Anda di halaman 1dari 30

MENULIS ARTIKEL

Makalah
diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Menulis Lanjut

oleh
Ulfa Khaira
NIM 1706202010001
Uswatul Khairi
NIM 1706202010022

PRODI MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2018
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah swt. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menulis
Artikel”. Selawat dan salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad saw. yang telah
membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Menulis Lanjut Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Magister Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Syiah Kuala. Penulisan makalah ini tidak terlepas dari
hambatan dan masalah yang dialami penulis. Namun, berkat motivasi dan doa yang diberikan
oleh berbagai pihak, hambatan dan masalah tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Wildan, M.Pd. sebagai dosen pengasuh mata kuliah
Menulis Lanjut yang telah memberikan arahan, bimbingan, serta meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dalam penyelesaian makalah. Selanjutnya, penulis mengucapkan terima
kasih kepada mahasiswa MPBSI angkatan 2017, khususnya kelas reguler B yang telah
memberikan semangat, doa, dan membantu penulis dalam menyelesaikan makalah.
Akhirnya, penulis mengharapkan makalah ini bermanfaat dalam menambah khasanah
ilmu kepenulisan, khususnya tentang menulis artikel. Mudah-mudahan makalah ini juga
bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun pembaca.

Banda Aceh, 13 Februari 2018

Penulis

i
ABSTRAK

Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas karya ilmiah dan cara menyusun karya ilmiah,
khususnya karya ilmiah yang akan dipublikasikan melalui jurnal ilmiah yang sering disebut
dengan artikel ilmiah. Sampel dalam makalah ini adalah jurnal ilmiah yang terakreditasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan artikel ilmiah ini telah ditulis secara sistematis dan ilmiah. kemudian
materi yang dikembangkan dalam artikel ilmiah meliputi prosedur penelitian, temuan penelitian,
pembahasan, dan simpulan. Berikut komponen-komponen yang terdapat dalam ketiga artikel
ilmiah ini, yaitu judul artikel, nama penulis, sponsor/nama lembaga, abstrak dan kata kunci (key
word), pendahuluan, prosedur penelitian, hasil penelitian, pembahasan, simpulan dan saran, dan
daftar rujukan/daftar pustaka. Adapun fungsi menelaah ketiga artikel ini adalah untuk melihat
para penulis artikel ilmiah yang ingin mempublikasikan hasil penelitian hendaknya dapat
mempelajari petunjuk dan ketentuan secara menyeluruh dan teliti. Sebaiknya penulis
membiasakan diri untuk selalu menggunakan teknik penulisan yang benar ketika menulis artikel
ilmiah agar artikel yang disusun menarik dan sesuai dengan kaidah penulisan yang telah
ditentukan.

Kata kunci: menulis, artikel, ilmiah, bagian-bagian artikel.

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2

2.1 Definisi Artikel Ilmiah .......................................................................................................... 2

2.2 Jenis Artikel Ilmiah ............................................................................................................... 3

2.3 Bagian-Bagian Artikel Ilmiah ............................................................................................... 3

2.3.1 Judul Artikel................................................................................................................ ... 4

2.3.2 Nama Penulis, Sponsor atau Nama Lembaga ................................................................ 5

2.3.3 Abstrak dan Kata Kunci (Key Word) ............................................................................. 6

2.3.4 Pendahuluan ................................................................................................................... 9

2.3.5 Metode Penelitian ........................................................................................................ 12

2.3.6 Hasil Penelitian ............................................................................................................ 14

2.3.7 Pembahasan.................................................................................................................. 16

2.3.8 Penutup ........................................................................................................................ 17

2.3.9 Daftar Pustaka/ Rujukan .............................................................................................. 19

BAB III PENUTUP ......................................................................................... ............................. 22

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. ....... 22

3.2 Saran ....................................................................................................................... ............ 22

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. ..... 23

iii
iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Artikel Ilmiah “Kearifan Lokal dalam Novel Seulusoh Karya D. Kemalawati .......................... 104
2. Artikel Ilmiah “Pengembangan Bahan Ajar untuk Meningkatkan Perilaku Sosial Anak
Prasekolah Melalui Kreativitas Bahasa ................................................................................................. 106
3. Artikel Ilmiah “Pengembangan Komponen Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah”
............................................................................................................................................... 107

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

Artikel ilmiah memiliki peran yang sangat penting dalam dunia akademik, baik bagi
pengembangan ilmu pengetahuan maupun bagi pengembangan karir peneliti dan akademisi.
Penelitian merupakan suatu kewajiban bagi dosen dan mahasiswa sebagai akademisi. Seorang
akademisi dituntut untuk mampu menuangkan gagasan atau ide dalam bentuk tulisan. Oleh sebab
itu, kemampuan menulis inilah yang membedakan seorang akademisi dengan orang yang belum
pernah mengenyam pendidikan.
Setelah penelitian selesai, akademisi harus membuat laporan penelitian yang bentuknya
dapat bermacam-macam. Penelitian dosen biasanya berbentuk laporan penelitian, sedangkan
laporan penelitian sebagai produk akhir dari suatu jenjang pendidikan dapat berupa skripsi, tesis,
atau disertasi. Skripsi, tesis, dan disertasi pada hakikatnya belum dapat dikategorikan sebagai
karya publikasi ilmiah karena pada dasarnya skripsi, tesis, dan disertasi adalah karya yang “tidak
dipublikasikan”.
Karya ilmiah dapat dipublikasikan dengan banyak ragam, dapat berupa makalah yang
diseminarkan lalu dijadikan prosiding, atau diunggah ke internet sebagai tulisan dari para
penelitinya. Meskipun demikian, nilai tertinggi dari suatu publikasi ilmiah adalah jika hasil
penelitian dipublikasikan sebagai artikel ilmiah dalam jurnal ilmiah yang diperiksa oleh pakar
sebidang ilmu (peer-reviewed articles). Keahlian dalam hal tulis menulis ini dapat dipercepat
apabila penulis menerapkan dan menguasai prinsip-prinsip menulis karya ilmiah. Untuk itu,
makalah ini akan membahas karya ilmiah dan cara menyusun karya ilmiah, khususnya karya
ilmiah yang akan dipublikasikan melalui jurnal ilmiah yang sering disebut dengan artikel ilmiah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam bagian ini akan dipaparkan beberapa hal terkait raung lingkup artikel ilmiah.
Beberapa hal tersebut, yaitu definisi artikel ilmiah, jenis artikel ilmiah, dan bagian-bagian artikel
ilmiah.

2.1 Definisi Artikel Ilmiah


Secara etimologi artikel ilmiah terdiri atas kata majemuk, yaitu artikel dan ilmiah. Yang
dimaksud dengan artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku
kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi
ilmiah yang telah disepakati. Sementara itu, yang dimaksud dengan ilmiah adalah segala sesuatu
yang bersifat keilmuan. Ilmu adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode-
metode ilmiah. Dalam KBBI (versi online) artikel berarti karya tulis lengkap, misalnya laporan
berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dan sebagainnya. Selanjutnya, ilmiah berarti bersifat
ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah ilmu pengetahuan).
Artikel ilmiah (2010:4) dapat didefinisikan salah satu bentuk publikasi ilmiah berkala
yang memuat hasil kegiatan bidang keilmuan tertentu, baik berupa hasil pengamatan empirik
maupun kajian konseptual yang bersifat penemuan baru, koreksi, pengembangan, dan penguatan
terhadap paradigma, konsep, prinsip, hukum, dan teori yang sudah ada. Artikel ilmiah
merupakan sarana komunikasi antaranggota.
Artikel ilmiah atau research adalah tulisan yang berisi laporan sistematis mengenai hasil
kajian atau hasil penelitian yang disajikan bagi masyarakat ilmiah tertentu yang merupakan
peserta khusus dengan tujuan menyampaikan hasil kajian dan kontribusi penulis artikel kepada
mereka untuk dipikirkan, diuji kembali, dan diperdebatkan baik secara lisan maupun secara
tertulis (Adnan dan Zifirdaus, 2005:5). Selain itu, menurut Suyono (2015:31), artikel merupakan
jenis karya ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan dirancang untuk dimuat dalam jurnal
atau buku kumpulan artikel.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, artikel ilmiah adalah sebuah buku yang
dipublikasikan secara berkala yang berisi beberapa karangan ilmiah. Artikel ilmiah membahas

2
3

suatu masalah yang dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan, pengamatan, pengumpulan


data yang didapatkan dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan maupun kajian pustaka.

2.2 Jenis Artikel Ilmiah


Artikel ilmiah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu artikel ilmiah hasil penelitian dan
nonpenelitian (Suyono, 2015:31). Artikel ilmiah hasil penelitian merupakan artikel yang ditulis
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pemikaran yang dikembangkan
dalam artikel ilmiah hasil penelitian termasuk dalam tataran pemikiran empiris. Artinya, artikel
yang dihasilkan terikat oleh ruang dan waktu. Hasil yang ditulis dalam artikel harus sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan. Sementara itu, artikel ilmiah nonpenelitian merupakan
artikel yang mengacu pada semua jenis artikel yang bukan laporan penelitian. Berikut akan
dipaparkan lebih lanjut mengenai artikel ilmiah hasil penelitian dan nonpenelitian.

2.3 Bagian-Bagian Artikel Ilmiah


Artikel ilmiah memiliki bentuk yang lebih kongkrit dalam teknik penulisannya karena
ditunjukan untuk publikasi ilmiah yang dapat dibaca oleh semua orang. Penulisan artikel ilmiah
harus disusun secara ringkas dan mudah dipahami. Tidak semua bagian dalam laporan penelitian
ditampilkan dalam artikel ilmiah ini, namun hanya menampilkan poin-poin penting dari laporan
penelitian.
Sebelum menulis artikel ilmiah, penulis harus menentukan tulisan tersebut akan
dikngairimkan ke instansi apa. Setiap artikel ilmiah memiliki gaya dan teknik penulisan yang
berbeda-beda. Selain itu, setiap artikel ilmiah juga memiliki kekhasan dalam hal tema yang
diangkat. Untuk itu, penulis perlu mencermati kriteria jurnal yang akan dituju.
Teknik penulisan artikel ilmiah pada dasarnya sama dengan teknik penulisan laporan
penelitian. Bedanya, artikel ilmiah disusun lebih ringkas. Berikut ini disajikan sistematika artikel
ilmiah secara umum yang banyak menjadi pedoman penulisan artikel di beberapa jurnal. Secara
ringkas pola-pola struktur generik suatu artikel ilmiah yang secara umum dapat dibagi menjadi
dua, yaitu pola IMRD dan Non-IMRD:
1) Pola IMRD
IMRD adalah kependekan dari introduction (pendahuluan), method (metode penelitian,
results (hasil penelitian), dan discussion (pembahasan). Sebagian artikel ilmiah menggunakan
judul tambahan seperti conclusion (kesimpulan) dan implication (implikasi); sedangkan artikel
4

ilmiah terbitan jurnal Indonesia sering memasukkan subjudul saran. Pola IMRD ini
biasanya dipakai dalam penelitian yang mengandalkan data empiris sebagai bukti, pola ini sering
disebut pola empiris. Penelitian jenis ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kebenaran sudah
ada di nalam ini dan haru dicari. Tugas peneliti hanya mencari dan bukan membangun.
2) Pola Non-IMRD
Polat Non-IMRD adalah pola yang bersifat bebas. Artinya, pola ini tidak terikat pada
struktur IRMD, terutama dalam penulisan subjudul. Pola ini biasanya dibangun atas dasar
kebenaran yang ditentukan oleh kepercayaan atau kecenderungan teoretis peneliti.
3) Artikel Ilmiah Hasil Penelitian dan Nonpenelitian
Artikel ilmiah hasil penelitian ditulis secara sistematis dan ilmiah. Kemuadian , materi
yang dikembangkan dalam artikel ilmiah meliputi prosedur penelitian, temuan penelitian,
pembahasan, dan simpulan. Artikel ilmiah nonpenelitian terdiri atas beberapa komponen
(Suyono, 2015:31-33). Berikut dipaparkan komponen-komponen artikel ilmiah dari hasil
penelitian.

2.3.1 Judul Artikel


Judul artikel tidak berbentuk kalimat, tetapi berbentuk frasa. Terdiri atas variabel-variabel
tertentu yang diteliti, variabel tersebut dipilih dari judul dan dapat mewakili setiap fokus
masalah. Panjang judul artikel antara lima sampai lima belas kata. Informatif dan menarik minat
pembaca. Berikut ini di sajikan data judul artikel ilmiah yang telah dipublikasikan. Data 1.

Data 2.

Data 3.
5

Judul artikel ilmiah dalam data (1) dan (3) yang disajikan di atas sudah sesuai dengan
aturan karena menurut Triyono (2015:7), judul sebuah artikel harus informatif, tidak terlalu
panjang atau terlalu pendek (antara 5-12 kata). Judul artikel ilmiah tersebut terdiri atas tujuh
kata. Sementara itu, judul artikel pada data (2) terdiri atas dua belas kata. Hal tersebut mencapai
batas maksimal dari aturan penulisan judul artikel ilmiah.
Penyingkatan judul artikel apabila disusun berdasarkan hasil penelitian, lokasi penelitian
sebaiknya tidak perlu ditulis dalam judul. Pada dasarnya, judul yang sangat panjang tidak baik
karena pembaca akan mengalami kesulitan dalam memahami konten. Namun, terdapat beberapa
perbedaan jurnal dan bidang yang spesifik dalam jenis judul. Penulis harus mengikuti aturan dari
jurnal yang ditargetkan untuk mempublikasikan artikel ilmiahnya. Panjang judul yang sesuai
tergantung pada aturan jurnal target. Ada dua tipe judul artikel, yaitu judul indikatif atau judul
informatif (Belt, dkk. 2011:12). Judul indikatif merupakan judul yang pendek, misalnya lebih
memilih judul dengan kurang dari delapan kata. Di sisi lain, judul informatif merupakan judul
yang panjang. Judul artikel dalam data di atas merupakan judul yang indikatif.

2.3.2 Nama Penulis, Sponsor atau Nama Lembaga


Nama yang dicantumkan dalam artikel hasil penelitian adalah nama penulis artikel bukan
nama peneliti. Nama penulis ditulis di bawah judul tanpa gelar dan jabatan disertai lembaga
tempat penulis bekerja. Nama keagamaan dan kebangsawanan boleh dicantumkan jika
dikehendaki. Nama lengkap dengan gelar akademik dan nama lembaga tempat bekerja penulis
ditulis di bagian bawah halaman pertama sebagai catatan kaki (foot note). Jika artikel ditulis oleh
lebih dari tiga orang peneliti, hanya nama peneliti utama saja yang dicantumkan di bawah judul,
sedangkan nama peneliti lainnya ditulis dalam catatan kaki (Triyono, 2015:7). Berikut ini di
sajikan data penulisan nama penulis, sponsor atau nama lembaga artikel ilmiah yang telah
dipublikasikan.
Data 4.
6

Data 5.

Data 6.

Penulisan nama penulis dalam artikel ilmiah pada data (1), (2), dan (3) tersebut sudah
benar. Nama penulis ditulis tanpa disertai gelar akademik ataupun gelar lainnya. Di bawah nama
penulis dalam gambar data artikel ilmiah di atas dituliskan identitas penulis, misalnya “dosen
pada jurusan....” atau “mahasiswa jurusan...”. Jika penulis lebih dari satu orang, yang ditulis
hanya identitas penulis pertama.

2.3.3 Abstrak dan Kata Kunci (Key Word)


Abstrak merupakan ringkasan keseluruhan isi artikel dan berfungsi memberikan
gambaran secara umum terhadap isi artikel sebelum pembaca membaca artikel lebih lanjut.
Abstrak artikel ilmiah nonpeneltian berisi masalah dan tujuan penelitian, prosedur atau metode
penelitian, ringkasan hasil, pembahasan, simpulan, dan saran yang ditulis secara ringkas. Abstrak
pada umumumnya terdiri atas satu paragraf (200 kata); bergantung pada gaya selingkung
(Dalman, 2015:202). Kata kunci merupakan variabel-variabel yang akan diteliti, kata kunci
sering dihubungkan dengan judul. Artinya, variabel yang ditulis di dalam judul juga harus
dirumuskan menjadi kata kunci. Kata kunci merupakan kata atau gabungan kata yang menjadi
titik fokus masalah. Berikut ini disajikan data penulisan abstrak dalam lembaga artikel ilmiah
yang telah dipublikasikan.
Data 7.
7

Data 8.
8

Data 9.

Data abstrak dalam data (7) dan (8) telah memuat permasalahan, metode, dan hasil
penelitian dengan jumlah kata masing-masing 110 kata dan 125 kata dimuat dalam satu halaman.
Abstrak tersebut disajikan secara kualitatif atau indikatif. Abstrak itu juga telah memuat
informasi atau kesimpulan yang sesuai dengan artikel ilmiah yang disajikan. Selain itu, abstrak
tersebut sudah benar karena tidak membuat pengacuan pada daftar pustaka, gambar, dan tabel.
Abstrak pada data (7) dan (8) ditulis dengan jarak satu spasi dan hanya satu paragraf rata
kiri dan kanan. Pada artikel ilmiah tersebut abstrak juga telah diletakkan sebelum pendahuluan.
Selanjutnya, penulisan abstrak ditulis menggunakan huruf kapital dan tebal serta diletakkan di
posisi tengah. Namun demikian, penulisan abstrak di atas tidak mengikuti aturan ini. Hal ini bisa
saja disebabkan oleh penulis mengikuti aturan yang ditetapkan oleh jurnal target.
Sementara itu, data (9) tidak mengikuti aturan penulisan jurnal. Seharusnya, penulisan
abstrak pada intinya terdiri atas lima hal penting, yaitu latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan
kesimpulan (Weisberg dan Bukker dalam Dalman, 2015: 201). Akan tetapi, pada abstrak tersebut
hanya terdapat latar belakang, hasil, dan kesimpulan dengan jumlah kata 79 dan tidak
mengandung tujuan dan metode. Oleh sebab itu, abstrak pada artikel ilmiah di atas kurang tepat
atau kurang baik. Abstrak itu juga telah memuat informasi atau kesimpulan yang sesuai dengan
9

artikel ilmiah yang disajikan. Selain itu, abstrak tersebut sudah benar karena tidak membuat
pengacuan pada daftar pustaka, gambar, dan tabel.
Abstrak pada data (9) ditulis dengan jarak satu spasi dan hanya satu paragraf rata kiri dan
kanan. Pada artikel ilmiah tersebut abstrak juga telah diletakkan sebelum pendahuluan.
Selanjutnya, penulisan abstrak ditulis menggunakan huruf kapital dan tebal serta diletakkan di
posisi tengah. Namun demikian, penulisan abstrak di atas tidak mengikuti aturan ini. Hal ini bisa
saja disebabkan oleh penulis mengikuti aturan yang ditetapkan oleh jurnal target.

2.3.4 Pendahuluan
Pendahuluan pada artikel ilmiah penelitian dan nonpenelitian berisi pemaparan latar
belakang, rumusan masalah, tujuan, dan tinjauan pustaka secara ringkas dan mendalam.
Pendahuluan perlu disertai rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,
keabsahannya, dan keterkaitannya dengan fokus masalah yang akan dibahas. Pendahuluan ditulis
tanpa subjudul.
Pendahuluan data (10), (11), (12) tersebut memuat tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan, cara penyajian pendahuluan artikel tersebut dan manfaat yang masing-masing
tertuang secara eksplisit dalam subbab tersendiri. Pada artikel ilmiah, butir-butir tersebut dapat
dirangkum secara implisit (tidak perlu dipisahkan dalam subbab-subbab tertentu). Penulisan
pendahuluan pada artikel tersebut sudah sesuai dengan kaidah penulisan, yaitu penulisan latar
belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat serta tinjauan pustaka dirangkum secara
implisit.
Data 10.
10

Data 11.

Data 12.

Pada data (10), (11), dan (12) bagian pendahuluannya tidak diberi judul, tetapi ada
sebagian artikel secara eksplisit menuliskannya. Pada data (10), pendahuluan dibuka dengan
menyajikan sinopsis cerita. hal ini dilakukan oleh penulis karena penulis ingin mengantarkan
pembaca kepada topik utama yang akan dibahas. Oleh karena itu, bagian ini berisi hal-hal yang
dapat menarik minat pembaca sehingga mereka tergiring untuk mendalami bagian selanjutnya.
Cara penyajian artikel tersebut merupakan langkah penyajian pendahuluan yang tepat dan
menarik.
Selanjutnya, bagian pendahuluan dalam data (10) dibahas tentang tujuan penelitian.
Tujuan penelitian yang ditampilkan berkaitan erat dengan permasalahan dan merupakan arahan
jawaban dari rumusan masalah yang telah ditetapkan, yaitu mengenai kearifan lokal dan novel.
Tujuan penelitian mengemukakan hasil-hasil yang hendak dicapai dan tidak menyimpang dari
permasalahan. Setelah disajikan tujuan, selanjutnya penulis artikel menyajikan manfaat
penelitian. Manfaat penelitian disebut juga signifikansi penelitian. Manfaat penelitian
memaparkan kegunaan hasil penelitian yang akan dicapai, baik untuk kepentingan ilmu,
kebijakan pemerintah, maupun masyarakat luas.
11

Dalam bagian latar belakang yang disajikan di pendahuluan, penulis memaparkan


landasan pemikiran yang menjadi dasar penelitian tersebut. Selain itu, penulis juga memberikan
data-data penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik penelitian yang dikajinya. Hal ini
sangat baik untuk memperkuat dasar penelitian. Latar belakang artikel itu juga berisi keterangan
atau informasi tentang masalah atau topik yang dibahas dalam karya ilmiah, dalam hal ini artikel
(what and why). Selain itu, dikemukakan data atau fakta yang mendorong timbulnya masalah
dan pentingnya masalah yang dibahas. Temuan penelitian terdahulu dari berbagai sumber
informasi dan beberapa asumsi dapat dijadikan latar belakang.
Sama hanya dengan data (10), data (11) pendahuluan dibuka dengan menyajikan sinopsis
cerita. Kemudian, dilanjutkan dengan bagian latar belakang yang berisi landasan pemikiran yang
menjadi dasar penelitian tersebut. Selanjutnya, dipaparkan penjelasan terkait tinjauan pustaka
berupa teori-teori pendukung dan penelitian-penelitian terdahulu. Di bagian akhir pendahuluan,
penulis mengakhiri dengan menyajikan manfaat dan tujuan penelitian. Tujuan penelitian
berkaitan erat dengan permasalahan dan merupakan arahan jawaban dari hipotesis atau deskripsi
sementara dari asumsi. Tujuan penelitian mengemukakan hasil-hasil yang hendak dicapai dan
tidak boleh menyimpang dari permasalahan. Manfaat penelitian disebut juga signifikansi
penelitian. Manfaat penelitian memaparkan kegunaan hasil penelitian yang akan dicapai, baik
untuk kepentingan ilmu, kebijakan pemerintah, maupun masyarakat luas.
Bagian pendahuluan data (12) didahului dengan memaparkan pengantar terkait topik
penelitian. Kemudian, penulis menjelaskan dasar pemikiran atau latar belakang permasalahan
yang diteliti. Di dalam latar belakang, penulis memberikan kutipan-kutipan teori terkait untuk
memperkuat pentingnya penelitian tersebut. Pada bagian pendahuluan, penulis menjelaskan
fokus permasalahan. Hal ini bertujuan untuk membatasi masalah yang diteliti.
Landasan teori adalah seperangkat konstruk atau konsep, definisi dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena (variabel penelitian) secara sistematik, melalui hubungan
antar variabel sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Data
(12) menggunakan landasan teori berupa konsep yang terkait dengan permasalahan. Landasan
teori tersebut akan menjadi dasar yang kuat dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan.
12

2.3.5 Metode Penelitian


Metode penelitian merupakan pemaparan prosedur penelitian yang telah dilakukan.
Prosedur penelitian berisi pendekatan, rancangan penelitian, data dan sumber data, alat dan
bahan (jika ada), lokasi dan lama penelitian (jika ada), metode pengumpulan data, serta teknik
analisis data.
Para peneliti dapat memilih metode yang tepat dalam melaksanakan penelitiannya.
Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan
ilmiah atau ilmu. Jadi, metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu
pengetahuan, sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode penelitian
(Suryana, 2010). Metode penelitian biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian.
Metode penelitian memiliki beberapa macam. Ada tiga jenis penelitian menurut
konstruksi penelitian, yaitu penelitian kualitatatif, kuantitatif, dan metode campuran (Creswell,
2017:3). Metode penelitian berfungsi sebagai rencana dan prosedur penelitian untuk
memutuskan rancangan yang seharusnya digunakan untuk meneliti topik tertentu.
Berikut ini disajikan data penulisan metode penelitian dalam artikel ilmiah yang telah
dipublikasikan.
Data 13.

Data 14.
13

Data 15.

Metode penelitian yang digunakan dalam data (13) adalah metode kualitatif. Metode
kualitatif merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna dari masalah sosial.
Penelitian kualitatif dijelaskan berdasarkan bentuk-bentuknya yang menggunakan kata-kata.
Oleh sebab itu, untuk mendapatkan aspek kearifan lokal dalam novel, peneliti menggunakan
metode tersebut. Didasarkan pada penggunaan metode kualitatif tersebut, pengkajian aspek
kearifan lokal digunakan teknik analisis isi. Untuk memperoleh makna secara lebih tepat, peneliti
juga melakukan wawancara. Setelah dijelaskan metode yang digunakan, penulis menyajikan
tahap-tahap melakukan penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam data (14) adalah metode kualitatif. Metode
kualitatif merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna dari masalah sosial.
Penelitian kualitatif dijelaskan berdasarkan bentuk-bentuknya yang menggunakan kata-kata.
Penelitian ini meggunakan desain penelitian pengembangan. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan
produk bahan ajar untuk meningkatkatkan perilaku sosial anak, peneliti menggunakan metode
dan desain penelitian pengembangan tersebut. Didasarkan pada penggunaan metode kualitatif
14

tersebut, pengkajian ini menggunakan teknik eksplorasi. Setelah dijelaskan metode yang
digunakan, penulis menyajikan prosedur-prosedur penelitian.
Data (15) adalah contoh penelitian pengembangan. Menurut Gay (dalam Sutarti, 2017:4-
5), penelitian pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang
efektif untuk digunakan sekolah dan bukan untuk menguji teori. Selain itu, penelitian dan
pengembangan untuk mengembangan dan memvalidasi produk pendidikan. Untuk mendapatkan
pengembangan komponan pembelajaran dalam penyusunan desain sistem pembelajaran bahasa
Arab, peneliti menggunakan metode tersebut. Selain itu, dalam bagian langkah-langkah
pengembangan, peneliti juga menjelaskan langkah-langkah mengembangkan Model Almistri
dalam mendesain sistem PBA.

2.3.6 Hasil Penelitian


Hasil penelitian merupakan salah satu bagian penting pada artikel ilmiah. Hasil penelitian
yang telah ditemukan akan menjadi dasar pembahasan lebih lanjut. Pada hasil penelitian
diperbolehkan menulis tabel atau grafik. Akan tetapi, penulis sebaiknya menarasikan tabel atau
grafik yang dimaksud agar memudahkan pembaca dalam memahami tabel atau grafik tersebut.
Berikut ini disajikan data penyajian hasil penelitian dalam artikel ilmiah yang telah
dipublikasikan.
Data 16.
15

Data 17.

Penyajian hasil penelitian dalam artikel ilmiah data (16) dilakukan dengan cara
memaparkan hasil bersih analisi data, menyajikan secara efektif kajian nonnaratif (grafik, tabel,
dan sebagainya). Hasil penelitian ditampilkan dengan menyajikan contoh data dari hasil analisis
data penelitian. Hasil penelitian juga telah baik karena hasil penelitian secara keseluruhan
berstruktur naratif. Hasil penelitian merupakan bagian sentral dalam pemerolehan suatu
penelitian. Hasil penelitian pada data (16) sudah menjawab semua masalah di pendahuluan.
Hasilnya merupakan data kualitatif yang berasal dari penganalisis isi.
Penyajian hasil penelitian dalam artikel ilmiah data (17) merupakan inti tulisan ilmiah
dalam penelitian ini karena pada bagian ini disuguhkan data dan informasi yang ditemukan
peneliti serta dipakai sebagai dasar penyimpulan, perampatan, dan bahkan penyusunan teori
baru. Data dalam penelitian ini juga teranalisis dan terolah secara representif. Hasil penelitian
merupakan bagian utama dalam pemerolehan suatu penelitian. Hasil penelitian pada data (17)
sudah menjawab semua masalah di pendahuluan. Hasilnya merupakan data kualitatif yang
berasal dari penganalisis eksplorasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan hasil penelitian juga
telah baik karena hasil penelitian secara keseluruhan berstruktur naratif.
Penyajian hasil penelitian dalam artikel ilmiah data (18) sedikit susah ditemukan oleh
pembaca hal ini disebabkan oleh penulis yang menyajikannya pada bagian penutup. Data dalam
penelitian ini belum teranalisis dan terolah secara representif. Hasil penelitian merupakan bagian
16

utama dalam pemerolehan suatu penelitian. Hasil penelitian pada data (18) belum menjawab
semua masalah di pendahuluan secara menyeluruh.

2.3.7 Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian paling penting dalam artikel ilmiah hasil penelitian. Pada
pembahasan, penulis membahas secara mendalam dan lugas tentang hasil penelitian dan
kecenderungan yang ditemukan dalam penelitian. Fungsi pembahasan adalah menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah, serta merumuskan tujuan. Teks
utama pada pembahasan dapat disertai teori yang mendukung atau dimodifikasi dengan teori
baru.
Berikut ini disajikan data penyajian pembahasan dalam artikel ilmiah yang telah
dipublikasikan.
Data 19.

Data 20.
17

Pembahasan dalam data (19) disajikan dengan cara menjelaskan dan menginterpretasikan
hasil penelitian. Pada bagian ini, penulis membuat analisis, sintetis pembahasan, interpretasi,
jalan keluar, dan beberapa pengolahan data secara tuntas. Sebenarnya, bagian ini dapat dibagi
menjadi beberapa bab, setiap bab dibagi-bagi menjadi anak bab, sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Dengan demikian, segala masalah yang akan dijangkau terbicarakan dalam bab ini.
Namun, penulis artikel dalam data (19) tidak membagi bagian ini dapat dibagi menjadi beberapa
beberapa bab.
Penulis artikel dalam data (20) menyajikan pembahasan dengan cara membagi bagian
pembahasan menjadi beberapa bab. Pembahasan dalam data (19) disajikan dengan cara
menjelaskan dan menginterpretasikan hasil penelitian. Pada bagian ini, penulis membuat analisis,
sintetis pembahasan, interpretasi, jalan keluar, dan beberapa pengolahan data secara tuntas.
Pembahasan merupakan bagian peneliti berargumen dengan logis. Pendapat yang sudah
diringkas dalam pendahuluan tidak perlu diulang lagi, tetapi diacu seperlunya.
Penyajian pembahasan dalam artikel ilmiah karya Moh. Khasairi berbeda dengan
pembahasan data (19) dan (20). Pada artikel ini, tidak terdapat bagaian pembahasan sehingga
pembaca sulit menemukan pembahasan dan ulasan terkait pengolahan data penelitian. Pembaca
akan mendapat gambaran pembahasan secara sempit di bagian penutup. Hal ini menyebabkan
penyajian artikel ini kurang tepat karena pembahasan juga salah satu bagian paling penting
dalam artikel ilmiah hasil penelitian. Pada pembahasan, sebenarnya penulis harus membahas
secara mendalam dan lugas tentang hasil penelitian dan kecenderungan yang ditemukan dalam
penelitian.

2.3.8 Penutup
Bagian ini berisi dua hal pokok, yaitu simpulan dan saran. Istilah penutup digunakan
sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel ilmiah isinya dapat berupa catatan akhir atau yang
sejenisnya. Jika pada bagian akhir berisi simpulan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya,
uraian itu perlu dimasukkan pada bagian kesimpulan (Dalman, 2015:177).
Penutup biasanya diisi dengan simpulan atau penegasan pendirian penulis atau masalah
yang dibahas pada bagian sebelumnya. Banyak juga penulis yang berusaha menampilkan segala
apa yang telah dibahas dibagian terdahulu, secara ringkas. Sebagian penulis menyertakan saran-
18

saran atau pendirian alternatif. Jika memang dianggap tepat bagian terakhir ini dapat disajikan
dalam subbagian tersendiri.
Berikut ini disajikan data penyajian penutup dalam artikel ilmiah yang telah
dipublikasikan.
Data 21.

Data 22.

Data 23.
19

Penyajian penutup dalam artikel ilmiah data (21) dilakukan dengan cara menyajikan
ringkasan dari uraian mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Dari kedua hal ini
dikembangkan pokok-pokok pikiran (baru) yang merupakan esensi dari temuan penelitian.
Kesimpulan disajikan dalam bentuk numerikal bukan dalam bentuk esai. Selanjutnya, bagian
saran yang terdapat pada artikel dikembangkan berdasarkan temuan penelitian atau disusun
berdasarkan simpulan yang telah ditarik. Saran tersebut juga mengacu pada tindakan praktis,
pengembangan teori baru, dan penelitian lanjutan. Simpulan pada artikel tersebut berisi uraian
tentang-temuan yang penting dalam penelitian dan implikasi-implikasi dari temuan tersebut.
Dapat disimpulkan, simpulan dan saran dalam penelitian ini sejalan dengan masalah, tujuan, dan
uraian tentang hasil penelitian dan pembahasannya.
Penyajian penutup dalam artikel ilmiah data (22) dilakukan dengan cara menyajikan
simpulan dan saran. Dalam bagian ini diuraikan keberhasilan metode dikaitkan dengan hasi kerja
dan dampak produk dengan judul buku Mengembangkan Kecerdasan Sosial Anak Melalui
Kreativitas Bahasa. Pada bagian simpulan ini penulis juga kembali mempertegas tujuan dari
penelitiannya. Uraian atau pembahasan masalah dalam bab sebelumnya sudah terangkum pada
simpulannya. Saran dalam artikel ilmiah tersebut juga sejalan dengan simpulan atau temuan.
Sarannya juga disertai dengan argumentasinya dan jalan keluar.
Penyajian penutup dalam artikel ilmiah data (23) berbeda dengan data (21) dan (22). Pada
data (23) tidak dipilah antara simpulan dan saran. Penulis juga tidak menyebutkan bagian saran
dalam artikel ilmiahnya, tetapi hanya bagian simpulan saja. Kesimpulan disajikan dalam bentuk
numerikal dan dalam bentuk esai. Simpulan pada artikel tersebut berisi uraian tentang-temuan
yang penting dalam penelitian dan implikasi-implikasi dari temuan tersebut.

2.3.9 Daftar Pustaka/ Rujukan


Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang
tubuh artikel ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah
disebutkan dalam batang tubuh artikel. Berikut ini disajikan data penyajian daftar pustaka dalam
artikel ilmiah yang telah dipublikasikan.
Data 24.
20

Data 25.
21

Data 26.

Penyajian daftar pustaka dalam artikel ilmiah data (24), (25), dan (26) semuanya lengkap
dan sesuai dengan semua bahan pustaka yang telah disebutkan dalam batang tubuh artikel.
Penulisan daftar rujukan dalam ketiga artikel ilmiah tersebut juga disajikan pada halaman
terakhir artikel atau tidak pada halaman baru. Tata aturan penulisan daftar rujukan juga sudah
tepat sesuai dengan tata aturan yang secara konsisten diikuti dalam setiap nomor penerbitan.
Daftar rujukan tersebut juga memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun
penerbitan, serta penerbitnya. Hal ini membuat pembaca dengan mudah dapat menelusuri
terhadap daftar-daftar rujukan yang telah disebutkan. Tata cara penulisan daftar pustaka tersebut
juga memberikan isyarat apakah artikel ilmiah yang dirujuk itu berupa buku, jurnal, makalah
seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen , WEB, dll. Penulisan daftar
pustaka juga disusun menurut abjad dari nama penulisnya tanpa menyertakan gelar. Sumber
tulisan (pustaka) yang menggunakan lebih dari satu baris diketik satu spasi dengan menjorok ke
dalam sejauh 0,5 inchi untuk baris ke dua dan seterusnya, sedangkan jarak antar pustaka diketik
dengan dua spasi dan diawali pada margin kiri. Referensi/ acuan yang dirujuk juga yang
mempunyai kontribusi nyata dalam penelitian tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Artikel ilmiah merupakan sebuah buku yang dipublikasikan secara berkala yang berisi
beberapa karangan ilmiah. Artikel ilmiah membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan
hasil penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapatkan dari suatu penelitian, baik
penelitian lapangan maupun kajian pustaka. Artikel ilmiah adalah artikel yang berdasarkan
metode ilmiah yang uraiannya bersifat sistematis, empiris, objektif, dan rasional dengan
menggunakan metode penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara sederhana artikel
ilmiah adalah tulisan yang memiliki bahasa yang baku, tetapi mampu menarik minat pembaca.
Artikel ilmiah hasil penelitian ditulis secara sistematis dan ilmiah. kemudian materi yang
dikembangkan dalam artikel ilmiah meliputi prosedur penelitian, temuan penelitian,
pembahasan, dan simpulan. Berikut komponen-komponen artikel ilmiah (1) judul artikel; (2)
nama penulis; (3) sponsor/nama lembaga; (4) Abstrak dan kata kunci (key word); (5)
pendahuluan; (6) prosedur penelitian; (7) hasil penelitian; (8) pembahasan; (9) simpulan dan
saran; (10) daftar rujukan/daftar pustaka.

3.2 Saran
Para penulis artikel ilmiah yang ingin mempublikasikan hasil penelitian hendaknya dapat
mempelajari petunjuk dan ketentuan secara menyeluruh dan teliti. Sebaiknya penulis
membiasakan diri untuk selalu menggunakan teknik penulisan yang benar ketika menulis artikel
ilmiah agar artikel yang disusun menarik dan sesuai dengan kaidah penulisan yang telah
ditentukan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Zifirdaus dan I. Zifirdaus. 2005. Merebut Hati Audiens Internasional: Strategi Ampuh
Meraih Publikasi di Jurnal Ilmiah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Belt, dkk. 2011. Tips for Writing Scientific Journal Articles. USA: University of Oulu.
Creswell, John W. 2017. Researc Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan
Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. 2010. Pedoman Penulisan Artikel Publikasi
Ilmiah. Malang: Program Pascasarjana Unibraw.

Sutarti, Tatik dan Edi Irawan. 2017. Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian Pengembangkan.
Yogyakarta: Deepublish.

Suyono, dkk. 2015. Cerdas Menulis Karya Ilmiah. Malang : Gunung Samudra.
Triyono. 2015. Prosiding Pelatihan Peningkatan Kompetensi Publikasi Ilmiah Guru, 21-23
Oktober 2015. Universitas Widya Dharma Klaten.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2010. Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian


Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

23

Anda mungkin juga menyukai