P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan P: ingin tahu nama pasien K: ragu-ragu Mengenal nama pasien akan
pasien dan mendekatkan diri memudahkan interaksi
ke-K
K : Menoleh sebentar
K : Tn. A . N K : Menyebut nama dengan P: merasa pasien enggan K: merasa perkenalan hanya
menunduk dan menarik berkenalan formalitas belaka
tangannya
P : Bapak senangnya P : Memandang K P: ingin menjalin kedekatan K : mencoba mengingat nama Nama panggilan merupakan
dipanggil dengan nama apa K : Menoleh ke halaman dengan pasien yang disukainya nama akrab klien sehingga
menciptakan rasa senang
K : Tn.A K : Melihat ke arah P dan P: senang walaupun jawaban K: mulai tertarik dengan akan adanya pengakuan atas
menjawab singkat lalu singkat perkenalan dengan P namanya
menunduk lagi
P : Wah, kedengarannya enak P : Memandang K sambil P: mencoba mengakrabkan K: berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
kalau saya manggil Tn.A tersenyum suasana mengngingat nama yang mendekatkan perawat
K : Menunduk disukainya menjalin hubungan
therapeutik dengan klien
K : Iya K : Menoleh ke P P : merasa pertanyaan
P : Memperhatikan K mendapatkan respon K: mulai merasa bahwa P
datang untuk membantu K
P : Bapak asalnya dari mana P : Memandang K P : masih berusaha K: berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu
Pak ? K : Menunduk dan berpikir membangun keakraban ingat menjalin kedekatan dengan
dengan topik sederhana klien
K : Lama! Dua minggu K : Bicara tanpa menoleh P: khawatir kalau pertanyaan K: membayangkan keadaan
P : Memandang K membuat K tersinggung yang telah lama dijalaninya
P : Sejak tgl berapa Bapak P : Menunjukkan perhatian P: berharap dapat K: berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat
disini ? K : Menunduk sambil memperoleh data lama rawat dikaji dengan menanyakan
memandang kakinya secara lebih pasti sambil data-data pasien yang
mengkaji daya ingat pasien sederhana
K : Yach, tgl 1-3-2018 K : Masih menunduk P: senang karena mendapat K: menjawab dengan
P : Memperhatikan respon dari K sekedarnya
P : Sekarang Bapak umurnya P : Mendekatkan diri ke K P: mengkaji daya ingat K K: berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya
berapa? K : Menoleh ke halaman dan ingat klien
terdiam beberapa lama
K : Em…31 tahun K : Menoleh P sebentar lalu P: merasa arah pertanyaan K: menjawab sesuai dengan
menunduk lagi sudah dapat dijawab jelas daya ingat yang dimilikinya
P : Tersenyum oleh K
P : Pak ingat nggak, kenapa P : Menunjukkan keseriusan P : berhati-hati karena K: mengingat-ingat Keluhan utama merupakan
pak dirawat disini K : Menunduk pertanyaan tsb sangat spesifik dasar pasien dirawat di RS
dan takut menyinggung Jiwa
K : Saraf, sakit saraf. ECT, K : Menoleh ke P dan pasien K: menjawab ragu-ragu
ini di ECT. menepuk-nepuk kepalanya P: lega karena K tidak
tersinggung
P : Pak pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan P: mengkaji lebih jauh alasan K: mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi kapan
K : Menunduk pasien dirawat saja karena adanya stimulus
tertentu
K : Nggak, nggak, saya suka K : Menoleh ke halaman lalu P: kaget, dan sadar kalau K: mengalami halusinasi
ngelamun. Enak sendirian. menunjuk-nunjuk pasien mengalami halusinasi lihat
Kakak !! P : Memperhatikan respon lihat
pasien
P:- P : Masih kaget P: mendiamkan karena K: melihat kakaknya dan Dengan diam therapeutik,
K : Memandang ke halaman belum menemukan mencoba menceritakannya klien merasa didengarkan dan
pertanyaan yang tepat untuk pada P bercerita tentang keadaannya
K : Kakak saya orangnya K : Menunjuk ke halaman K
sukses, sayang mati, ibu saya dan nyerocos P: menemukan adanya flight K: teringat kondisi
ada dua yg satu di Jerman yg P : Memperhatikan of ideas dan berpikir tentang keluarganya
satu lagi di jepang faktor penyebab
P : Bapak sudah P : Mendekatkan diri P: berusaha mengkaji data K: membayangkan keadaan Waham kemungkinan terjadi
berkeluarga? K : Memandang kosong ke yang terkait kata-katanya tadi keluarganya karena menarik diri
halaman
K : belum K : Menunduk sambil P: menemukan adanya K: menikmati waham yang
nyerocos kemungkinan waham dirasakannya
P : Memperhatikan kebesaran pada pasien
P:- P : Memperhatikan P: mendiamkan dengan K: membayangkan ank- Diam therapeutik akan
K : Menunduk harapan pasien akan lebih anaknya membantu pasien
terbuka tetang dirinya mengungkapkan perasaannya
pada perawat
K : Keadaan diluar perang, K : Berbisik pada P dengan P: menemukan adanya fligt
Ong pusing mikirin orang nada sedih of ideas K : sedih tentang anaknya
tua. P : Mendengarkan dengan
serius
P : Pak, kegiatan bapak P : Menepuk bahu K P: mencoba mengalihkan K: teralih karena pertanyaan Pengalihan agar klien tidak
sehari-hari ngapain saja Pak ? K : Menoleh P pembicaraan terkait waham baru larut dalam waham dan
halusinasinya
K : Mandi, makan ehm…ya K : Menggaruk-garuk P: merasa senang karena
itu. kepalanya pasien bisa beralih K: bingung tentang yang
P : Memperhatikan respon K dilakukannya sehari-hari
P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P : mencoba menggali data K: mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna
K : Menunduk lebih dalam untuk mendapatkan lebih
banyak data terkait masalah
K : Baca-baca buku, nyanyi, K : Menoleh P P :menemukan lagi adanya K: merasa dirinya harus rajin klien
P : Memperhatikan kemungkinan waham belajar
P : Bapak, betah tinggal di P : Melihat halaman P :mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh waham Pengalihan agar pasien tidak
sini?Suasananya enak ya! K : menunduk dari waham larut pada waham dan
halusinasinya pada fase
K : Betah. K : Ikut melihat halaman P :senang karena dapat K: berusaha menjawab interaksi ini
P : memperhatikan mengalihkan perhatian pasien sekenanya
P : Tentunya keluarga Bapak P : Memandang K sambil P : ingin mengkaji K: berusaha mengingat Keluarga merupakan support
Ong suka menjenguk kesini. tersenyum keterlibatan keluarga keluarganya sistem bagi klien sehingga
K : Menoleh P terhadap perawatan K harus dikaji keterlibatannya
K : Yah, tidur dan baca-baca K : Memandang P P: menemukan pengulangan K: menikmati waham yang
buku penelitian. P : Memperhatikan respon K terhadap waham pada K dialaminya
P : Suka ngobrol nggak P : Memandang K P mengkaji peran keluarga K: mengingat aktivitasnya di Menarik diri membuat K
dengan keluarga K : Menunduk terhadap K rumah asyik dengan dunianya
sendiri
K : Enakan diem, soalnya K : Menunduk P: mendapatkan data menarik K: menganggap ngobrol
mengganggu saya baca buku P : Memperhatikan diri pada K mengganggu wahamnya
P : Bagaimana perasaan Pak P : Memandang K P : mengalihkan topik K: bingung dengan Pengalihan agar K tidak larut
sekarang? K : Menunduk bahasan pertanyaan yang diberikan dengan wahamnya
P : Pak, kita tadi sudah P : Memandang K P: ingin mengakhiri fase I K: memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika K
berkenalan, masih inget K : Menoleh karena sudah cukup banyak dapat mengingat nama P
nggak nama saya? data yang terkaji sehingga nantinya terjalin
trust
K : Iin K : Memandang P dan P: senang karena K ingat K: mengingat-ingat nama P
tersenyum nama P
P : Memperhatikan
P : Nah, saya senang sekali P : Menepuk bahu K P: memberikan reinforcement K: senang diberikan Kontrak berikutnya harus
bisa ngobrol dengan bapak, K : Menoleh dan tersenyum pada K reinforcement ditentukan dan harus
Bagaimana kalau selesai mendapatkan persetujuan
makan kita ngobrol lagi? klien agar klien ingat
Sebentar saja kok, yach terhadap kontrak
cukup 20 menit saja.
K : Tersenyum P: senang karena K mau K: ikut menentukan kontrak
K : Boleh P : Tersenyum menentukan kontrak
berikutnya
P : Nah kalau Pak setuju, P : Memandang K P: menentukan topik dan K: memikirkan tentang Kegiatan yang akan
nanti kita ngobrol tentang K : Menunduk aktivitas pada kontrak kegiatan yang ditawarkan dilaksanakan harus mendapat
perasaan Pak bapak terhadap berikutnya persetujuan K sehingga bila
keluarga Pak, Sekalian saya K keluar dari kegiatan
periksa tekanan darahnya, dimaksud, bisa diingatkan
suhu ya. tentang batasan kegiatan
K : Mengangguk K: setuju tentang kegiatan sesuai kontrak
K : Ya, ya…. P : Tersenyum P: senang karena K setuju yang akan dilaksanakan
dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan
P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K dan P: menutup fase I K: menunjukkan rasa percaya Salam penutup merupakan
kesediaan Pak Ong ngobrol mengulurkan jabat tangan pada P akhir fase yang harus
dengan saya, selamat sore K : Menoleh, menjabat dilakukan untuk mencegah
tangan P tidak percaya pada klien
K : Sore. P: senang karena K mau K : menyambut salam P
K : Tersenyum lalu berinteraksi dengan P
menunduk
P : Tersenyum
KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup
kooperatif walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data
mengenai harga diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak
efektif, koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak
selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses
interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. O. T. B.
Umur : 56 Tahun
Informan : Klien sendiri
Tanggal Pengkajian : 26 Maret 1999
RM No :-
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD 130/90 mmHg, N 84 x/menit, S 36,9 C, P 16 x/menit
2. Ukur : TB/BB belum terkaji
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Masalah keperawatan : -
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram : belum terkaji
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan puas terhadap tubuhnya
b. Identitas : Tidak ada gangguan identitas
c. Peran : Klien tidak tahu perannya sebagai apa.
d. Ideal diri : Klien bercita-cita menjadi profesor, sehingga merasa harus rajin baca buku. Klien merasa cita-citanya sudah tercapai sekarang
(padahal tidak)
e. Harga diri : Klien mengatakan kakaknya sukses.
Masalah keperawatan :
- Ideal diri terlalu tinggi
- Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Belum terkaji
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Belum terkaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien tidak mau ngobrol dengan sesama pasien atau dengan perawat, suka menyendiri.
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : Menarik Diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Belum terkaji
b. Kegiatan Ibadah : Belum terkaji
Pohon Masalah