LAPORAN
Disusun oleh :
CIMAHI
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing Instalasi Laboratorium Pembimbing Institusi
Patologi Klinik RSUD Cibabat Cimahi Stikes Jenderal A.Yani Cimahi
Mengetahui, Mengetahui,
Kepala Instalasi Laboratorium Ketua Prodi Analis Kesehatan (D-3)
Patologi Klinik RSUD Cibabat Cimahi Stikes Jenderal A.Yani Cimahi
yang telah memberikan rahmat, hidayah dan ridho-Nya sehingga kami dapat
laporannya. Maksud dan tujuan pembuatan laporan ini sebagai salah satu syarat
kegiatan PBK ini , kami mendapatkan ilmu baru serta dapat memenuhi target
Kegiatan Praktik Belajar Klinik ini merupakan salah satu cara menerapkan
teori yang telah dipelajari di kampus, sehingga setelah lulus nanti diharapkan kami
Laporan kegiatan ini dibuat sebagai hasil dari pengamatan dan kegiatan
pengamatan secara terbimbing oleh pembimbing lahan, mulai dari tahap pra
analitik, analitik, dan post analitik. Dengan seluruh rangkaian tersebut, kami lebih
Dalam penyelesaian laporan ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan masukan serta arahan kepada penulis. Untuk itu penulis
i
1. Ketua Stikes
Laboratorium
3. Yth ibu Iis Herawati, S.Pd.,M.Kes, selaku pembimbing institusi Stikes Jenderal
A.Yani Cimahi.
4. Yth Ibu Iis Herawati, S.Pd.,M.Kes, selaku ketua Program Studi Analis
Kesehatan (D-3)
Cimahi
Kami sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kami berharap kritik dan saran dari pembaca yang dapat menjadikan laporan ini
menjadi lebih baik lagi. Kami berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan
ii
ABSTRAK
Dalam upaya memenuhi proses pembelajaran dan sebagai upaya mencapai target
kompetensi maka Program Studi D III Analis Kesehatan Stikes Jenderal Achmad
Yani Cimahi pada semester V memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengikuti mata kuliah Praktek Belajar Klinik (PBK) secara langsung di
laboratorium klinik sehingga mahasiswa dapat mengamati proses opersional
laboratorium mencakup pra analitik, analitik dan post analitik. Laboratorium klinik
Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat terletak di gedung B lantai 1. Tata letak ruang
laboratoriun klinik Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat terdiri dari beberapa
ruangan yang dipisahkan oleh pintu dari setiap bagian, dan ruang pemeriksaan
memiliki dua pintu akses, yang satu menuju tempat dekstruksi, satu lagi menuju
pintu depan yang didalamnya terdapat empat sub tempat pemeriksaan. Empat sub
bagian pemeriksaan yaitu pemeriksaan hematologi, pemeriksaan kimia klinik,
pemeriksaan urin dan feses rutin, dan pemeriksaan imunologi. Sedangakan untuk
pemeriksaan mikrobiologi laboratorium terletak disebelah Poli DOT. Pemeriksaan
hematologi yang biasanya dilakukan adalah hematologi rutin dengan menggunakan
2 alat Hematology Analyzer Mindray BC-5300 dengan spesifikasi keduanya sama.
Pemeriksaan urin dan feces rutin masih secara manual yaitu pemeriksaan secara
makroskopis dan mikroskopis, sedangkan untuk pemeriksaaan urin rutin dengan
metode carik celup menggunakan Urine Analyzer Aution Eleven AE-40 ARKRAY.
Pemeriksaan kimia klinik menggunakan Autoanalyzer kimia ABX Pentra 400.
