Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekonomi dan kesehatan memiliki suatu keterkaitan yang sangat erat.
Pembangunan ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, dan
perbaikan pada kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja.
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial tidak terbatas
pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja. Salah satu sasaran yang ingin dicapai
dalam sistem kesehatan nasional adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan
bermutu, merata, dan terjangkau oleh masyarakat secara ekonomis, serta tersedianya
pelayanan kesehatan tidak semata-mata berada di tangan pemerintah melainkan
mengikutsertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap anggota masyarakat.
Pelayanan kesehatan untuk masyarakat merupakan hak asasi manusia yang harus
dilaksanakan negara. Pemerintah harus mampu memberikan perlakuan yang sama kepada
warganya dalam pelayanan kesehatan maupun pelayanan publik lainnya. Dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, masyarakat dengan status ekonomi lebih tinggi
mempunyai askses terhadap pelayanan kesehatan lebih baik dibandingkan dengan
mereka dengan status ekonomi rendah (Susanto dan Mubasysyir, 2006)
Peningkatan pelayanan kesehatan diharapkan dapat menghasilkan derajat
kesehatan masyarakat lebih tinggi sehingga memungkinkan masyarakat hidup lebih
produktif, baik secara ekonomi maupun sosial sehingga tercipta masyarakat sehat secara
keseluruhan. Pembangunan sosial ekonomi harus sejalan, karena dengan adanya
peningkatan kesehatan masyarakat saja tanpa adanya upaya memerangi kemiskinan akan
memperlambat penurunan angka kematian di masa mendatang yang memang sangat erat
hubungannya dengan bidang kesehatan tersebut. Aspek ekonomi seperti pendapatan
merupakan syarat utama untuk dapat menikmati fasilitas kesehatan dalam upaya
meningkatkan kesehatan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan antara lain, tersedianya
sarana kesehatan, keadaan lingkungan yang memadai, dan mutu makanan yang di
konsumsi. Penanganan faktor tersebut harus dilakukan terarah dan terpadu dengan

Page 1 of 12
memperhatikan kondisi sosial ekonomi yang berkaitan (Rahmi, 2008). Keadaan faktor
sosial ekonomi juga berpengaruh dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia,
seperti pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga
(Yulia, 2009).

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk dapat memahami lebih jelasnya hubungan
ekonomi dengan kesehatan dan penerapannya.

1.3 Ruang Lingkup Materi


Dalam makalah ini kami membahas tentang definisi dari kesehatan dan ekonomi,
ekonomi makro dan mikro dalam ilmu kesehatan, dan hubungan kesehatan dengan
ekonomi.

Page 2 of 12
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kesehatan

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa


pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, social kesejahteraan dan
bukan hanya keadaan penyakit atau kelemahan.

Dalam undang-undang, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan
dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan


kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan termasuk
kehamilan dan persalinan.

Pada dasarnya kesehatan itu meliputi beberapa aspek, antara lain : Kesehatan fisik
terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan
dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal
atau tidak mengalami gangguan.

2.2 Pengertian Ekonomi

Istilah dalam pengertian ekonomi, menurut bahasa Yunani yaitu Oikos berarti
keluarga atau rumah tangga sedangkan Nomos berarti peraturan atau aturan. Sedangkan
menurut istilah yaitu manajemen rumah tangga atau peraturan rumah tangga. Pengertian
Ekonomi adalah salah satu bidang ilmu sosial yang membahas dan mempelajari tentang
kegiatan manusia berkaitan langsung dengan distribusi, konsumsi dan produksi pada
barang dan jasa.
Page 3 of 12
Ilmu Ekonomi : Menganalisa biaya, keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan
sumber daya yang terbatas untuk memenuhi keinginan (kebutuhan) manusia yang tidak
terbatas.
Ada 2 alasan yang mendasari kehadiran ilmu Ekonomi yaitu :
1. Adanya keterbatasan/kelangkaan(scarcity) sumber daya yang tersedia
2. Kebutuhan dan keinginan (needs and wants) manusia yang tidak terbatas dan dalam
proses pilihan harus dilakukan berdasarkan preference.

