Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Pemasaran merupakan suatu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan
oleh para perusahaan baik itu perusahaan barang atau pun perusahaan jasa
dalam rangka mengembangkan usahanya, untuk memperoleh laba, serta
untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya tersebut. Untuk
memasarkan produk sebuah perusahaan diperlukan konsep pemasaran, ide
untuk mengidentifikasikan kebutuhan konsumen sebelum memproduksi
barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Konsep
pemasaran berorientasi menciptakan rasa senang pada pihak konsumen
dengan menawarkan nilai produk, barang atau jasa, yang mereka butuhkan.
Konsep pemasaran diaplikasikan oleh perusahaan, khususnya oleh
bagian pemasaran. karena bagian ini yang berfungsi untuk menafsir jumlah
permintaan produk perusahaan, meningkatkan permintaan, dan
melayaninya. Oleh karena itu diperlukan konsep pemasaran yang dapat
memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam
memasarkan produknya. Apabila konsep pemasaran yang dilakukan
mampu memasarkan produknya dengan baik. Hal ini akan berpengaruh
terhadap tujuan perusahaan.

2.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah makalah ini, sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan konsep inti pemasaran ?
2. Bagaimana konsep-konsep pemasaran ?
3. Mengapa perusahaan menggunakan konsep pemasaran?

1
2.3 Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pengertian konsep pemasaran.
2. Untuk mengetahui konsep dalam pemasaran.
3. Untuk mengetahui alasan mengapa perusahaan menggunakan konsep
pemasaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep Inti Pemasaran


Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
Definisi pemasaran ini didasarkan pada konsep-konsep ini berikut :
kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk; utilitas, nilai dan kepuasan;
pertukaran, transaksi, dan hubungan; pasar; pemasaran dan pemasar.
Gambar 1-1 dan dibahas dibawah.
 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan
Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan
kepuasan dasar tertentu. Orang yang membutuhkan pangan, sandang,
rumah, rasa aman, rasa memiliki, harga diri dan lain- lain untuk tetap hidup.
Kebutuhan-kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau oleh para
pemasar; kebutuhan ini sudah ada dan terlekat dalam tubuh dan kondisi
manusia.

Kebutuhan, Pertukaran,
Utilitas, nilai
keinginan dan Produk transaksi dan
dan kepuasan
permintaan hubungan

Gambar 1-1
Konsep-konsep inti pemasaran Pemasaran Pasar
dan pemasar

3
Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam tadi. Kebutuhan
manusia sangat sedikit, keinginan merekalah yang sangat banyak.
Keinginan manusia yang terus menerus dibentuk oleh kekuatan dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti tempat ibadah, sekolah, keluarga,
dan perusahan-perusahan bisnis.
Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang
didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Perusahaan
karenanya harus mengukur bukan saja berapa banyak orang yang
menginginkan produk mereka tetapi, lebih penting lagi, berapa banyak yang
secara nyata bersedia dan mampu membelinya.
 Produk
Secara luas produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan dan
keinginan. Kita akan menggunakan istilah produk untuk mencakup semua
wahana (vehicle) yang dapat memberikan pemuasan keinginan atau
kebutuhan. Sekali-sekali akan digunakan istilah lain bagi produk, seperti
penawaran (offers), pemuas (satisfiers) atau sumber daya (resource).
 Utilitas, Nilai dan Kepuasan
Konsep pedoman adalah utilitas (nilai kegunaan). Utilitas adalah
tafsiran konsumen mengenai kapasitas keseluruhan suatu produk untuk
memuaskan kebutuhannya.
 Kebutuhan, Transaksi dan Hubungan
Pemasaran timbul bilamana orang memutuskan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginanya melalui pertukaran (exchange). Pertukaran
adalah salah satu dari empat cara manusia mendapatkannya produk yang
diinginkannya.
Cara pertama membuat sendiri (self-production). Orang dapat
menghilangkan rasa laparnya dengan berburu, memancing atau memetik
buah-buahan. Mereka tidak perlu berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal
ini tidak ada pasar dan tidak ada pemasaran.

4
Cara kedua adalah pemaksaan (coercion). Orang yang kelaparan dapat
merampok atau mencuri makanan dari orang lain. Tidak ada keuntungan
yang ditawarkan kepada si korban bahwa ia tidak akan dianiaya.
Cara ketiga adalah mengemis (begging). Orang yang lapar dapat
mendekati orang lain dan meminta makanan. Mereka tidak mempunyai apa-
apa yang nyata sebagai balasan kecuali pernyataan terima kasih.
Cara keempat adalah pertukaran (exchange). Orang yang lapar dapat
mendekati orang lain dan menawarkan suatu produk sebagai tukarannya,
misalnya uang, barang lain atau jasa tertentu.
Pemasaran muncul dari cara terakhir untuk memperoleh produk.
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh produk yang dikehendaki
dari seseorang dengan menawarkan suatu yang lain sebagai balasannya.
Pertukaran adalah konsep yang jelas yang mendasari pemasaran.
Transaksi merupakan perdangangan nilai-nilai diantara dua pihak :
 Pasar
Konsep pertukaran membawa kita kepada konsep pasar.
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang mempunyai
kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu
melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau
keinginan tersebut.
Jadi ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang mempunyai
kebutuhan, mempunyai sumber daya (produk) yang menarik bagi pihak lain
dan bersedia menawarkan sumber daya ini dalam pertukaran untuk
memperoleh apa yang mereka inginkan.

5
komunikasi

Barang/jasa
Industri Pasar
(kumpulan (kumpulan
penjual) pembeli )
Uang

Informasi

GAMBAR 1-5
Sistem Pemasaran Sederhana

 Pemasaran dan Pemasar


Pemasaran adalah semua kegiatan manusia yang dilakukan dalam
hubungannya dengan pasar. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar guna
mewujudkan pertukaran potensial untuk kepentingan memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia.
Pemasar adalah seorang mencari sumber daya dari orang lain dan
bersedia menawarkan sesuatu yang bernilai sebagai imbalannya. Pemasar
mengharapkan tanggapan dari pihak lain, apakah dalam bentuk menjual atau
membeli sesuatu.
Setelah membahas konsep-konsep diatas kita dapat mendefinisikan
kembali pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana
perorangan atau kelompok memperoleh yang mereka butuhkan dan
diinginkan melalui pembuatan dan pertukaran produk dan nilai dengan
pihak lain.
Sedangkan menurut Philip Kotler Konsep pemasaran adalah menjadi
lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran
guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.

6
2.2 Konsep-Konsep Dalam Pemasaran
Dapat kita uraikan bahwa, manajemen pemasaran adalah upaya yang
dilakukan secara sadar untuk menghasilkan pertukaran yang di kehendaki
dengan pasar sasaran ( target ). Kegiatan pemasaran harus di selenggarakan
berdasarkan filosofi pemasaran yang mantap, efektif dan bertanggung
jawab.
Di dalam konsep pemasaran ada lima konsep yang dapat merupakan
dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu oraganisasi.
2.2.1 Konsep Produksi
Konsep produksi (production concept) adalah salah satu konsep-
konsep tertua yang menjadi pedoman para penjual. Oleh karena itu
manajemen harus berupaya meningkatkan efesiensi produksi dan distribusi.
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai
produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Karena itu,
manajemen harus berfokus pada peningkatan efisiensi produksi dan
distribusi. Para manajer dalam organisasi yang berorientasi pada produksi
memusatkan upaya nya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan
liputan distribusi yang luas. Beberapa organisasi jasa juga menganut konsep
produksi yaitu, klinik dokter umum dan dokter gigi yang ditata berdasarkan
prinsip dan berjalan.
2.2.2 Konsep Produk
Konsep produk (product concept) adalah berpendapat bahwa
konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan
ciri-ciri yang terbaik. Para manajer dalam organisasi yang berorientasi pada
produk ini memusatkan usaha mereka untuk menghasilkan produk yang
baik terus menerus menyempurnakannya. Salah satu perwujudan yang
paling umum dari konsep produk terjadi produk baru yang ditemukan dalam
perusahaan. Berdasarkan konsep ini, strategi pemasaran berfokus pada
perbaikan produk yang berkelanjutan. Kualitas dan peningkatan produk
adalah bagian yang penting dalam sebagian besar strategi pemasaran.

7
Meskipun demikian, memfokuskan diri hanya pada produk perusahaan
dapat menyebabkan rabun jauh pemasaran.
Perusahaan yang berorientasi kepada produk merancang produk
mereka dalam arah yang keliru contohnya: seorang eksektif General Motors
beberapa tahun yang lalu pernah mengatakan “bagaimana masyarakat tahu
jenis mobil yang mereka inginkan sampai kami menciptakannya?”
Pelaksanaan konsep produk memiliki beberapa persyaratan yaitu :
a. Konsumen membeli produk tidak hanya sekedar memenuhi
kebutuhannya.
b. Konsumen menaruh perhatian kepada kualitas produk.
c. Konsumen mengetahui tinggi rendahnya kualitas dan perbedaan
dalam penampilan diantara berbagai merk barang lain dan sejenis
d. Konsumen bersedia membayar pada harga yang layak pada kualitas
barang.
2.2.3 Konsep Penjualan
Konsep penjualan (selling concept) adalah pendekatan yang lain yang
lazim digunakan banyak perusahaan terhadap pasar. Konsep ini
menganggap bahwa konsumen ini biasanya menampakkan keengganan
membeli dan harus dipikat agar membeli lebih banyak, dan perusahaan
harus menggunakan serangkaian alat penjualan dan promosi yang efektif
yang diguna merangsang pembelian dalam jumlah yang lebih banyak.
Konsep penjualan paling agresif di terapkan untuk “barang yang tidak dapat
di cari”, yaitu barang-barang yang biasanya tidak pernah dipikir untuk dibeli
oleh orang seperti, police asuransi, ensiklopedia dan tanah pemakaian.
Kebanyakan kelebihan kapasitas penjualan tujuannya adalah menjual apa
yang mereka hasilkan dan bukan menghasilkan apa yang dapat mereka jual.
Dalam ekonomi industri modern, kapasitas produk dibangun sampai suatu
titik dimana kebayakan pasar merupakan pasar pembeli (buyer market)
dimana pembeli berada di dalam posisi dominan dan penjual harus berjuang
keras memperebutkan pelanggan. Jadi di dalam konsep ini tergandung dasar
pemikiran

8
a. Tugas utama produsen adalah mencapai volume penjualan yang
setinggi-tingginya
b. Konsumen harus di dorong untuk membeli dengan berbagai cara
peningkatan penjualan.
c. Konsumen akan melakukan pembelian lagi dan kalaupun tidak masih
ada konsumen yang lain.
Namun demikian konsep penjualan ini dapat juga berhasil jika di
penuhi kondisi sebagai berikut :
a. Pembeli mengetahui bahwa kata-kata penjual tidak sepenuhnya benar.
b. Pembeli yang kecewa tidak akan mengadu kelembaga dan tidak
memberitahukan kekecewaannya kepada calon pembeli yang lain.
c. Jumlah calon pemebeli cukup banyak sehingga penjual tidak perlu
menciptakan pelanggan.
2.2.4 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran (marketing concept) adalah falsafah bisnis yang
muncul untuk menantang konsep-konsep sebelumnya. Konsep pemasaran
beranggapan bahwa kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan
adalah terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih baik dari pada yang di
lakukan oleh para pesaingnya.
Dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep pemasaran yaitu
 Pemuasan keinginan kelompok pembeli tertentu adalah menjadi tugas
perusahaan.
 Untuk memuaskan keinginan konsumen tersebut di perlukan program
risert pemasaran agar dapat di ketahui pola keinginan pembeli.
 Semua kegiatan untuk mempengaruhi pembeli harus di tempatkan di
bawah kontrol pemasaran yang terintegrasi .
 Kepuasan konsumen akan dapat menimbulkan loyalitas dan kesan
baik dari pembeli.

9
Perusahaan yang ingin melaksanakan orientasi ke pada konsumen
maka harus dapat :
 Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani.
 Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran penjualan.
 Menentukan produk dan program pemasarannya.
 Mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk mengukur, menilai
dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku konsumen.
 Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
ingin menitikberatkan pada kualitas yang tinggi, atau pada harga yang
murah atau pada desain yang mutakhir.
Pada hakekatnya, konsep pemasaran juga menginginkan volume
penjualan yang menguntungkan, tetapi laba yang didapat dari volume
penjualan itu harus diperoleh dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran,
yaitu dengan cara memupuk kerjasama dan menghindari pertentangan agar
mudah dilakukan koordinasi, sehingga pada akhirnya nanti akan dapat
dicapai tujuan perusahaan dan sekaligus dapat memberi kepuasan kepada
konsumen.
Theodore Levitt menarik batas yang tajam antara konsep penjualan
dengan konsep pemasaran :
Konsep penjualan mengutamakan kebutuhan pihak penjual;
sedangkan konsep pemasaran mengutamakan kebutuhan pihak pembeli.
Konsep penjualan dipenuhi dengan kebutuhan penjual untuk mengubah
produknya menjadi uang tunai; konsep pemasaran dipenuhi dengan gagasan
untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan segala hal yang
berkaitan dengan penciptaan, penyampaian dan akhirnya pemakaian produk
tersebut.
Konsep pemasaran bersandar pada empat tiang utama, yaitu focus
pasar, orientasi kepada pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi dan
kemampulabaan. Konsep penjualan didasarkan pada pandangan dari dalam
– keluar. Sedangkan konsep pemasaran didasarkan pada pandangan dari
luar – kedalam. Ringkasanya, konsep pemasaran adalah upaya pemasaran

10
terkoordinasi yang terfokus pada pasar dan berorientasi kepada pelanggan
dengan tujuan memberikan kepuasan kepada pelanggan sebagai kunci
untuk mencapai tujuan organisasi.
Berikut ini akan dibahas bagaimana masing-masing tiang utama dari
konsep pemasaran membantu pemasaran secara lebih efektif.

GAMBAR 1-7
Perbedaan antara Konsep Penjualan dengan Konsep Pemasaran
 Fokus Pasar, Tidak ada perusahaan yang dapat beroperasi disemua pasar
dan memenuhi semua kebutuhan. Perusahaan akan berhasil baik bilamana
mereka menetapkan batas pasarnya secara cermat. Mereka akan berhasil
baik bilamana mereka mempersiapkan program pemasaran yang sesuai
untuk masing-masing pasar sasaran.
 Orientasi kepada pelanggan, Perusahaan dapat saja mendefinisikan
pasaranya secara cermat namun tetap tidak berorientasi kepada pelanggan.
Pemikiran yang berorientasi kepada pelanggan mengharuskan perusahaan
untuk secara cermat menentukan kebutuhan pelanggan dari sudut pandang
pelanggan, bukan dari sudut pandangnya sendiri. Setiap produk
melibatkanya pengorbanan dan manajemen tidak dapat mengetahui hal ini
tanpa berbicara dengan pelanggannya serta melakukan penelitian terhadap
mereka. Seorang pembeli mobil mungkin menginginkan mobil yang bagus

11
yang tidak pernah rusak, mobil yang aman, yang modelnya menarik dan
murah. Karena semua ciri ini tidak dapat digabungkan dalam sebuah mobil,
perancang mobil harus menentukan pilihan bukan atas dasar apa yang
disukai melainkan atas dasar apa yang disukai melainkan atas dasar apa
yang lebih disukai atau diharapkan pelanggan. Tujuannya, bagaimanapun
juga, adalah menciptakan penjualan melalui kepuasan pelanggan.
Mengapa sangat penting untuk memuaskan pelanggan? Pada dasarnya
adalah karena penjualan perusahaan setiap saat berasal dari dua kelompok :
pelanggan baru dan pelanggan ulang (repeat customer). Oleh karena itu,
mempertahankan pelanggan lebih penting daripada memikat pelanggan.
Kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan.
Seorang pelanggan yang puas akan :
a. Membeli lagi
b. Mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain.
c. Kurang memperhatikan merek dan iklan produk pesaing.
d. Membeli produk lain dari perusahaan yang sama.
 Pemasaran Terpadu, pemasaran terpadu bermakna dua hal. Pertama,
berbagai fungsi pemasaran-armada penjualan, periklanan, riset pemasaran
dan lain-lain harus terkoodinasi. Fungsi-fungsi pemasaran ini harus
dikoordinasikan dari segi kepentingan pelanggan. Kedua, pemasaran harus
terkoordinasikan secara baik dengan bagian-bagian lain dari perusahaan.

Pelanggan

Karyawan garis depan

Manajemen menengah

Manajemen
puncak

12
GAMBAR 1-8
pandangan yang “benar” mengenal Bagan Organisasi Perusahaan.

Dibagian puncak organisasi adalah pelanggan. yang terpenting


berikutnya adalah karyawan garis depan, yang bertemu, melayani dan
memuaskan pelanggan. Dibawah meraka adalah para manajer menengah,
yang tugasnya adalah membantu para karyawan garis depan sedemikian
hingga mereka dapat melayani pelanggan lebih baik. Akhirnya, bagian dasar
adalah manajemen puncak, yang tugasnya adalah mendukung para manajer
menengah sedemikian hingga mereka dapat membantu karyawan garis
depan yang melakukan segalanya agar para pelanggan merasa puas terhadap
perusahaan. Kami telah menambahkan pelanggan di sepanjang sisi gambar
tersebut untuk menunjukkan bahwa seluruh manajer dalam perusahaan
secara pribadi terlibat untuk menemui dan mengenal para pelanggan.
 Kemampulabaan (profitability), kegunaan konsep pemasaran adalah
membantu organisasi mencapai tujuan mereka. Dalam hal perusahaan
swasta, tujuan utama adalah laba; bagi organisasi nirlaba atau organisasi
masyarakat, tujuannya adalah mempertahankan dan menarik cukup dana
guna menyelenggarakan kegiatan mereka. Sekarang yang merupakan kunci
bukanlah mengejar laba sekedar untuk laba, melainkan mencapainya
sebagai hasil samping dari pekerjaan yang dilakukan dengan baik. Tugas
perusahaan bukanlah menghasilkan uang atau mobil melainkan menemukan
cara yang mengguntungkan untuk memuaskan beragam keinginan orang
akan alat penggangkutan pribadi. Ini bukan berarti bahwa para pemasar
tidak peduli dengan laba. Sebaliknya, mereka sangat terlibat dalam
menganalisis potensi laba dari berbagai peluang pemasaran. Bilamana
karyawan penjualan biasanya berfokus pada cara untuk mencapai volume
penjualan tertentu, karyawan pemasaran memfokuskan diri untuk
mengidentifikasi peluang-peluang yang menghasilkan laba.

13
Kebanyakan perusahaan tidak benar-benar menjalankan atau menganut
konsep pemasaran sampai mereka di paksa oleh keadaan. Beberapa
perkembangan berikut ini mungkin melecut mereka :
− Penurunan penjualan, bilamana perusahaan mengalami penurunan
penjualan, maka mereka panic mulai mencari kemecahannya,
contohnya : surat kabar mengalami penurunan sirkulasi karena banyak
orang beralih ke berita-berita ke televisi.
− Pertumbuhan yang lambat, pertumbuhan penjualan yang lambat akan
menyebabkan beberapa perusahaan tertentu mencari pasar yang baru.
− Perubahan pola pembelian, banyak perusahan yang beropersi yang di
pasar-pasar yang di tandai dengan perusahaan keinginan pelanggan
yang cepat. Perusahaan ini membutuhkan lebih banyak pengetahuan
pemasaran jika ingin terus menghasilkan produk yang bernilai
pembeli.
− Peningkatan persaingan perusahaan yang merasa puas diri mungkin
sekonyong-konyong akan di pukul dengan perusahaan yang kuat
pemasarannya dan terpaksa mempelajari pemasaran untuk melayani
tantangan ini.
Meningkatnya belanja pemasaran, perusahaan mungkin merasakan
bahwa pengeluaran mereka periklanan, promosi penjualan, riset pemasaran
dan pelayanan pelanggan tidak di terpikul lagi. Manajemen kemudian
memustuskan bahwa sudah tiba saatnya untuk merasionalisasikan fungsi
pemasaran.
 Penolakan oraganisasi, beberapa bagian perusahaan, terutama produksi,
keuangan dan litbank (R&D), tidak senang melihat pemasaran bangkit
karena ini akan mengancam kekuasaan mereka dalam organisasi. Pada
mulanya, fungsi pemasaran di pandang sebagai salah satu di antara beberapa
fungsi bisnis yang sama pentingnya dalam tata hubungan yang seimbang.
Kelangkaan permintaan kemudian menyebabkan para pemasar beranggapan
bahwa fungsi mereka lebih penting dari fungsi lainnya. Beberapa orang
yang fanatik pada pemasaran melangkah lebih jauh mengatakan bahwa

14
pemasaran adalah fungsi utama suatu persuahaan, karena tanpa pelanggan,
tidak akan ada perusahaan. Mereka meletakkan pemasaran di titik pusat,
sedangkan fungsi-fungsi usaha lain bertugas sebagai fungsi pendukung.
Pandangan ini membuat marah manejer-manejer lain, yang tidak ingin
menganggap dirinya bekerja untuk fungsi pemasaran. Para pemasaran yang
terbuka, mencoba menjernihkan masalah ini dengan meletakkan pelanggan
dan bukan pemasaran,pada titik foks perusahaan. Mereka berpendapat
bahwa di perlukan orientasi kepada pelanggan di mana semua fungsi bekerja
bersama-sama untuk memahami, melayani dan memuaskan pelanggan.
Terakhir, beberapa pemasar, pemasaran masih perlu menempati posisi
sentral di perusahaan agar kebutuhan pelanggan dapat secara cepat dan
secara efisien di puaskan.
Argumentasi para pemasar untuk konsep bisnis yang di perlihatkan
pada antara sebagai berikut:
− Kekayaan/aktiva (assets) perusahaan hanya sedikit nilainya tanpa
kehadiran pelanggan.
− Oleh karena itu tugas pokok perusahaan adalah menarik dan
mempertahankan pelanggan.
− Pelanggan di pikat melalui penawaran nilai yang tinggi dan di pelihara
melalui kepuasan.
− Tugas pemasaran adalah menentukan produk yang tepat bagi
pelanggan dan memastikan terwujudnya kepuasan.
− Kepuasan yang secara nyata di nikmati pelanggan di pengaruhi oleh
hasil karya bagian-bagian lain dalam perusahaan.
− Pemasaran membutuhkan pengaruh atau kendali atas bagian-bagian
lain ini agar pelanggan dapat menerima kepuasan yang di harapkan.
 Proses Belajar yang lamban terlepas dari adanya penolakkan banyak
perusahaan yang meneruskan pembinaan fungsi pemasaran dalam organisasi
mereka. Direktur utama perusahaan yang memberikan dukungannya
bersemangat terhadap fungsi ini: posisi-posisi jabatan baru di ciptakan,ahli
pemasaran di tarik masuk,anggota manajemen yang penting di ikut sertakan

15
dalam seminar pemasaran untuk mendapatkan pemahaman yang lebih besar
mendalam mengenai pemasaran,anggaran pemasaran di tingkatkan secara
besar-besaran,sistem perencanaaan dan pengendalian pemasaran di
perkenalkan. Tetapi, bahkan dengan langkah-langkan ini proses pemahaman
mengenai apa sesungguhnya pemasaran itu berjalan dengan lamban. Dalam
suatu perusahaan, kesadaran akan pemahaman cenderung melalui lima tahap
yang terpisah.
 Cepat lupa bahkan setelah pemasaran yang efektif di bangun dalam suatu
organisasi menjadi matang sesudah melalui berbagai tahap, manajemen
masih harus memerangi kecenderungan yang kuat untuk melupakan prinsip
dasar pemasaran. Manajemen cenderung melupakan prinsip-prinsip
pemasaran segera setelah keberhasilan mereka dalam pemasaran. Sebagai
contoh, sejumlah perusahaan amerika yang besar memasuki pemasaran
eropa di tahun1950-an dan 1960-an dengan harapan akan mencapai sukses
besar karena produksi serta kemampuan pemasaran mereka yang canggih.
Beberapa dari mereka gagal , dan sebab utamanya adalah bahwa mereka
melupakan doktrin pemasaran : kenalilah pasar sasaran anda dan ketahuilah
bagaimana cara memuaskan mereka.