Pemeriksaan imunologi meliputi pemeriksaan Anti HBS, Anti HCV, HbsAg, Anti
HAV, Anti HIV, HbeAg, HbsAg menggunakan alat Minividas. Pemeriksaan
elektrolit meliputi pemeriksaan natrium, kalium, kalsium, dan klorida
menggunakan AUDICOM AC9801. Pada pemeriksaan mikrobiologi dilakukan
pemeriksaan preparat BTA (Bakteri Tahan Asam). Kegiatan yang telah didapat
selama PBK adalah mengikuti sistem administrasi di laboratorium, bekerja aman
sesuai prosedur dan kebijakan, menyiapkan larutan kerja,dan mendapatkan
sampel/spesimen representatif
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
ABSTRAK..............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................... 3
C. Ruang Lingkup PBK ............................................................................................ 3
BAB II ................................................................................................................................... 5
PROFIL LABORATORIUM INSTANSI ..................................................................................... 5
A. Susunan Organisasi .............................................................................................. 5
B. Beban dan Tugas ................................................................................................... 5
C. Kegiatan Laboratorium...................................................................................... 17
BAB III ................................................................................................................................ 21
LABORATORIUM ............................................................................................................... 21
A. Tata Letak Laboratorium .................................................................................. 21
B. Personalia............................................................................................................. 21
C. Kegiatan laboratorium ....................................................................................... 22
D. Administrasi Laboratorium ................................................................................... 54
E. Alur Bahan Pemeriksaan .......................................................................................... 61
F. Penanggulangan Dampak Laboratorium terhadap Kesehatan Lingkungan .......... 62
G. Kegiatan yang Dilakukan Selama PBK di Laboratorium .................................... 64
BAB IV................................................................................................................................ 68
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 88
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 88
B. Saran ..................................................................................................................... 91
LAMPIRAN .................................................................................................................. 93
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia, karena tanpa kesehatan yang prima, kita sebagai manusia tidak dapat
satu hal utama yang dapat membantu proses pelayanan kesehatan karena
untuk menunjang diagnosis medis suatu penyakit sehingga seorang dokter dapat
1
2
mahasiswa. Mata kuliah praktek belajar klinik (PBK) ini diberikan di semester
kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mmeperoleh gambaran nyata dari
Praktek belajar klinik (PBK) adalah mata kuliah yang telah dirancang
merupakan penerapan dari mata kuliah yang telah diberikan pada semester I
hingga semester IV. Pada mata kuliah ini mahasiswa akan mendapat gambaran
nyata mengenai proses operasional laboratorium yang di mulai dari tahap pra
analitik, analitik dan pasca analitik. Sehubungan dengan hal tersebut mahasiswa
analis kesehatan membutuhkan mata kuliah Praktek Belajar Klinik (PBK) yang
kerja.
3
B. Tujuan
harapkan mampu :
Patologi Klinik RSUD Cibabat Cimahi yang berlokasi di Jalan Jenderal Haji
14.30 WIB.
2. Kegiatan PBK
adalah :
A. Susunan Organisasi
cibabat)
5
6
meliputi :
pengontrolan peralatan
2. Koordinator Pelayanan
laboratorium
3. Koordinator Mutu
Pelayanan Laboratorium
diantaranya :
laboratorium
laboratorium
Instalasi Laboratorium
telah di tetapkan
alat habis pakai sesuai, ATK dan alat rumah tangga dengan prosedur
Klinik
Pelayanan Laboratorium
Laboratorium
jalan
jalan
jalan
Rawat Inap
inap
Laboratorium
12
akan dipergunakan
hematologi
habis pakai melalui penanggung jawab reagen dan alat, bahan habis
pakai
sesuai
8) Bertanggung jawab atas pemakaian reagen dan bahan habis pakai, serta
pemeriksaan
meragukan
1) Melakukan persiapan alat urinalisis, reagen dan alat habis pakai lainnya
asites, cairan sendi, cairan mani dan likuor ) semua pasien rawat jalan,
test konfirmasi atau pengulangan untuk hasil rutin yang tidak sesuai
6) Bertanggung jawab atas pemakaian reagen dan bahan habis pakai, serta
pemeriksaan mikrobiologi
mutu
9) Bertanggung jawab atas pemakaian reagen dan bahan habis pakai, serta
11) Menambahkan larutan khlorin 0,5% pada pot sputum yang sudah
1) Melakukan pencatatan sampel dari ruang rawat inap dan sampel untuk
pemeriksaan serologi dari ruang rawat inap, rawat jalan dan IGD
17
mencatat sampel yang tidak memenuhi syarat dari sampel ruang rawat
5) Bertanggung jawab atas pemakaian reagen dan bahan habis pakai, serta
C. Kegiatan Laboratorium
laboratorium)
(Ca).
cacing.
