Anda di halaman 1dari 34

Mengapa Kebijakan

Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) perlu
dievaluasi?
Pengantar Forum Nasional Jaringan
Kebijakan Kesehatan Indonesia 2017

Rp Laksono Trisnantoro
Universitas Gadjah Mada
Pendahuluan
Dalam tahun ke 4 JKN:
Perkembangan masif, Namun secara alamiah:
ratusan juta warga Kebijakan JKN perlu di
Indonesia terbantu oleh evaluasi
kebijakan JKN
Mengapa?
• Tidak ada
sebuah
+ Ada berbagai masalah dalam
kebijakan pelaksanaan, antara lain:
yang • pembiayaan yang kurang;
disusun • perkembangan supply-side yang
sempurna tidak merata;
• UU SJSN (2004)
dan UU BPJS • melebarnya jurang pemisah antar
(2011) tidak daerah di Indonesia;
luput dari
pernyataan ini • problem rasio klaim PBPU yang
diatas 100%
Apakah sasaran 2019
seperti yang tertulis
dalam Peta Jalan
menuju JKN 2012-2019
yang disusun DJSN dapat
tercapai?

Sebuah penilaian
subyektif untuk
pencapaian
8 Sasaran BPJS
• Sasaran 1: BPJS Kesehatan beroperasi dengan baik.
• Sasaran 2: Seluruh penduduk Indonesia mendapat jaminan kesehatan melalui BPJS
Kesehatan.
• Sasaran 3. Paket Manfaat medis dan non-medis sudah sama , tidak ada perbedaan
untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Sasaran 4. Jumlah dan sebaran fasilitas pelayanan kesehatan (termasuk tenaga dan
alat-alat) sudah memadai untuk menjamin seluruh penduduk memenuhi
kebutuhan medis mereka.
• Sasaran 5. Semua peraturan pelaksanaan telah disesuaikan secara berkala untuk
menjamin kualitas yang memadai dengan harga keekonomian yang layak
• Sasaran 6. Paling sedikit 85% peserta menyatakan puas, baik dalam layanan di BPJS
maupun dalam layanan di fasilitas kesehatan yang dikontrak BPJS.
• Sasaran 7. Paling sedikit 80% tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan menyatakan
puas atau mendapat pembayaran yang layak dari BPJS.
• Sasaran 8. BPJS dikelola secara terbuka efisien dan akuntabel.
Sasaran 1: BPJS Kesehatan beroperasi
dengan baik.
Sulit tercapai.
Argumen:
• Data menunjukkan bahwa terjadi
defisit (mismatch) yang besar di
BPJS selama 3 tahun pertama
pelaksanaannya.
• Defisit ini merupakan indikator
ketidak baikan operasional BPJS.
Sasaran 2: Seluruh penduduk Indonesia mendapat
jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan.

Sulit tercapai di tahun 2019


Argumen:
•Sampai dengan akhir tahun 2016,
peserta yang mendaftar adalah sekitar
170 juta. Masih kurang 80 juta.
•Disamping itu peserta Mandiri-PBPU
yang sudah mendaftar sebagian drop-
out.
Sasaran 3. Paket Manfaat medis dan non-medis sudah sama ,
tidak ada perbedaan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Tidak mungkin tercapai


Argumen:
• Sampai sekarang belum ada kebijakan yang menyatakan
mengenai Paket Manfaat Dasar yang harus tersedia.
• Paket-manfaat yang menggunakan teknologi canggih dan
klaim besar-besar hanya dapat dimanfaatkan oleh
penduduk di sekitar kota besar.
• Perkembangan Supply side sangat berbeda antara daerah
yang maju dan yang belum maju.
Penyebaran spesialis baru akan berjalan di tahun 2017
• Kebijakan kompensasi sampai tahun 2016 belum berjalan
Sasaran 4. Jumlah dan sebaran fasilitas pelayanan kesehatan
(termasuk tenaga dan alat-alat) sudah memadai untuk menjamin
seluruh penduduk memenuhi kebutuhan medis mereka.

Tidak mungkin tercapai


Argumen:
• Sampai pada tahun 2016, hasil monitoring mengenai
supply-side menunjukkan bahwa belum terjadi
keseimbangan pelayanan kesehatan.
• Yang terjadi adalah justru kebalikannya. Terjadi
pertumbuhan yang sangat kuat dalam jumlah RS di
Pulau Jawa.
• Di daerah-daerah sulit, dana PBI tidak terpakai
karena masih kekurangan tenaga dan fasilitas
kesehatan.
• Kebijakan kompensasi belum berjalan
Sasaran 5. Semua peraturan pelaksanaan telah disesuaikan
secara berkala untuk menjamin kualitas yang memadai dengan
harga keekonomian yang layak

Sulit dicapai
Argumen:
- Masih banyak perdebatan tentang
harga keekonomian dengan provider
- Konsep CoB dan cost-sharing masih
terus menjadi perdebatan
- Sistem kapitasi masih belum
memberikan pengaruh pada kinerja
Sasaran 6. Paling sedikit 85% peserta menyatakan
puas, baik dalam layanan di BPJS maupun dalam
layanan di fasilitas kesehatan yang dikontrak BPJS.

Mungkin dapat tercapai


Argumen
- Survei yang dilakukan oleh BPJS
memberikan hal ini.
- Dukungan dana BPJS sangat
dibutuhkan saat sakit
- Jaminan dana saat sakit sangat
dibutuhkan masyarakat
Sasaran 7. Paling sedikit 80% tenaga dan fasilitas
pelayanan kesehatan menyatakan puas atau
mendapat pembayaran yang layak dari BPJS.

Sulit tercapai
Argumen:
- Belum ada data mengenai hal ini.
- Keluhan dokter dan RS semakin
sering
- Debat tentang PMK no 64
Sasaran 8. BPJS dikelola secara
terbuka efisien dan akuntabel.
Sulit tercapai
Argumen:
• Sampai sekarang masyarakat, Kementerian
Kesehatan dan Pemerintah
Propinsi/Kabupaten/Kota masih kesulitan
mendapatkan data pelayanan dan data
keuangan dari BPJS.
• Walaupun sudah ada kerjasama yang
membaik untuk penelitian, sebagian peneliti
masih kesulitan akses ke data BPJS.
Ringkasan prediksi pencapaian
8 Sasaran 2019
• Sasaran 1: BPJS Kesehatan beroperasi dengan baik.
• Sasaran 2: Seluruh penduduk Indonesia mendapat jaminan kesehatan melalui
BPJS Kesehatan.
• Sasaran 3. Paket Manfaat medis dan non-medis sudah sama , tidak ada
perbedaan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Sasaran 4. Jumlah dan sebaran fasilitas pelayanan kesehatan (termasuk tenaga
dan alat-alat) sudah memadai untuk menjamin seluruh penduduk memenuhi
kebutuhan medis mereka.
• Sasaran 5. Semua peraturan pelaksanaan telah disesuaikan secara berkala untuk
menjamin kualitas yang memadai dengan harga keekonomian yang layak
• Sasaran 6. Paling sedikit 85% peserta menyatakan puas, baik dalam layanan di
BPJS maupun dalam layanan di fasilitas kesehatan yang dikontrak BPJS.
• Sasaran 7. Paling sedikit 80% tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan
menyatakan puas atau mendapat pembayaran yang layak dari BPJS.
• Sasaran 8. BPJS dikelola secara terbuka efisien dan akuntabel.
Sasaran Pemerataan sebagai Tujuan JKN
dipastikan tidak tercapai
• Sasaran 1: BPJS Kesehatan beroperasi dengan baik.
• Sasaran 2: Seluruh penduduk Indonesia mendapat jaminan kesehatan melalui
BPJS Kesehatan.
• Sasaran 3. Paket Manfaat medis dan non-medis sudah sama , tidak ada
perbedaan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Sasaran 4. Jumlah dan sebaran fasilitas pelayanan kesehatan (termasuk tenaga
dan alat-alat) sudah memadai untuk menjamin seluruh penduduk memenuhi
kebutuhan medis mereka.
• Sasaran 5. Semua peraturan pelaksanaan telah disesuaikan secara berkala untuk
menjamin kualitas yang memadai dengan harga keekonomian yang layak
• Sasaran 6. Paling sedikit 85% peserta menyatakan puas, baik dalam layanan di
BPJS maupun dalam layanan di fasilitas kesehatan yang dikontrak BPJS.
• Sasaran 7. Paling sedikit 80% tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan
menyatakan puas atau mendapat pembayaran yang layak dari BPJS.
• Sasaran 8. BPJS dikelola secara terbuka efisien dan akuntabel.
Mengapa pemerataan perlu
diperhatikan dengan serius?
UUD:
Pasal 34 ayat 1: Fakir miskin dan anak-anak
terlantar dipelihara oleh negara.
Ayat 2: Negara mengembangkan jaminan sosial
bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan
.
UU SJSN
• UU SJSN menetapkan asuransi sosial
dan ekuitas sebagai prinsip
penyelenggaraan JKN
• Iuran sesuai dengan besaran
pendapatan
• UU SJSN menyatakan bahwa subsidi
iuran JKN harus untuk orang miskin
dan orang tidak mampu (Pasal 14
ayat 2)
Kubus WHO:
Indonesia seolah satu

Secara geografis
Indonesia bervariasi

Regional 1:
Jawa
Regional 5
Risiko tanpa Evaluasi Kebijakan
• BPJS kekurangan dana terus menerus. Dana
pemerintah untuk masyarakat tidak mampu
(Dana PBI) akan terus dipergunakan oleh
PBPU (sebagian adalah masyarakat mampu).
• Potensi dana di masyarakat (dengan GDP yang
semakin besar) semakin tidak dimanfaatkan
oleh sektor kesehatan karena tarif PBBU
rendah dan cost sharing sulit dilakukan.
Risiko tanpa Evaluasi Kebijakan (2)
• Pemburukan in-equity antar daerah terus
terjadi karena tarif PBI daerah sama, faskes
dan SDM jauh berbeda
• Kebijakan kompensasi semakin sulit didanai.
Pencapaian Universal Coverage
Harapan 3 dimensi UC
menurut WHO
tercapai
Daerah yang
baik

Daerah yang
buruk

Zero
2014 2015 2016 2017 2018 2019
I: II: Nov maret Nov Maret Nov Maret Nov Maret Nov
Maret
Pencapaian Universal Coverage
Kenyataan

Daerah
yang baik

Daerah
yang buruk

Zero
2014 2015 2016 2017 2018 2019
I: II: Nov maret Nov Maret Nov Maret Nov Maret Nov
Maret
Risiko tanpa Evaluasi Kebijakan (3)
• Inefisiensi pengeluaran BPJS yang tidak
terkendali akan menurunkan mutu pelayanan
dan budaya profesionalisme tenaga
kesehatan.
• Governance system Jaminan Kesehatan
menjadi semakin tidak transparan dan tidak
terjadi keselarasan antara unit di pemerintah
dalam pelaksanaan kebijakan.
Apa pertanyaan-pertanyaan
Kebijakan?
• Bagaimana menjamin Pemerataan Sistem
Kesehatan? Bagaimana meningkatkan
pendanaan untuk sektor kesehatan?
• Bagaimana menjamin efisiensi dan mutu
pelayanan kesehatan?
• Apakah pelayanan medik yang dilakukan
sudah tepat dan terbebas dari fraud?
• Apakah pencapaian UHC harus melalui BPJS
semua?
Di tahun 2017 ini bangsa Indonesia
diharapkan kembali memikirkan

Agenda Setting dalam


Kebijakan JKN
Proses Penetapan agenda.
Sebelum tahun 2004 banyak sekali
Kebijakan kebijakan dalam sistem
di JKN pembiayaan kesehatan. Isu ini Revisi agenda
sangat menarik

Perumusan Kebijakan. Evaluasi Kebijakan


Analis kebijakan di pemerintahan sudah
RUU SJSN disusun sebelum tahun
Revisi UU/Peraturan- mulai melakukan, Donor Agency GIZ
2004 dengan berbagai peraturan mulai melakukan Evaluasi, UGM dan
dinamika yang melibatkan Jaringan Kebijakan Kesehatan
banyak aktor, termasuk Indonesia melakukan Evaluasi
partai politik Kebijakan sejak tahun 2017.
Revisi
Pelaksanaan
UGM melakukan monitoring sejak tahun
2014

Penetapan
kebijakan. Pelaksanaan Kebijakan
UU SJSN ditetapkan pada hari Sejak tahun 2014 dilaksanakan
terakhir Presiden dengan lebih dari 80
Megawati di tahun 2004. peraturan di bawah UU.
UU BPJS ditetapkan di Dana yang terpakai sudah
tahun 2011. Berbagai mendekati 200 Triliun
Peraturan diterbitkan
26
Adaptasi dari Dunn
Proses Penetapan agenda. Di tahun 2017:
Apakah perlu
Sebelum tahun 2004 banyak sekali
Kebijakan kebijakan dalam sistem
memikirkan
kembali Agenda
di JKN pembiayaan kesehatan. Isu ini
JKN?
sangat menarik

Perumusan Kebijakan. Evaluasi Kebijakan


Analis kebijakan di pemerintahan sudah
RUU SJSN disusun sebelum tahun
Revisi UU/Peraturan- mulai melakukan, Donor Agency GIZ
2004 dengan berbagai peraturan mulai melakukan Evaluasi, UGM dan
dinamika yang melibatkan Jaringan Kebijakan Kesehatan
banyak aktor, termasuk Indonesia melakukan Evaluasi
partai politik Kebijakan sejak tahun 2017.
Revisi
Pelaksanaan
UGM melakukan monitoring sejak tahun
2014

Penetapan
kebijakan. Pelaksanaan Kebijakan
UU SJSN ditetapkan pada hari Sejak tahun 2014 dilaksanakan
terakhir Presiden dengan lebih dari 80
Megawati di tahun 2004. peraturan di bawah UU.
UU BPJS ditetapkan di Dana yang terpakai sudah
tahun 2011. Berbagai mendekati 200 Triliun
Peraturan diterbitkan
27
Adaptasi dari Dunn
Kebijakan apa yang perlu diubah?
• Apakah perlu perubahan di Perubahan Perubahan
Jangka
level UU (UU SJSN dan UU Konsepsual
Menengah-
dan
BPJS), atau/dan Ideologis
Panjang
2020-dst
• di Peraturan Pemerintah,
atau/dan
• di Peraturan Presiden,
atau/dan
• di Peraturan Menteri, Perubahan Perubahan
dalam Jangka
atau/dan Pelaksanaan Pendek: 2018
• di Peraturan BPJS. Kebijakan
Situasi yang akan dibahas dalam Fornas JKKI 2017

Kebijakan/UU-PP-Perpres dstnys

Tepat Tidak Tepat

Pelaksana
an
Baik
A B
Kebijakan
Tidak
Baik C D
Implikasi apa yang akan dilakukan jika berada di Kotak B?

Kebijakan/UU-PP-Perpres dstnys

Tepat Tidak Tepat

Pelaksana
an
Baik
A Revisi
UU/Peratur
an B
Kebijakan
Tidak
Baik C D
Implikasi apa yang akan dilakukan jika di kotak C?

Kebijakan/UU-PP-Perpres dstnys

Tepat Tidak Tepat

Pelaksana
an
Baik
A B
Kebijakan Revisi

C D
Pelaks
Tidak anaan

Baik
Implikasi apa yang akan dilakukan jika berada di kotak D?

Kebijakan/UU-PP-Perpres dstnys

Tepat Tidak Tepat

Pelaksana
an
Baik
A Revisi
UU/Peratura
B
n dan
Kebijakan Pelaksanaan

Tidak
Baik C D
Mari kita bahas dalam Fornas JKKI
2017 dengan bergairah
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai