Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KIMIA INDUSTRI

“Pembuatan Biodiesel dari Biji Jarak Sebagai Energi Alternatif


Pengganti Solar”

Penyusun

Utari Ika Cahyani 15030194035 / PKU2015

Dwi Yuni Hartini 15030194037 / PKU2015

Lifia Ramadhani 15030194065 / PKU2015

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
Pengertian Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar mesin alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel.
Bila ditinjau dari sifat kimia biodiesel berbentuk cairan berwarna kuning cerah sampai kuning
kecoklatan, biodiesel terdiri dari senyawa campuran methyl ester dari rantai panjang asam-
asam lemak dari minyak nabati. Minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku
biodiesel dapat berasal dari kacang kedelai, kelapa, kelapa sawit, padi, jagung, jarak, papaya
dan banyak lagi melalui proses transesterifikasi (Purijatmiko, Widodo, Trisningwati, & Aries,
2006). Penggunaan minyak kelapa, jagung, kedelai dan minyak kelapa sawit sangat besar
kebutuhannya untuk industri dan pangan, sementara itu masyarakat mengenal tanaman jarak
sebagai tanaman semak pembatas pagar yang belum dimanfaatkan secara maksimal..

Tanaman Jarak Pagar (Jatropa curcas)

Tanaman jarak pagar merupakan jenis tanaman perdu dengan tinggi 1 – 7 m


bercabang tidak teratur. Tanaman ini memiliki batang berkayu, berbentuk silindris dan jika
tergores mengeluarkan getah. Daun tanaman jarak pagar lebar dan berbentuk jantung dengan
panjang 5 -15 cm. Buah tanaman jarak berbentuk telur dengan diameter 2 – 4 cm dan
memiliki 3 ruang dengan masing-masing ruang terdapat satu biji yang berbentuk bulat
lonjong berwarna coklat kehitaman. Biji ini mengandung minyak dengan rendemen 30 – 50
% dan mengandung toksin sehingga tidak dapat dikonsumsi oleh manusia. Berikut ini
disajikan tabel 1 yang berisi komponen kimia biji jarak

Jatropha curcas (jarak pagar) merupakan salah satu tanaman yang paling prospektif
untuk diproses menjadi Biodiesel karena selain relatif mudah ditanam, toleransinya tinggi
terhadap berbagai jenis tanah dan iklim, produksi minyak tinggi, serta minyak yang
dihasilkan tidak dapat dikonsusi oleh manusia sehingga tidak mengalami persaingan dengan
minyak untuk pangan. Jarak pagar dipandang menarik sebagai sumber biodiesel karena
kandungan minyaknya yang tinggi, tidak berkompetisi untuk pemanfaatan lain (misalnya jika
dibandingkan dengan kelapa sawit atau tebu), dan memiliki karakteristik agronomi yang
sangat menarik.
Kelebihan dan Kekurangan Biodiesel Minyak Jarak

a. Kelebihan biodiesel minyak biji jarak


1. Minyak yang dihasilkan dari biji Jarak Pagar termasuk dalam minyak lemak (fatty
oil). Minyak ini berwujud cairan bening berwarna kuning dan tidak menjadi keruh
meski disimpan dalam waktu yang lama.
2. Produk sampingan dari biodiesel adalah Glyserin, dimana zat ini adalah salah satu
bahan kimia yang dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan seperti obat obatan dan bahan
kosmetik.
3. Minyak jarak pagar memiliki angka setana 51 sedangkan solar 45. Angka setana
(cetane rating) adalah tolak ukur kemudahan menyala/terbakar dari suatu bahan bakar
di dalam mesin diesel.
4. Biodiesel dari tanaman jarak dapat dikategorikan sebagai sumber energi ramah
lingkungan.
5. Penggunaan biodiesel dari tanaman Jarak Pagar membuka kemungkinan penanaman
kembali lahan-lahan kritis yang ada di Indonesia.

b. Kekurangan biodiesel minyak biji jarak

1. Pengadaan bibit unggul jarak belum menunjukkan hasil yang memadai


(agrobisnis besar memerlukan bibit unggul dalam jumlah besar)
2. Pada tingkat potensi produksi yang tinggi, penghasilan dari minyak jarak sangat
tidak bersaing (bila anda memiliki berhektar-hektar lahan, apakah anda akan
mengejar penghasilan Rp 5jt/tahun/hektar)
Prosedur Pembuatan

Sumber: https://iskandarmt.files.wordpress.com/2008/07/diagram-alir-proses-pembuatan-
biodiesel.pdf

Tahapan proses pengolahan biji jarak menjadi biodiesel dilakukan dengan beberapa tahap,
yaitu :

1. Proses Pembuatan Minyak Mentah Biji Jarak


- Biji jarak dibersihkan dari kotoran dengan cara dicuci
- Kemudian direndam selama 5 menit dalam air mendidih kemudian ditiriskan
- Biji dikeringkan kemudian dimasukkan ke mesin pemisah untuk memisahkan
daging biji dan kulit biji
- Setelah itu biji dipres, lama tenggang waktu dari penggilingan ke pengepresan
diupayakan sesingkat mungkin untuk menghindari oksidasi. (Proses pengepresan
biasanya masih meninggalkan ampas yang masih mengandung 7-10% minyak.
Oleh sebab itu, ampas dari proses pengepresan dilakukan proses ekstraksi pelarut,
sehingga ampasnya hanya mengandung minyak kurang dari 0,1% dari berat
keringnya.
- Tahap ini menghasilkan Crude Jatropha Oil (CJO), yang selanjutnya akan
diproses menjadi Jatropha Oil (JO).
2. Proses Pembuatan Biodiesel
a. Reaksi Esterifikasi
CJO mempunyai komponen utama berupa trigliserida dan asam lemak bebas.
Asam lemak bebas harus dihilangkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu
reaksi pembuatan biodiesel (reaksi transesterifikasi). Penghilangan asam lemak
bebas ini dapat dilakukan melalui reaksi esterifikasi. Secara umum reaksi
esterifikasi adalah sebagai berikut :

Pada reaksi ini asam lemak bebas direaksikan dengan metanol menjadi biodiesel
sehingga tidak mengurangi perolehan biodiesel.Tahap ini menghasilkan Jatropa
Oil (JO) yang sudah tidak mengandung asam lemak bebas, sehingga dapat
dikonversi menjadi biodiesel melalui reaksi transesterifikasi.

b. Reaksi Transesterifikasi
Transesterifikasi merupakan suatu proses penggantian alkohol dari suatu
gugus ester (trigliserida) dengan ester lain atau mengubah asam–asam lemak ke
dalam bentuk ester sehingga menghasilkan alkyl ester. Proses tersebut dikenal
sebagai proses alkoholisis. Proses alkoholisis ini merupakan reaksi biasanya
berjalan lambat namun dapat dipercepat dengan bantuan suatu katalis. Reaksi
transesterifikasi dapat dijabarkan menjadi :

Transesterifikasi juga menggunakan katalis dalam reaksinya. Tanpa


adanya katalis, konversi yang dihasilkan maksimum namun reaksi berjalan
dengan lambat (Mittlebatch,2004). Katalis yang biasa digunakan pada reaksi
transesterifikasi adalah katalis basa, karena katalis ini dapat mempercepat reaksi.
Reaksi transesterifikasi sebenarnya berlangsung dalam 3 tahap yaitu sebagai
berikut:
Sampai tahap ini, kemudian dilakukan pencucian/penetralan dan dilanjutkan
dengan proses pengeringan sehingga didapatkan biodiesel untuk bahan bakar
solar.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2008.Potensi-Kekurangan dan Kelebihan Jarak Pagar. Online :


http://en.wikipedia.org/wiki/Glycerine/anekaplanta.wordpress.com/2008/12/02/pot
ensi-kekurangan-dan-kelebihan-jarak-pagar/ (Diakses tanggal 9 Februari 2018).
Akbar, Y., Kamarudin, I., & Salimon. (2009). Characteristic and COmposition of Jatropha
Curcas Oil Seed From Malaysia and its Potential as Biodiesiel Feedstock. J Sci Res.

Iskandar. 2008. Diagram Alir Proses Pembuatan Biodiesel. Diakses melalui


https://iskandarmt.files.wordpress.com/2008/07/diagram-alir-proses-pembuatan-
biodiesel.pdf pada 10 Februari 2018 pukul 14.30 WIB.

Prananingrum,Pratiwi.2008. Biodiesel Dari Tanaman Jarak Sebagai Energi Alternatif


Pengganti Solar. Online :
https://gbioscience05.wordpress.com/2008/04/20/biodiesel-dari -tanaman-jarak-
sebagai-energi-alternatif-pengganti-solar/ (Diakses tanggal 9 Februari 2018).
Said, M., Septiarty, W., & Tutiwi, T. (2010). Studi Kinetika Reaksi Pada Metanolisis Minyak
Jarak Pagar. Jurnal Teknik Kimia, 15.

Sari, Ariza Budi Tanjung. 2007. Skripsi: Proses Pembuatan Biodiesel Minyak Jarak Pagar
(Jatropha curcas l.) dengan Transesterifikasi Satu dan Dua Tahap. Bogor: IPB.

Suhartanta dan Zainal Arifin.2008. Pemanfaatan Minyak Jarak Pagar Sebagai Bahan
Bakar Alternatif Mesin Diesel. Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 13, No. 1, April
2008: 19-46.

Anda mungkin juga menyukai