2.3 Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih
dan menciptakan kemakmuran. Ilmu ekonomi juga merupakan ilmu mengenai individu
atau masyarakat yang membuat pilihan dengan atau tanpa uang, dan menggunakan
sumber daya terbatas untuk menghasilkan barang/jasa serta mendistribusikannya untuk
keperluan konsumsi. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg:
scarcity).
Ilmu Ekonomi: Menganalisa biaya, keuntungan dan memperbaiki corak
penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi keinginan (kebutuhan) manusia
yang tidak terbatas.
Ada 2 alasan yang mendasari kehadiran ilmu Ekonomi yaitu:
1) Adanya keterbatasan/kelangkaan(scarcity) sumber daya yang tersedia
2) Kebutuhan dan keinginan (needs and wants) manusia yang tidak terbatas dan dalam
proses pilihan harus dilakukan berdasarkan preference.
Aplikasi Ilmu Ekonomi:
1. Deskriptif (Positive Economic)
Mempelajari bagaimana komoditi diproduksi, didistribusikan, dikonsumsi dalam
keterbatasan sumberdaya. Lebih memusatkan perhatian pada apa yang sedang, sudah dan
akan terjadi.
Contoh:
a. Jika tingkat harga naik maka jumlah barang yang diminta akan turun.
b. Kebijakan pemerintah apa yang akan mencegah inflasi. 3.Kebijakan pemerintah yang
bagaimana akan mengurangi pengangguran

Page 4 of 12
2. Preskriptif (Normative Economic)
Mempelajari bagaimana menentukan apa yang seharusnya terjadi.
Contoh : Apakah kita harus lebih menaruh perhatian pada pengangguran dari pada
inflasi.

2.4 Ilmu Ekonomi Kesehatan


Ilmu ekonomi kesehatan merupakan bagian serta terapan dari ilmu ekonomi
dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
maksimal sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Ilmu ekonomi berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan
kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, terutama yang menyangkut
penggunaan sumber daya yang terbatas. Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam
bidang kesehatan, maka kegiatan yang akan dilaksanakan harus memenuhi kriteria
efisiensi, atau apakah kegiatan tersebut bersifat Cost Efective.

Ekonomi Positif (Positive economics) dan Ekonomi Normatif (Normative economics)

Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai pelaku


dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif
untuk menyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi. Ada
tiga sebab utama munculnya ilmu ekonomi. Pertamakebutuhan manusia yang sangat
banyak ragamnya. Kedua jumlah barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia
adalah terbatas dan langkah, sehingga manusia harus memilih. Ketiga sumber-sumber
alam dalam keadaan aslinya tidak bisa langsung dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia sehingga diperlukan proses produksi. Ekonomi positif di bagi
menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.
Ekonomi normatif adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku
ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk
berdasarkan pertimbangan subjektif.

Page 5 of 12
2.5 PPEKI, 1989 :
Penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sesuai dengan batasan
tersebut, Ilmu Ekonomi Kesehatan membahas tentang :
1. Alokasi sumber daya dari berbagai program kesehatan
2. Besar sumber daya yang dipergunakan dalam pelayanan kesehatan.
3. Pengorganisasian dan pembiayan institusi kesehatan terkait
pelayanan langsung dan institusi penunjang
4. Efisiensi dan efektifivitas sumberdaya kesehatan
5. Efek pelayanan preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap kesehatan
penduduk.