2.2.1 Konsep Pemasaran Sosial


Konsep pemasaran sosial (societal marketing concept) adalah filsafah
organisasi yang tepat dalam zaman kerusakan lingkungan, kelangkaan
sumber daya, meledaknya pertumbuhan penduduk, kelaparan kemiskinan
dunia serta di abaikannya pelayanan sosial. Konsep pemasaran mengabaikan
kemungkinan konflik keinginan antara konsumen, kepentingan konsumen,
kesejahteraan masyarakat jangka pendek.
Situasi-situasi ini menuntut konsep baru menyempurnakan atau
menggantikan konsep pemasaran. diantaranya adalah konsep kemanusiaan,
konsep komsumsi yang intelegen dan konsep ekologis. Semua konsep ini
membawakan aspek-aspek yang berbeda dengan masalah yang sama.
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah

16
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang di harapkan dengan seceara lebih efektif dan
efisien daripada pesaing dengan tetap melestarikan meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Ada tiga pertimbangan dalam
menetapkan kebijakan pemasaran yaitu, laba perusahaan, pemuasaan
keinginan konsumen dan kepentingan masyarakat. Pada mulanya,
perusahaan mendasarkan keputusan pemasaran mereka terutama pada
terhitungnya laba perusahaan.
konsep ini mengatakan bahwa, tugas perusahaan adalah menentukan
kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar serat memberikan kepuasan
yang diinginkan dengan lebih baik daripada yang diberikan oleh pesaing-
pesaing perusahaan sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan dan
mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
Konsep ini mengupayakan untuk menjaga kepentingan masyarakat
dalam jangka panjang, di samping tujuan yang lain yaitu memuaskan
keinginan dan kebutuhan konsumen.
Tabel 11.1 : Perbedaan konsep penjualan, konsep pemasaran dan
konsep pemasaran baru.
Konsep Penjualan Konsep Pemasaran Konsep Pemasaran Baru
- Menitik beratkan - Menitik beratkan pada - Lebih menitik beratkan
pada produk kebutuhan pembeli pada kepentingan
keinginan pasar. lingkungan bisnis
penjual/produsen. - Produsen menetukan perusahaan.
- Produsen membuat apa kebutuhan - Produsen menetukan
produk dan /keinginan pembeli kebutuhan pembeli dan
mencari dan mencari berupaya memuaskan
keuntungan dari keutungan serta kebutuhan tersebut
penjualan produk menyalurkan produk dengan manajemen
tersebut melalui untuk memuaskan strategi.
upaya-upaya kebutuhan tersebut - Di samping
promosi yang melalui pemasaran berorientasi ke pasar

17
sangat intensif. yang terpadu. juga memperhatikan
- Intern, orientasinya - Ekstern, orientasinya “stake holder banefis ”
ke dalam ke pasar.
perusahaan.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di atas dapat kita simpulkan bahwa konsep
pemasaran adalah proses kegiatan yang di lakukan perusahan guna
mewujudkan nilai jual dan usaha untuk menarik perhatian konsumen.
Dengan adanya perusahaan konsep pemasaran akan berjalan dengan lancar
dan strategi yang terdapat dalam konsep dapat terwujud dengan baik.
3.2 Saran
Dalam menghadapi pesaing pasar setiap perusahaan harus bisa
memanfaatkan konsep-konsep dalam pemasaran secara efektif dan efisien.
Guna menarik perhatian dari konsumen setinggi-tingginya .

19
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. 1988. Manajemen Pemasaran. Jakarta:


Penerbit Erlangga.
Sumarni, Murni. 2014. Pengantar Bisnis. Yogyakarta:
Penerbit LIBERTY Yogyakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai