Beberapa Reaksi Senyawa Karbondocx
Beberapa Reaksi Senyawa Karbondocx
BAB I PENDAHULUAN
asam sulfat sebagai katalis dapat membentuk eter. Reaksi esterifikasi ini
dipakai oleh emil fischer sebagai dasar untuk memisahkan asam-asam amino
yang diperoleh dari hidrolisis protein sebab ester-ester yang terbentuk dapat
dipisahkan dengan cara distilasi bertingkat. Pada bidang kimia, radioisotop
digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi kimia, misalnya radioisotop
oksigen-18 (O-18) digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi
esterifikasi (Chang, 2003).
Proses elektrokimia adalah reaksi redoks (oksidasi-reduksi) dimana
dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi
listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa
terjadi. Dalam reaksi redoks, elektron-elektron ditransfer dari satu zat ke zat
lain. Reaksi antara logam magnesium dan asam klorida merupakan salah satu
contoh reaksi redoks (Chang, 2003).
Hidrogen yang dipakai dalam reaksi reduksi tidak hanya hidrogen
bebas, tetapi juga hidrogen dari sumber lain. Reaksi reduksi yang juga dikenal
sebagai reaksi hidrogenasi banyak terjadi di dalam sistem biologi; namun,
reaksi reduksi di dalam sistem ini adalah reduksi sistem enzim
(Sumardjo,2006).
Oksigen yang dipakai dalam reaksi oksidasi tidak hanya gas oksigen
bebas, tetapi juga oksigen dari sumber lain, misalnya dari asam nitrat pekat,
kalium permanganat dalam suasana asam, kalium bikromat dalam suasana
asam, kalium permanganat dalam suasana alkalis, hidrogen peroksida, aqua
bromata, dan masih banyak yang lain. Reaksi oksidasi banyak sekali terjadi di
dalam sistem biologi; namun, reaksi oksidasi di dalam sistem ini adalah
reaksi sistem enzim (Sumardjo,2006).
Reaksi yodoform adalah reaksi haloform atau pembuatan senyawa
haloform. Untuk yodoform berarti dihasilkan senyawa CHI3 (Anonim, 2016).
Iodoform dalam suhu kamar berwujud padat, berwarna kuning yang
dapat melumpuhkan saraf dan biasanya digunakan sebagai zat antiseptik.
Reaksi ini menggunakan pereaksi : NaOH + I2 atau NaOI. Endapan iodoform
(CHI3) berwarna kuning dan berbau khas (Oxtoby, 2001).
4.1 Hasil
Pengamatan :
a. Reaksi Adisi
Zat-zat yang direaksikan Hasil Reaksi
Terbentuk 2 lapisan, baunya
Aseton + NaHSO3
menyengat
b. Reaksi Polimerisasi
Zat-zat yang direaksikan Hasil Reaksi
Asetaldehid + NaOH Tidak bereaksi
c. Pereaksi Tollens
Zat-zat yang direaksikan Hasil Reaksi
Alkohol + Asam Asetat +
Berbau alkohol
Asam Sulfat
d. Reaksi Redoks
Zat-zat yang direaksikan Hasil Reaksi
Alkohol + K2Cr2O7 + Asam Coklat ke hijau kecoklatan, berbau
Sulfat seperti alkohol
e. Reaksi Yodoform
Zat-zat yang direaksikan Hasil Reaksi
Alkohol + I2 + NaOH Kuning Pucat ke bening
1.2 Reaksi
a. Reaksi Adisi
b. Reaksi Polimerisasi
c. Reaksi Pengesteran
d. Reaksi Redoks
e. Reaksi Yodoform
CH3COCH3 + 2 I2 + 2 NaOH CH3COONa + CHI3 + NaI + H2O
1.3 Pembahasan
Adisi merupakan reaksi pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal. Polimerisasi merupakan penggabungan banyak molekul yang sangat
besar, ada dua jenis reaksi polimerisasi yaitu polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi. Esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dimana
pada percobaan ini ester dibuat. Redoks (reduksi-oksidasi) merupakan dimana
dua zat yang satu tereduksi dan yang satu mengalami oksidasi. Yodoform
adalah reaksi pembentukan senyawa haloform.
Reaksi adisi merupakan penggabungan suatu senyawa dengan
pereaksi tertentu yang disertai perubahan ikatan pada senyawa. Pada
percobaan ini, aseton + NaHSO3 bereaksi dengan membentuk 2 lapisan (tidak
saling campur) dan berbau menyengat. Diketahui bahwa lapisan terbawah
yaitu eter, dan lapisan di atasnya adalah aseton. Bau yang menyengat timbul
sebagai akibat lepasnya ikatan aseton, bau menyengat itu dapat diartikan juga
dengan bau alkohol.
Pada percobaan ini, 2 ml asetaldehida 1 : 1 + 2 ml NaOH 2 M
kemudian dipanaskan, namun tidak bereaksi, warna tidak berubah (bening).
Pada reaksi pengesteran zat-zat yang direaksikan alkohol + CH3COOH +
H2SO4 pekat, hasil reaksinya yaitu berbau khas. Reaksi redoks kita lakukan
dengan mencampurkan alkohol + H2SO4 + K2Cr2O7 , hasil reaksinya yaitu
bau tajam seperti alcohol dan warnanya berubah menjadi hijau kecoklatan.
Pada percobaan reaksi yodoform direaksikan larutan iodium dan
alkohol dengan NaOH. Pada reaksi ini dihasilkan larutan yang berwarna
kuning pucat. Penambahan NaOH pada percobaan ini bertujuan untuk
menghilangkan warna biru dari iodium yang kemudian menjadi endapan
kuning pucat.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa:
1. Reaksi adisi bereaksi membentuk 2 lapisan dengan bau yang menyengat
ketika direaksikan.
2. Reaksi polimerisasi dan tidak terjadi reaksi apapun.
3. Reaksi esterifikasi yang ditandai dengan adanya bau khas setelah
dipanaskan dimana H2SO4 sebagai katalisnya
4. Reaksi redoks yang ditandai dengan adanya bau tajam seperti alkohol dan
larutan berwarna hijau kecoklatan dari warna sebelumnya yaitu coklat.
5. Reaksi antara alkohol, I2, dan NaOH merupakan reaksi iodoform, hal ini
ditandai dengan adanya endapan kristal CHI3 yang berwana bening.
5.2 Saran
Sebaiknya memperhatikan prosedur kerja suatu zat larutan seperti alat
yang digunakan serta bahannya, teliti dan ulet dalam melakukan percobaan
karena menggunakan pengukuran konsentrasi yang digunakan serta
memperhatikan menejemen waktu.
DAFTAR PUSTAKA