15

immunohematology

6. Melakukan pemeriksaan 20 0

mikrobiologi

7. Melakukan pemeriksaan 20 0

parasitologi

Post-analitik

1. Melaporkan dan 20 >200

mendokumentasikan hasil

2. Menggunakan piranti lunak 20 ±30

dan integrase data

Tabel 2. pencapaian target pelayanan di laboratorium klinik


48

Kegiatan keselamatan kerja di laboratorium

1. Mengikuti intruksi dan 20 >25

prosedur kerja yang

ditetapkan untuk menjaga

keamanan kerja

2. Menyimpan, mengumpulan, 20 >25

dan membuang bahan-bahan

berbahaya dengan aman

3. Merespon kejadian-kejadian 20 1

, kecelakaan dan keadaan

darurat secara efektif

4. Menjaga kesehatan dan 20 >25

keselematan diri ditempat

kerja

Tabel 3. kegiatan keselematan kerja di laboratorium


49

Berkomunikasi dengan orang lain

1. Menerima perintah dan 20 >25

bertindak sesuai SOP

2. Menerima dan memberikan 20 >25

pesan

3. Menunjukan kepribadian 20 >25

yang baik

4. Memberikan informasi yang 20 >25

benar

Tabel 4. Komunikasi dilaboratorium

Berdasarkan data pada tabel pencapaian target kompetensi sebagai

penilaian target dimana ada parameter yang sudah tercapai target dan ada pula

yang belum tercapai, parameter yang belum tercapai adalah mempersiapkan

pasien dan pengambilan sampel dikarenakan aturan yang berlaku di laboratorium

klink prodia cimahi tidak menyarankan mahasiswa untuk melakukan proses

plebotomi di bidang pemeriksaan yang belum tercapai adalah pemeriksaan

imunohematologi, mikrobiologi, dan parasitologi hal tersebut karena pada saat

proses praktikum tidak di dapatkan sampel pemeriksaan tersebut.


50

C Saran

Untuk Laboratorium Klnik Prodia Cimahi

1. Penambahan bidang lain untuk kegiatan PBK misalnya phelobotomi dan

penanganan limbah agar menambah pengalaman dan wawasan dunia kerja.

2. Diperbanyak kerjasama dengan BPJS untuk parameter lainnya agar semua

kalangan dapat memeriksa kesehatan di Prodia.

Untuk institusi pendidikan

1. Memperpanjang waktu praktek agar mahasiswa mendapatkan lebih banyak

pengalaman di dunia kerja.

2. Peningkatan peralatan laboratorium untuk menunjang proses belajar

terutama persiapan gambaran dunia kerja.


51

DAFTAR PUSTAKA

Prodia. (2012). IK-OPR-CMI-ALT-URYSIS1100:Penggunaan Alat Urysis1100.


CIMAHI: PRODIA.

Prodia.(2012).IK-OPR-PST-ANL-WIDAL-AGLU-FORTRESS/MANUAL:
Pemeriksaan Widal. JAKARTA: PRODIA.

Prodia.(2013).IK-OPR-PST-SEDIMEN URIN:Sedimen Urin. JAKARTA:


PRODIA.

Prodia. (2014). IK-OPR-W04-ALT-TMS24I :Penggunaan alat TMS 24i premium.


BANDUNG: PRODIA.

Prodia. (2015). IK-OPR-PST-AN-HDL-HOMO-SEKISUI:Pemeriksaan HDL.


JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2015). IK-OPR-PST-ANL-GOT-IFCC-PROLINE:Pemeriksaan SGOT.


JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2015). IK-OPR-PST-ANL-LDL-HOMO-SEKISUI:Pemeriksaan LDL.


JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2017). IK-OPR-PST-ANL-NS1-LFIC-MANUAL:Pemeriksaan Ns1


Dengue. JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2017). IK-OPR-PST-ANL-PLT-MANUAL : Hitung Jumlah Trombosit


Manual. JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2018). IK-OPR-PST-ANL-ADHF-ICG-SDBioline-MANUAL:


Pemeriksaan Ig G/Ig M Dengue. JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2018). IK-OPR-PST-ANL-CHOLESTROL-CHOD-PAP-PROLINE:


Pemeriksaan Cholestrol. JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2018). IK-OPR-PST-ANL-DARAHSAMAR-KROMATO/MAN:


Pemeriksaan Darah Samar Feses. JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2018). IK-OPR-PST-ANL-GLUKOSA-HEXOKINASE-


PROLINE:PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH. JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2018). IK-OPR-PST-ANL-GPT-IFCC-PROLINE : Pemeriksaan GPT.


JAKARTA: PRODIA.
52

Prodia. (2018). IK-OPR-PST-ANL-KREATININ-PROLINE: Pemeriksaan


Kreatinin . JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2018). IK-OPR-PST-ANL-LED-WG : Pemeriksaan Laju Endap Darah.


JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2018). IK-OPR-PST-ANL-TRIGLISERIDA-GPO-PAP-PROLINE:


Pemeriksaan Trigliserida. JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2018). IK-OPR-PST-ANL-UREA-UV-PROLINE:Pemeriksaan Ureum.


JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2018). IK-OPR-PST-ANL-URIC ACID-URICASE-PROLINE:


Pemeriksaan Asam Urat. JAKARTA: PRODIA.

Prodia. (2018). IK-OPR-PST-ANT-Feses Rutin:Pemeriksaan Feses Rutin


JAKARTA: PRODIA.

Anda mungkin juga menyukai