2.6 Ruang Lingkup Teori Ekonomi Makro dan Mikro dalam Ilmu Kesehatan
A. Kajian ekonomi makro (macro economic).
Menelaah sektor ekonomi secara makro/menyeluruh (global) serta hubungannya secara
timbal balik dengan sektor lain, menganalisa pengaruh kebijakan dan implementasi
pembangunan sektor lain terhadap kesehatan. Contoh :
1. Hubungan adanya bendungan Aswan di Mesir dengan kejadian
penyakit schistosomiasis
2. Pengaruh pembukaan hutan dengan kejadian Malaria di Brazil
3. Kegiatan Industri Newmont dengan keracunan mercuri
4. Dampak krisis ekonomi terhadap kesehatan dan gizi
5. Kecendrungan pembiayaan kesehatan dengan perkembangan ekonomi
suatu negara
6. Pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap kecukupan biaya
kesehatan
7. Peningkatan sektor transportasi dengan kematian akibat kecelakaan.
B. Kajian ekonomi mikro (micro economic)
Menelaah aspek produksi (suply), konsumsi (demand/utilisasi) pelayanan kesehatan.
- Aspek produksi (Suply) :
 Menelaah biaya dari berbagai input program kesehatan seperti sarana
gedung, alat kesehatan dan tenaga kesehatan.

Page 6 of 12
 Analisis pembiayaan dari berbagai alternatif program yang dapat
memberikan gambaran tentang Cost Efficiency,Cost Efectiveness dan
Cost Utilization.
 Menelaah aspek pembiayaan secara keseluruhan. Contoh: sumber
pembiayaan kesehatan dari pemerintah, swasta, out of pocket, berapa
besarnya, kecendrungannya dan sistem mobilisasi pembayaan
kesehatan (asuransi, grant, pajak dll).

- Aspek Konsumsi (Demand) :


 Menelaah pola penggunaan pelayanan kesehatan dan diferensiasinya
menurut fasilitas, strata pendidikan, urban-rural, kelompok umur,
pekerjaan. Bagaimana pengaruh tarif, subsidi, asuransi, pendapatan
terhadap pola konsumsi yankes.

Page 7 of 12
BAB III
PEMBAHASAN

Keterkaitan
Terdapat kaitan yang sangat siginifikan dan tidak dapat dipisahkan antara
ekonomi dan kesehatan. Bidang ekonomi akan mendukung keberhasilan kesehatan,
dalam hal ini menyediakan sarana dan prasarana yang mutlak dibutuhkan bagi kemajuan
bidang kesehatan. Apabila pendapatan baik negara maupun keluarga meningkat karena
keberhasilan pembangunan bidang ekonomi maka akan dapat menyediakan dana yang
cukup untuk membangun fasilitas kesehatan serta meningkatkan kemampuan membeli
pelayanan kesehatan.
Sebaliknya, keberhasilan pembangunan bidang kesehatan akan mendukung
keberhasilan ekonomi karena adanya kenaikan produktivitas penduduk. Seperti
diketahui, keberhasilan bidang kesehatan akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas penduduk itu sendiri.

3.1 Ciri-ciri Sector Kesehatan

1. Kejadian penyakit yang tidak bisa diduga: sulit seseorang menduga kapan seseorang
jatuh sakit dan jenis penyakit yang dideritanya dan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya. Adanya ketidakpastian (uncertainty) dan kapan mendapat resiko (Risk)
2. Ketidaktahuan Konsumer (Consumer Ignorance) : Konsumer sangat tergantung pada
pemberi pelayanan (provider) dan providerlah yang menentukan jenis/volume pelayanan
yang perlu dikonsumsi oleh konsumer
3. Pengaruh Dampak Ekternal (External effect) Dampak positif atau negatif yang dialami
orang lain sebagai akibat dari perilaku seseorang.Imunisasi memberi dampak makin
kecilnya resiko sakit bagi orang lain sedangkan bagi yang diimunisasi dapat
memutuskan mata rantai penularan.
4. Sehat dan pelayanan kesehatan sebagai hak Kesehatan merupakan kebutuhan dasar
manusia dan harus diusahakan untuk dipenuhi.Konsekuensinya distribusi yankes
dilakukan atas dasar kebutuhan bukan demand ( kemampuan membayar).
5. Demand terhadap pelayanan kesehatan berbeda dengan demand bidang ekonomi
disebabkan oleh :

Page 8 of 12
a. Pada dasarnya orang tidak menyukai pelayanan kesehatan berbeda dengan pakaian,
rumah, mobil. Yang diharapkan konsumen dalam pelayanan kesehatan adalah cepat
sehat.
b. Konsumer pelayanan kesehatan berada dalam posisi lemah dan sangat ditentukan oleh
pemberi yankes.
c. Demand yang terjadi bukan keputusan konsumer walaupun memutuskan dimana mau
berobat tapi tidak bisa memutuskan jenis perawatan/pengobatan untuknya.
d. Padat Karya. Organisasi Pelayanan Kesehatan porsi yang terbesar adalah jasa bisa 40-
60% jasa dari berba gai Nakes dan alat medis. Lihat untuk 1 jenis operasi banyak dokter
ahli dan paramedis lain yang terlibat.
e. Mix Output : Konsumer yang mendapatkan pelayanan kesehatan mendapatkan
serangkaian pelayanan kesehatan mulai dari Diagnosis, Pemeriksaan Laboratorium,
Pengobatan (terapi), perawatan, konsultasi dan paket pelayanan berbeda satu sama
lainnya tergantung jenis penyakit.
f. Kesehatan sebagai konsumsi dan investasi : Dalam jangka pendek kesehatan
merupakan konsumsi : biaya pencegahan, biaya pengobatan (butuh obat, vitamin, pergi
kedokter, konsultasi). Jangka panjang bila sehat maka akan menjadi investasi yaitu sehat
dihari tua dan tidak membebani orang lain dan negara.
g. Pembatasan Berkompetisi (Restriksi Competition) : Mekanisme pasar dalam Yankes
tidak seperti bebas dalam ekonomi karena di kesehatan sulit mendapatkan discount atau
bonus.

3.2 Penerapan Ilmu Ekonomi Kesehatan


Penerapan ilmu ekonomi dibidang kesehatan tidak bisa bertujuan Profit
Maximization semata melainkan harus juga mempertimbangkan Equity atau unsur
pemerataan. Hal inilah yang membedakan Ilmu Ekonomi murni dengan Ilmu Ekonomi
Kesehatan. Untuk itu dalam penerapan ilmu ekonomi kesehatan diperlukan Analisis
Biaya Pelayanan Institusi Kesehatan yang mengkaji tarif yang layak, besarnya subsidi
yang harus diberikan, biaya yang harus dihilangkan/diperkecil, dll.

3.3 Kendala dalam Penerapan Ilmu Ekonomi di Bidang Kesehatan


Adakalanya menerapkan ilmu ekonomi harus memenuhi kriteria interest-efecient,
sedangkan pada kesehatan adalah interest-individu, hal tersebut
adalah sulit karena kekhasan sektor kesehatan.

Page 9 of 12
Misalnya pada pasien koma adalah tidak efisien untuk dibantu dengan alat-
alat untuk tetap bisa bernafas dan jantungnya tetap bisa berfungsi, oleh karena hal ini
tidak efisien dan tidak ekonomis. Akan tetapi dalam mempelajari ilmu
ekonomi kesehatan, ilmu ekonomi adalah tuntunan saja sedangkan prioritasnya
adalah tetap kesehatan. Ekonomi kesehatan menjadi barometer yang riil dalam bidang
kesehatan. Namun kendala yang ada SDM Khusus dibidang Ekonomi Kesehatan yang
belum mencukupi serta kolaborasi yang tidak ada antara interen bidang kesehatan itu
sendiri. Contoh : bagaimana masyarakat akan menempatkan kesehatan sebagai investasi
bila mereka sendiri kurang mengetahui serta kebijakan pemerintah yang belum
mendukung akan program kesehatan.disisi lain Promosi kesehatan diabaikan oleh
DEPKES sendiri

3.4 Hubungan Kesehatan dengan Ekonomi


Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena terdapat hubungan antara kesehatan
dan ekonomi. Kesehatan mempengaruhi kondisi ekonomi, dan sebaliknya ekonomi
mempengaruhi kesehatan. Sebagai contoh:
1. Kesehatan yang buruk seorang menyebabkan biaya bagi orang tersebut karena
menurunnya kemampuan untuk menikmati hidup, memperoleh penghasilan, atau bekerja
dengan efektif. Kesehatan yang lebih baik memungkinkan seorang untuk memenuhi
hidup yang lebih produktif.
2. Kesehatan yang buruk individu dapat memberikan dampak dan ancaman bagi orang
lain. Sebagai contoh :
a. Seorang yang terinfeksi penyakit infeksi dapat menular ke orang lain. Misalnya, AIDS
b. Kepala rumah tangga pencari nafkah yang tidak sehat atau sakit akan menyebabkan
penurunan pendapatan keluarga, makanan dan perumahan yang buruk bagi keluarga
c. Anggota keluarga yang harus membantu merawat anggota keluarga yang sakit akan
kehilangan waktu untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaan
d. Pekerja yang memiliki kesehatan buruk akan mengalami menurunan produktivitas

Jadi pelayanan kesehatan yang lebih baik akan memberikan manfaat bagi individu
dan masyarakat keseluruhan jika membawa kesehatan yang lebih baik. Status kesehatan
penduduk yang baik meningkatkan produktivitas, meningkatkan pendapatan per kapita,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

Page 10 of 12
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Ilmu ekonomi berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan
kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, terutama yang menyangkut
penggunaan sumber daya yang terbatas. Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam
bidang kesehatan, maka kegiatan yang akan dilaksanakan harus memenuhi kriteria
efisiensi, atau apakah kegiatan tersebut bersifat Cost Efective.
Ekonomi positif mempelajari berbagai pelaku dan proses bekerjanya aktivitas
ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk menyatakan bahwa
sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi. Sedangkan ekonomi negatif
mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik
atau buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.
Ruang lingkup ekonomi makro di bidang kesehatan yaitu menelaah sektor
ekonomi secara makro/menyeluruh (global) serta hubungannya secara timbal balik
dengan sektor lain, menganalisa pengaruh kebijakan dan implementasi pembangunan
sektor lain terhadap kesehatan. Dan ruang lingkup ekonomi mikro di bidang kesehatan
yaitu menelaah aspek produksi (supply) dan aspek konsumsi (demand) pelayanan
kesehatan.
Cir-ciri sector kesehatan yaitu kejadian penyakit tidak terduga, consumer
ignorance, sehat dan pelayanan kesehatan sebagai hak, eksternalitas, padat karya, mix
output, upaya kesehatan sebagai konsumsi dan investasi, restriksi berkompetisi.

4.2 USUL DAN SARAN

Penerapan ilmu ekonomi dibidang kesehatan tidak bisa bertujuan Profit


Maximization semata melainkan harus juga mempertimbangkan Equity atau unsur
pemerataan. Hal inilah yang membedakan Ilmu Ekonomi murni dengan Ilmu Ekonomi
Kesehatan. Untuk itu dalam penerapan ilmu ekonomi kesehatan diperlukan Analisis
Biaya Pelayanan Institusi Kesehatan yang mengkaji tarif yang layak, besarnya subsidi
yang harus diberikan, biaya yang harus dihilangkan/diperkecil, dll.

Page 11 of 12
DAFTAR PUSTAKA

1. Shvoong,social-scienceseducation.
http://id.shvoong.com/social sciences/education/2166080-ilmu-ekonomi-positif-
versus-ilmu/
2. hartanti, gusty. http://www.slideshare.net/gustihartanti/peranan-ekonomi-kesehatan-
dalam perencanaan-kesehatan
3. elwa mendri.2012. http://elwamendri.wordpress.com/2012/03/02/pengertian-ruang-
lingkup-ilmu-ekonomi-1-dan-2/
4. fkm.ui.http://www.fkm.ui.ac.id/content/pusat-kajian-ekonomi-dan-kebijakan-
kesehatan

Page 12 of 12

Anda mungkin juga menyukai