LABORATORIUM
terdiri dari ruang kamar mandi, ruang tunggu pasien, ruang pendaftaran, ruang
pengambilan hasil, ruang mushola, ruang dokter, ruang makan, dan terdapat
juga ruang pemeriksaan yang terbagi – bagi sesuai pemeriksaan serta ruang
dipisahkan yaitu terletak dibelakang dekat ruangan IGD dan untuk ruang
B. Personalia
21
22
4. Administrasi : 4 orang
5. Keuangan : 2 orang
6. Sanitasi : 1 orang
C. Kegiatan laboratorium
1. Pelayanan
a. Jenis pelayanan
yaitu terdiri dari pemeriksaan dibidang rutin dan cairan tubuh, kimia
cito.
pemeriksaan MCU (Medical Cek Up) bisa secara pribadi maupun kolektif
c. Pelaporan Hasil
Ada dua cara untuk pelaporan hasil pemeriksaan, untuk pasien sito
hasil pemeriksaan diberikan secepat mungkin dan untuk pasien non sito
hasil pemeriksaan tersedia pada pukul 14.00 dan untuk pasien rawat inap
rawat jalan hasil dapat diambil dengan menunjukan kartu berobat kepada
a. Persiapan Pasien
Nama Pemeriksaan
LED
Glukosa Puasa
Glukosa 2 jam PP
Asam Urat
Ureum
Trigliserida
Cholesterol Total
HDL Cholesterol
LDL Cholesterol
b. Spesimen Darah
1) Identitas pasien
2) Penyimpanan spesiemen
3) Penanganan spesimen
batu
transportasi steril
liquar)
1) Identitas pasien
vans,no cm,nama)
2) Penerimaan pasien
3) Penanganan sampel
bersih, kering, tidak kotor, ditutup dengan rapat lalu diberi identitas
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan urine
patologi klinik cibabat yaitu AKRAY atau dapat juga dibaca dengan
carik celup ini adalah glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen, ph, eritrosit,
Urine akan bereaksi dengan reagen pada Aution stick dan akan
dari pantulan sinar pada setiap bagian urine test strip yang disinari oleh
sudah ditentukan.
sudut maksimum, sehingga permukaan dari setiap bagian urine test strips
dari urin test strip akan diterima oleh detektor. Waktu pemeriksan
urine test strips akan dikonversi menjadi nilai reflektansi relatif yang
a) Pemeriksaan glukosa
b) Pemeriksaan protein
c) Pemeriksaan bilirubin
d) Pemeriksaan urobilinogen
e) Pemeriksaan ph
h) Pemeriksaan keton
ungu.
menggunakan rapid test . dengan alat uji berupa strip /stick test
kontrol dan hasil negatif ditandai dengan dua garis pada daerah kontrol
dan tset serta invalid apabila terbentuk garis pada test atau garis tidak
kadar hcg dalam urine kurang dari ambang batas atau tidak mengandung
hcg maka tidak akan terbentuk garis berwarna pada daerah test.sebagai
volume urine yang diserap telah memenuhi membran dari stick test
tersebut.
4) Metode pemeriksaan
Cibabat Cimahi adalah Urine Analyzer dari merk Arkray Aution Eleven
1) Prinsip pemeriksaan
2) Metode pemeriksaan
a) Pemeriksaan mikroskop
3) Alat
reaksi, pipet tetes, bilik hitung, deck glass, objek glass, dan mikroskop.
1) Prinsip pemeriksaan
33
2) Metode pemeriksaan
a) Pemeriksaan Makroskopis
c) Rivalta Test
3) Alat
pemeriksaan ini selalu dilakukan pada setiap pasien tanpa idikasi khusus.
1. MINDRAY BC-5300
salah satu alat yang digunakan untuk pemeriksan darah lengkap dengan
cara menghitung dan mengukur sampel berupa darah. Prinsip kerja dari
dilewatinya.
dibungkus oleh aliran cairan melalui celah sempit, ribuan sel dialirkan
melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat lewat satu
dalam jumlah banyak yaitu bisa sampai 30 sampel perjam sehingga dapat
2. MINDRAY BC-6800
Prinsip kerja dari alat ini adalah mengukur sel darah secara otomatis
yang dilewatinya.
yang dibungkus oleh aliran cairan melalui celah sempit, ribuan sel
dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat lewat
inflamasi, dan infeksi. Selain itu pemeriksaan darah rutin bertujuan untuk
(%)
monosit).
9) Red Cell Distribution Width (RDW) atau distribusi lebar sel darah
merah
1) Prinsip Pemeriksaan
a) Metode Spektrofotometri
prisma atau kisi difraksi atau filter dengan warna tertentu yang dideteksi
dalam darah.Besi pada hemoglobin diubah dari ferro (fe²⁺) menjadi ferri
sebuah sel tunggal yang tersuspensi yang dialirkan melalui suatu celah
timbul akan terukur persatuan waktu (frekuensi pulsa) dan akan dideteksi
c) Metode Flowcytometry
dengan mengukur impendasi listrik dari sel. Metode ini disebut dengan
ketika sel mengalir melewati celah dan berkas cahaya yang difokuskan
ke sensi area yang ada pada aperture tersebut. Apabila cahaya mengenai
ditangkap oleh detektor yang ada pada sudut – sudut tertentu sehingga
Pulsa ini dipakai untuk menghitung jumlah, ukuran, maupun inti sel yang
merupakan ciri dari masing – masing sel. Hamburan cahaya dengan arah
informasi dari isi granula sitoplasma. Pada metode ini juga dapat
Sel yang telah diberi pewarna akan memberikan pendaran cahaya yang
resistensi sinysl frekuensi radio (RF) antara kedua electrode. Ukuran sel
interior sel darah diukur data ini,ukuran dan kepadatan internal dari sebuah
2) Metode Pemeriksaan
bilik hitung dan hitung jenis dengan membuat sediaan apus darah tepi
(SADT).
3) Alat
Cibabat Cimahi yaitu alat Hematologi Analyzer merk Mindray 5300 dan
mindray 6800 .Hasil yang keluar dari alat secara langsung tersambung ke
diantaranya :
a) Prinsip Pemeriksaan
a) Metode Pemeriksaan
b) Alat
a) Prinsip Pemeriksaan
diperlukan oleh darah untuk membeku setelah dikeluarkan dari tubuh dalam
kondisi standar 37°C. Prinsip pemeriksaan ini bila darah dikeluarkan dari
pembuluh darah dan ditempatkan dalam tabung reaksi, maka akan timbul
b) Metode Pemeriksaan
c) Alat
Alat yang digunakan yaitu objek glass, lanset, kapas, dan stopwatch.
a) Prinsip Pemeriksaan
warna giemsa, yang dilakukan untuk menilai dan melihat unsur - unsur
sel darah tepi seperti eritrosit, leukosit, trombosit, dan mencari adanya
parasit
b) Alat
a) Prinsip Pemeriksaan
b) Metode Pemeriksaan
pewarnaan Giemsa.
43
glass. Bahan yang digunakan yaitu metanol absolut, giemsa, dan darah.
Analyzer.
a) Prinsip Pemeriksaan
dengan larutan asam lemah (reagen Turk), sehingga darah menjadi encer
b) Metode Pemeriksaan
a) Prinsip Pemeriksaan
dengan ammonium oksalat akan menjadi encer dan sel selain trombosit akan
lisis.
b) Metode Pemeriksaan
44
mikroskopik.
c) Alat
cover glass. Bahan yang digunakan darah dan larutan Ammonium oksalat.
a) Prinsip Pemeriksaan
tertenu, maka sel darah merah terpisah dari plasmanya. Kecepatan dimana
b) Metode Pemeriksaan
c) Alat
gelombang tertentu pada suatu objek kaca atau wadah disebut kuvet.
45
Didalam kuvet tersebut terdapat hasil reaksi antara sampel dan reagen
diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang
sampel, beberapa enzim yang sering diperiksa dengan prinsip ini adalah
HBDH, LDH, dan lipase. Contoh substrat yang sering diperiksa dengan
1) Prinsip pemeriksaan
2) Metode
enzimatik.
3) Alat
b .Pemeriksaan Kreatinin
1) Prinsip
2) Metode
3) Alat
c. Pemeriksaan Ureum
1) Prinsip
bikarbonat.
𝑈𝑟𝑒𝑎𝑠𝑒
Urea + 2H2O → 2NH4+ + 2HCO3-
47
𝐺𝐿𝐷𝐻
2-Oxoglutarate + NH4+ + NADH → L-Glutamat +
NAD+ + H2O
2) Metode
3) Alat
Pentra.
1) Prinsip
2) Metode
pada IFCC .
3) Alat
1) Prinsip
1) Metode
f. Pemeriksaan cholestrol
1) Prinsip
nm.
49
CHE
fatty acid
CHE
fatty acid
POD
quoinoneimein + 4H₂O
2) Alat
mengukur kepekatan gula (glukosa) dalam darah, metode yang digunakan adalah
dapat mengukur kadar gula darah dalam beberapa waktu yaitu Gula darah puasa,
Dilihat dari segi praktis alat ini merupakan alat yang sederhana,
glukosa pada pasien cyto sehingga hasil langsung dapat dikeluarkan, sedangkan
50
menggunakan alat ini sangat banyak dilakukan khususnya pada pasien cyto dan
rawat jalan, alat ini hanya menggunakan strip sehingga sangat mempermudah
pemeriksaan.
f) Pemeriksaan imunoserologi
1) Prinsip Pemeriksaan
aglutinasi yang terjadi karena adanya reaksi antara antigen dan antibodi.
2) Metode Pemeriksaan
3) Alat
Alat yang digunakan yaitu slide golongan darah, tusuk gigi, dan
pipet.
g) Pemeriksaan Mikrobiologi
a. Pemeriksaan TCM
dan masih memiliki kelemahan dalam metode deteki yang efektif. Hal tersebut
yang tidak diobati juga meningkatkan mortalitas, khususnya pada penderita HIV.
yang rendah, tidak mampu dalam menentukan kepekaan obat, dan memiliki kualitas
51
Obat (TB RO) bergantung pada biakan dan uji kepekaan obat yang membutuhkan
waktu lama dan prosedur khusus dalm isolasi bakteri dan spesimen klinik,
vitro dalam uji kepekaan obat anti tuberkulosis (OAT). Selama pemeriksaan pasien
Molekuler (TCM) dengan Xpert MTB/RIF yang cepat dan dapat mengidentifikasi
inisiasi dini terapi yang akurat dapat diberikan dan dapat mengurangi insiden TB
secara umum. Hasil penelitian skala besar menunjukan bahwa pemeriksaan TCM
Pewarnaan Ziehl Neelsen, dimana bakteri tahan asam akan mempertahankan zat
warna karbol fuchsin meskipun dicuci dengan asam klorida dalam alkohol sehingga
Jika dilihat dari segi praktis metode ini sangat mudah dikerjakan dan dapat
dari segi kepentingan bahwa metode pewarnaan Ziehl Neelsen menjadi pilihan
RSUD Cibabat Cimahi ini dikarenakan nilai setara dengan pemeriksaan sputum
(dahak) secara kultur ataupun biakan sehingga dapat memantau hasil pengobatan
h) Pemeriksaan Immunoserologi
mendeteksi adanya sistem imun yang terbentuk didalam tubuh terhadap suatu
Secara umum ketiga prinsip dari pemeriksaan ini adalah reaksi antigen-
garis warna.Jika dilihat dari segi praktis metode ini tidak memerlukan waktu
2. Pemeriksaan Tubex TF
dalam sel darah merah dan akan terurai secara bertahap bersama dengan
berakhirnya masa hidup sel darah merah (rata-rata umur sel darah merah
Cibabat Cimahi ini menggunakan alat Biored 1990 D-10 dengan metode
4. Pemeriksaan Hemostasis
koagulasi.
1) Administrasi Laboratorium
1. Administrasi Sampel
Cimahi, diantaranya :
a. IGD
pemeriksaan laboratorium.
diserahkan ke analis.
5) Pengambilan sampel.
pemeriksaan.
ke bagian sampling.
di logbook.
c. Rawat Inap
6) Pendistribusian sampel.
validasi.
2. Administrasi Reagen
a. Tingkat persediaan
Safety Stock adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk
57
permintaan pemeriksaan.
58
dalam komputer.
ditandatangani.
itu juga.
laboratorium.
diambil oleh run boy ke ruang rawat inap atau diantar oleh
perawat.
lain-lain
ditandatangani.
nomer order.
61
komputer
Kesehatan Lingkungan
sungai.
Laboratorium
1. Pra Analitik
mikron.
65
2. Analitik
feses rutin.
mikroskop.
pemeriksaan.
3. Post Analitik
PEMBAHASAN
sampai dengan 30 November 2019, terdapat banyak hal yang dapat dipelajari oleh
Cibabat Cimahi agar Mahasiswa dapat memahami dan mampu melakukan proses
pre- analitik, analitik, dan pos-analitik, dalam bidang Hematologi, Kimia Klinik,
melakukan persiapan (alat, bahan, media dan reagensia) yang akan digunakan untuk
68
69
baik.
Pada bab ini, akan diuraikan mengenai jenis pemeriksaan yang dilakukan di
A. Pemeriksaan Hematologi
pemeriksaan ini selalu dilakukan pada setiap pasien tanpa idikasi khusus.
1. MINDRAY BC-5300
salah satu alat yang digunakan untuk pemeriksan darah lengkap dengan
cara menghitung dan mengukur sampel berupa darah. Prinsip kerja dari
dilewatinya.
sel yang dibungkus oleh aliran cairan melalui celah sempit, ribuan sel
ukurannya.
waktu 2-3 menit, ketepatan hasil yang dikeluarkan oleh alat ini sudah
5300 juga memiliki kekurangan yaitu alat ini tidak dapat menghitung sel
2. MINDRAY BC-6800
salah satu alat yang digunakan untuk pemeriksan darah lengkap dengan
cara menghitung dan mengukur sampel berupa darah. Prinsip kerja dari
dilewatinya.
sel yang dibungkus oleh aliran cairan melalui celah sempit, ribuan sel
ukurannya.
72
tabung khusus selama satu jam. Makin banyak sel darah merah
menjadi parah maka laju endap darah akan naik, sebaliknya jika
tabung tidak tegak lurus makan akan memberikan hasil yang berbeda.
.Metode yang digunakan alat ini adalah stop flow Kinetik yang memiliki
Jika dilihat dari segi praktis pemeriksaan LED menggunakan alat ini
RSUD Cibabat Cimahi alat ini digunakan untuk pasien rawat jalan dan
metode Westergreen.
Kelebihan dari alat ini adalah waktu yang digunakan cepat (20
kelemahan alat ini adalah ala tidak dapat dioprasikan selama 24 jam
Time (CT) adalah waktu yang diperlukan darah untuk membeku atau
dimana ujung jari ditusuk dengan lanset sampai keluar darah kemudian
Dilihat dari segi praktis kedua pemeriksaan ini sangat mudah dan
pada kapiler darah di daerah penusukan tidak konstan dan hasil yang
slide ini adalah tidak membutuhkan waktu yang lama, sampel atau darah
5. Pemeriksaan Hemostasis
parameter pemeriksaan PT dan APPT saja. Kelebihan dari alat ini adalah
75
adalah apabila terjadi kendala pada alat ini maka harus dilakukan
hasil yang diperoleh dari pemeriksaan ini dapat memberi gambaran secara
HORIBA ABX Pentra 400. Alat HORIBA ABX Pentra 400 merupakan
pemeriksaan kimia darah dalam waktu 1 jam, alat ini juga mampu
HORIBA ABX Pentra 400 ini juga merupakan alat yang canggih,memiliki
tampak muka atau tampilan yang user friendly, sehingga mempermudah user
banyak seperti Albumin, ALP, Protein Total, ALT, (SGOT), AST (SGPT),
Calsium.
fotometri.Alat ini dapat mengukur kadar gula darah dalam beberapa waktu
yaitu Gula darah puasa, Gula Darah 2 jam Postprandial, dan Gula darah
sewaktu.
Dilihat dari segi praktis alat ini merupakan alat yang sederhana,
khususnya pada pasien cyto dan rawat jalan, alat ini hanya menggunakan strip
cepat hanya butuh waktu 5 detik hasil langsung keluar, sampel yang
C. Pemeriksaan immuno-serologi
mendeteksi adanya sistem imun yang terbentuk didalam tubuh terhadap suatu
Secara umum ketiga prinsip dari pemeriksaan ini adalah reaksi antigen-
garis warna. Jika dilihat dari segi praktis metode ini tidak memerlukan waktu
adalah waktu yang diperlukan untuk pengujian relative singkat sekitar 2-10
menit dan hasil uji dapat dilihat secara langsung, pemeriksaannya dapat
dengan jumlah banyak, selain itu metode ini dapat dijadikan pemeriksaan
awal (screening test) untuk uji kualitatif dan dapat dikerjakan langsung
megetahui ada atau tidaknya suatu antigen tanpa mengetahui titer dari
2. Pemeriksaan Tubex TF
pasti karena tidak hanya sekedar hasil positif dan negatif saja tetapi juga
dapat mengatahui tingkat fase akut infeksi, hasil dapat diperoleh lebih cepat,
yang sangat hemolitik atau ikterik, hasil berupa partikel berwarna yang
dalam sel darah merah dan akan terurai secara bertahap bersama dengan
berakhirnya masa hidup sel darah merah (rata-rata umur sel darah merah
Cibabat Cimahi ini menggunakan alat Biored 1990 D-10 dengan metode
memerlukan alat yang khusus, tenaga yang ahli dan waktu yang lama
D. Pemeriksaan Mikrobiologi
1. Pemeriksaan BTA
Jika dilihat dari segi praktis metode ini sangat mudah dikerjakan dan
Bila ditinjau dari segi kepentingan bahwa metode pewarnaan Ziehl Neelsen
menjadi pilihan RSUD Cibabat Cimahi ini dikarenakan nilai setara dengan
penyakit.
80
berwarna biru terang, bakteri basil merah jelas,reagen terjangkau dan mudah
dilakukan pada proses pewarnaan sedian zat warna utama maka dari itu
2. Pemeriksaan TCM
(TB RO) bergantung pada biakan dan uji kepekaan obat yang membutuhkan
waktu lama dan prosedur khusus dalm isolasi bakteri dan spesimen klinik,
resistan obat dan kejadian resistan. Hal tersebut diharapkan dapat diatasi
terapi yang akurat dapat diberikan dan dapat mengurangi insiden TB secara
biakan.
beberapa waktu yang lalu. Namun demikian, metode yang digunakan terlalu
Negara dengan sumber daya terbatas. Saat ini, pemeriksaan TCM dengan
kompleks, secara kualitatif dari spesimen langsung, baik dari dahak maupun
berbasis nested real-time PCR untuk diagnosis TB. Primer PCR yang
rifampisin.
tersebut terdiri atas alat katrid sekali pakai komputer dan perangkat lunak.
Sample Processing Control (SPC) dan Probe Check Control (PCC). Sample
reagen, pengisian tabung PCR pada katrid, integritas Probe, dan stabilitas
sekuen spesifik gen rpoB dari MTB kompleks menggunakan lima Probe
molecular beacons (probe A-E) untuk mendeteksi mutasi pada daerah gen
rpoB. Setiap molecular beacons dilabel dengan dye florofor yang berbeda.
83
Cycle threshold (Ct) maksimal yang valid untuk analisis hasil pada probe A,
lab dan kepatuhan terhadap instruksi kerja, sehingga seluruh petugas lab
sesuai dengan riwayat medis pasien, gejala dan tanda yang ditemukan serta
obat anti TB. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut
84
sector pemerintah dan swasta sesuai dengan jejaring yang di atur dalam
E. Pemeriksaan Imunohematologi
Metode yang digunakan untuk golongan darah ABO dan Rhesus di RSUD
penggumpalan (aglutinasi).
golongan darah ini yaitu tidak membutuhkan waktu yang lama hanya
85
kelemahan metode ini adalah reaksi Antigen lemah, metode ini kurang
ARKRAY AE 4020.
pantulan cahaya dari panjang gelombang tertentu, alat ini yang akan
membaca strip tes urin pada kondisi standar ,menyimpan hasil ke memori
dan menampilkan hasil melalui printer built-in atau serial interface pada alat
cara membuat preparat yang berasal dari sedimen urin yang telah disiapkan,
dilakukan lebih cepat dan mudah dikarenakan adanya dipstick urin yang
langsung mampu baca hasilnya. Selain itu pula dalam satu kali pemeriksaan
hasil dapat langsung terbaca dalam waktu kurang lebih 2 menit dan hasil
langsung keluar berupa printer built-in atau berupa cetakan struk hasil
memperoleh hasil, hasilnya cukup teliti dan akurasi tinggi .Parameter yang
2. Pemeriksaan Feces
infeksi seperti dari parasit ,virus ataupun bakteri. Sama halnya seperti
pemeriksaan urin, pada pemeriksaan feses ini dibagi menjadi dua metode
eritrosit, epitel, Kristal, makrofag, sel ragi dan sisa makanan seperti lemak.
Kelebihan HORIBA ABX Pentra 400 ini adalah Alatnya bekerja secara
kekurangan metode ini adalah Ukuran alatnya cukup besar,harga alat cukup
BAB V
A. Kesimpulan
administrasi laboratorium.
2.
89
kerja.
tempat kerja.
sampel/spesimen sampel
pelanggan/pasien
90
pengujian
pemeriksaan
aman
bidang hematologi
sederhana
B. Saran
pembelajaran.
pembimbing.
93
LAMPIRAN
Mikroskop
98